Cantik Terlihat Jelek - Bab 63 Alasan Simon Lahir

Bab 63 Alasan Simon Lahir

Devan menatap Sherin dengan tatapan yang tidak tenang, tatapannya yang sangat dalam ini penuh dengan kasih sayang, "Sebelum mempunyai Simon, aku pernah.... Tetapi setelah mempunyai Simon, bersama kamu, ini adalah pertama kali."

Sherin mendongkak, " itu, lalu kamu pernah bilang, kamu... Ini, adalah pertama kali, kamu... Kamu pembohong."

Pria ini memegang hidungnya, ekpresi wajah tidak berubah, " Pertama kali, benar, pertama kali dalam lima tahun ini."

Sherin memutar bola matanya, megambil bantal yang disamping, melempar ke arah Devan, "Devan, kamu tidak tahu malu. " Pada hari itu kamu menyuruhku minta maaf.

Devan menarik lengannya, menarik kedalam pelukkan, sudut mulut naik, tertawa dan berkata :

"kamu boleh bertanya mengapa selama 5 tahun ini, aku tidak menyentuh wanita, termasuk Gabriel."

Sherin menundukkan kepala, berpikir, kemudian berkata, " Apakah kamu mengalami masalah kesehatan seksual ? Apabila tidak, ini sangat tidak masuk akal, pria yang normal, sangat aktif pada usia seperti ini. “

Ekpresi Devan menjadi datar, " Apakah IQ mu 0 ? Mengalami masalah di seksual, malam itu, kita bias melakukannya bersama ?”

" Malam itu, aku sama sekali tidak mempunyai ingatan." Sherin berkata jujur, malam itu, ia benar-benar tidak tau apa yang terjadi, jika bukan karena tubuhnya merasa sangat sakit keesokan harinya, mungkin ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada malam itu.

Tetapi, Devan menyipitkan matanya, dengan jarinya yang panjang ia menghelus pipinya, "Artinya, aku harus membuktikannya lagi ?"

" Mem....buktikan ?" Kali ini, Sherin langsung bereaksi, ia menarik selimut, menutupi badan, menggelengkan kepalanya.

" Jangan ganti topik, kamu menjelaskan, kamu kenapa...."

Pria ini menyeringai, terdiam lama, kemudian berkata : " karena, Simon ada karena pada saat itu aku dikasih obat bius, dan sperma-ku diambil untuk melakukan inseminasi dengan seorang wanita, dan berbuah, jadi, saat melakukan hal ini, pikiranku penuh dengan Simon, aku tidak bisa melakukannya."

Sherin terdiam, kemudian, ia tertawa terbahak-bahak, pikiran penuh dengan Simon ? Haha....

Tetapi, Saat ia tertawa, tiba-tiba ia berhenti, setengah berdiri, melihat Devan, dengan ekpresi yang serius ia bertanya : " Kamu, tadi bilang, Simon ada karena saat itu aku dikasih obat bius, mengambil sperma mu untuk inseminasi dengan seorang wanita, setelah inseminasi, berbuah ? " Ia merasa suaranya sedikit bergetar.

Ia bangkit, setengah berjongkok di kasur, bertatapan dengan Devan, seluruh badannya merasa tegang,

"itu, maksud mu adalah, kamu tidak mengetahui siapa ibu kandung Simon ? Dan kamu melakukan dengan tidak rela ? "

Devan mengerutkan kening, terhadap reaksinya, ia tidak mengerti, tetapi ia menganggukkan kepala, kemudian, ia berkata, " Ayahku yang memerintahkan orang untuk membuatnya, tetapi ia tidak mengatakan siapa wanita tersebut, tidak menjelaskan, mengapa melakukan hal seperti ini ?"

Sherin terkejut, jatuh teduduk di atas kasur, dalam kata lain, ayahnya Simon yang sedang mencari ibu kandungnya ? Membahas hal tentang kepemilikan Simon ?

Mengapa ? Ia masih belum mengerti, sebagai seorang ayah, dengan alasan apa, ia melakukan hal seperti ini kepada anaknya ?

Apabila Devan benar- benar sehat, mempunyai anak, itu hanya masalah waktu, sedangkan, pada saat itu, Gabriel pasti berada disana, kenapa ia mengizinkan ayah Devan melakukan hal ini ?

Pria yang ia cintai bersama dengan wanita lain, mempunyai anak, apabila hal ini terjadi pada dirinya, ia juga pasti tidak akan terima juga.

Mengapa melakukan hal ini ? Mengapa ?

Apalagi, wanita yang mengantar sperma itu, adalah Gabriel

Gabriel..... Ayah Devan.... Dan ibunya.....

Daerah kelahirannya dengan daerah Ciput, jaraknya sangat jauh bagaimana, Ayah Devan mencarinya sampai ke tempat tersebut ?

Apakah, ia dengan ibunya sendiri, saling mengenal ?

Ia menarik kesimpulan seperti ini, ia merasa sangat pusing.

Sebenarnya apa yang terjadi ?

Ia memegang kepala, pikirannya sangat kacau, ia berencana, suatu hari, mencari kesempatan untuk bertanya langsung kepada Devan, setelah bertanya, ia bisa kembali menjadi dirinya sendiri, bisa dekat dengan Simon.

Hal ini, Devan sendiri juga masih tidak mengerti, apabila begitu, untuk sementara, masalah ini, tidak bisa diselesaikan.

" Apa yang sedang kamu lakukan ?" Devan menatapnya, ia menggaruk kepala, dengan bingung ia bertanya.

Badan Sherin bergetar, ia mengigit bibir, mengangkat kepala, mengelengkan kepala pada Devan, " Tidak apa-apa, aku hanya, hanya, pernah mendengar hal-hal tentang Simon, aku merasa Simon sangat kasihan, Aku berpikir.... Berpikir, kamu tahu tentang ibu Simon, dan juga tahu kenapa Simon dilahirkan, tetapi tidak menyangka, kamu juga tidak mengetahuinya."

Kata-katanya seperti ingin menjelaskan sesuatu

Tetapi Devan tidak mencurigainya, karena hubungan ia dengan Devan, mempunyai reaksi seperti ini, adalah hal yang normal.

Ia mengelengkan kepala, kemudian berdiri, " jangan terlalu memikirkan, tunggu Simon sudah besar, aku akan menyuruh ia bertanya kepada kakeknya sendiri."

" Jadi... Kamu tidak pernah mencari tahu siapa ibu kandung Simon ?" Ia berpikir, tetapi ia tidak membuka mulutnya, Devan kenal dengan banyak orang, yang kaya raya dan memiliki kekuasaan, apabila Sherin ingin mencari tahu, sekarang, pasti sudah mempunyai kesimpulan ? tetapi, sangat jelas, beberapa tahun belakangan ini, hidup ia dengan ibu-nya sangat tenang, tidak ada yang menganggu.

“Pernah mencari“ berhenti sejenak, kemudian ia menyambung lagi : “ Tetapi ayah-ku selalu menghambatnya, oleh karena itu, aku tidak bisa menemukan.“

Sebenarnya, beberapa tahun ini, ia memikirkan banyak kemungkinan, tetapi, semua ini tidak mempunyai bukti.

Di saat mempunyai Simon, ayah dan ibu memutuskan untuk tinggal di luar negeri, alasan mereka adalah tugas untuk meneruskan keturunan sudah selesai, jadi, ingin menikmati masa tua, tetapi, ia merasa saat mereka pergi, dan kehadiran Simon, pasti ada hubungannya, beberapa tahun ini, ia menggunakan beberapa cara, untuk mencari tahu, sepertinya, Ayah sudah mempunyai rencana, ia masih belum mengerti.

Ia berdiri, mengambil jas yang ada di kursi, " Cepat bangun, kita sarapan kebawah." Kemudian ia membungkukkan badan dan mencium keningnya lagi, "Hari ini charge handphonemu sampai penuh, jangan matikan."

Sherin terbengong, hingga ia mendengarkan suara pintu tertutup, ia menghembuskan nafas.

Jangan melakukan hal apapun, hal ini, jalani sesuai dengan arusnya.

Saat Devan keluar, ia melihat Dylan menunggu didepan pintu, sedang jalan bolak-balik, melihat ia keluar, dengan cepat ia membuka foto yang ada didalam handphone, menunjukkan foto, dengan ekpresi wajah yang serius.

Menatapnya dan mengambil handphone tersebut, didalam foto Yuta bergandengan dengan seorang wanita, berjalan di atas karpet merah, ia berpikir, mungkin ini adalah wanita yang semalam ia jumpai di hotel, sangat cantik, tetapi, ia tidak tertarik jadi, ia mendongak, dan menatap Dylan, “ Apa maksudmu ? “

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu