Cantik Terlihat Jelek - Bab 237 Mantan Suami?

Mbok Lili yang emosional pun berdiri sehingga air yang dibawa pelayan tumpah ke tubuhnya, airnya sedikit panas, tetapi Mbok Lili tidak ada reaksi yang besar.

Clover sibuk berdiri dan membantu dia mengeringkan air di tubuhnya menggunakan tissue, sambil mengeringkan Clover berkata : "Mbok Lili, dilihat dari perasaan kamu terhadap keluarga Devan, aku tahu kamu memilih untuk tidak bicara ketika kamu tahu racun apa yang ayah mertuaku makan pasti karena ada alasan yang tersembunyi"

Melihat ke bawah, Clover melihat tangan Mbok Lili sedang bergetar, Clover mengerutkan alisnya dan terus berkata : "Mbok Lili, atau ayah mertuaku yang menyuruh kamu jangan bilang?"

Clover mengamati tangan Mbok Lili mulai bergetar lagi, hatinya tenggelam, pada saat itu pelayan mengantar handuk untuk Mbok Lili, untungnya tumpah di jaket, tidak kena kulitnya.

Setelah pelayan pergi, Mbok Lili jatuh duduk di atas sofa, dia memejamkan matanya dan melawan dengan batinya sendiri, pada saat dia membuka mata kembali, matanya sudah memerah, dia melihat ke Clover dan berkata : "Racun itu dibuat oleh mantan suamiku"

Tangan Clover yang sedang memegang gelas bergetar, mantan suami? Clover mengira Mbok Lili tidak pernah menikah? Ternyata dia hanya bercerai.

"Mantan suamiku adalah seorang dokter umum, pada saat dia muda, dia pernah menjadi dokter keluarga Devan selama beberapa tahun, setelah itu dia kecanduan dan mulai memiliki minat terhadap mengamati racun, aku... Aku... Aku bahkan menjadi mandul karena racun yang dia buat, jadi, aku pun cerai dengannya"

Setelah Mbok Lili berkata, Clover merasa semakin kaget, ternyata Mbok Lili pernah mengalami begitu banyak hal, Clover dulu hanya tahun Mbok Lili tidak menikah dan tidak memiliki anak, tidak menyangka di tengah-tengah ini ada begitu banyak kejadian.

"Hari itu aku dengar Tuan Devan berkata ayahnya kena racun, reaksi pertamaku langsung teringat dengan dia, kemudian aku pun menelepon dia untuk memastikan, tidak menyangka, manusia jahat itu....." Berkata sampai sini, air mata Mbok Lili langsung mengalir, "Aku bertengkar dengan dia dan aku berkata aku akan menuntut ke polisi, tetapi dia berkata ayah Devan sendiri yang mau makan racun itu dan minta dia untuk tidak memberi tahu siapa pun, karena aku tidak mengerti tujuan ayah Devan, dalam waktu mendadak ini aku pun menjadi tidak ada ide"

Berkata sampai sini, Mbok Lili mengangkat kepalanya dan melihat ke Clover, "Tetapi Clover, mengapa kamu bisa tahu masalah ini?"

Clover menatap kepadanya, "Simon mendengar percakapan kamu dan mantan suamimu secara tidak sengaja, dia memberi tahu aku semalam"

Setelah itu, Clover bertanya : "Kalau begitu, Mbok Lili, apakah kamu tahu mantan suamimu dimana sekarang? Aku ingin....."

"Ayah Devan sendiri tidak ingin kalian tahu tentang ini, kalau kamu menyelamatkan dia begitu saja, apakah akan...?" Mbok Lili memotong kata-kata Clover.

Clover berpikir sejenak, "Mbok Lili, seharusnya ayah mertuaku mencari mantan suamimu pada satu tahun lebih yang lalu kan? Aku pikir, alasan dia melakukan hal seperti itu pada waktu itu karena dia takut akan mempengaruhi hubungan aku dan Devan jika suatu hari aku tahu hal yang dia perbuat terhadap orang tuaku" Setelah itu, Clover menceritakan masalah orangtuanya dengan ayah Devan secara singkat kepada Mbok Lili.

Jelas masa lalu seperti ini juga membuat Mbok Lili merasa emosional dengan takdir.

"Berarti kamu sekarang tidak benci kepadanya?"

Clover menggelengkan kepalanya, "Dia adalah kakek Simon dan Momo, lagipula orang tuaku sudah meninggal dan aku juga percaya kepada ayah mertuaku bahwa dia tidak akan melakukan hal seperti itu, jadi aku tidak benci dia, ditambah hubungan aku dan Devan pantas membuat aku percaya kepadanya"

Mendengar kata-kata Clover, Mbok Lili menghela sebuah nafas, "Bagus kalau begitu, Clover, aku selalu merasa pandangan Devan itu sangat bagus, Clover kamu benar-benar pengertian"

Sambil berkata, Mbok Lili mengeluarkan ponselnya dari saku dan langsung menelepon ke mantan suaminya di depan Clover, "Halo, iya, aku cari kamu ada sedikit masalah, kamu sekarang dimana? baik, sampai jumpa nanti sore kalau begitu"

Setelah mematikan telepon, Mbok Lili berkata, "Dia bilang siang nanti ada urusan di luar, nanti sore aku bawa kamu pergi"

Setelah berpisah dengan Mbok Lili, Clover menelepon ke Devan dan memberi tahu dia masalah ini, "Baik, aku tunggu kamu di sini sekarang"

Setelah itu Clover juga memberi tahu Gary dia akan pualng sendiri sehingga tidak perlu menjemput dirinya,

Gary langsung membawa Mikasa ke ruangannya sendiri, melihat kedua orang yang masuk bersama, sebuah senyuman bentuk di wajah Dono.

"Ambilkan kertas desain daerah Wol ke sini", Gary memerintah.

Setelah itu, Gary langsung menyerahkan kertas desain kepada Mikasa, "Kamu coba lihat, mungkin masih mengerti?"

Mikasa mengambil setumpuk kertas desain dari tangan Gary, setelah membuka kertas-kertasnya, dia merasa kaget, tulisan-tulisan di atas kertas itu jelas milik dia sendiri, kemudian Mikasa pun terus melihat lagi dengan teliti.

Setelah melihat sampai halaman terakhir, Mikasa berkata : "Ternyata aku sudah begitu berbakat?"

Dono melihat ke Gary, "Dia sedang memuji dirinya sendiri?"

Sudut mulut Gary terangkat, dia menyadari personalitas Mikasa setelah amnesia jelas menjadi jauh lebih aktif dan lucu.

"Bagaimana, masih mengerti melihatnya?"

Mikasa mengangguk, "Iya, masih mengerti"

Gary menghela sebuah nafas dengan bahagia, "Untunglah"

Melihat ekspresi Gary, Mikasa merasa puas dalam hatinya, ternyata dirinya sudah sangat hebat setelah waktu 7 tahun, hebat sampai sudah bisa membantu pria idolanya.

"Dono, kamu pergi ke sebelah atur sebuah ruangan untuk Mikasa bekerja di sana fokus pada desain daerah Wol"

Mikasa sibuk melambaikan tangannya, "Jangan, jangan, dulu aku bekerja dimana, sekarang aku juga akan tetap kerja di sana saja, nanti orang bilang kamu tidak adil"

Setelah berpikir, Mikasa menambah, "Lalu, bolehkah kamu jangan umumkan hubungan kita dulu untuk sementara?" Meskipun Mikasa tidak tahu bagaimana cara Gary dan diriya bersama dulu, tetapi pada saat Mikasa menundukkan kepalanya dan melihat dirinya kemudian melihat ke Gary, dia menghela sebuah nafas, perbedaannya benar-benar terlalu besar.

Tatapan Gary tenggelam, dia menatap ke Mikasa, "Apa maksudmu? Kamu merasa aku memalukan?"

Mikasa meliriknya, dia mengambil tas dan dokumen di sofa, "Apakah kamu tidak merasa berpura-pura buta dengan mata telanjang itu tidak baik?" Jelas Mikasa itu takut dirinya memalukan Gary.

Kemudian Mikasa melihat ke Dono, "Pria tampan, bolehkah kamu beri tahu aku dulu aku bekerja dimana? Bolehkah kamu bawa aku pergi?"

Dono menahan tertawanya dan mengeluarkan sebuah batuk ringan, kemudian melihat ke Gary, "Direktur Gary, saya bawa nyonya turun dulu ya?"

Karena Mikasa biasanya suka menolong orang, hubungan dia dengan rekan kerja di departemen desain masih boleh dibilang lumayan bagus, melihat Mikasa kemari, semua orang sibuk menyapanya, selain itu manager juga sudah mendengar Gary sangat puas dengan hasil desain Mikasa, jadi tentu saja dia menyambut Mikasa dengan ramah, "Mikasa, kemampuanmu bagus"

Mikasa menatap ke wanita di depannya dan melihat ke Dono.

"Manager departemenmu" Dono berbisik di telinganya.

Mikasa sibuk mengangguk, "Terima kasih atas pujiannya, manager"

Selanjutnya Dono memperkenalkan anggota departemen desain secara sekilas, seperti nama wanita berambut panjang, nama wanita berambut pendek, nama wanita yang agak gemuk........

Setelah Mikasa menghafal satu kali di dalam hatinya, dia baru membiarkan Dono pergi.

Melihat kertas desain di depannya, Mikasa sangat berterima kasih kepada Tuhan tidak membuat dia melupakan pengetahuan yang sudah dia pelajari.

Malahan, sekarang Mikasa ulang melihat kertas desain ini sebagai orang yang lupa ingatan dan dia menyadari beberapa kekurangan desain ini, setelah memperbaikinya, hasil desainnya pun menjadi lebih sempurna.

"Mikasa, tidak menyangka kamu adalah orang yang begitu licik" Tiba-tiba, sebuah wanita berkata.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu