Cantik Terlihat Jelek - Bab 528 Masa Lalu Bersama Agus Yang Tak Terduga

“Begitu cepat..... kencan buta?” Dia bergumam.

“Apa?” Tifa tidak mendengar jelas, jadi bertanya padanya.

Hutu menggelengkan kepalanya, “Tidak..... aku hanya merasa paman muda masih begitu muda, seharusnya tidak perlu kencan muda.”

Ketika mengatakan perkataan ini, dia menatap Tifa, tapi sudut matanya melihat Raven sedang memandangnya.

Wajahnya mulai terasa panas.

“Itu karena kamu masih muda, kamu tidak tahu, tidak semua orang bisa menjadi menantu keluarga Ningga, Paman muda sangat hebat, maka permintaan kakek akan semakin tinggi, sehingga kakek terburu-buru mencarikan yang terbaik untuk Paman.”

Bukan semua orang bisa menjadi menantu keluarga Ningga, perkataan ini lagi yang dia dengar.

Hutu tersenyum mengangguk, “Itu pasti.”

Hatinya terasa sedih, dia menundukkan kepalanya, menyembunyikan kesedihan di matanya, wajahnya tersenyum kaku.

“Hey, kakakku datang, aku akan pergi dulu, Tutu, paman muda, kita mengobrol lagi nanti.” Tifa tiba-tiba berkata seperti begini.

Hutu melihat ke arah pandangannya, kakak sepupunya Devan, pria yang luar biasa seperti paman muda.

“Aku mengirim WeChat padamu, apakah kamu tidak melihatnya?” Dia mendengar suara Raven dari belakang.

Tubuh Hutu tertegun, hatinya berdebar kencang, dia berusaha selama setengah tahun, saat ini semuanya kembali ke angka nol.

Dia mengedipkan matanya dan merasa ragu sejenak, kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tas, “Aku..... aku takut menunda tugas sekolah, jadi menghapus WeChat.”

Dia berkata, dan sepertinya takut Raven tidak percaya, dia membuka ponselnya, dan menyerahkannya pada Raven, “Kamu lihat, aku bukan sengaja.”

Raven membuka mulutnya, saat ini dia ingin sekali mempertanyakannya, menghapus WeChat, lalu mengapa teleponnya selalu tidak bisa dihubungi?”

Dia berpikir, lalu merasa terlalu kekanak-kanakan, dia menggerakkan bibirnya, dan mengangkat sebuah senyuman yang bermakna.

“Raven.” Sebuah suara wanita yang lembut dari sisi kanan.

Hutu melihat ke sana.

Wanita di depannya ini sangat cantik dan temperamennya juga bagus, tetapi dia tidak mengenalnya.

Memutar kepala, menatap Raven, hanya terlihat sudut mulutnya sedikit bergetar, “Kamu juga datang.”

Wajah wanita memerah, “Hari ini aku kebetulan mengantarkan hasil laporan pemeriksaan kesehatan untuk kakek, dan Kakek memintaku untuk tinggal makan bersama.”

Selesai berkata, dia mengalihkan pandangannya menatap Hutu, “Gadis kecil ini adalah Tutu, kan? Selamat!”

Hutu mendengarnya memanggil gadis kecil, hatinya agak canggung, dia menggerakkan bibirnya dengan terpaksa, “Terima kasih.”

Selesai berkata, dia mengangguk pada Raven, “Kalau begitu Paman muda, aku akan ke sana dulu, tidak mengganggumu.”

Tidak menunggu Raven merespon, dia langsung berbalik dan berjalan ke sisi lain.

Melihat sosok punggungnya, Raven mengerutkan kening, meminum seteguk anggur merah.

Tidak tahu apakah karena kakek atau ayah sudah pesan sebelumnya, ada beberapa adik beradik yang biasanya tidak terlalu akrab dengannya berturut-turut datang menyapa dengannya.

Dia tidak tahu bagaimana menangani adegan seperti ini, selain tersenyum dan mengucapkan terima kasih, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

Ayah membawanya bertemu dengan beberapa temannya, awal-awal, dia tidak merasa ada sesuatu yang aneh.

Namun, akhirnya dia terus mendengar seseorang memberitahu ayah, bahwa dia memiliki putra seusianya.

Dia merasa kesal, ternyata pesta yang ayah adakan malam ini memiliki maksud lainnya?

Menyuruhnya muncul di depan umum, agar mudah mencari suami di masa depan?

“Ayah, aku baru delapan belas tahun? Mengapa mereka semua mengatakan kata-kata itu padaku?” Di saat tidak ada orang, dia mengeluh pada ayahnya.

Ayahnya tertawa, menyangka dia malu.

“Nak, kamu tidak tahu, zaman sekarang anak pria yang baik dari keluarga besar, harus ditetapkan dulu, ibumu sebenarnya sudah lama membicarakannya padaku, dia khawatir ketika tiba di usia pernikahan, para pria baik telah dipilih semuanya.”

Hutu membuka mulutnya dan menatap ayahnya dengan tatapan tidak berani percaya, dan pada saat ini juga, dia tiba-tiba menyadari, dirinya telah tumbuh dewasa, dan bahkan harus memikirkan pernikahan.

Pandangannya melihat ke sekeliling, akhirnya dia menemukan Raven di tepi kerumunan, dia sedang berbicara dengan Devan, tidak jauh di sekitar mereka, dikelilingi banyak wanita.

Tidak tahu mereka bergegas ke sana karena Raven atau Devan.

“Tutu.”

Terdengar suara pria yang dia kenal, Hutu berbalik, langsung melihat Agus yang berdiri tidak jauh dari sana.

Dia tertegun, bagaimana dia bisa datang?

"Selamat!"

Karena sampai hari ini dia baru tahu ada pesta seperti ini, jadi dia bahkan tidak memanggil Nini.

Mengapa Agus bisa datang ke sini?

"Paman Ningga." Agus memutar kepala memandang ayahnya, dan menyapanya dengan sopan.

Hutu agak kaget, dia kenal dengan ayahnya.

“Agus telah datang? Di mana ayahmu? Aku ingin minum bersamanya, tapi tidak menemukannya.” Ayah berkata sambil melihat ke sekeliling.

“Dia bertemu seorang kenalan di luar dan menyuruhku datang untuk menyapa dulu, sebentar lagi dia akan datang.”

Ternyata ayah juga kenal dengan Ayah Chen.

Sepertinya melihat keraguannya, ayahnya menjelaskan, “Sudah lupa? Dimasa kecil, kalian berdua pernah berkelahi.”

Kelahi...... berkelahi? Dia dan Agus?

Tidak mungkin? Dia sama sekali tidak ingat ada orang ini di masa kecil.

Ayah menunjuk ke arah halaman belakang, “Bukankah aliran air di belakang terhubung ke rumah Kakek Chen? Ketika masih kecil, kalian berdua pernah jatuh ke dalam karena beberapa ekor ikan.”

Hutu mengerutkan kening, sepertinya ada tempat seperti itu dalam ingatannya, tetapi bagaimana mungkin pria gemuk itu menjadi Agus?

Lagipula....... dia tidak pernah mendengar Nini mengatakan bahwa kakeknya pernah tinggal di sebelah kakek?

Biasanya, dia pasti akan mengatakan hal-hal seperti ini.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu