Cantik Terlihat Jelek - Bab 414 Tidak Nyaman

Dia tahu kalau bertanya pada orang lain, karena menjaga perasaannya, mereka mungkin tidak akan mengatakannya, namun pria ini tidak akan pernah menunjukkan belas kasihan.

Gohan mengambil sebatang rokok, menjepit di jarinya, berpikir dan meletakkannya kembali, dan memandang Mia, “Apakah kamu benar tidak tahu?”

“Kalau ada sesuatu, katakan saja....” Perkataan selanjutnya Mia tidak mengatakannya, namun hatinya sedikit gugup.

Gohan langsung mengeluarkan ponselnya, membuka sebuah halaman dan menyerahkannya kepada Mia.

“Pernikahan Presiden Mo bersama Putri Walikota diumumkan, pada tanggal 18 November.”

Sekarang adalah akhir September, kalau begitu tinggal sebulan lebih sudah menikah!

“Perjanjian pernikahanku dengan Pampam masih berguna untuk karirku, sementara masih belum bisa dibatalkan.” Telinganya bergema kata-kata yang dikatakan Mohan sebelumnya, hatinya merasa lebih tenang, mungkin itu hanya untuk pekerjaannya.

Dia sengaja tersenyum, “Tidak apa-apa, kalau benar menikah, aku akan menjadi selingkuhannya.” Mengambil gelas di atas meja, meminum seteguk air, cahaya lampu yang redup, menutupi bulu matanya yang sedikit bergetar, Mohan, kamu pernah berkata, ingin aku menunggumu.

Dia mendengar beberapa ejekan, namun dia tidak peduli.

Ketika kembali ke hotel, baru saja mendorong membuka pintu, satu kaki berjalan melewatinya, melangkah melalui celah pintu, kemudian tidak menunggu Mia merespons, pria langsung memasuki ruangan.

Pintu, tertutup.

“Untuk apa kamu datang ke sini?”

Pria berjalan ke ambang jendela, melirik ke bawah, kemudian, tangannya melambai, menarik tirainya.

Memutar kepala, dia melihat Mia sedang merapikan pakaiannya.

Dia berjalan ke arahnya, menatapnya dari atas, mengambil ponsel di ranjang, dan menyerahkan padanya, “Meneleponnya dan bertanya padanya? Sekarang dia seharusnya sudah hampir waktunya pulang kerja.”

Mia tidak membutuhkan peringatannya, dia sudah mengingat perbedaan waktu antara kedua tempat dalam hatinya.

Namun, dia tidak pernah berpikir untuk bertanya, Mohan mengatakan dia akan bertanggung jawab dan menyuruhnya untuk menunggu, maka dia tidak akan peduli hal lainnya.

Sama seperti perkataan yang dia katakan saat itu, kalau dapat mengulangnya kembali, dia bersedia menggunakan cara lain untuk mengenalnya.

Dia rela mempercayainya dan rela menunggunya!

Pria duduk di kursi sebelah, mengeluarkan ponselnya dan melihada kemudian berkata, “Dia tidak bercanda, dia benar-benar akan menikah dengan wanita itu.”

Suaranya tidak keras, namun ruangannya juga tidak besar, jadi Mia dapat mendengarnya dengan jelas.

Tangannya yang melipat pakaian bergetar, barulah dia menyadari bahwa pakaian itu masih dalam kondisi terbalik.

Dia mengambil dan membalikkannya, lalu melipatnya lagi dan meletakkannya ke dalam lemari.

“Kamu seharusnya tidak tahu bagaimana dia bisa selamat pada saat itu, apa perlu aku memberitahumu?”

Mia berdiri tegak, berjalan ke pintu, membuka pintu kamar, dan menunjuk, “Aktor besar tolonglah keluar, aku sudah mau tidur.”

Jari-jarinya yang memegang pintu, menjadi putih.

Pria diusir, namun dia tidak kesal, dia berjalan ke pintu, ketika melewati Mia, dia berkata dengan santai: “Dia pasti tidak memberitahumu, aku adalah adik kandungnya, kan? Kakak ipar.”

Tubuh Mia bergetar dengan kuat, dia tiba-tiba mengangkat kepala menatap Gohan, wajahnya penuh ekspresi tidak berani percaya.

Pria melihat reaksinya, dan mendengus dingin, “Benar-benar tidak memberitahumu, aku benar-benar menyangka kakak ipar akan segera mengganti orang, ternyata bukan seperti itu juga!”

Mia tidak berkata, tetapi tangan yang memegang di pintu, menjadi kencang.

Pikirannya menjadi kosong, “Pergilah kamu, aku sudah mau tidur.”

“Dia adalah Mohan, Mohan yang hanya mementingkan keuntungan, apakah kamu merasa dia akan melepaskan seorang wanita yang sangat bermanfaat baginya dan menikahimu? Kalau dia benar-benar ingin menikahimu, mengapa dia bahkan tidak pernah memberitahumu aku sebagai adiknya? Hehe.... wanita, benar-benar terlalu polos, hanya memberikan beberapa janji, langsung mati-matian setia padanya.”

Mia tidak berhenti menelan ludah, pintunya tertutup, dia bersandar pada pintu, dan pelan-pelan meluncur duduk ke lantai.

Dia memegang kepalanya dan memberitahu dirinya sendiri untuk tenang dan tidak terpancing, kalau Mohan tidak tulus padamu, bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu pada Seli, dan juga melakukan begitu banyak di belakangnya, dia tidak percaya.

Masuk ke kamar mandi dan mandi, ketika keluar dari kamar mandi, dia mendengar suara dering pesan teks, dia hampir tidak sempat mengenakan sandal langsung bergegas ke ranjang dan menyalakan ponselnya, namun itu adalah pesan iklan.

Dia mencibir, agak kesal dan mengambil bantal menutupi seluruh kepalanya, seprai telah diganti berulang kali, aroma tubuhnya yang tersisa sudah hilang, tiba-tiba dia merasa kesepian.

Namun, pada akhirnya, dia tetap tidak mengirim pesan pada Mohan, dia bersikeras berpikir Mohan tidak akan berbohong padanya, dan Mohan akan memberikan sebuah penjelasan padanya.

Namun, dia tidak menerima kabar apapun lagi dari Mohan.

Hatinya sangat panik, namun dia terus memberitahu dirinya sendiri, setelah kembali ke kota baru membicarakannya lagi.

Hingga Dudu meneleponnya.

“Mia, apa kamu baik-baik saja?” Pembukaan perkataan Dudu membuat Mia merasa tidak nyaman.

“Bagus, ada apa?”

Dudu tidak berkata, beberapa saat kemudian, dia berkata, “Tidak apa-apa, kapan kira-kira kamu akan kembali?”

Mia tidak banyak pikir, dan menjawab, “Sekitar tiga hari lagi akan selesai kerja.”

“Kalau begitu selesai kerja, kembalilah lebih awal, sebelum kembali, katakan saja, aku akan pergi menjemputmu.”

Mia mengangguk, “Oke.” Namun, hatinya agak tidak nyaman.

Menutup telepon Dudu, dia menelepon ibunya, “Bu, apakah di rumah baik-baik saja?”

Awal-awal terdengar suara menutup pintu, kemudian suara ibunya agak serak, “Baik, kamu tidak perlu khawatir, kerjalah dengan tenang.”

“Bu, ada apa dengan suaramu?” Mia berjalan dua langkah ke luar, tangannya memegang di tiang pohon, beberapa jari, memegang erat.

Sang ibu batuk pelan, “Tidak apa-apa, beberapa hari ini, mungkin agak panas dalam dan sakit tenggorokan.”

“Bagaimana dengan ayah? Aku ingin berbicara dengannya.”

“Biaya telepon sangat mahal, bukankah kamu akan kembali dua hari lagi? Mari kita bicara nanti.” Selesai berkata, Ibu batuk lagi.

Mia mengerutkan kening, “Bu, kamu batuk begitu parah, harus pergi ke rumah sakit, aku menelepon Mira dan menyuruhnya membawamu ke sana.”

“Tidak perlu, sudah pergi dan obatnya sudah diresepkan, penyakit ini tidak akan sembuh begitu cepat, sudahlah, kamu sibuk dulu, kita sini sudah sangat malam, sudah harus tidur.”

“Oke bu, sampai jumpa.”

Setelah Mia menutup telepon, hatinya selalu merasa tidak nyaman, tetapi mengenai hal apa yang salah, dia juga tidak tahu, terallalu lama berdiri, kakinya terasa pegal, dia duduk di kursi sebelah dan memijat lembut beberapa kali, barulah terasa reda.

Sosok seseorang menyelubungi seluruh tubuhnya, dan terdengar suara yang familiar: “Kamu kembali ke dalam negeri dulu, pada dasarnya drama selanjutnya tidak membutuhkanmu lagi.”

Mia mendorong kacamata berbingkai hitam di hidungnya, dia memiliki rabun dekat ringan, dan kadang-kadang memakai kacamata saat bekerja.

“Tidak apa-apa, mumpung hanya dua hari.”

“Kalau tidak ada kerjaan, pergi saja, aku kesal melihatmu, dan kami masih harus membayarmu berdasarkan jam kerja, biaya makan dan kamar, mengapa perusahaanmu begitu tidak jujur?” Pada akhirnya, suara Gohan semakin mengecil.

Mia memelototinya, berdiri dan mengambil tasnya, dan menatap kakak Mei, “Kalau begitu, aku akan naik pesawat besok sore.”

Pandangan Kakak Mei padanya agak berkedip, “Oke, biarkan supir mengantarmu besok.”

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu