Cantik Terlihat Jelek - Bab 87 Ayah Gabriel Yang Tidak Asing

Gabriel merasa badannya menjadi kaku. Setelah beberapa saat dia berkata, "Benar. Devan, bagaimana dengan kakakku? Tadi ada yang bilang dia masih hidup"

Devan menatap mata Gabriel dengan dalam, "Kondisi yang jelas masih belum diketahui. Mereka akan naik sebentar lagi"

Setelah berkata, Devan menoleh ke Sherin yang tidak berbicara. Devan melihat luka di tubuhnya dan berkata kepada Yuta, "Kamu antar dia ke rumah sakit"

"Tidak mau" Sherin menolak. Setelah itu dia berkata, "Aku ingin melihat bagaimana kondisi pria itu"

Gabriel mengerutkan alisnya dan melihat ke Sherin. "Sherin, apakah kamu mengenal kakakku?"

Sherin merasa sedikit jijik mendengar suara Gabriel. Wanita ini benar benar luar biasa. Dia masih bisa dengan tenang memanggil nama Sherin ketika dia sudah memiliki keinginan untuk membunuh Sherin. Sherin mengangguk dan berkata, "Nona Gabriel, saya tidak mengenal orang itu. Tadi aku cuma merasa penasaran makanya aku turun untuk membantu" Setelah berkata, Sherin melihat ke arah lain, berusaha menyembunyikan ketakutannya.

"oh, Aku mengira kamu mengenal kakakku setelah melihat kamu begitu emosi tadi. Sherin, terima kasih" Gabriel melihat Sherin dengan tatapan yang lembut. Dia menarik lengan Devan dan berkata, "Devan, Sherin benar benar sangat baik hati. Dia bersikap begitu baik kepada orang yang dia tidak kenal"

Wajah Devan sangat dingin dan tenang, tidak ada ekspresi apa pun. Devan tiba tiba berkata, "Sherin mempunyai sifat penyayang yang bagus" Sherin mengira dia tidak akan berbicara lagi.

ketika Gabriel baru ingin berkata lagi, ada seseorang bersuara "Cepat lihat"

Semua orang melihat ke bawah gunung, Gabriel berlari ke komandan yang sampai ke atas duluan dan menarik lengannya, "Bagaimana dengan kakakku?"

"Kakakmu?" Tatapan komandan melewati Gabriel dan tertuju pada Sherin yang berdiri di belakang, "Saya mengira nona itu adalah adik dari korban..."

Sherin menangis sampai mata memerah dan badannya penuh dengan luka. Dia bahkan dilindungi oleh Devan. Orang yang tidak jelas pasti akan mengira Sherin adalah adiknya Gary. Gabriel menundukkan kepalanya dan menyembunyikan kebencian yang berada di matanya.

"Silahkan ke samping dulu. Kami harus mengantar korban ke rumah sakit dulu" Komandan itu menarik Gabriel ke samping dan tidak menjawab pertanyaannya. Yuta memegang Sherin yang sedang berjalan ke arah polisi, "Pak polisi, bagaimana dengan kondisi orang itu?"

Komandan itu berputar balik badannya dan wajahnya jelas terlihat lebih lembut setelah melihat Sherin, "Dokter yang turun ke bawah berkata kepala pasien mengalami tabrakan yang parah. Sekarang masih susah menjelaskannya"

Setelah itu, komandan itu mengangguk kepada Devan dan Sherin.

Gary juga sudah diangkat ke dalam ambulan. "Apakah ada keluarga pasien disini? silahkan naik ke ambulan"

mendengar kata 'keluarga' Gabriel merasa takut. Dia benar benar tidak berani menemani Gary. Gabriel berjalan beberapa langkah ke arah ambulan dan pura pura pingsan. Orang yang berada di atas ambulan masih berteriak, "Apakah ada keluarga pasien dari sini?"

Sherin melihat Gabriel yang berada di pelukan Devan dan merasa cemas. Dia langsung berlari dan naik ke atas ambulan, Yuta juga mengikutinya.

"Gabriel, kamu kenapa?" Setelah melihat ke Sherin, Devan baru menundukkan kepalanya melihat ke Gabriel. Alis Devan mengerut dan dia mengangkat Gabriel berjalan ke arah rumah Gabriel. Pada waktu itu, ayah Gabriel pas turun dari mobil dan melihat Devan menggendong Gabriel. Ayah Gabriel merasa terkejut dan segera mendekatinya, "Apa yang terjadi?"

Devan tidak menjawabnya dan langsung membawa Gabriel ke dalam rumahnya. Dia meletakkan Gabriel di atas tempat tidur, membantu dia melepaskan sepatunya dan menutupi tubuh Gabriel dengan selimut.

Devan melirik ke wajah Gabriel beberapa saat dan berputar balik badannya keluar dari raungan.

"Devan, apa yang terjadi? Tadi aku pulang melihat ambulan dan mobil polisi melewati sini" Ayah Gabriel menyuruh Devan duduk di sofa

"Paman, kamu harus segera pergi ke kantor polisi" Devan tidak duduk dan melihat ke ayah Gabriel dengan wajah yang risau

"Apa yang terjadi?" Ekspresi Ayah Gabriel tenggelam dan dia langsung bangun dari sofa.

"Biarkan Gabriel menjelaskan kepadamu setelah dia bangun. Tante sedang berada di kantor polisi sekarang......" Melihat pria yang sudah tua ini, Devan berhenti beberapa saat dan terus berkata, "Gary didorong oleh orang sampai jatuh ke bawah tebing. Baru tadi dia diselamatkan. Aku harus pergi ke rumah sakit dulu sekarang"

Setelah mendengar kata kata Devan, ayah Gabriel mundur beberapa langkah. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku ikut kamu ke rumah sakit"

Sebelum keluar dari rumah, Ayah Gabriel seperti mengingat sesuatu dan berkata kepada pelayan yang berdiri di sisi pintu, "Nanti kalau Gabriel sudah bangun, kamu minta dia untuk menelpon aku"

"Paman, Tante di bawa ke kantor polisi" Devan mengira ayah Gabriel tidak mendengar kata katanya, jadi dia mengulangi lagi. Ekspresi Ayah Gabriel jelas menjadi kaku, "Pergi ke rumah sakit dulu saja"

Setelah berkata, Ayah Gabriel berjalan keluar tanpa melihat ke belakang.

Pada saat Devan dan ayah Gabriel tiba di rumah sakit, mereka melihat Sherin dan Yuta yang duduk di depan ruang operasi. Ayah Gabriel pernah berjumpa denga Yuta di acara tunangan Devan dan Gabriel. Dia mengira Devan yang menyuruh Yuta datang dan mengangguk kepadanya. Tatapan ayah Gabriel tertuju pada Sherin yang terluka, "Nona ini adalah...."

"Dia...." Yuta ingin menjelaskan

"Dia adalah karyawan perusahaan Gabriel. Dia datang kemari untuk membantu"

"oh, kalau begitu terima kasih" Ayah Gabriel berkata setelah melirik wajah Sherin beberapa saat

Sherin memasang sebuah senyuman yang sedikit terpaksa. Tidak tahu apa karena dia terlalu capek hari ini sampai berimajinasi, Sherin merasa ayah Gabriel tidak asing. Seolah olah Sherin pernah berjumpa dengannya. Tetapi Sherin tidak bisa mengingat dimana dia berjumpa dengan ayah Gabriel. Ingatan di otaknya sedikit kabur.

Tetapi, Sherin bisa dengan jelas mengingat dia tidak pernah berinteraksi dengan ayah Gabriel.............

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu