Cantik Terlihat Jelek - Bab 263 Tamu Penting

Ketika bayangan tubuh itu semakin mendekat, Suya baru bisa mengenal dengan jelas.

Orang itu adalah seorang pria tua, badannya sedikit bungkuk, dia mendekati mobil Gary dan mengetuk pintu mobilnya.

Gary menurunkan jendela mobilnya.

"Kalian buat apa di sini? Waktu sudah begitu telat, kalian datang sini buat?"

Gary membuka lemari kecil di samping dan mengambil beberapa kotak rokok, kemudian Gary turun dari mobilnya dan membuka rokok tersebut sebelum memberikan sebatang kepada orang tua itu, kemudian Gary menyalakan rokok orang tua.

Orang tua itu menghirup dengan kuat, di bawah cahaya lampu, matnaya terlihat semakin bersinar.

Setelah menghirup beberapa kali lagi, dia baru berkata, "Pemuda kecil, kalian datang mencari orang?"

Nada suara kampungnya sangat berat, Suya sangat susah mau mengerti apa yang dia katakan, Gary tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, dia meletakkan beberapa bungkus rokok itu ke dalam saku orang tua itu.

Orang tua itu menolak dan menekan tangan Gary, Gary berkata, "Kakek, aku tidak merokok biasanya, rokoknya berada di aku sini juga tidak berguna, kamu suka merokok, kasih kamu saja"

Sopan santun dan etika Gary membuat wajah orang tua itu memiliki senyuman kecil.

Melihat ekspresi orang tua itu yang sudah agak lega, Gary langsung berkata : "Kakek, aku datang ke sini untuk mencari istriku, kami mengalami pertengkaran kecil, katanya dia mau pulang ke rumah kakeknya, makanya aku mencari ke sini, tetapi langit terlalu gelap, aku pernah datang ke sini sekali tetapi lupa jalan"

Orang tua itu melihat Gary dari atas sampai bawah, melihat Gary yang memiliki aura luar biasa dan bersikap jujur, kakek itu mengangguk dengan mengkagumkan, "Istrimu adalah orang desa kami? Marganya apa, namanya apa?"

Gary menghela sebuah nafas, "Dia bermarga Akerman, namanya Mikasa"

Orang tua itu melamun sejenak,, kemudian dia berkata dengan senyuman, "Oh, gadis yang bisa karate itu kan?"

Gary sibuk mengangguk.

"Boleh, kamu ikuti aku, aku bawa kamu pergi, gadis itu dari kecil sudah memiliki personalitas keras kepala, sekarang sudah menikah pun begitu"

Orang tua itu sambil berkata dan sambil menunjuk jalan kepada Gary mereka, mendengar di bagian belakang ada suara langkah kaki, orang tua itu menoleh ke belakang dan melihat ke Suya.

"Gadis ini adalah?"

"Oh, dia adalah teman terbaik Mikasa, aku minta tolong dia untuk membantu aku membujuk Mikasa pulang nanti"

"Oh, baik, ayo"

Melihat bayangan belakang kedua orang itu, Suya merasa bahagia untuk Mikasa, paling tidak Gary itu seorang pria yang memiliki sopan santun dan etika.

Setelah berjalan sekitar 5 menit, mereka bertiga pun tiba di tengah desa.

"Sana, sana adalah rumah kakek gadis itu, seharusnya dia akan tinggal di sini jika dia pulang, aku akan mengetuk pintu untuk kalian"

Sambil berkata, orang tua itu langsung berjalan ke depan dan mengetuk pintu rumah kakek Mikasa.

Setelah mengetuk 4 5 kali, dari dalam terdengar suara berkata, "Siapa?"

"Kakak tua, aku" Orang tua itu menjawab dari luar.

Setelah beberapa saat, pintu pun terbuka, kakek Mikasa melihat ke pria tua itu, "Sudah begitu malam, kamu ini...." Kata-kata dia pun berhenti ketika dia melihat Gary dan Suya.

"Kalian adalah?"

Pria tua itu melihat ke Gary, pada saat itu dia menyadari pemuda ini bisa jadi membohonginya, kalau Mikasa benar-benar adalah istrinya dan dia benar-benar pernah datang ke sini, mengapa kakek Mikasa bisa tidak mengenalnya?

"Ini adalah kakek Mikasa" Suya mengingatkan Gary.

Gary baru bereaksi, "Kakek, aku adalah suami Mikasa, aku datang untuk menjemput Mikasa pulang"

Ponsel di tangan kakek Mikasa langsung jatuh ke lantai setelah mendengar kata-kata Gary.

Di bawah cahaya lampu yang redup, Gary tetap bisa melihat perubahan ekspresi kakek Mikasa dengan jelas, "Kakek, Mikasa bilang dia mau datang menjenguk kamu dan nenek hari ini, awalnya aku juga mau datang, tetapi karena mendadak ada urusan aku tidak jadi datang, aku ada menelpon Mikasa tetapi tidak bisa terhubung, aku takut dia mengalami masalah, jadi aku datang menjemputnya"

Setelah itu, Gary menoleh ke pria tua tadi, "Kakek, tadi aku membohongi kamu, berharap kamu bisa mengerti"

Pria tua itu melihat ke Gary dan langsung meninggalkan tempat tanpa berkata apa-apa.

Kakek Mikasa melihat ke Gary kemudian ke Suya, akhirnya dia mundur dua langkah ke belakang, "Kalian masuk saja"

Setelah itu, kakek Mikasa juga masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu.

Hanya dalam beberapa saat, beberapa orang keluar dari beberapa kamar, ada pria dan juga ada wanita.

Pada saat ini, para orang-orang muda pada belum tidur.

Levi juga, dia ikut bangun ketika dia mendengar suara dari luar, Levi adalah orang terakhir yang keluar dari kamarnya, dia terus menundukkan kepalanya dan main permainan ponsel, pada saat dia menyadari keberadaan Gary dan Suya, ekspresi dia terlihat kaget, kemudian dia baru menyimpan ponselnya secara perlahan.

Levi mendekati mereka, "Kalian siapa?" Tiba-tiba dia pun teringat sesuatu, "Sepertinya kita pernah berjumpa"

Melihat Levi berada di sini juga, Gary merasa sedikit kaget, Gary mengangguk dan bertanya : "Kakakmu dimana?"

Levi mengerutkan alisnya : "Kamu cari dia buat?"

"Aku datang menjemput dia pulang"

"Pulang? Kamu adalah siapanya?" Levi ingat pada waktu itu Mikasa memanggil orang ini direktur Gary.

"Dia adalah istriku, menurut kamu aku adalah siapanya?"

Gary tidak memiliki kesan baik terhadap Le We, kalau bukan karena mau berjumpa dengan Mikasa, Gary bahkan tidak akan berbicara dengan orang seperti itu, orang yang bahkan bisa membohongi uang pengobatan penyakit ayahnya tidak memiliki hati nurani, tidak pantas menjadi manusia.

Levi membuka mulut, tenggorokkannya gerak beberapa kali, dia melihat ke Gary dengan tatapan kagum, "Kamu... kamu adalah orang yang mengurus masalah pemakaman ayahku dan mengeluarkan biaya untuk ibuku kan?"

Nada suara dia terdengar sedikit cemas, Gary melihat ke dia dan mengangguk, "Kakakmu dimana?"

Wajah Levi memiliki senyuman yang tidak bisa disembunyikan, dia mengangguk terhadap Gary dan membungkuk badannya terhadap Gary, "Kakak ipar, aku... aku akan pergi menjemput kakakku"

Setelah itu, Levi berputar balik badannya dan melihat ke kakek, "Kakek, ini adalah suami kakakku, dia adalah pemilik perusahaan besar di daerah Ciput"

Sambil berkata, Levi mundur ke belakang, "Kakak ipar, kamu tunggu sebentar ya, aku pergi panggil kakak"

Gary ingin ikut Levi pergi, tetapi beberapa saudar Mikasa menahannya, semua orang sibuk memanggil dia kakak ipar.

Bahkan kakek Mikasa yang tadinya bersikap dingin pun sibuk berkata dengan suara besar sekarang, "Istriku, cepat bangun, rumah kita didatangi tamu penting"

Melihat adegan ini, Gary tiba-tiba mengerti alasan mengapa Mikasa tidak mau Gary mengikuti dia datang ke sini.

Keluarga besar ini benar-benar sangat mata duitan, tetapi Gary sedikit tidak mengerti mengapa Mikasa yang sama-sama tumbuh di bawah kondisi seperti mereka bisa memiliki personalitas yang jelas berbeda dengan mereka.

Berpikir tentang Mikasa pernah tidur di samping atm karena tidak memiliki uang, hati Gary terasa kacau, dia juga merasa semakin kagum terhadap Mikasa.

Mikasa setengah duduk di atas lantai, dia merasa capek, lapar dan ingin pergi ke kamar mandi, Mikasa merasa dirinya sudah mau gila.

Kemudian Mikasa mendengar suara ketukan pintu.

"Siapa?"

"Kak, aku, adikmu, Levi"

Mikasa menarik nafas, adikmu? Mikasa merasa sudah mau muntah sekarang.

"Mau apa?" Nada suara Mikasa sangat tidak bagus.

"Kak, kakak ipar datang menjemput kamu"

"Kakak ipar apa, kamu......" Mikasa tidak melanjutkan kata-katanya, dia langsung berdiri dan berjalan ke depan pintu, "Kamu bilang siapa?"

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu