Cantik Terlihat Jelek - Bab 252 Menjadi Terkenal

Pada saat seperti ini, ada seseorang yang berlari dari samping Mikasa, lalu Mikasa langsung melepas genggamannya dari tangan Gary, dan pergi mengejarnya.

Mikasa berlari dengan sangat cepat, sehingga hanya membutuhkan beberapa langkah untuk mengejarnya.

Begitu melangkahkan kakinya, kaki orang tersebut tertahan, dan orang tersebut jatuh ke tanah, saat orang itu terjatuh Mikasa langsung mengambil anak kecil yang sedang menangis di pelukan laki-laki itu.

Anak yang diambil Ia berikan ke orang sekitar yang mengelilinginya, saat Mikasa ingin meyerang pria itu, tidak disangka pria itu malah menendang punggung dan kakinya, untung saja Mikasa meresponnya dengan cepat. Ia langsung melangkah mundur, melihat pria itu bisa melakukan bela diri juga, Mikasa perlu lebih berkonstrasi, tubuh pria itu sangat tinggi, Ia merasa cukup kesulitan.

Sehingga saat Ia melangkah mundur dengan cepat, Ia memilih untuk melakukan gerakan loncat dan berbalik menendang, pria itu benar-benar tidak sempat untuk menghindar, sehingga pria itu tertendang mundur beberapa langkah, dilanjutkan dengan 1 kaki di atas tanah dan kedua tangan yang Ia letakkan di depan dada, dan mengangkat kakinya dengan betis nya yang lurus, membuat seluruh kaki nya berada tepat di depan dada pria itu.

Pria itu langsung terjatuh ke tanah, tidak tahu siapa yang berteriak: "Ayo semuanya, tangkap orang yang sudah mencuri anak kecil ini, kalian siapa, ayo cepat lapor polisi!"

Saat polisi datang, Mikasa sudah tidak terlihat lagi.

Di saat ini, Mikasa sedang menarik Gary memasuki gang di depan, sambil memegangi dadanya, Ia menarik dan menghela nafasnya.

Merasakan tatapan mata Gary yang terlihat ingin mengetahui suatu hal, Mikasa berkata: "Aku... aku hanya takut ribet, hahaha..."

Lalu Mikasa masuk ke dalam pelukan Gary, "Baru saja, Pria itu mengeluarkan pisau, kamu tahu aku sangat khawatir tidak?"

Mikasa mengedipkan matanya, di dalam pelukan Gary Ia terdiam, "Tidak apa-apa, ayah ku berkata, aku dengan sabuk hitam level 6 ini, jangankan 1 orang, ada banyak orang yang seperti ini pun tidak ada masalah."

"Kamu tidak pernah mendengar ya, menyembunyikan pistol lebih mudah daripada menyembunyikan panah? Takutnya mereka menyembunyikannya." Suara yang jarang sekali terdengar dari mulut Gary itu pun mereda.

Mikasa melihat kekhawatiran di tatapan Gary, sehingga berkata: "Oke, aku selanjutnya akan lebih hati-hati."

Karena tempat makan dan rumah mereka tidak jauh, mereka berdua berjalan kaki pulang bersama. Setiba nya di rumah, Gisel sedang duduk di sofa menonton televisi, Gisel yang melihat kedua orang itu pulang, tatapannya menjadi sedikit kabur, "Kak, kakak ipar, kalian sudah pulang?"

Mikasa tersenyum, lalu Gary berkata, "Kenapa belum tidur?"

"Ini sudah mau tidur."

"Kalau begitu kalian berbincang dulu, aku... kembali ke kamarku." Setelah berbicara, Mikasa langsung masuk ke dalam kamar.

"Kak, gimana kabar kakak perempuan?"

Begitu mendengar suara tutup pintu, Gisel langsung membuka pembicaraan.

Tatapan Garry berubah menjadi gelap, "Kamu menanyakan dia untuk apa?"

Mikasa membuka pintu, Ia ingin pergi ke balkon untuk mengambil handuk, baru saja menginjakkan kaki keluar, langsung terdengar suara Gisel, Ia pun langsung mundur kembali.

"Kak, Kamu... sudah tidak cinta kakak perempuan lagi?"

"Kamu itu berbicara apa sih?" perkataan Gary tiba-tiba menjadi dingin, lalu Ia berdiri, "Kamu tidur lebih awal sana."

"Kak, di mana bagusnya dia?"

Yang dimaksud "dia" itu adalah Mikasa, mereka bertiga sudah mengerti hal itu.

Mikasa memegang gagang pintu, wajahnya perlahan-lahan berubah menjadi pucat.

"Aku tidak butuh orang lain tahu di mana bagusnya dia, istriku, cukup aku saja yang tahu di mana bagusnya dia."

Dalam satu kalimat, membuat yang mendengarkannya tersenyum, dan juga ada yang sedih.

Mikasa menghela nafas panjang, membuka pintu, terlihat Gary yang sedang menuju ke kamar.

"Istriku..."

Aku ingin mengambil handuk, kamu mandi duluan gih."

Berpapasan dengan Gary, Mikasa sangat dapat merasakan nafasnya yang mendesak.

Mikasa menghentikan langkah kakinya, berbalik, dengan berjinjit, Ia mencium pipi Gary.

Setelah itu Ia langsung berjalan cepat meninggalkannya.

Saat Mikasa sudah selesai mandi, Gary sedang berbaring di tempat tidur.

Mikasa melihat Gary, Ia terdiam dan setelah memikirkannya beberapa lama, "Adik sepupumu menyukai mu." Mikasa dengan kata-kata sederhana mengeluarkan pemikirannya.

Gary meletakkan kedua tangannya pada pipi Mikasa, dengan yakin, "Hanya adik, jangan sembarangan bicara."

Mikasa memegang tangannya, dan memainkan jemarinya, "sepertinya cinta bertepuk sebelah tangan ya."

"Ibu tiri ku sangat baik padaku sejak aku kecil, aku juga merawatnya dengan baik, hanya sebagai adik, tidak ada maksud lain."

Mikasa mengangguk, Ia benar-benar tidak mencurigai hal ini.

"Kakak perempuan yang dikatakannya itu, siapa?" Dilihat dari sifatnya, kelihatannya Mikasa tidak dapat menyembunyikan perasaannya, sehingga begitu mendengar perkataan Gisel, Ia merasa kalau tidak ditanya dengan jelas, hatinya akan merasa tidak enak.

Gary duduk dan memeluk Mikasa, "Dia adalah anak dari ibu tiri ku, sebenarnya Ia adalah kakak sepupu dekatku, saat itu masih muda, aku mengira itu adalah cinta sampai akhirnya aku bertemu denganmu, aku baru mengerti kalau itu adalah terbiasa, bukan cinta."

Walaupun Mikasa tidak tahu masalah hubungan ini, tetapi Ia merasa ada hal yang kurang beres. Dalam hatinya berkata Ia tidak punya alasan untuk mempercayai Gary.

Mikasa berbalik badan, melihat Gary, dengan sungguh-sungguh berkata: "Aku tidak dapat mengerti masa lalu mu, tapi aku pasti akan terus berusaha untuk mengenal dirimu yang sekarang dan yang akan datang, Gary, dalam hidupku ini aku merasa beruntung dapat bertemu denganmu."

Dalam hubungannya dengan Gary, Mikasa selalu lebih aktif, Ia sangat sulit untuk menahan perasaan hatinya.

Malam ini, terasa sangat panjang, dan juga sangat hangat.

Pagi hari, saat Mikasa terbangun, terlihat Gary yang sedang menatapnya dengan tersenyum.

"Kamu... kamu jangan melihatku tersenyum seperti ini,, terasa sangat menyeramkan."

Gary memberikan ponselnya kepada Mikasa, "coba lihat, Dono baru saja mengirimkanku ini."

Mikasa bingung, Ia langsung menerimanya, dan membukanya, terlihat sebuah video, yang ada di video kalau bukan dia, siapa lagi?

"Ya ampun, ini siapa yang mengambil fotonya?"

"Istriku! Sangat hebat!" Gary menatapnya, dan memuji-muji nya.

Mikasa menatap Gary, "Tapi sepertinya kemarin ada orang yang sangat tidak senang."

Gary memukul pipi nya dengan lembut, "ayo bangun."

Saat di perjalanan, Gary menerima sebuah panggilan, ekspresi wajahnya berubah menjadi kacau sambil menatap Mikasa, "Luar kantor dipenuhi wartawan."

Mikasa sedang bermain game di HP nya, mendengar Gary berkata, Ia tidak menoleh sedikitpun, dengan cueknya berkata, "Kalau begitu kamu hati-hati ya."

Gisel yang duduk di kursi depan, berkata: "Kakak ipar, orang-orang itu mencari kamu, kakak ku hati-hati untuk apa?" Sebenarnya, Gisel sedikit bingung, orang seperti Mikasa itu bisa bela diri.

Mencari Mikasa?? Mikasa langsung terbengong melihat Gary: "Masalah kemarin malam?"

Gary mengangguk, "Kamu sekarang sedang sangat hits di internet, awalnya Dono ingin membantumu menutupinya, tetapi semua orang di luar kantor menyukaimu, tidak ada cari lagi." Lalu meminta supir untuk berhenti di pinggir, dan meminta pak supir untuk mengantar Gisel lebih dulu, lalu mengajak Mikasa turun dari mobil...

"Ayo, pas sekali, aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat."

Gary menarik tangan Mikasa, "kemana?"

"Melihat ibumu."

"I... Ibuku?" Mikasa terkejut, lalu langsung menggelengkan kepala, dan menghentikan langkah kakinya.

Gary menatapnya dengan sipit, "Ada apa??"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu