Cantik Terlihat Jelek - Bab 659 Bererapa Tahun Kemudian, Akan Bertemu Aderlan Lagi

Mimi membuka pintu, Rambo bersandar di pintu, menatap dia, “Itu adalah maksud dari mamaku, aku tidak mengatakan ingin menikahimu, jadi, tidak perlu terkejut seperti itu?”

Nada suaranya santai, membawa sedikit ejekan, membawa sedikit ketidakberdayaan, dan membawa sedikit rasa kehilangan.

Beberapa tahun ini, hubungan kedua orang itu, sangat banyak kata, bisa dikatakan, sudah tidak seperti dulu lagi sangat canggung.

Mimi menelan ludah, rambut panjangnya yang jatuh ke dahi, mengangkatnya kebelakang telinga, mengangkat kepala, menatap Rambo.

“Aku bukan dikejutkan, aku takut diriku membahayakan kamu, Rambo, aku sangat bergantung padamu, beberapa tahun ini, orang yang bisa dihandalkan disisiku hanya kamu seorang, aku tidak tahu harus bagaimana? Aku menolak bibi, diantara kita, mungkin sudah selesai, tetapi jika aku tidak menolak, tidak adil untukmu.”

Dia sedikit mengernyitkan alis, karena perasaan kesal, wajahnya yang putih, menjadi sedikit kemerahan.

Antara mereka berdua, dia juga tidak menyembunyikan, terhadap Rambo, dia juga ingin berusaha jujur.

Meskipun selama bertahun-tahun ini, saat ini,

Tetapi kemudian, berjalan menuju arahnya, wanita ini, dia semakin mengerti, diri sendiri tidak bisa terkendali, diri sendiri juga tidak bisa mendapatkan.

Dia memiliki bakat sastra dan bela diri, meskipun dia tumbuh dipegunungan, tetapi sangat berpengalaman dan sensitif terhadap literatur dengan angka, banyak guru-guru dari luar datang berkonsultasi.

Dia sangat rendah hati di Universitas T, tidak ada yang tidak tahu, tidak ada yang tidak mengenalnya.

Dia dianggap sebagai bunga sekolah, dalam hal ini dia tidak pernah memiliki rasa superioritas.

Beberapa orang, ingin dari sudut bibirnya menanyakan tentang keadaannya.

Karena, terlalu misterius, banyak anak dari keluarga kaya, ingin berusaha mendekatinya.

Rambo memainkan peran sebagai pacarnya, orang-orang itu juga tidak pernah memandang dia, karena, dia terlalu sederhana.

Terlalu sederhana sampai, seperti semua orang bisa menggantikannya.

Jadi, semakin lama waktu, Rambo melihat dia, semakin merasa seperti melakukan hal-hal yang tidak realistis, meskipun dapat dilihat tetapi tidak bisa didapatkan, hanya bisa menghela nafas.

Akhirnya, makanan ini, secara alami dimakan dengan tidak menyenangkan.

Meskipun Ibu Ram berusaha mencoba yang terbaik untuk mengembalikan suasana, tetapi masih ada sedikit rasa kecewa.

Dalam perjalanan mengantarkan Mimi pulang, disepanjang jalan keduanya tidak berbicara.

“Jangan masukkan dalam hati untuk masalah yang terjadi hari ini.”

“Rambo, bagaimana kalau, kita ……berpisah saja?”

Berpisah, putus, bukan lagi sepasang kekasih, bukan lagi pasangan dimata orang luar.

“Sudah bertahun-tahun, aku tidak bisa membuang waktumu terus-menerus , setelah lulus, kamu juga akan bertemu dengan orang yang kamu suka, dan…..”

Dia berhenti sejenak, “Dan, sudah bertahun-tahun tidak berhubungan dengan keluarga Mo, seharusnya…..seharusnya juga tidak ada masalah lagi.”

Rambo menatap dia, jakunnya berguling lama, lalu tersenyum, menghela nafas dengan berat, dengan mudah berkata:

“Oh, akhirnya aku sudah bisa bebas, kamu tidak tahu, beberapa tahun ini berpura-pura menjadi kekasihmu, aku sudah hampir menjadi musuh publik lelaki di sekolah.”

Selesai berkata, mengangkat tangannya, meregangkan pinggangnya, “Ini bisa dilihat, tidak bisa makan, rasanya tidak pernah enak.”

Mimi menatap dia, tersenyum, hatinya masam, bagaimana kepribadian Rambo, dia sudah tahu.

Dia mengerti, Rambo hanya tidak ingin dia sedih.

“Sudah, masalah ini hanya masalah kecil, tidak mempengaruhi persahabatan kita, mamaku sana, aku akan menjelaskan, kamu jangan terlalu khawatir, tidurlah lebih awal, besok masih harus bekerja?”

Mimi mengangguk.

Tetapi, bagaimana bisa tidak khawatir?

Sepanjang malam, Mimi tidak tertidur, beberapa tahun ini, Rambo membantu dia secara diam-diam, baik itu masalah hati, ataupun bantuan materi, tidak terhitung jumlahnya, dia tidak ingin kehilangan teman ini.

Tetapi, menikah? Mencelakai diri sendiri, bahkan juga mencelakai Rambo.

Selama ini hatinya tidak pernah melepaskan Aderlan, tidak bisa melepaskan, juga tidak pernah berpikir untuk melepaskan.

Semua ini, Rambo sudah tahu, sebenarnya, dipertengahan, dia pernah mengungkit pada Rambo untuk menyelesaikan hubungan ini.

Rambo terus mengkhawatirkan dia, mengatakan ada serigala didepan sekolah, belakang ada harimau, jadi, dia tidak setuju.

Hari kedua, saat tiba di kantor, dia dalam kondisi buruk.

“Mimi, kamu hari ini tidak sehat?” siswa magang yang masuk bersama, Cempluk datang bertanya pada dia.

Jini Xu, Cempluk adalah nama panggilannya, karena sejak kecil gendut, setelah besar, wajahnya tetap dinamai Cempluk.

Dia mengerutkan kening, seluruh wajah khawatir melihat Mimi, tetapi karena sepasang mata yang tersenyum, membuat dia terlihat, sedikit bercanda.

Mimi tersenyum, “Tidak masalah, semalam aku tidak tidur dengan baik, kenapa kamu datang kesini? Tidak sibuk?”

Cempluk mengerutkan bibir, “Sibuk, semalam lembur sampai sangat malam, Mimi….”

Tiba-tiba, dia menarik Mimi berjalan masuk dua langkah, “Aku datang, ingin memberitahu kamu, tadi aku pergi ke tempat kakakku, aku mendengar manajer kalian, sedang menyarankan kakakku, mengatakan malam ini, membawa kamu pergi menemui rekan kerja sama baru perusahaan.”

Mimi mengerutkan kening, membawa dia pergi menemui rekan kerja sama?

“Untuk apa?” Dia bertanya.

Cempluk menggembungkan pipinya, “Katanya, kamu lebih mengerti tentang analisis data, juga mengerti penganggaran dan lain-lain, tetapi aku merasa, manajer kamu itu, melihat kamu cantik, sengaja, kamu harus berhati-hati.”

Mimi saat sedang melakukan proses orientasi, mengenal Cempluk, mereka sama-sama melakukannya.

Awalnya mengira dia dan diri sendiri adalah sama, sama-sama siswa magang, jadi, saat pertama kali masuk, dia sangat dekat dengannya, selalu makan bersama, sama-sama masuk kerja dan pulang kerja.

Persahabatan telah berkembang pesat.

Setelah itu, ada sekali, dia tidak sengaja mendengar, Cempluk memanggil bos perusahaan, dengan panggilan kakak.

Kemudian dia bertanya kesekitar, baru tahu, perusahaan itu adalah milik kakak Cempluk, juga milik keluarga Cempluk.

Cempluk yang bersikeras ingin masuk bekerja, bisa juga dianggap masuk dari pintu belakang.

Ternyata dia adalah seorang nona kaya raya, setelah dia menghela nafas sebentar, baru menerima kenyataan itu.

Dia meletakkan dokumen yang ada ditangannya ke mesin fotokopi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa berkata, “Tidak masalah, pergi saja!”

Ditempat kerja, beberapa aturan yang tidak tertulis, meskipun dia belum pernah mengalaminya, tetapi juga jarang didengar, dan jarang melihatnya.

Orang yang bisa bergaul dalam bar, dia mengira diri sendiri, juga bukan orang yang baik.

Jadi, trik-trik bajingan, dia sudah banyak tahu.

Sama sekali tidak takut.

Jika benar terjadi sesuatu, anggap saja dia melatih tangan, sudah lama tangannya tidak bertindak.

Lagipula, mood nya juga tidak bagus, ada orang yang mentraktir minuman alkohol gratis, dia sangat senang.

Tetapi, jika dia tahu, rekan kerja sama baru ini, adalah Aderlan, dia pasti mati-matian menolaknya dengan sopan.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu