Cantik Terlihat Jelek - Bab 725 Pantangannya

Di Agensi manajemen selebriti Kenbo mempunyai kamarnya tersendiri, biasanya kalau tidak sempat balik ke rumah, ataupun terlalu lelah latihannya, dia akan beristirahat di sini.

Fisi pergi ke ruangan Devita terlebih dahulu, Devita mempunyai data lengkap setiap artis, termasuk kesukaannya dan pantangannya.

Meskipun dia sudah sedikit memahaminya, namun Fisi tetap dengan tidak sabaran membaca datanya kembali.

Dia tetap suka makan pedas, tetap suka akan lingkungan yang tenang, warna kesukaannya masih warna putih, makanan kesukaan tetap vegetarian, My sophobianya yang masih belum sembuh, kalau sedang marah kebiasaannya suka mengigit gigi geraham, tetap tidak menyukai wanita...

Dia merasa, idolanya ini akhirnya adalah orang yang benar-benar sama dengan kakaknya.

"Terima kasih untuk kepercayaan Kak Devita, aku tidak akan mengecewakanmu."

Devita menyilangkan tangannya di depan badannya, kepalanya agak menunduk, lalu melihat ke arah Fisi , "Dani bisa merekomendasikanmu, jadi saya tidak akan meragukanmu, saat kamu disana, seharusnya dia sudah memberitahumu tentang larangan di bidang ini, saya berharap kamu bisa senantiasa mengingatkannya."

Fisi menganggukkan kepalanya berulang kali, Dani Zhou adalah guru dari agensi managemen selebriti, ia sendiri tidak pernah berpikir, suatu hari nanti Dani akan membantunya.

Karena dia ingin mengerjakan hal ini dengan sebaik mungkin, jadi disana usaha yang dia lakukan jauh lebih banyak daripada usahanya yang ada di kampus.

Fisi banyak mendengar dan melihat, hal apapun dia mendengarkannya dengan baik dan mengingatkannya dalam hati.

Oleh sebab itu, dia menjadi banyak belajar setelah mendengar hal privasi artis-artis, yang didiskusikan oleh banyak orang dengan pendapat dan memandang dari sudut pandang yang berbeda.

Dani juga banyak mengajarinya, mungkin melihat Fisi adalah pelajar yang paling serius, mungkin juga melihat Fisi yang benar-benar mempelajarinya dengan hati.

Dalam waktu beberapa bulan, Dani semakin hari semakin mempercayainya.

Ini juga merupakan alasan dia kenapa bisa datang ke Kantor Devita .

"Disini, kesempatan hanya ada satu kali saja, kalau kamu melakukan kesalahan yang seharusnya tidak kamu lakukan, segera meninggalkan tempat ini."

Fisi mengiyakannya, dia tidak akan melakukan kesalahan, sebab dia tidak ini meninggalkan tempat ini.

Kalau tidak bisa saling mengenal dengan kakak, maka biarkan dia tinggal di sampingnya untuk menjaganya.

"Kamu ke kamar dulu, dia seharusnya sudah selesai mandi, sehabis beres-beres dan makan, segera berangkat."

"Baik, Kak Devita."

Kembali ke kamar, dia mengetuk pintu, setelah lewat beberapa menit, baru terdengar suara dari dalam mengatakan, "Masuk."

Sesuai dengan ekspetasinya kamar Kenbo sangat bersih, Fisi setelah masuk ke kamar menoleh kiri kanan, dan tidak menemukan tempat yang perlu dia rapikan.

Terdengar bunyi suara air dari kamar mandi sejenak, lalu berhenti.

Ketika Kenbo berjalan keluar dari kamar mandi, dia sudah mengenakan pakaian rapi.

Dia mengerutkan dahinya ketika melihat Fisi yang berdiri di depan kamar mandi, dia masih belum terbiasa kehidupannya tiba-tiba muncul satu orang asing.

"Kakak Kenbo, bajumu biar aku yang bantu cucikan, gimana?"

Kakak Kenbo?

Sudut mulut Kenbo terkedut, dia memandang Fisi yang ada didepannya, melihat kejernihan matanya, yang sama sekali tidak ada bermaksud lain.

"Aku hanya bantu mencucikan baju luar kok, baju dalam tidak akan ku sentuh." Ujar Fisi , dia tidak berani menatap matanya Kenbo , lalu melewatinya masuk ke toilet.

Dia merasa malu sekali.

Ketika dia keluar setelah selesai mencuci bajunya, Kenbo sedang duduk dikursi sofa membaca buku, dia memakai jaketnya yang putih, poni yang masih basah terkulai di dahinya menutup wajahnya yang begitu sempurna, memberi kesan ramah dan mudah didekati kepada orang.

Mulutnya melengkung membentuk senyuman, alangkah baiknya jika bisa seperti ini terus.

Kembali ke kamar mandi, dia membuka laci dan mencari pengering rambut, mengambilnya dan berjalan ke Kenbo .

"Rambut kamu harus dikeringkan." Fisi menunjuk ke rambut Kenbo .

Kenbo memiringkan badannya, dengan nada dingin membalasnya , "Tidak perlu."

"Kakak Kenbo, kata Kak Devita kalau aku tidak menjagamu dengan baik, nanti aku akan dipecat, bila kamu tidak keringkan rambutmu, nanti kalau kamu jatuh sakit..."

Perkataan yang belum selesai diungkapkannya, pria yang ada di sofa dengan sedikit jengkel membenarkan dudukannya.

Fisi memanyunkan bibirnya, seingat dia, dulu kecil Fisi juga sering meminta permintaan yang bikin geleng kepala.

Meskipun dia jarang mau berbicara, sering marah-marah, namun Fisi tahu, kakak orangnya baik, dia hanya tidak pandai mengungkapkannya saja.

Fisi berdiri dibelakangnya, jari-jarinya yang putih menyentuh dan menyelip disetiap helaian rambutnya Kenbo , rasa bahagia dan rasa tidak nyata itu yang Fisi rasakan.

‘Kakak, alangkah baiknya jika bisa seperti ini terus!’

Dia tau Kenbo menyukai hening, dulu kecil Fisi menemaninya mengerjakan tugas sekolah, bila sekali Fisi banyak bicara, Kenbo langsung kabur.

Saat itu, Fisi masih kecil sekali, sekali Kenbo kabur maka Fisi akan mengejarnya di belakang sambil menangis, mendengar suara tangisannya Kenbo akan kembali mendekatinya.

Tetapi sekarang sudah dewasa, Kenbo bukan lagi Carles Stacy , Fisi dimatanya juga sudah bukan Catlyn Stacy .

Dia bisa sayang dengan Catlyn Stacy , namun tidak tentu akan sayang kepada Fisi , karena baginya, Fisi hanya orang asing saja.

Oleh karena itu, dia diam tidak melanjutkan pembicaraannya.

Fisi tidak ingin diusir pergi olehnya.

Suasana ruangan begitu hening.

Sehabis mengeringkan rambut Kenbo , dia dengan cepat membereskan kamar mandi.

Ketika keluar dari kamar mandi, Kenbo ternyata sudah tertidur dikursi sofa.

Fisi tidak membangunkannya, dia mengambil selimut dan memakaikan ke badannya.

Keluar dari kamar, kata Devita Kenbo mempunyai makanan siang yang khusus disiapkan oleh mereka.

Fisi berjalan ke dapur, dia mengerutkan keningnya ketika melihat beberapa piring sayuran vegetarian, dia merasa sedih.

‘Hanya makan begini, gimana bisa ada nutrisi?’

"Kakak Kenbo, ini sop daging akar teratai, diminum dulu sopnya!"

Kenbo memandangi akar teratai yang dipotong bentuk dadu dalam mangkok, dia teringat dengan sebuah suara anak-anak kecil mengatakan, "Kakak, aku meminta kepala ibu Dekan memotong akar teratai menjadi bentuk dadu kecil, kan kamu sedang dalam masa pengantian gigi, dengan begini kamu akan lebih gampang untuk menguyahnya."

Tangannya yang ada di meja makan, perlahan-lahan mengepal, Kak Stacy, kamu ada dimana?

"Akar teratainya kok dipotong menjadi bentuk dadu?"

Fisi menyadari ekspresi Kenbo yang terlihat sedikit aneh, dia tahu kakaknya tidak melupakan dirinya.

dia berdiri, menuangkan setengah mangkok untuknya.

"Kamu coba dulu."

Kenbo tidak mengambilnya, sebaliknya, dia mengangkat kepalanya, wajahnya mengeras menatap Fisi .

"Memasak sop ini butuh waktu lebih dari dua jam kan? Sedangkan kamu masuk kerja saja baru 2 jam, kamu benar-benar merencanakannya dengan baik!"

Fisi termenung, lalu mengeryit, dengan spontan dia meletakkan sopnya dan badannya mundur kebelakang.

Setelah berpikir-pikir, baru buka suara, "Sop ini aku membawanya untuk diriku sendiri, tadi aku melihat makanan siangmu semua lauk vegetarian, jadi..."

Dia sebenarnya berbohong, dia bangun pagi-pagi demi beli sayuran yang masih segar, dan memasaknya memakai panci elektrik yang ada diasrama.

Awal rencananya, jika Kenbo menolak untuk mempekerjakannya, maka dia akan mencoba dengan masakannya, siapa tau Kenbo bersedia menerimanya.

Sambil berkata dia berbalik badan mengambil kotak makan dari tasnya, dan membukanya didepan Kenbo .

"Makanan diluar terlalu mahal, jadi aku beli sayur dan memasaknya sendiri, tapi karna sekolahan aku tidak membolehkan memasak, jadi aku hanya mempunyai ricecooker kecil dan panci elektrik.

Sambil berkata, dia menunjuk sopnya Kenbo , "Akar teratai dipotong menjadi bentuk dadu kecil agar bisa cepat masak, dan juga biar gampang dibawa."

Kenbo menatapnya, lalu mendorong sopnya ke depan Fisi , "Aku tidak perlu."

Fisi termenung, dia merasakan sedikit kecewa, namun Fisi tahu kakak adalah orang yang terkena Mysophobia, dia tidak mengenal Fisi , tentunya tidak akan makan masakan dari Fisi .

Fisi mengangguk, lalu mengambil sop dan kotak makannya berjalan ke sisi meja kopi, lalu memakan dengan diam.

Dikarenakan nanti sore Devita ada rapat, jadi sebelum mereka berdua berangkat, Devita sudah memberitahukan kepada Fisi hal-hal yang perlu diperhatikannya.

Setelah mendengar perkataan dari Devita , Fisi merasa agak panik.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu