Cantik Terlihat Jelek - Bab 775, Kenbo Muncul di Acara Reuni Sekolah Fisi

"Ayo jalan, kita turun bersama!" Mimi menggandeng lengannya.

Sambil mengatakannya, sambil berkata kepada semua orang di belakangnya, "Semua orang ikut turun saja, pergi ke seberang, acara kedua, aku traktir, bagaimana?"

Semua orang bersorak, Fisi mengerutkan kening.

Menarik Mimi, "Sebenarnya kamu mau apa?"

Mimi menepuk tangannya, "Ayo jalan, pacarmu sudah tidak sabar menunggu diluar."

"Tapi Ken......"

"Kenapa dia? Dia seorang pria dewasa, keluar membela pacarnya, ada apa? Kamu ini terlalu memikirkannya."

"Bukankah identitasnya sedikit unik?"

"Fisi, secara publik, dia adalah artis terkenal, secara pribadi, dia adalah temanmu dari kecil, juga pacarmu, mentalmu ini benar-benar sudah bermasalah."

Mereka berdua berjalan di depan, dengan suara pelan sambil mengobrol.

Fisi mendengar Mimi sedang mengajarinya, satu kata pun tidak bisa terucapkan.

Dulu, Catlyn dan Carles bersama, tidak seperti ini.

Dia mengintimidasi, percaya diri, bahkan sombong sekali, dan juga sedikit keras kepala, di hadapan begitu banyak orang, bisa memegang bahu Carles, berani berkata heroik, dia hanya menurut pada Catlyn.

Tapi saat ini, malah hanya ada rendah diri, rendah hati, patuh, toleransi, pengertian......

Di depan pintu hotel, mobil mewah yang familiar itu muncul di hadapannya, Fisi langsung tersadar, memutar kepalanya melihat Mimi, "Kamu yang panggil?"

Mimi tersenyum, "Dia bertanya alamat kepada Aderlan baru kemari." Dia tidak berbohong, memang bertanya kepada Aderlan.

"Dia tau aku datang ke acara reuni sekolah, pasti akan marah, marah aku membohonginya."

"Fisi......kamu percaya padaku, dia pasti tidak akan marah."

Saat berbicara, semua orang sampai ke depan pintu.

"Fisi, karena pacarmu sudah datang menjemputmu, maka aku tidak memaksamu lagi."

Sambil berkata, mendorong Fisi ke depan mobil sport itu.

Saat ini, pintu kursi supir terbuka, Huben memakai kacamata hitam, memakai jas, memutari mobil, berjalan ke hadapan Fisi, mengangguk, lalu memutar badan, memberikan sebuah kartu kepada Mimi."

"Nyonya Mo, bon hari ini, kata bos kami dia yang beli, kalian bermain sepuasnya saja, dia menyuruhku berterimakasih padamu karena sudah menjaga nona Fisi."

Setelah mengatakannya, memutar badannya, membukakan pintu kursi penumpang belakang untuk Fisi.

"Nona Fisi, naiklah!"

Fisi melihat Huben dengan serius bersandiwara, mirip sekali dengan yang asli, beberapa tahun ini, mengikuti aktor, tidak sia-sia!

Dia menahan tawa, memutar kepala melihat Mimi, "Kalau begitu kamu sendiri hati-hati, aku tidak menemanimu lagi."

Mimi mengangguk, sengaja membesarkan suaranya.

"Kamu ini juga benar-benar, kenapa harus merendah seperti ini, pacar orang kaya, juga tidak memalukan, kenapa rupanya kalau mengatakannya?"

Setelah mengatakannya, juga memutarkan badan, sengaja bertanya semua orang di sebelahnya, "Benarkan? Pacar kaya adalah hal yang baik, untuk apa disembunyikan?"

Segera, semua orang menjawab serentak, "Benar, benar!"

Fisi melihat Mimi dengan berterimakasih, dia tau Mimi sengaja melakukan ini.

Hanya saja ingin di depan banyak orang, mengembalikan gengsinya yang sudah dipermalukan.

Meskipun, dia sendiri tidak mempedulikan ini semua, tapi masih tetap berterimakasih dalam hati.

Hanya saja, Rico......

Dia tidak bisa menahan mengangkat kepalanya, melihat ke gerombolan orang sana, sudah tidak bisa melihat bayangannya.

Saat ini, sudah ada orang yang membicarakan dengan suara pelan, "Mobil ini seharga1 miliar 200 juta bukan?"

"Lebih, kamu lihat ban itu saja, dan juga kaca didepannya, adalah bagian asli, dan juga dekorasi di dalam semuanya adalah model terbaru."

"Ini harus menghabiskan berapa banyak uang!"

"Benar......Fisi benar-benar merendah hati sekali, tapi, nasibnya bagus sekali!"

Fisi mempunyai perasaan ingin menangis sekaligus tertawa.

Mengangguk kepada Mimi, memutar tubuhnya, ingin pergi.

Tiba-tiba, ada orang keluar dari kerumunan, menahannya, "Fisi, tunggu......tunggu."

Fisi mengangkat kepalanya, melihat teman sekolah yang membagikan kartu nama sebelumnya.

Hatinya tertawa dingin, malah dengan wajah tenang bertanya: "Teman, ada apa?"

Wanita itu berdehem pelan, "Lihatlah perkataanmu ini, seperti orang asli saja, kita ini teman sekolah selama 4 tahun, panggil aku Viane saja."

Sambil berkata, menarik tangan Fisi, mengangkat jarinya menunjuk mobil itu, "Punya.....pacarmu?"

Fisi memutar kepalanya, meskipun tidak bisa melihat Kenbo di dalam mobil, tapi masih merasa bersalah yang tidak bisa dijelaskan, mengangguk, "Iya!"

"Suruh pacarmu keluar untuk kami lihat saja! Sudah datang sampai sini, keluar, kenalkan untuk kami semua?"

"Benar, Fisi, jumpakan dengan kami saja!"

Setelahnya, semua orang bersamaan menaruh tatapannya ke Fisi.

"Kenapa? Meremehkan teman sekolahmu yang miskin ini?"

"Benar........"

Tidak tau siapa yang di antara rombongan orang berkata: "Dia bilang menjadi asisten, apa mungkin sekretaris? Sekretaris yang seperti itu....."

Boom, satu kata, membuat semua orang menjadi ribut.

Semua orang merasa masalah tidak besar, di hadapan Fisi mulai membicarakannya.

"Sepertinya yang duduk di dalam orang tua bukan? Makanya tidak berani dijumpakan dengan kita semua."

"Aku juga merasa seperti itu, model seperti dia, meskipun lebih cantik dari dulu, tapi yang benar-benar kaya, siapa yang bisa suka padanya?"

"Sebelumnya, aku dengar Rico bertanya dia akan menikah atau tidak, dia tidak berani menjawab."

Selanjutnya, perkataan yang tidak enak didengar, semuanya dikatakan.

Fisi bersumpah, ini terakhir kalinya dia mengikuti acara reuni sampah seumur hidupnya.

Sebenarnya, dia sungguh tidak mengerti, kenapa orang-orang ini harus mengacaukan kehidupan orang lain.

Orang lain hidup dengan baik atau tidak, ada hubungan apa dengan mereka?

Kalau hidup dengan baik, sudah menjilat, apakah akan membagikan uang kepadamu?

Kalau hidup tidak baik, apakah makan minum punyamu?

"Dengar kata-kata mereka, tidak enak didengar sekali? Fisi, kamu suruh pacarmu turun sebentar, buat mereka terdiam."

Teman sekolah bernama Viane, berpura-pura seperti demi kebaikannya.

Saat ini, setiap orang yang marah pasti akan kesal, menyuruh orang yang di dalam keluar.

Tapi, identitas Kenbo sedikit unik, meskipun Fisi malu, dia juga tidak akan membiarkan Kenbo beresiko.

Apalagi, untuk orang-orang yang tidak pantas meresikokan diri.

Jadi, dia langsung menghempaskan Viane yang menahan lengannya, "Tidak perlu, kalian anggap saja aku takut malu! Sampai jumpa!"

Sambil berkata, memutar badannya, lalu naik ke atas.

Tapi begitu memutar badannya, langsung menabrak ke dalam pelukan pria.

Dia langsung mundur selangkah, berkata: "Maaf, maaf!"

Sampai wajahnya diangkat orang itu, kepalanya terangkat, "Aku membuatmu malu?"

Fisi melihat Kenbo yang memakai kacamata hitam, terdiam sebentar, langsung menggelang, "Tidak memalukan!"

Kalau dia memalukan, maka di dunai ini tidak ada pria yang bisa dibawa keluar.

"Baik!"

"Baik?"

Fisi terdiam lagi.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu