Cantik Terlihat Jelek - Bab 407 Tidak Bisa Mengontrol Diri

Setelah beberapa saat, Mohan baru berkata dengan suara serak : "Ruangan ini tidak memiliki kunci, kamu tidak ingin orang lain masuk ke sini juga kan!"

Mia melamun sejenak, baik, alasan ini cukup logis.

Tetapi....tetapi, bukannya kamu merupakan 'orang lain' itu?

"Kalau begitu, bolehkah kamu berputar balik badanmu? Aku merasa sangat.... tidak nyaman kalau kamu menatap aku seperti ini!" Mia berkata dan sambil duduk kembali.

Mohan mengerutkan alisnya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Mia berdiri.

Hanya saja, ketika tangannya baru menyentuh kulit Mia yang lembut, Mohan langsung merasa suhu tubuh drinya menjadi hangat, perasaan yang pegal itu membuat dia hampir mengila.

"Mia, aku ingin...." Tanpa bisa mengontrol diri, Mohan menahan nafasnya yang sesak dan berbisik di telinga Mia.

Mendengar suara Mohan, tubuh Mia langsung menjadi tegang, kedua pipinya sudah memerah sampai seperti sedang menetes darah.

Otak Mia juga ikut mulai tidak bisa berjalan dengan normal, hal ini membuat dia tidak bisa berpikir dengan teliti.

Selanjutnya, Mia merasa pernapasan yang hanget mulai mengisi seluruh ruiangan.

Mia menelan air liurnya, "Mohan, kamu... kamu jangan sembarang bertingkah, di sini..... di sini... di sini...., bukannya kamu berkata orang akan.... masuk kapan-kapan saja?" Mia berkata dengan susunan kata yang berantakan, hanya saja, setelah siap berkata, Mia langsung ingin menampar dirinya, kalau begitu bukannya dia tadi sama dengan sedang memberi tahu Mohan bahwa tempat ini terlalu ramai sehingga tidak sesuai dan mereka bisa melakukannya setelah mengganti tempat?

Mohan terus menatap ke wanita panik yang berada di bawahnya, pernapasan dia mulai menjadi sesak dan berat.......

Tatapan Mohan pun menjadi semakin dalam, matanya berisi sedikit warna kemerahan, tatapan Mohan yang hangat itu menurun secara perlahan dan dia pun bersuara dengan nada suara yang serak :

"Pada saat aku tidak ada, kamu tidak boleh ada interaksi tubuh apa pun dengan dia!" Nada suara Mohan terdengar seperti sedang memerintah.

"....." Jantung Mia terasa mengerat, Mia mengangkat kepalanya dan langsung menundukkan kepala lagi ketika dia bertatapan dengan mata Mohan, kemudian Mia menelan air liurnya : "Baik, baik, aku pasti akan menjauhi dia, sudah bolehkah kalau begitu?"

Pada detik ini, yang Mia inginkan hanya Mohan meninggalkan tempat ini.

Di tempat seperti ini, kalau ada yang melihat adegan mereka sekarang.........

Mohan menyipitkan matanya dan menatap Mia dengan dalam selama dua detik, kemudian dia mendekati wajah Mia secara perlahan dan mencium bibir Mia yang lembut.

"Mia, kamu jangan berani membohong kepadaku!"

Jantung Mia terasa semakin mengerat, dia mengigit bibirnya dengan kuat dan mengangkat kepalanya ;: "Aku tidak berani........."

Bagian belakang kepala Mia ditekan dengan kuat, Mia melihat bibir Mohan mencium bibirnya lagi dengan begitu saja.

"Uh........"

Mata Mia membesar, dia melihat pria yang tampan ini dengan wajah tidak percaya, apakah pria ini sudah gila?

Di tempat seperti ini, di bawah kondisi seperti ini....

Kalau ada yang melihat adegan ini, bukannya Mia sudah tidak perlu hidup?

Berpikir sampai sini, Mia menggunakan semua tenaganya dan mendorong Mohan dengan kuat.

"Mohan, apakah kamu itu binatang? Di mana saja bisa memiliki nafsu?" Setelah melepaskan dirinya dari Mohan, Mia pun mulai bertanya.

Setelah itu Mia teringat dengan kata-kata Dudu tentang dia adalah pertama kali Mohan, hal ini membuat Mia terus menatap ke Mohan, ini..., kalau begitu, waktu begitu banyak tahun kemarin, bagaimana dia melewati waktu itu?

Mohan berdiri dengan perlahan dan melepaskan Mia, dia menggunakan tenaga yang sangat besar untuk menekan rasa frustrasi di dalam hatinya.

Mohan mengigit giginya dengan diam dan menatap ke Mia sebelum berputar balik badannya.

Baru-baru ini Mohan benar-benar sudah gila, dia menginginkan bau Mia sampai tidak bisa mengontrol diri.

Melihat Mohan akhirnya berputar balik badannya, Mia baru menghela nafas lega dan bergegas berdiri, kemudian memakai kancing kemejanya tanpa mempeduli lukanya.

Melihat bayangan belakang Mohan, Mia pun merasa semakin bingung, perasaan apa yang dimiliki pria itu terhadap Mia sekarang?

Kalau dia tidak mencintai Mia, mengapa dia bisa begitu peduli antara Mia dan Gohan bisa terjadi apa.

Tetapi kalau dia mencintai Mia, bagaimana menjelaskan berbagai jenis pemaksaan dan ketidak pedulian yang dia tunjukkan kepada Mia?

"Kamu keluar dulu saja....." Setelah berputar balik badan dan melihat Mia telah selesai memakai bajunya, Mohan berkata.

Mia melamun sejenak, kemudian berjalan melewati Mohan dengan menundukkan kepalanya untuk meninggalkan ruangan.

Kemudian, pada saat langkah kakinya mau melangkah keluar dari pintu, Mohan tiba-tiba berteriak.

"Tunggu!"

Langkah kaki Mia pun berhenti, tubuhnya terasa tegang dan tangannya yang sedang memegang pintu pun mengerat, setelah mengigit giginya beberapa detik, Mia baru berputar balik badannya dengan perlahan dan menatap ke Mohan.

Mohan menyandar di lemari dengan gaya malas dan memberikan obat kepada Mia, "Kamu harus mengingat kata-kata yang aku katakan tadi!"

Mia melamun sejenak, menarik nafas dalam, kata-kata tadi?

Yang bagian mana?

Mia berputar balik badannya dan berjalan dengan cepat, hanya saja, pada saat dia baru saja keluar dari ruangan, dia langsung berjumpa dengan Gohan yang sepertinya sudah menunggu beberapa saat di luar pintu.

"Kamu... mengapa kamu bisa di sini?"

Mia merasa jantungnya mengerat lagi, dia melihat ke pintu ruang istirahat tadi dengan perasaan bersalah.

Mendengar pertanyaan Mia, Gohan mengangkat kepalanya dengan perlahan dan sudut mulutnya pun terangkat, matanya menatap ke alat indera Mia yang tajam, kemudian pada saat melihat bajunya yang basah, tatapan Gohan menjadi agak dingin.

Melihat ekspresi Gohan, Mia langsung ketakutan sampai berkeringat dingin, dia terus menatap ke Gohan dan tidak berani berpikir bagaimana kalau Gohan datang mencarinya dan melihat kejadian Mia dan Mohan tadi........

Meskipun Mohan berkata dia dan Mia belum bercerai, Mohan sudah memiliki seorang tunangan sekarang.

Mia merasa sedikit panik : "Aku... tidak apa-apa, hanya luka bakar saja, aku sudah mengoles obat dan sudah tidak apa-apa!"

"Oh, iyakah?" Gohan melihat ke ruang tunggu di belakang Mia dan memasang senyuman yang penuh dengan arti.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu