Cantik Terlihat Jelek - Bab 295 Penjara

Gary menyentuh kepala Mikasa, "Sebelum ini, ibumu sakit, jadi gini... Istriku, aku yang kurang perhatian padamu sebelumnya."

Karena itu, Mikasa sudah tahu apa yang sedang terjadi.

Dadanya naik turun karena emosi, "Apakah ibuku meminta dua miliar dengan kamu?"

Jari-jari rampingnya menyentuh pipi Mikasa, sudut mulut pria itu melengkung indah.

"Kamu tak ternilai harganya bagiku, jangankan dua miliar, semua yang ada pada diriku juga akan kuberikan, karena aku pikir itu sangat sepadan."

"Bagaimana ibuku tega melakukan ini terhadapku!" Mikasa meraung, melemparkan tasnya dari atas meja ke lantai, mengangkat lengannya, menutupi wajahnya, dan air matanya jatuh.

Pada saat ini, Mikasa malah senang karena orang tua Gary sudah tidak ada. Kalau tidak, Mikasa tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan berhadapan dengan mereka dan apa pendapat mereka tentang ini.

Wajah Gary terlihat tegang, lalu meraih lengannya Mikasa. "Istriku..."

Mikasa menarik napas, melihat ke atas, dan menatap ke arah Gary. "Gary, hadiah pernikahan, meskipun harus diberikan, hanya bisa untuk ayahku, ibuku tidak pantas."

Gary memeluknya, "Yah, berhentilah menangis, apapun yang menurutmu terbaik, aku akan mendengarkanmu, oke? Namun, Mikasa, kamu harus tahu bahwa selama uang dapat menyelesaikan masalah, walau hanya masalah kecil, kita adalah suami istri, uang yang aku hasilkan adalah milikmu juga, kamu dapat mengontrolnya sesuka hatimu, kamu juga dapat menghabiskannya sesuka hatimu, mengerti?”

Setelah itu, Gary berjalan ke belakang meja, membuka laci, mengambil sebuah kartu dan memberikan kepada Mikasa, ”Kartu ini, bahkan jika kamu sudah tidak menginginkanku lagi, jangan mengembalikannya, oke ? “

Mikasa menatapnya, antara ingin menangis dan tertawa, "Lalu aku bisa menggunakan uang ini untuk membiayai selingkuhanku juga?"

Gary mencium keningnya Mikasa, "Maka aku akan menjadi selingkuhanmu, kamu bisa membiayai aku."

"Ya sudah, kamu duduk dan beristirahat deh. Butuh waktu yang sangat lama untuk menyembuhkan lukamu itu." Sambil mengatakan itu, sambil memegang Gary untuk duduk di sofa.

Ketika Gary sudah duduk, Mikasa mengambil tempat duduk di sebelahnya dan memegang tangannya, "Kamu tidak boleh memberinya uang diam-diam ya, kalau tidak, aku akan benar-benar marah."

"Aku akan mendengarkan perkataan istriku, tetapi apa rencanamu tentang adikmu yang katanya mau membeli rumah?"

Mikasa mengerutkan kening, "Apakah ibuku juga memberitahumu tentang itu?"

Pada saat ini, ponsel Mikasa berdering, Levi yang menelepon dan berkata, "Kakak, ibu memang begitu, Kamu jangan simpan dihati, Lagipula, aku lupa memberitahumu bahwa pekerjaanku sekarang berkat bantuan kakak ipar. Meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian, kakak ipar adalah orang baik, masalah rumah, Eren sudah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk memberikan aku waktu tiga tahun untuk membeli rumah, aku akan bekerja keras dan berjuang untuk itu. "

Mulut Mikasa terlihat melongo dan menoleh ke arah Gary, "Terima kasih."

"Hah? terima kasih apa?"

Mikasa menyerahkan ponselnya, membungkuk dan mencium Gary, "Suamiku, aku sudah mau menceraikanmu, Kenapa kamu masih mau membantu adikku?"

Gary mengerutkan kening, "Karena aku tidak pernah ingin bercerai denganmu."

"Tapi kamu sudah tidak percaya padaku lagi, Kenapa kamu masih ingin tinggal bersamaku? Aku kan berhati kejam." Kata-kata itu terucap sendirinya.

Mikasa melihat wajah Gary sedikit tenggelam.

Setelah beberapa saat, Gary baru berkata, "Istriku, sebenarnya, niat awal aku bukanlah untuk tidak mempercayai kamu, aku hanya takut."

"Takut? Apa yang kamu takutkan?

"Takut kehilanganmu."

"Omong kosong, kamu takut kehilangan aku, dan kamu tetap mencurigai dan tidak percaya padaku?"

Gary meraih Mikasa ke dalam pelukannya, Hanya hatinya yang tahu bahwa dia sangat takut pada saat itu, "Setelah makan malam, aku akan membawamu untuk ketemu seseorang."

"Ketemu siapa?"

Gary tidak menanggapi.

Melihat penjara di depannya, Mikasa menarik ujung kemejanya dan berkata,

"Ini ........"

"Ayo pergi." Wajah Gary terlihat agak muram.

Mikasa menghentikan Gary, "Siapa?"

"Gabriel, putri dari ibu tiriku, aku pernah mengungkitnya dulu."

Mikasa sedikit ada bayangan, tetapi dia tidak mengerti mengapa Gary membawanya ke sini.

"Dulu, Gabriel sebenarnya sangat baik, tetapi kemudian, karena cinta, dia melakukan segalanya, dia mendorong aku sampai jatuh ke tebing, dia membiarkan ibunya sendiri untuk mengakui perbuatannya, dia melakukan banyak hal yang salah ... Tapi ….. "Gary berbalik dan memandang Mikasa, " awalnya, dia sama sepertimu, baik dan sederhana, Dia berubah karena cinta."

Itu sebabnya aku takut kehilangan kamu, dan takut kamu akan sama seperti dia.

"Karena aku peduli, makanya aku akan lebih takut, walau memiliki niat, tetapi bagaimanapun, Gabriel tidak memiliki banyak hubungan denganku, tetapi, istriku, kamu tidak sama." Suara laki-laki yang magnetis bergema di telinga Mikasa. Pada saat ini, simpul dalam hati Mikasa menghilang.

Ketika Mikasa melihat Gary berjalan masuk, Gary terus mengerutkan kening. Mikasa tahu bahwa dia terlihat sangat terpaksa. Mikasa meraih lengannya dan menggelengkan kepalanya. "Kalau tidak, kita tidak usah masuk?"

"Ayo masuk."

Gabriel mendengar bahwa ada seseorang yang datang menjenguknya, Dia mengira Ayahnya yang datang, Jadi wajahnya memerah karena kegembiraan dan berjalan dengan langkah yang mantap.

Tetapi ketika dia melihat Gary berdiri di depannya, walau dibatasi kaca pemisah, Gabriel menjadi pucat.

Kemudian, sambil menundukkan kepalanya, Gabriel duduk perlahan.

"Kamu ... Apa yang kamu lakukan disini?"

Gary menunjuk ke Mikasa, "Bawa kakak iparmu kesini untuk berkenalan denganmu."

Matanya beralih dari Gary ke Mikasa, Setelah melihat Mikasa dari atas sampai ke bawah sejenak, dia mencibir, "Ha ha ... Ha…ha?"

Mikasa ngeri dengan suara tawanya, Dia menelan air ludah dan meraih tangannya Gary, "Suamiku, apa yang dia tertawakan?"

Gary memegang tangannya, "Takut? Ayo kita pergi."

Mikasa mengangguk, dan ketika mereka berbalik, Gabriel berkata di belakang mereka, "Kakak ipar, apakah kakakku pernah memberitahumu bahwa dia pernah sangat mencintai adik perempuannya sendiri?"

Gary dan Mikasa tidak melihat ke belakang, Mikasa tiba-tiba mengerti tujuan Gary membawanya ke sini, Wanita seperti itu benar-benar sangat menakutkan, Sudah sampai pada titik ini, dia masih tetap memprovokasi .

Jika Gabriel menjadi orang seperti itu, maka ... Tentu saja, siapa yang bisa menerima wanita seperti itu tidur di sebelahnya?

Mikasa meraih tangan Gary dan keluar dari penjara, Setelah memikirkannya, dia berkata dengan lembut, kata demi kata, "Jika kamu tidak bisa mendapatkan cintamu, kamu harus mencoba yang terbaik untuk mendapatkannya. Kalau sudah mendapatkannya, Kamu harus menghargainya dengan baik, Suamiku, bagaimana mungkin kamu tidak memahami hal ini?"

Setelah itu, Mikasa melepaskan tangan Gary, maju dan menarik pintu mobil untuknya.

Gary menatap punggung Mikasa, dan telinganya menggemakan kata-kata Mikasa tadi. Ketika dia tidak bisa mendapatkannya, dia akan berusaha untuk mendapatnya, saat itu sepertinya dia telah pahami sesuatu dan memegang tangannya sendiri dengan erat.

"Tunggu sebentar" Saat Gary bersiap untuk masuk ke mobil, pintu penjara di belakangnya tiba-tiba terbuka dan seorang pria berseragam sipir berlari ke arah mereka.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu