Cantik Terlihat Jelek - Bab 184 Ternyata Itu Kamu

Clover mengangguk, "Iya, mengapa kamu bisa tahu? Di dalam selokan itu ada banyak ikan kecil, tetapi ibuku melarang aku menangkapnya, Devan, mengapa kamu bisa tahu?"

Tenggorokan Devan bergerak dengan cepat, dia menelan air liurnya dan melihat ke Clover, "Bolehkah kamu membawa aku pergi melihat selokan itu?"

Clover tidak mengerti mengapa Devan begitu, tetapi Clover tetap memegang tangan Devan dan berjalan ke belakang melewati gang di samping rumah.

Air yang berada di selokan kecil itu sudah membeku menjadi es, di sisi selokang ditutupi salju yang putih.

"Kamu lihat, ini adalah selokannya, sayangnya sekarang sudah beku" Sambil berkata, Clover berjongkok ke bawah dan menekan ke air yang sudah membeku, "Esnya terlalu tebal, sepertinya akan susah mau menghancurkanya, kalau tidak kamu bisa melihat banyak ikan kecil di dalam ini"

"Clover, jangan-jangan kamu pernah menolong seorang anak kecil di sini pada saat kamu kecil?"

Clover mencabut sebuah rumput kering dan menulis nama dia dan Devan di atas salju, mendengar pertanyaan Devan, dia menjawab tanpa mengangkat kepalanya : "Iya, sepertinya iya, usiaku terlalu kecil pada waktu itu jadi kesanku tidak terlalu besar terhadap hal itu, aku hanya ingat anak kecil itu sepertinya mengalami luka, aku menghalangi hujan untuk dia, setelah itu......... setelah itu aku juga tidak ingat lagi, yang penting ibuku memukul aku, itu adalah pertama kali ibuku memukul aku, jadi aku mengingat hal ini"

Karena Devan tidak memiliki reaksi pada waktu yang sangat lama, Clover mengangkat kepalanya dan melihat ke wajah Devan yang sudah dibasahi air mata, Clover merasa panik, orang berkata pria itu tidak mudah menangis, apalagi air mata Devan, itu sangat jarang.

"Devan, kamu kenapa............" Clover belum selesai berkata Devan sudah memeluk dia dengan erat, meskipun mereka memakai baju yang sangat tebal, Clover tetap bisa merasakan detak jantung Devan yang sangat kencang.

Devan memejamkan matanya dan tertawa dengan dingin, dia sudah bilang, sifat seseorang tidak akan berubah begitu banyak, anak yang begitu baik hati tidak mungkin berubah menjadi seperti itu?

Ternyata mereka sudah salah dari awal, salah sampai sangat tidak masuk akal.

Devan juga berterima kasih kepada Tuhan, berputar kesana kesini, akhirnya dia juga menikahi gadis kecil yang menyelamatkan dia dulu.

"Clover, anak kecil yang kamu selamatkan adalah aku" Devan berkata beberapa kata ini dengan lambat dan pasti.

Clover mendorong dia, "Apa........maskudmu?"

Devan menghela sebuah nafas, "Maksudku adalah, kami mengira Gabriel menyelamatkan aku, tetapi sebenarnya yang menyelamatkan aku adalah kamu, Clover........." Setelah itu, Devan menghela sebuah nafas seolah-olah melepaskan semua beban, akhirnya dia tidak akan merasa bersalah lagi terhadap wanita itu.

Clover merasa sangat kaget, apakah dirinya sudah mengenal sama Devan sejak belasan tahun lalu? Hal ini membuat Clover sangat kaget.

Sekarang Clover juga mengerti tentang masalah balas budi Gabriel terhadap Devan. Ternyata Gabriel merebut hasil perbuatan Clover juga dalam masalah ini.

Hanya saja......

Bagaimana Gabriel melakukan hal ini?

Clover mendorong Devan dengan lembut, "Tetapi waktu itu mengapa kalian bisa mengira yang menyelamatkan kamu itu Gabriel?"

Devan mengerutkan alisnya dan menggelengkan kepalanya, "Sepertinya yang bisa menjelaskan masalah ini hanya ibumu"

Tubuh Clover bergetar, apakah ibu sudah membuat keputusan untuk mengorbankan Clover pada hari itu? Penampilan Devan sangat mirip dengan ayahnya, apakah ibu sudah mengenal Devan pada waktu itu? Jadi ibu menggunakan Gabriel untuk menggantikan Clover dengan imbalan agar masa depan kakak Clover, Gary, bisa menjadi cemerlang?

Ini adalah penjelasan terbaik yang Clover bisa pikirkan sampai sekarang.

Berpikir tentang kemungkinan ini, hati Clover menjadi semakin dingin.

"Apakah karena itu makanya kamu bisa tidur dengan nyenyak setelah bertemu dengan aku?"

Devan menatap ke Clover dan sudut mulutnya terangkat, "Clover, terima kasih membiarkan aku untuk bertemu denganmu lagi"

Clover mengeluarkan sebuah batuk keil dan tatapannya melihat ke arah lain, dia merasa sedikit malu.

"Clover......." Tiba-tiba Clover mendengar ada yang memanggil dia dari belakang.

Clover berputar balik badannya dan melihat seorang wanita yang memakai jaket kulit yang modern, gaun pendek berwarna hitam, sepatu yang melewati siku kakinya, rambut panjang hitam dan gelap.

Walaupun mereka sudah tidak bertemu sejak banyak tahu lalu, Clover tetap bisa mengenal dia dalam pandangan pertama, "Mimi?"

"Oh Tuhan, benar-benar adalah kamu, tadi di lantai atas rumahku, aku mengira aku salah lihat, Clover, belasan tahun ini kamu pergi kemana?"

Mimi adalah tetangga Clover pada waktu dia kecil, sejak kecil ibunya selalu giat menata riasanya, meskipun penampilannya biasa saja, banyak laki-laki yang menyukai dia pada waktu kecil karena dia sangat pandai berdandan.

Kalau Clover, meskipun penampilan dia lumayan bagus, tetapi personalitas dia mirip seorang laki-laki, sikap Clover juga agak dingin terhadap orang asing, jadi para lelaki hanya bisa melihat tetapi tidak bisa mendapatkan Clover.

Ibunya tidak begitu menyukai Mimi, jadi dia terus menyuruh Clover untuk jangan bermain dengan Mimi, tetapi usia Mimi dan Clover sama dan mereka juga sekelas di satu sekolah, sangat tidak mungkin kalau mereka tidak main bersama.

Clover berpikir kembali sejenak, Mimi bisa termasuk salah satu pasangan bermain Clover yang termasuk agak dekat dengannya.

Jadi, bertemu dengan Mimi membuat Clover merasa sedikit emosinal.

Clover melihat ke Devan sebelum melepaskan tangannya dan berjalan ke Mimi sambil senyum : "Kamu masih tetap tidak berubah, rambut hitam yang panjang dan lurus, persis dengan waktu kecil"

Mimi menarik tangan Clover, "Kamu yang berubah, berubah menjadi semakin cantik" Setelah itu, Mimi melihat ke belakang Clover, "Kamu sudah menikah? Itu adalah suamimu?"

Clover menghirup sebuah nafas dan mengigit bibir bawahnya, "Iya, dia adalah ayah anakku"

Pada saat itu, Clover baru menyadari dia tidak bisa berkata dengan orang lain bahwa dia sudah menikah, dia juga tidak bisa mengaku Devan adalah suaminya.

Karena Gabriel masih berada di antara mereka.

Berpikir sampai sini, Clover merasa sedikit kecewa.

"Kamu sudah melahirkan anak?" Mimi menutupi mulutnya dengan kaget, "Ayo ayo, kebetulan hari ini aku janjian bersama mereka, kamu pergi bersamaku saja, mereka pasti akan sangat bahagia kalau melihat kamu sudah kembali"

Clover menjawab iya, "Mereka?"

"Orang yang duduk di depan dan belakang kamu pada saat sekolah, masih ingat?"

Clover ingat, tetapi dia tidak merasa orang itu akan merasa bahagia jika mereka melihat Clover, di dalam ingatan Clover, hubungan dia bersama orang yang duduk di depan dan belakangnya tidak terlalu baik, bahkan mereka sering menjauhi Clover hanya karena Clover lebih terkenal.

"Itu.... kalau tidak, aku tidak pergi saja? Ayah anakku........" Clover ingin menjadikan Devan sebagai alasan.

Tetapi, Clover merasa ada yang hangat di atas bahunya, Devan berdiri di sampingnya dan bersuara dengan lembut sambil menundukkan kepalanya : "Kalau kamu mau pergi, pergi saja, aku tidak apa-apa"

Setelah berkata, Devan melepaskan sarung tangannya dan menggeserkan rambut Clover ke belakang telinganya.

Awalnya Mimi merasa Devan berdiri di jarak jauh, memakai jaket berwarna hitam, selendang dan topi rajut hitam yang sama dengan Clover tidak begitu menarik mata, tetapi pada saat Devan berjalan mendekati mereka, hati Mimi seperti mau meloncat keluar dari tubuhnya.

Pria ini benar-benar terlalu tampan!

"Itu, kalau tuan ini tidak keberatan, silahkan pergi bersama kita" Mimi menyadari suaranya sedikit bergetar.

Tatapan Clover berada di Devan sehingga dia tidak menyadari keanehan Mimi.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu