Cantik Terlihat Jelek - Bab 270 Keuntungan Berpenampilan Bagus

Mikasa menoleh ke belakang, "Masih ada urusan?"

Gisel berkata dengan kaget : "Kakak ipar, kamu.... tidak bekerja lagi di perusahaan kak Gary?"

Mikasa melihat ke Gary kemudian mengerutkan alisnya, "Sudah tidak bekerja di sana lagi, tidak bagus kalau suami istri bekerja di satu perusahaan yang sama, jarak bisa melahirkan kecantikan"

Sebenarnya Mikasa tahu alasan mengapa Gary tidak mau Mikasa bekerja di perusahaan Panama itu karena Gary tidak ingin Mikasa dikritik dan Gary juga tidak ingin Mikasa berinteraksi terlalu banyak dengan Gisel.

Terkadang pria ini yang terlihat sangat pendiam ini sebenarnya memiliki kelakuan yang sangat menghangatkan hati.

Melihat bayangan belakang Mikasa, Gisel merasa gembira, bukankah kesempatan Gisel semakin menambah kalau Gary tidak membiarkan Mikasa bekerja di satu kantor dengannya?

Pada saat Mikasa tiba di kantor, baru ada beberapa orang di sana, melihat wanita berkacamata berjalan kepadanya, Mikasa menganggukkan kepalanya kepadanya sebagai sebuah penyapaan.

Mikasa bukan orang yang suka menarik orang dan menjadi ketua geng, jadi dia hanya membuat secukupnya dalam menghadapi hubungann sesama rekan kerja.

Mikasa mengeluarkan kertas desain dan terus menggambar sambil duduk di atas kursi.

"Mikasa, di luar ada yang mencari kamu" Wanita berkacamata yang keluar tadi memanggilnya dengan secangkir teh di tangannya.

Mikasa sedikit frustrasi, yang tahu dia bekerja di sini hanya Gary dan Mikasa.

"Pria atau wanita?" Mikasa bertanya.

"Pria tampan muda"

Pria tampan muda? Kemudian Mikasa pun jalan keluar, pada saat dia melihat bayangan belakang ini, dia mulai memijat dahinya.

Levi?

Mikasa maju ke depan dengan kedua tangan lipat di depan dadanya, "Mengapa kamu bisa cari ke sini?"

Levi menatap ke Mikasa, setiap Levi maju satu langkah, Mikasa akan mundur sampai langkah, sampai Mikasa mundur sampai sudut dinding, kemudian Levi melingkari Mikasa dengan meletakkan kedua tangannya di dinding, posisi ini terlihat sangat masrah.

Mikasa mengerutkan alisnya dan mengulurkan tangannya, "Kalau kamu berani bergerak, jangan salahkan aku tiap hari datang menganggu kamu"

"Kamu mau apa?"

Levi berbisik ke telingat Mikasa, "Kak, kasih aku sedikit uang."

Pada saat ini, orang yang datang bekerja pun semakin banyak, mau dari segi tinggi badan maupun penampilan wajah, Levi terlihat mirip dengan artis Korea, jadi kelakuan dia dan Mikasa tentu saja berhasil menarik perhatian banyak orang.

Gadis muda yang berada di sisi pun mulai berteriak di samping.

Mikasa berkata, "Serigala yang memakai kulit domba"

"Kak, bagaimanapun kita juga saudara kandung, kamu seharusnya tidak boleh berkata aku seperti itu" Sambil berkata, Levi berdiri dan merapikan bajunya, kemudian dia mengangguk dan senyum kepada gadis-gadis muda yang berteriak kepadanya.

Selanjutnya gadis-gadis itu pun berteriak lagi.

Mikasa menarik sebuah nafas dan menarik Levi ke ruang istirahat di belakang, "Sudah, kamu cepat bilang kamu datang sini buat apa, kalau tidak ada urusan cepat pergi"

"Kasih aku uang"

"Tidak ada"

"Kalau gitu aku minta sama kakak ipar" Setelah berkata, Levi langsung berjalan keluar.

"Apakah kamu ingin dipukul?"

Levi menggelengkan kepalanya, "Aku tidak ingin dipukul, tetapi aku juga tidak ingin kelaparan"

Melihat gadis manis yang berjalan ke arahnya, Levi melambaikan tangannya kepada orang itu.

Gadis manis itu memiringkan kepalanya dan menatap ke Levi, lalu gadis itu menabrak ke tiang, Mikasa tidak bisa menahan dan mulai tertawa.

Levi bergegas maju dan mengambil buku gadis itu yang jatuh ke lantai, kemudian memberikan buku itu kepada gadis itu dan mengelus kepalanya, "Sakit?"

Gadis manis itu tidak sempat bereaksi dan terus menatap kepada Levi.

"Bolehkah kamu jangan menganggu orang lagi?" Mikasa berjalan kepada mereka.

Levi melihat ke gadis manis itu, "Jangan salah paham, ini adalah kakakku"

"Gadis cantik, dia adalah serigala yang memakai kulit domba, kamu jangan jatuh ke dalam jebakannya" Setelah berkata, Mikasa berputar balik badannya dan kembali ke kantornya.

Yang mengejutkan adalah Levi tidak mengikuti Mikasa.

Mikasa duduk beberapa saat di dalam kantor, kemudian dia merasa risau dan pergi ke ruang istirahat itu lagi, hanya saja Levi sudah tidak berada di sana.

Setelah berpikir, Mikasa mengirim pesan teks kepada Levi, "Kalau kamu berani pergi ke perusahaan kakak iparmu, aku tidak akan melepaskan kamu"

Karena Levi tidak membalas pesan teks Mikasa, akhirnya Mikasa hanya bisa telepon ke Gary.

"Iya, aku sudah mengerti, kamu fokus saja bekerja, aku akan mengatur masalah ini"

Setelah itu, Mikasa tidak berjumpa kepada Levi lagi pada waktu yang sangat panjang, kemudian Mikasa menyadari ternyata Gary memperkenalkan Levi sebuah pekerjaan pada hari itu.

"Mikasa, yang tadi itu pacarmu?" di dalam ruang minuman, sekelompok rekan kerja mengelilingi Mikasa.

"Bukan, itu adalah adikku" Mikasa berkata dengan jelas.

Setelah berkata, ponsel Mikasa berdering, Gary mengirimkan pesan teks dan berkata bahwa klien dia datang siang nanti, jadi tidak bisa temani dia makan siang.

Setelah berpikir, Mikasa pun pergi ke restoran yang dekat dengan kantor dan sembarang makan.

Pada saat Mikasa kembali lagi ke kantor, Mikasa menyadari ada banyak kotak hadiah yang memenuhi mejanya.

"Ini adalah?"

"Minta kamu berikan kepada adikmu"

"Apa?"

Mikasa tidak pernah berpikir, kalimat tadi bisa begitu merepotkan dirinya.

Mikasa tidak pernah tahu adiknya memiliki penampilan bagus bisa mendapat begitu banyak keuntungan.

"Mikasa, tidak menyangka kamu ada adik yang begitu ganteng" Suara Rosmel.

Mikasa menjawab tanpa mengangkat kepalanya, "Kenapa, kamu juga ingin menjadi adik iparku?"

"Kamu tahu, di kehidupan ini aku hanya akan menikah dengan Gary"

Menikah dengan Gary? Hanya menikah dengan suaminya? Kalimat ini terdengar sangat aneh.

Mikasa hampir saja tersedak dengan air liurnya sendiri, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke Rosmel, "Dia sudah menikah"

Rosmel melihat ke Mikasa, "Menikah dengan siapa?" Setelah berkata, sudut mulut Rosmel terangkat, "Dengan suadaranya yang cacat itu?"

Mikasa menyipitkan matanya, "dengan aku"

"Haha..." Rosmel tertawa dengan dingin, "Orang hanya berkata aku gila, aku lihat kamu itu sudah sangat gila?" Setelah berkata, ekspresi Rosmel pun menggelap. "Berikan hasil desainmu kepadaku dalam waktu beberapa hari ini, jangan terus berpikir hal yang tidak memungkinkan"

Setelah berkata, Rosmel berputar balik badannya dengan sombong dan kembali ke ruangannya.

Mikasa mengigit pensilnya dengan alis mengerut, apaan ini? Dia berkata jujur pun tidak ada yang percaya...........

Pada saat malam hari mau jam pulang kerja, Mikasa mendapat pesan teks dari Suya, Suya mengundang dia pergi makan di tempat biasa.

Berpikir tentang Gary akan lembur kerja malam ini, Mikasa juga tidak begitu ingin pulang begitu awal, jadi setelah pulang kerja dia pun langsung berkumpul dengan Suya.

Tempat itu adalah restoran khas daerah Ciput, restoran itu tidak besar, tetapi dekorasinya unik.

Mendorong pintu terbuka, Mikasa melihat Eren duduk di dalam, kemudian Mikasa pun mundur ke belakang secara refleks.

"Mikasa, ayo masuk"

Pada saat itu Mikasa baru melihat Suya yang duduk di depan Eren, Mikasa tidak memperhatikan tadi.

Tetapi, Mikasa sedikit tidak mengerti apa maksud Suya?

"Eren, kamu belum kembali ke tim?"

Eren menatap ke Mikasa, kemudian menundukkan kepalanya dan minum teh tanpa menjawab Mikasa.

Setelah kencan buta kemarin, sikap Eren menjadi begitu kepada Mikasa.

"Apa yang terjadi?" Mikasa duduk di samping Suya dan bertanya sambil menarik lengan bajunya.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu