Cantik Terlihat Jelek - Bab 782 Tamparan Muka

Fisi menenangkan hati dan pikirannya, lalu berbalik badan. Melihat Sherlin Zheng, dia kaget sekali “Kak Sherlin, kenapa kamu di sini?”

Sherlin mengernyit dan berkata nyaring “Hilangkan kata kak itu.”

Sambil berkata, Sherlin menggandeng Fisi “Bintang artis besar kalian tiba-tiba mengubah agenda, agenda dari pemeran kedua wanita bertabrakan, tidak bisa datang, maka aku mengajukan diri.”

Fisi mundur dua langkah ke belakang, dia menarik Sherlin, wajahnya penuh dengan ekspresi sulit dipercaya “Pemeran kedua wanita? Sherlin… kamu… kenapa… kenapa mengambil pemeran kedua wanita…?”

Sherlin, dulunya adalah bintang cilik, keterampilan akting dan kecantikan wajahnya benar-benar berbobot.

Seperti halnya Kenbo, Sherlin juga adalah artis tingkatan dewa.

Sejak dewasa dan debut secara resmi, Sherlin selalu adalah pemeran utama wanita.

Fisi saling berkenalan dan memahami dengan Sherlin, juga ketika Sherlin sedang berakting bersama Kenbo. Karena asisten Sherlin izin tidak masuk kerja, maka Fisi merawatnya untuk sementara waktu, mereka perlahan-lahan menjadi akrab.

Meskipun Sherlin memberi kesan kepada orang lain berupa dingin dan angkuh, tetapi di hadapan kenalan akrab, dia sangat berhati besar, sama sekali tidak ada jarak.

“Aku demi kamu, aku ingin sekali makan masakan dan kue buatanmu, juga rindu sekali denganmu. Maka dari itu, pemeran kedua wanita ya pemeran kedua wanita saja, aku tidak keberatan!”

“Demi aku?” Fisi tercengang dan kaku di tempat karena perkataan Sherlin.

Kenbo turun dari mobil, melihat Fisi yang dipeluk oleh Sherlin, dia mengernyit dan berwajah tidak senang.

“Sebelumnya ketika kamu pergi, aku meminta bantuan banyak orang untuk mencarimu, dasar kamu tidak punya hati, kenapa bisa meninggalkan dia, juga meninggalkanku?”

Fisi diam-diam menyeka keringat, Sherlin ini, mungkin adalah satu-satunya orang di dalam dunia entertainment yang tidak takut dengan Kenbo.

Fisi menggosok belakang kepalanya “Maaf yah….”

“Sudah, sudah, ini lewatkan dulu, sini aku lihat, ada tidak kamu bawa makanan kemari, aku makan siang saja tidak makan.”

Fisi tersenyum “Kamu tunggu sebentar….”

Fisi berbalik badan pergi ke bagasi mobil untuk mengambil tas, tetapi dia menyadari, tas sudah dipikul oleh Huben dan berjalan jauh mengikuti Kenbo.

“Hhmm, masuk dulu saja!” Fisi merasa sedikit canggung.

“Sialan, Kenbo kalian benar-benar diktator, otoriter sekali.”

Fisi berbalik badan menatap Sherlin dan tersenyum lebar. Sifat Sherlin, benar-benar mirip sekali dengan Mimi.

Namun, berada di dalam dunia entertainment masih bisa memiliki sifat yang begitu polos, sangat langka.

“Kalau tidak kamu ikut aku saja, Kenbo memberimu berapa, aku gandakan untukmu. Sungguh, terpikir kamu diperbudaknya, aku pun sakit hati.”

Sambil berkata, Sherlin merangkul bahu Fisi, menunjukkan tampang aku melindungi kamu.

Fisi menatapnya dengan rasa syukur “Tidak begitu berlebihan seperti perkataanmu, jika aku benar-benar diperbudak dia, masih bisa begini putih dan gemuk?”

Sherlin mencubit wajah Fisi “Omong-omong, kulitmu ini benar-benar bagus sekali.”

Sambil berkata, Sherlin berbalik badan dan berkata kepada asistennya “Tasku, bantu ambilkan untukku.”

Asisten itu mengangguk dan menyodorkan tas untuknya.

“Ini, untukmu.”

Fisi mengernyit melihat kotak hadiah biru dongker itu “Ini apa?”

“Beberapa hari lalu ketika aku pergi ke luar negeri untuk menerima penghargaan, aku belikan untukmu, kulitmu putih, pasti cocok. Buka dan lihat saja.”

Saat ini, sudah tidak sedikit orang yang berdatangan ke dalam studio. Sherlin bermain sebagai pemeran kedua wanita sudah cukup menggemparkan, saat ini, dia masih memberikan hadiah kepada asisten Kenbo.

Semua orang pun bertanya-tanya.

Fisi membukanya, itu adalah sebuah syal berwarna biru benhur, teksturnya lembut dan halus, hanya dengan melihat saja sudah tahu harganya pasti tidak rendah.

“Ini terlalu berharga, aku tidak bisa terima.”

Sambil berkata, Fisi menutup kotak hadiah itu.

Sherlin mengangkat alis dan wajahnya yang cantik menjadi cemberut. Dia langsung menarik syal itu dari kotak hadiah dan menggerakkannya di wajah Fisi “Ckckck, sudah aku katakan ini cantik.”

Sambil berkata, Sherlin menurunkan ritsleting di kerah bajunya “Kamu lihat, aku punya berwarna khaki, modelnya sama.”

Kenbo berbalik badan dan tepat melihat adegan ini, wajahnya menjadi suram.

“Fisi….”

Kenbo memanggilnya.

Fisi bergegas mengembalikan kotak hadiah kepada Sherlin “Sherlin, ini terlalu berharga, aku tidak bisa terima, yang paling utama, kamu juga tahu dengan gaya penampilanku biasanya, benar-benar tidak cocok.”

Lalu Fisi mengangguk kepada Sherlin dengan rasa maaf.

Jangankan karena keistimewaan identitas dan kedudukan mereka berdua, membuat Fisi tidak bisa menerima hadiah ini.

Kalaupun tidak ada keistimewaan ini, dia juga tidak bisa menerimanya.

Budi, selalu harus dibalas.

Fisi takut dirinya tidak sanggup untuk membalasnya, juga takut akan mendatangkan noda bagi Kenbo.

Terhadap penolakan Fisi, Sherlin juga tidak marah, dia memasukkan kembali kotak hadiah itu ke dalam tasnya.

Melihat orang yang menonton di sekeliling, Sherlin mengayun tangannya “Bubar, bubar, nonton film?”

Sore hari adalah adegan film antara Sherlin dan Kenbo, mereka berdua sangat cepat untuk masuk ke dalam suasana adegan film, awalnya ditetapkan dua adegan film sampai siang hari, tetapi pada akhirnya menjadi empat adegan film.

Permulaan pun sudah begitu lancar, suasana hati sutradara dan kru dari tim syuting semuanya sangat baik.

Ketika keempat adegan film itu sudah selesai, baru jam empat sore.

“Kalau tidak, suruh Renata kemari dan syuting juga? Dia sudah menunggu seharian.”

Produser tiba-tiba berjalan kemari dan berunding dengan sutradara.

“Baik, Renata, siap-siap.”

Terhadap pemeran utama wanita yang dipaksakan oleh produser, sutradara merasa sangat tidak senang, namun, tiba-tiba sudut bibirnya terangkat dan dalam matanya penuh makna.

Adegan film ini, adalah film bertiga, Renata di saat bersamaan berakting dengan Sherlin dan Kenbo.

Awalnya sutradara berpikir untuk membiarkan Renata belajar dan mengamati terlebih dahulu, setelah itu barulah mulai syuting.

Namun tak disangka, produser begitu cemas.

Akhirnya….

Setelah ‘cut’ tidak kurang dari 20 kali, semua orang di lokasi syuting pun frustasi.

“Sebenarnya bisa tidak bermain film?”

“Hanya begini saja masih berani berakting bersama Kak Kenbo, takutnya dia sudah gila?”

“Tetapi Kak Kenbo dan Sherlin, kondisi mereka hari ini bagus sekali, sudah begitu banyak kali, tetapi mereka berdua juga masih belum beremosi.”

“Kamu tidak tahu, orang itu punya dukungan latar belakang yang kuat, bintang artis besar bukankah juga harus memberinya muka karena orang di belakangnya itu?”

“Iya, kamu lihat sutradara, juga menemani senyum sepanjang proses.”

“Dasar, mereka semuanya memiliki hubungan laba, kita para tingkatan dasar yang akan mati kelelahan, lenganku ini sudah hampir patah.”

Pria separuh baya yang bertugas sebagai boom operator berkata kasar.

Fisi berdiri di sisi lain dari pintu masuk, dia tidak berbicara, tetapi dalam hatinya berduka untuk Renata. Orang lain tidak memahami Kenbo dan Sherlin, tetapi dia memahami mereka.

Kedua orang ini jelas-jelas sengaja tadi, mereka berakting dengan kekuatan penuh.

Mereka memang sudah aktor yang kompeten, ditambah dengan kesengajaan, Renata yang hanya seorang junior bagaimana bisa menahannya.

Renata gelisah, panik dan cemas, tidak terkena ‘cut’ barulah hal aneh.

Dibanding beberapa pemeran utama yang berwajah tenang, wajah produser sudah sangat gelap.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu