Cantik Terlihat Jelek - Bab 268 Bertemu Dengan Teman

Mikasa menyadari tangan Suya bergetar pada saat dia mengambil hasil pemeriksaan darahnya.

Bisa dilihat, Suya sangat peduli terhadap anak ini, tetapi Mikasa merasa khawatir ketika dia teringat dengan hubungan Suya dan Eren di masa depan.

Mikasa mengambil kertas hasil pemeriksaan di tangan Suya dan membacanya dengan suara serius :"Kondisi janin normal"

Kedua orang itu pun menghela sebuah nafas lega.

Dokter berkata sebelum tiga bulan harus sangat hati-hati, sampai di jalan pulang ke rumah mereka berdua menjadi sedikit cemas.

"Yang dingin, pedas dan makanan junk food itu, kamu harus kurangi makan itu, lalu sepatu hak tinggi juga jangan pakai lagi, kerja juga jangan terlalu capek, apakah kamu ingat?"

"Aku berharap kamu juga bisa cepat hamil" Pada saat meninggalkan rumah sakit, Suya menarik Mikasa dengan wajah penuh harapan.

"Jangan jangan, aku sudah berjanji dengan Gary, dalam waktu satu tahun ini jangan memiliki anak dulu, kami masih belum menghabiskan waktu berdua bersama"

Setelah mengantar Suya pulang, Mikasa menyimpan kertas pemeriksaan ke dalam tasnya, "Kalau kamu ada masalah atau tidak enak badan, ingat langsung telepon aku ya? Lalu....... kamu boleh berpikir kembali keputusanmu sebelumnya"

Suya mengangguk, "Aku tahu, kamu hati-hati di jalan", setelah itu Suya menarik Mikasa lagi, "Ingat berkata kepada Gary tentang masalah kamu mau kerja, kamu ada talenta di bidang itu, harus menggunakan itu dengan baik, jangan memberikan perhatian dan waktumu kepada pria, oke?"

Malam hari.

"Sayang, kamu izinkan aku pergi kerja saja, aku benar-benar sangat bosan" Pada saat malam, akhirnya Mikasa meminta izin kepada Gary.

"Boleh, kalau kamu tidak merasa capek, besok masuk kerja sana" Alasan Gary tidak mengizinkan Mikasa kerja hanya karena khawatir kesehatan Mikasa setelah kepalanya dipukul.

Besok harinya, Gary tidak membawa Mikasa ke perusahaan Panama.

Malahan dia membawa Mikasa ke satu tempat yang baru.

Mikasa melihat bangunan di hadapannya dengan wajah tidak mengerti.

"Ini adalah perusahaan baru yang aku baru saja dirikan baru-baru ini, tunggu sistemnya sudah lancar, kamu yang atur di sini saja, bagaimana?"

Mikasa sibuk melambaikan tangannya, "Itu tidak boleh, kamu terlalu meninggikan aku, kamu lihat lemakku, aku bahkan tidak bisa mengurus diriku, bagaimana mau mengurus perusahaan, lagipula aku tidak memiliki minat juga, aku hanya ingin menjadi desainer kecil"

Gary menatap ke Mikasa, "Mimpimu hanya sekecil itu?"

"Tidak, aku memiliki mimpi besar juga"

"Coba katakan"

"Bisa menikah dengan kamu di kehidupan ini, aku berpikir tentang mimpi ini setiap hari" Ini adalah mimpi terbesar Mikasa di kehidupannya.

Sudut mulut Gary terangkat dengan cantik, dia mengulurkan tangannya dan memeluk Mikasa, kemudian mencium bibirnya, "Sayang, aku telah membiarkan kamu tunggu terlalu lama"

Mikasa tidak mengerti mengapa Gary mau mendirikan sebuah perusahaan baru.

Tetapi dia memilih untuk tidak bertanya terhadap keputusan Gary, apa yang Gary mau lakukan, Mikasa akan mendukungnya, jadi dia memilih untuk tidak bertanya dan tidak berkomentar.

"Iya, direktur perusahaan ini adalah orang baru yang aku cari, nanti aku akan menyapanya......."

"Tidak perlu, aku akan berdiri di sini menggunakan kemampuanku sendiri" Kalau tidak, Mikasa sendiri pun tidak tahu kemampuan dirinya itu sampai di mana.

Gary melihat ke Mikasa, "Boleh, kamu mau bagaimana, aku turuti semuanya, tetapi, bagaimana kalau kamu diganggu lagi?"

Mikasa tahu Gary sedang berkata tentang masalah dia dan Idjah.

"Tenang saja, aku memiliki kamu di belakangku, kalau aku benar-benar di ganggu, kamu akan memecat orang itu dan membalas dendam untukku kan?"

Gary mengangguk, selanjutnya dia menerima telepon dari seseorang.

Setelah Gary pergi, Mikasa langsung naik ke lantai atas, dia pergi ke departemen administrasi sebelum pergi ke departemen desain.

Meskipun perusahaan ini adalah perusahaan yang baru di dirikan, Gary tetap telah menyediakan semuanya.

Pada saat Mikasa tiba di depertemen desain, semua karyawan di sana sedang menundukkan kepala dan bekerja dengan fokus, sama sekali tidak ada yang menyadari keberadaan Mikasa.

Hal ini membuat Mikasa merasa sedikit canggung, pada saat ini, pintu ruang manager terbuka dan seorang wanita jalan keluar dari dalam.

Ekspresi Mikasa tenggelam setelah dia mengenal wajah wanita itu.

"Rosmel?"

"Mikasa?"

Mereka berdua adalah teman seangkatan kuliah, pada sat kuliah Rosmel juga sangat menyukai Gary, bahkan Mikasa mendengar hubungan ayah Gary dan ayah Rosmel sangat baik, Rosmel dan Gary adalah teman SMA, dia lebih muda dari Gary 2 tahun, pada saat kuliah, Rosmel selalu menyebut dirinya adalah teman Gary sejak kecil.

Mikasa tidak tahu apakah kesadaran Gary di bidang cinta memang agak lambat atau kenapa, Gary malah mengatur Mikasa dan Rosmel di satu tempat kerja, di masa depan mereka berdua pasti akan bermasalah.

Tetapi setelah berpikir tentang Gary balas dendam untuk Mikasa kemarin, lagipula Mikasa sekarang sudah menjadi istri Gary, dia juga tidak perlu berebut bersama wanita ini.

Tetapi berpikir lagi tentang masalah Gisel saja belum selesai, musuh cinta Mikasa datang lagi seseorang, Mikasa merasa sedikit frustrasi.

"Mikasa, aku dengar kamu pergi buka warung? Kenapa kembali lagi kerja jurusan semula?"

Mikasa tertawa, "Aku sangat bangga bisa diperhatikan sama wanita cantik"

Setelah berkata, Mikasa melihat ke sekeliling kantor, di paling sudut ada satu tempat kosong, Mikasa mengerutkan alisnya, mengapa setiap kali begitu?

"Aku dengar desain daerah Wol itu kamu yang desain?"

Mikasa kaget Rosmel mengikuti dia ke sini, sambil merapikan meja, dia mengangguk, "Iya, aku beruntung bisa dipilih direktur Gary"

"Kalau Gary begitu mementingkan kamu, mengapa kamu mau pindah tempat kerja?"

Pindah tempat kerja? .... ternyata Rosmel tidak tahu pemilik perusahaan adalah Gary, tiba-tiba suasana hati Mikasa menjadi baik, "Itu, jadi karyawan tentu saja memilih tempat yang memberikan gaji lebih tinggi, ya kan?"

Rosmel melirik Mikasa, "Kamu benar-benar terus terang"

Setelah itu, Rosmel meletakkan dokumen yang dia pegang di meja Mikasa, "Kalau begitu kamu coba lihat ini"

Mikasa sangat kaget, melihat dokumen itu, jelas proyek itu adalah proyek besar, awalnya Mikasa mengira Rosmel akan tidak menyukainya dan memberi dia kerja yang tidak penting.

Tidak menyangka, dia begitu menghargai Mikasa.

Justru kerja yang memiliki tantangan membuat orang merasa lebih semangat.

3 4 hari selanjutnya, selain tidur, Mikasa menghabiskan semua waktu untuk desain itu mau di kantor ataupun di rumah.

Tetapi, waktu istirahat dia dan Gary malah menjadi serentak.

Mereka berdua juga tidak ada yang membahas tentang masalah Gisel, Mikasa jelas tidak menyukai kelakuan Gisel, Gisel jelas sudah tahu mereka sudah menikah, tetapi dia malah menggunakan cara seperti itu untuk mencari perhatian Gary.

Mikasa tidak ingin bertanya kepada Gary apakah dia ada mencari Gisel atau apakah Gisel ada pulang, terhadap wanita yang ingin merebut prianya, Mikasa tidak ingin bersikap baik.

Di dalam ruang baca, Mikasa setengah berbaring di atas sofa, Gary sedang berada di depan meja, suasana sangat diam, mereka saling bertatapan ketika Gary mengangkat kepalanya, kemudian senyuman pun muncul di wajah mereka.

Meskipun Gary ahli di bidang manajemen, tetapi pada saat kuliah kemarin, bakat Gary dalam bidang desain juga sering dipuji oleh para dosen.

Jadi, pada saat berpapasan dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan, Mikasa akan bertanya kepada Gary.

Mikasa juga merasa sangat bahagia bahwa mereka sebegai suami istri bisa memiliki topik yang sama.

Hari itu, Gary merasa frustrasi melihat Mikasa terus menggambar dan menghapus selama satu malam.

Gary meletakkan pekerjaannya dan berjalan ke arah Mikasa, dia menyandar di atas sofa dan mengulurkan tangannya, "Aku lihat sebentar?"

Mikasa memberikan kertas yang dia pegang kepada Gary dengan alis mengerut, kemudian Mikasa menjilat bibirnya, "Daerah pemandangan air di sini, bagaimana aku berpikir pun, aku merasa masih butuh sesuatu"

Gary menunjuk ke pipi kanannya sendiri, "Berikan sedikit bantuan, aku memberikan kamu sedikit saran"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu