Cantik Terlihat Jelek - Bab 442 Pelajaran

Mia mengerutkan bibirnya, "Apakah otakmu sakit?"

Selesai berbicara, dia segera berlari keluar dengan penuh emosi dan cemas.

Masalah yang dialami Mohan membuatnya tidak semangat bekerja, dan lagi belakangan ini dia juga tidak terlalu sibuk, Xiao Rou dapat menanganinya sendiri.

Dia tidak berani memberi tahu orang tuanya tentang apa yang terjadi dengan Mohan, dia memberi tahu orang tuanya bahwa Mohan sedang dalam perjalanan bisnis.

Dia berjalan seorang diri tanpa tujuan di jalanan, dia tidak tahu apa yang harus dilakukanya. Jika Mohan menyerah, maka walaupun dia dapat menemukan orang untuk membantunya, pada akhirnya pasti tidak ada yang bisa mengalahkankannya.

Dia ingin meminta bantuan Ayah Pampam, agar dia dapat menghargai putrinya dan anak-anaknya. Jangan melakukan hal ini, tapi ...

Dia berjalan dari pagi sampai malam, kemudian menerima telepon dari Nyonya Mo.

"Kamu dimana?"

"Aku ada di Centre Street."

"Datanglah kemari ..." Dia memberikan alamat lengkap.

Bertemu kembali dengan Nyonya Mo. Dia terlihat semakin kurus.

"Mohan menolak untuk berjumpa denganku sekarang. Jika kamu menjenguknya, katakan padanya bahwa aku lebih baik mati saja jika dia masuk penjara." Mia melihat ketegaran dari dalam matanya saat mengatakan hal ini. Dia menghela nafas panjang. Mungkin ini adalah cara yang terbaik. Siapa yang memasangkan lonceng, dia juga yang harus melepaskannya.

"Dia melakukannya untukmu ..."

“Aku tidak mau dia melakukannya untukku!” Suara Nyonya Mo melengking tinggi.

Mia menundukkan kepalanya, berpikir sejenak dan berkata: "Sebenarnya dia mempunyai kemampuan agar tidak masuk penjara, tapi dia memilih jalan ini agar pikiranmu menjadi tenang"

Nyonya Mo rupanya tidak menyangka bahwa Mia akan mengatakan ini padanya. Pemahamannya tentang putranya terbatas pada masa kecilnya. Ketika dia tumbuh dewasa, Mohan menjadi seorang pendiam. Awalnya dia berpikir putranya hanya tidak mau dia masuk penjara saja.

"Katamu, dia memiliki kemampuan untuk menyelamatkan dirinya sendiri?"

Mia mengangguk.

Nyonya Mo menangis sedih sambil menutupi wajahnya, ternyata dia tidak kehilangan segalanya selama ini, dia memiliki putra yang paling berbakti di dunia.

Mia juga ikut meneteskan air mata. Dia pikir Nyonya Mo sudah mengetahui hal ini, tapi ternyata tidak. Ini adalah cara Mohan membalas budi, dia tidak mengumbarnya tetapi melakukannya diam-diam.

Seminggu kemudian Mohan sudah keluar dari penjara. Mia tidak tahu cara apa yang digunakan Nyonya Mo

Dan mencatat serangkaian bukti kejahatan pria itu.

Tidak ada yang ingin mengganggu kehidupan "orang yang masih hidup" hanya karena satu orang yang sudah mati. Yang membuat mereka dapat kehilangan pekerjaannya kapan saja. Akhirnya semua masalah terselesaikan begitu saja.

Mia juga melihat kebenaran bahwa uang bahkan dapat membuat hantu berlutut.

Ketika melihat Mohan bersandar di pintu, Mia berpikir dia sedang berhalusinasi.

Sampai dia masuk ke dalam pelukan yang hangat, dia baru tahu bahwa Mohan benar-benar sudah kembali.

Dia menangis kemudian marah.

Dia menggigit keras bahunya.

Dia mendengar pria itu mengerang kesakitan, tetapi tidak memintanya untuk menghentikannya. Memikirkan hal itu, dia pun berhenti.

Pria itu menundukkan kepalanya, jari-jarinya mengangkat rahangnya dengan lembut, membungkuk dan menciumnya.

Kemudian pintu lift terbuka.

Ayah Mia membalikkan tubuhnya.

Mia memejamkan mata dan mendorong Mohan dengan tersipu malu: "Ayah, mengapa Ayah baru kembali begitu larut?"

Sekarang sudah jam sembilan malam.Biasanya Ayah Mia sudah berbaring pada pukul sembilan lebih.

Ekspresi wajah Mohan tidak banyak berubah, matanya tertuju pada kantong obat yang dibawa oleh Ayah Mia, "Ayah, apakah kamu sakit?"

Mia baru melihat ayahnya membawa beberapa kotak obat. Dia mendekati ayahnya dan mengambil kotak obat tersebut dari tangannya. Sudah terlambat jika Ayah Mia ingin menyembunyikannya.

"Ibumu sakit maag, tidak ada yang lainnya."

"Ibu sakit maag? Kenapa aku tidak tahu?" Ayah Mia membuka pintu dan kembali menatap Mohan. "Dia baik-baik saja, maag Ibumu akan segera sembuh."

Mia menatap Ayahnya dengan mata terbuka lebar. Apa maksudnya?

Dia menarik tangan Mohan dan Ayahnya masuk ke dalam.

Ibu sedang berada di dapur, dia memegangi perutnya sambil menuangkan air minum. Ketika dia melihat Mohan datang, ekspresinya terlihat datar. Dia kemudian meletakkan cangkir di tangannya dan berkata: "Mohan, kamu ... kamu sudah kembali?"

Mohan mengangguk, "Maaf telah membuatmu khawatir."

Ibu menggelengkan kepalanya, "Baguslah kalau tidak terjadi apa-apa."

“Apakah kalian tahu?” Mia bertanya.

Mohan berbisik di telinga Mia, "Istriku, maaf, aku khawatir aku tidak bisa bebas dari penjara, jadi ..."

"Jadi, kuharap Ibuku dan Ibumu dapat mencarikan pasangan yang lainnya untukmu."

Mia memelototi Mohan, “Sudahkah kamu memikirkan tentang perjalanan cinta kita ke depannya?” Dia seperti orang bodoh yang menyembunyikan perasaannya di hadapan orang tuanya setiap hari dengan senyumnya.

"Istriku ..."

“Cepat masuk ke dalam kamar.” Mia marah.

Mohan memandang Ayah Mia, "Ayah, bukankah kamu sudah berjanji untuk tidak mengatakannya?"

Ayah Mia mendengus, "Aku dan Ibumu tidak bisa menahannya lagi, biarkan Istrimu memberimu pelajaran, apakah itu salah?"

Mohan menggelengkan kepalanya.

Saat masuk ke dalam kamar, Mia tidak memarahi Mohan. Seperti biasanya, dia mandi, berganti pakaian kemudian tidur.

Semakin Mia tenang, Mohan semakin khawatir.

Ketika dia selesai mandi, Mia sudah menutup matanya.

Mohan memeluknya dari belakang.

Mia tidak berbicara, dia sedih dan marah pada Mohan.

"Maaf telah membuatmu khawatir."

Mia tidak berbicara.

"Kehidupan Ibuku sangat pahit. Jika aku tidak berbuat demikian, dia pasti akan masuk penjara dan menghabiskan sisa hidupnya di sana, aku ..."

Dia menceritakan masa lalu Nyonya Mo di telinga Mia.

Mia tetap tidak berbicara.

Dia mendengarkan di awalnya saja dan kemudian tertidur lelap. Beberapa hari ini, sarafnya tegang dan dia sulit tidur sepanjang malam.

Memandang Mia yang bernafas stabil, dia teringat dengan perkataan sang pengacara busuk.

"Istrimu benar-benar berbeda. Aku menyarankannya untuk menukarkan kamu dan Pampam agar kamu mendapatkan keamanan. Dia berkata bahwa kamu tidak akan senang jika dia melakukan hal ini. Aku berkata," Tidur denganku satu malam dan aku akan menyelamatkanmu. Dia berkata aku sakit jiwa. Dia juga mengambil sebuah kartu dan meletakkannya di atas meja, bertanya bagaimana agar bisa menyelamatkanmu. Di mana kamu bisa menemukan cinta seperti itu? Saudaraku, maukah kamu membaginya denganku? "

Setelah seorang pengacara dipukuli beberapa kali, dia bersumpah: "Aku pasti akan menemukan yang lebih baik daripada milikmu."

Dia tertawa, Mia adalah wanita yang unik di dunia ini.

Ketika Mia bangun keesokan harinya, Mohan sudah tidak ada di tempat tidur. Dia melompat dan bergegas keluar kamar. Dua orang dewasa dan seorang anak kecil yang berada di ruang makan berbalik dan memperhatikannya setelah mendengar suaranya.

"Dia sudah pergi kerja," kata Ayahnya.

Melihat Mia menghela nafas lega, Ayah menatap Ibu: "Menikahkan putri ibarat membuang air ke luar, apakah kamu melihatnya?"

Mia menutup pintu dengan canggung, berganti pakaian, mencuci muka, dan merias wajah untuk dirinya sendiri.

Setiap orang yang sedang bahagia pasti sangat bersemangat dan terlihat semakin cantik.

Ketika tiba di perusahaan dan memasuki pintu lobi, dia melihat Mohan dan beberapa orang sedang bersiap untuk keluar.

Beberapa eksekutif senior sedang memberikan laporan kepadanya. Dia menundukkan kepalanya dan tidak melihat Mia sama sekali. Ketika keduanya berpapasan, Mia mengerutkan kening. Bukankah orang yang sedang jatuh cinta memiliki telepati? Sial, Mia sudah mengawasinya begitu lama dan Mohan tidak menatapnya sama sekali.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu