Cantik Terlihat Jelek - Bab 96 Orang Asing Mengirimkan Video Misterius Kepada Simon

Bab 96 Orang Asing Mengirimkan Video Misterius Kepada Simon

"Mana ada orang yang menjadi selingkuhan sampai terus terang begitu?" Mendengar kata kata Sherin, Devan malah tersenyum. Dia mengetuk dahi Sherin, "Selingkuh apa? Jangan sembarang ngomong!"

"Kamu masih bertunangan bersama Gabriel, apa identitasku jika aku bukan selingkuhan?"

Devan berhenti sejenak dan mengangguk kepalanya, "Beberapa hari ini, aku sudah menyuruh Dylan untuk mengatur acara konferensi pers wartawan. Aku akan membatalkan perjanjian pernikahan dengannya ke publik"

Sherin merasa kaget dan melihat ke Devan, "Dia sudah setuju?"

Devan megangguk, "Dia ada datang menjenguk kamu waktu dia mendengar masalah kamu. Tetapi kamu belum sadar diri waktu itu, jadi dia pulang"

Menjenguk dia? Alis Sherin mengerut. Seorang wanita yang ingin membunuhnya datang menjenguk dia? Dulu, Sherin percaya. Tetapi sekarang Sherin sudah tidak percaya dan malah merasa tidak aman di dalam hatinya. Sherin mengangkat kepalanya dan melihat ke Devan, dia seperti ingin berbicara sesuatu. Tetapi akhirnya Sherin memilih untuk diam.

Gabriel adalah orang yang pernah menolong Devan dan mereka pernah bersama selalu belasan tahun. Meskipun Devan tidak mencintainya, melihat dari cara Devan berbicara dan senyum kepada Gabriel, bisa dilihat Devan sangat peduli terhadapnya.

Jadi, Sherin bermaksud untuk tidak berbicara tentang kejelekan Gabriel di depan Devan. Jika Sherin berkata di belakang Gabriel, maka dia akan terlihat jahat dan malah akan membuat situasi jadi semakin tidak kondusif.

Tetapi, Sherin tetap tidak bisa berterima kasih kepada seseorang yang ingin membunuh dia.

Akhirnya, Sherin hanya memberikan sebuah senyuman ringan.

Dylan membantu Sherin untuk membuka pintu mobil, "Dylan, terima kasih" Setelah itu, Sherin memberikan Dylan sebuah senyuman

"Cukup terima kasih saja. Buat apa kamu senyum begitu cerah dengan dia?"

Suasana di dalam mobil menjadi aneh. Setelah beberapa saat, Sherin tertawa dan menoleh ke Devan, "Devan, apakah kamu cemburu?"

Sherin mengembangkan bibirnya dan melihat pria yang di depannya dengan senyuman. Hatinya merasa bahagia. Meskipun kebahagiaan ini adalah kebahagiaan hasil 'mencuri' pria milik orang lain, Sherin tidak bisa menahan dan merasa kecanduan.

Hanya saja, Sherin tidak tahu penampilannya sekarang terlihat sangat menarik di mata Devan. Ketika Sherin belum sempat bereaksi, Devan menarik dia dan memeluknya. Tangan kananya menekan tombol yang berada di bagian atas mobil. Layar yang menghalangi di antara tempat duduk depan dan belakang pun muncul dan Devan menciumnya. Devan terus menciumnya sampai Sherin sudah sesak nafas, dia baru melepaskannya.

"Kamu sudah gila, ada orang di sini" Berpikir dengan Dylan yang duduk di depan, wajah Sherin menjadi sangat merah.

"Layarnya kan menghalangi"

"Kamu..."

Tidak perlu berkata, Dylan sudah bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan. Sherin merasa semakin malu. Setelah sampai di tempat, Sherin langsung berlari turun dari mobil.

Layar yang berada di tengah terangkat dan Dylan menoleh ke Devan yang tersenyum, "Siapa yang berkata layar ini tidak berguna kemarin? Kalau begitu, bolehkah aku menyuruh orang untuk melepaskan layarnya besok?"

Devan sangat jarang tidak memarahi Dylan dan hanya tersenyum dengan puas

"Kamu mau ikut makan atau tidak? Kalau tidak mau, pulang sana"

"Harus makan. Karena masalahmu, para wanita-wanita cantik sudah tidak berani mencari aku lagi baru baru ini"

Angin berhembus dan membuat badan terasa dingin, tetapi kehangatan di dalam hati Devan tetap beredar di seluruh tubuhnya

Sherin baru mengeluarkan kunci dan pintu sudah terbuka dari dalam. Mbok Lili menyambut Sherin dengan senyuman, "Sherin, kamu sudah pulang? Cepat masuk, makan malam sudah hampir siap juga"

"Mama, kamu sudah pulang?" Simon berlari ke Sherin dan memeluknya

"Mbok Lili, mengapa kamu bisa di sini?"

"Oh, Simon berkata ingin datang melihat kamu. Pas, aku juga memiliki waktu. Jadi aku datang memasak untuk kalian. Sherin, kamu pergi mengganti sepatu dan cuci tangan, siap siap untuk makan. Saya akan pergi menuangkan soup ke dalam mangkuk" Mbok Lili berputar badannya dan berjalan ke arah dapur

"Mama, cepat ganti sepatu. Bentar lagi kita sudah mau makan" Simon melepaskan Sherin dan berjalan ke depan tv

Rumah Sherin yang sepi menjadi terang dan bersuara sekarang. Simon sedang main permainan yang dia suka di depan TV dan mbok Lili sedang sibuk di dalam dapur. kata 'keluarga' muncul di otak Sherin.

"Mengapa kamu berdiri sini?" Devan melihat Sherin melamun di luar pintu. Dia meletakkan sandal ganti di depan Sherin dan berjongkok ke lantai, melepaskan tali sepatu Sherin.

Mbok Lili melihat kejadian ini ketika dia meletakkan lauk di atas meja, dia buru buru mendekati mereka, "Tuan, anda...."

Dylan yang berdiri di luar sempat kaget. Apakah ini adalah Devan yang dia kenal? Devan melepaskan tali sepatu wanita?.....

Sherin tidak mengerti reaksi mereka dan menundukkan kepalanya, dia baru sadar kedua tali sepatunya sudah dilepaskan oleh Devan. Devan menepuk kaki Sherin dan berkata, "Lepaskan sepatumu dan pakai sandal. Lain kali, jangan sering sering memakai sepatu hak tinggi" Setelah itu, Sherin tetap tidak bergerak. Devan berkata, "Apakah kamu tidak lapar? Cepat pergi cuci tangan dan kita akan makan malam..." Setelah itu Devan pergi ke kamar mandi.

Sherin melihat kekagetan di wajah mbok Lili. Dia menundukkan kepalanya dan melihat sandal yang diapakainya. Sherin berbohong jika dia berkata dia tidak terharu dengan kelakuan Devan. Devan adalah pria yang kaya, tetapi rasa haru yang Devan bawa kepada Sherin selalu tidak berhubungan dengan uang. Jika Devan menggunakan uang untuk menyayanginya, Sherin mungkin akan merasa terharu, tetapi tidak akan merasa jatuh cinta. Tetapi, Devan tidak pernah melakukan hal seperti itu sehingga membuat Sherin merasa makin terharu. Di dunia ini, uang bisa membeli banyak barang, tetapi yang benar benar bisa membuat wanita jatuh cinta bukan uang.

Di pintu kamar mandi, Devan sedang mengeringkan tangannya. Melihat Sherin berjalan menujunya, Devan mengulurkan tangannya dan melingkari pinggang Sherin. Hati Devan merasakan sesuatu yang dia tidak pernah rasakan sebelumnya, rasa itu sangat bahagia dan terisi. Perasaan ini tidak bisa dibeli dengan uang seberapa banyak pun.

"Sherin, nanti kita akan memiliki keluarga yang seperti ini"

Mendengar kata kata Devan, badan Sherin tergetar. Keluarga?

Sherin menundukkan kepalanya dan dengan serius menyuci tangannya. Tetapi senyuman yang di wajahnya tetap ada.

"Simon, makan dulu baru main HP" Pada saat makan, Sherin berkata kepada Simon yang terus menatap ke ponselnya

"Pa, kamu lihat. Ini adalah video yang seseorang kirim kepadaku tadi. Katanya,wanita di dalam video mirip dengan aku?"

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu