Cantik Terlihat Jelek - Bab 552 Rahasia

Hutu melihat Raven, dan mengernyit, hatinya terasa sedih, benar saja masih seperti ini.

Hutu tidak berani untuk berbicara dengannya lagi, dan takut akan diusir oleh pria itu.

Hutu masuk ke dalam kamar, dan membersihkan dirinya.

Setelah mandi, Hutu merasa sangat lapar.

Sambil memikirkannya, Hutu berencana untuk pergi mencari sesuatu yang dapat dimakan.

Tetapi, di dalam kulkas apa pun tidak ada.

Di dalam dapur, semua botol penyedap rasa isinya kosong, dapat dilihat bahwa, paman muda sudah lama tidak pernah memasak di dalam rumah.

Tetapi dirinya sangat lapar.

Siang hari ketika di dalam kereta dirinya tidak makan terlalu banyak, malam hari juga tidak makan.

Hutu berjalan dengan berani untuk menuju ke ruangan buku, dan dia mengetuk pintu itu.

“Paman muda.”

Suara Hutu, terdengar penuh kehati-hatian, dan sangat lembut.

Setelah Raven mendengar suaranya, dia merasa terkejut, hati yang baru saja ditenangkan, kembali memanas.

Raven mendorong keyboard di depannya, dia bangkit, dan berjalan ke pintu, lalu dia membuka pintu, “Ada apa?”

Suara Raven, jelas-jelas terdengar sedikit tidak senang.

Hutu menjadi takut, melihat pria itu menyampingkan kepalanya, dan tidak ingin melihat dirinya.

Hutu mengerutkan bibirnya, dengan perasaan yang sangat tidak enak.

Kemudian Hutu menggelengkan kepalanya, “Tidak.”

Paman muda yang begitu galak, membuatnya merasa takut.

Hutu berbalik, dan berjalan menuju ke kamarnya, baru saja berjalan dua langkah, perutnya langsung mengeluarkan suara.

Dalam suasana yang sunyi ini, terdengar dengan sangat jelas.

Hutu semakin menundukkan kepalanya.

Raven menatapnya sejenak, “Belum makan malam?”

Hutu mengedipkan matanya, dan berbalik, dengan kepalanya yang masih ditunduk, “Siang juga tidak makan.”

Selesai berkata, tidak ada suara di hadapannya, beberapa saat kemudian, Raven berjalan ke dalam ruangan buku, dia bertelepon, seharusnya sedang memesan makanan, karena Hutu mendengar kata mie.

Dirinya merasa lega.

Sekitar sepuluh menit kemudian, mie sudah diantarkan, dan itu merupakan mie seafood kesukaannya.

“Setelah selesai makan pergi tidur.”

Raven menatap Hutu, karena sudah mencuci rambut, rambutnya yang panjangnya sampai pada bahu, diletakkan di belakang telinganya, poni panjangnya menutupi salah satu matanya, karena wanita itu masih menundukkan kepalanya, dan wanita itu mengenakan piyama kartun berwarna pink.

Jelas-jelas masih merupakan seorang anak kecil, tetapi Raven menyadari bahwa, dirinya tidak dapat mengalihkan pandangannya.

“Paman muda, apakah kamu mau makan?” Melihat pria itu menatap dirinya, Hutu mengira, Raven juga lapar, dia mendongak, dan bertanya kepada Raven, sudut bibirnya juga masih terdapat setetes sup.

Dengan naluriah Hutu mengulurkan lidahnya, untuk menjilatnya.

Raven hanya merasakan tenggorokannya sedikit tidak enak, dia segera berbalik, dan menuju ke dalam ruangan buku.

Raven merasa akhir-akhir ini dirinya terlalu tidak ada kerjaan, sehingga baru berpemikiran pada gadis naif ini.

Malam ini, Hutu tidur dengan sangat tenang.

Malam ini, Raven berbaring di atas ranjang dengan tubuhnya yang bolak balik, dan dia tidak dapat tidur dengan tenang.

Pada hari berikutnya.

Hutu bangun pagi-pagi, tetapi, Raven lebih pagi dari dirinya, di atas meja sudah terdapat sarapan yang dibeli, dan masih panas.

Melihat Hutu keluar, Raven berjalan dari ruangan buku, “Setelah sarapan, aku mengantarmu untuk pergi.”

Hutu mengangguk.

Hanya saja, Hutu tidak pernah berpikir bahwa, Raven sangat terkenal, di Universitas T.

Kali terakhir ketika Raven menemaninya, itu sedang berliburan, jadi, tidak ada kejadian apa-apa.

Kali ini, adalah hari pertama bersekolah.

Terdapat banyak orang yang bolak balik.

Ketika Raven muncul, sudah mulai menarik perhatian banyak orang, setelah mereka masuk ke dalam, bahkan banyak siswi-siswi yang berkumpul di sana untuk melihat mereka.

“Itu adalah senior Raven, tidak disangka, sebelum aku tamat, masih dapat melihatnya.”

“Dibandingkan dengan dulu, pria itu menjadi lebih tampan.”

“Dengar-dengar, saat ini pria itu adalah master dalam dunia IT.”

“Wanita di sampingnya itu siapa?”

“Sepertinya adalah mahasiswa baru, jangan-jangan adalah pacarnya?”

“Bagaimana mungkin?”

Hutu awalnya merasa tidak nyaman, semakin lama, membuatnya ingin menggali sebuah lubang dan masuk ke dalamnya.

Hutu merasa bersyukur karena dirinya mengenakan topi, jika tidak, dia akan menjadi musuh setiap orang.

Hutu mengingat, Shang Ningga pernah memberitahu dirinya mengenai pengaruhnya dalam universitas, katanya sebanding artis, pada saat itu Hutu masih menertawakannya dan mengatakan dia terlalu narsis.

Saat ini Hutu telah mengetahuinya.

“Paman muda, aku masuk sendiri saja.” Akhirnya, Hutu tidak dapat menahan lagi, ketika berjalan di sudut koridor, dan berada di posisi yang orang-orang tidak dapat melihat mereka, dia berkata.

Hutu tidak ingin orang lain melihat Raven.

Dan membicarakannya.

Hutu juga tidak ingin orang lain menanyakan hubungan mereka?

Hutu tidak ingin memperkenalkan pria itu adalah paman mudanya.

Pria itu adalah rahasia yang tidak ingin diungkap oleh dirinya.

Raven menatapnya sejenak.

Hutu menunjuk kopernya, barangnya tidak banyak, hanya sebuah koper, dan sebuah tas kecil.

“Barangku tidak banyak, paman muda kamu sangat sibuk, kamu tidak perlu membantuku.”

Raven mendengar perkataan Hutu, dia berpikir sejenak, kemudian dia memberikan tas yang ada di tangannya kepada Hutu, lalu dia berbalik, dan bersiap-siap untuk pergi.

“Paman muda, apakah aku boleh meneleponmu? Dan mengirimkan pesan WeChat kepadamu?”

Seperti dulu.

Raven berbalik lagi, dan menatap Hutu, dengan ekspresi yang bermakna, “Kapan aku, pernah mengatakan tidak boleh?”

Mendengar ini, Hutu merasa canggung, pria itu tidak pernah mengatakannya, semuanya diputuskan oleh dirinya sendiri.

Menatap Raven, pada saat ini, Hutu tidak dapat mengatakan apa-apa.

Dirinya seperti setelah tenggelam, dan kembali hidup lagi, Hutu menghela nafas, dia memiringkan kepalanya, untuk menatap Raven, sudut bibirnya pun diangkat, Hutu tersenyum dengan wajah yang berseri-seri.

Raven menatapnya, dan merasakan, ketika wanita itu tersenyum, terlihat sangat indah.

Tatatan mata Raven seketika kosong, dan bingung.

“Um, masuklah!”

“Nini, aku ingin mengatakan sebuah rahasia kepadamu.” Setelah kembali ke dalam kost, Hutu mengirimkan sebuah pesan kepada Nini.

Perbedaan waktu yang sekitar 11 jam, saat ini jam 9 pagi, di sana seharusnya sudah jam 10 malam, Nini seharusnya sudah pulang kerja.

Melihat pesannya yang belum dibalas.

Hutu memutuskan untuk melakukan panggilan video.

Setelah terhubung, digantikan menjadi panggilan biasa.

“Halo, Hutu.”

Suara Nini sedikit tertekan, Hutu mengerutkan kening, “Nini, apakah kamu sedang tidak enak badan? Tampaknya, kamu sangat lelah.”

Nini batuk, “Tidak, katakan saja, rahasia apa.”

“Kamu benar-benar tidak sakit? Nini, kamu tinggal sendirian di sana, jika kamu merasa tidak enak badan, kamu harus memberitahuku!”

Meskipun mereka berdua berpisah, tetapi, hubungan pertemanan mereka, tidak pernah berubah.

Nini menghela nafas, “Hutu, lain kali, kamu akan memahaminya.”

Lain kali akan memahaminya? Apa maksudnya?

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu