Cantik Terlihat Jelek - Bab 39 Pelindungan Dia

Bab 39 Pelindungan Dia 

Dan sekarang, Dylan yang tidak tahu harus bilang apa. Mengapa? Ternyata masih ada manusia yang bereaksi lebih lambat dari Devan. 

“Apakah kamu masih merasa sakit di bagian lain?” Devan melihat wajah Sherin yang pucat. Dia tidak bermaksud ingin menjawab pertanyaan Devan. Sherin mengelengkan kepalanya dan mengigit bibirnya, sambil menarik selimutnya ke atas untuk menutupi dirinya. Suasana di kamar menjadi sunyi. Akhirnya Sherin berkata dengan suara kecil ketika Devan sedang berjalan keluar: “Itu, terima kasih sudah datang mencariku”

 Devan menghentikan langkahnya dan berkata : “Tidak boleh ada lain kali lagi”

Beberapa kata itu membuat Sherin mengangkat kepalanya, melihat kepada pria di depannya. Kemeja putih yang dipakainya ternoda oleh bekas tanah dan darah. Muka Sherin menjadi panas, ada perasaan yang aneh dihatinya. Setelah itu, Sherin merasa bersalah dan kecewa. Sherin, kamu tidak boleh jatuh cinta. Tidak boleh berpikir sembarang. Devan adalah pria milik wanita lain. Sherin berkata pada dirinya. 

Manajer hotel memasuki ruang kamar dan menghampiri Devan. Manajer hotel itu merasa terkejut ketika dia melihat Sherin. Jadi mereka sibuk satu malam hanya karena seorang wanita seperti ini? Manajer merasa makin aneh ketika dia melihat bekas noda tanah dan darah di kemeja Devan. Bukankah Devan sudah tunangan? Tetapi Manajer tidak sempat berpikir terlalu banyak dan berkata : “Tuan Devan, mobil anda sudah berada di hotel kami. Apakah anda ingin istirahat di pulau dulu malam ini atau….?” Sebelum manajer sempat habis berbicara, Sherin tidak bisa menahan dan mengeluarkan sebuah bersin. Devan teringat tadi Sherin berada di hutan, ketakutan dan kedinginan. Dia akan terkena flu jika membiarkannya begitu saja. 

“Istirahat satu malam. Kami akan pergi besok” Devan berkata dengan dingin. 

“Devan, kamu….” Dylan menghampiri Devan, ingin memberi tahu bahwa dia tidak membawa obatnya. Tetapi Devan hanya meliriknya, supaya Dylan berhenti berbicara. Devan tahu orang sering berkata, manusia akan menghilangkan logikanya jika dia jatuh cinta. Devan sadar, dia juga hanya seorang manusia yang biasa. 

Tidak tahu apakah hotel itu sengaja atau tidak, mereka membuka kamar keluarga untuk Devan dan Sherin. Tetapi Devan sendiri juga tidak ada pendapat lain tentang keputusan itu. Sherin bangun untuk menuangkan dirinya segelas air. Mendengar bahwa Devan akan tinggal di sini juga, dia teringat malam kemarin. Walaupun ingatan tentang malam itu sudah tidak ada, tapi fakta akan tetap ada selamanya. Sherin berpikir, malam itu Devan bisa menyentuhnya karena Devan tidak sadar diri. Malam ini, Devan yang sadar diri tidak akan menyentuhnya. Hati Sherin merasa lebih nyaman pikir sampai sini.

“Berjalan di tempat gitu sendirian. Apakah kamu tidak takut?” Devan bertanya dengan suara rendah ketika Sherin sudah mau menutup pintu kamarnya.

Sherin berjalan keluar dari pintu kamar, menahan rasa sakit di kakinya dan menyandar di depan pintu. Sherin berkata dengan wajah yang biasa : “Saya duduk sendirian selama satu malam di kuburan pada saat ibu saya meninggal. Hutan itu termasuk apa?” 

Devan menatap kepadanya dan menjawab : “Orang meninggal tidak ada yang patut di takutkan. Yang patut ditakutkan adalah orang yang hidup” Setelah berbicara, Devan diam sejenak sebelum berkata lagi “Ketika bertemu dengan masalah itu, bukankah seharusnya kamu tinggal saja di hotel? Atau mencari temanmu untuk menolongmu? Mengapa masih mau berjalan ke dalam hutan?”

Tinggal hotel? Cari teman? Sherin tersenyum dengan dingin. Dia di infokan secara tiba tiba bahwa dia akan mengikuti Gabriel ke pulau ini hari ini. Jadi, dia tidak sempat membawa uang lebih. Walaupun ada membawa uang lebih, hotel ini pun terlalu mahal untuknya. Kalau untuk teman?

“Aku tidak punya uang dan teman”  Hati Devan tersentuh, dia menatap Sherin dengan tenang dan berkata : “Mengapa kamu tidak mau menikah? Jika kamu menikah, kamu tidak akan kesusahan jika bertemu dengan masalah seperti ini”

Sherin mengangkat kepalanya. Siapa yang mau seorang wanita yang pernah melahirkan satu anak? Sedangkan ibunya yang cantik, yang telah bersama ayahnya selama hidup pun tidak bisa menemukan ayahnya ketika ibunya butuh bantuan. Sherin dengan penampilan begitu sekarang, tidak akan ada yang mau dia.

Dia tidak memberi tahu Devan apa yang dia pikirkan dan hanya menjawab : “Saya belum bertemu orang yang saya suka”

“Keluarga Andrew lumayan bagus. Dia sepertinya juga memiliki perasaan terhadap kamu. Apakah kamu tidak menyukainya?” Sherin mengangkat kepalanya dan melihat ke Devan yang duduk di sofa dengan lengan kanannya bersandar di atas sofa. Dia merasa terkejut, pria ini terlihat berbeda malam ini. Mengetahui apa yang sedang Sherin pikirkan, Devan langsung berdiri dan menjelaskan : ”Simon ada meminta aku untuk menjaga kamu”

Alis Sherin terangkat. Simon meminta dia untuk menjaganya, makanya dia sampai kembali ke pulau untuk mencari Sherin dan bertanya tentang masalah pribadi Sherin?

“Oh.. kalau begitu, selamat malam” Sherin tidak menjawab pertanyaan Devan tadi dan kembali ke kamarnya sendiri . Sherin menutup pintu kamarnya dan tertawa dengan dingin. Dia hampir mengira….. 

Setelah mandi, Sherin menata riasan yang dasar untuk menutupi kecantikan dirinya seperti biasa. Setelah siap menata rias, terdengar suara ketukan di pintu. Sherin keluar dari kamar dan melihat ada seorang pelayan berada di ruang tamu dan pelayan itu menaruh secangkir minuman di atas meja 

“Nona Sherin, ini adalah teh jahe yang Tuan Devan meminta kita siapkan untuk anda. Silahkan dihabisin pada saat tehnya masih hangat” Pelayan itu melihat ke pintu kamar Devan yang berada di depan kamar Sherin dengan iri hati. Setelah itu, pelayan meninggalkan ruangan.

Teh Jahe? Sherin bingung. Dan tiba tiba dia keingat bersinnya tadi. Mengapa Devan begitu perhatian terhadapnya? Apakah ini termasuk penjagaan yang dikatakan Devan tadi? Sherin merasa tidak terbiasa tetapi dia tetap menghabiskan semua teh jahe dan kembali ke kamarnya. Ketika Sherin udah hampir tertidur, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya lagi. Sherin membuka pintu dan terkejut ketika dia melihat Devan.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu