Cantik Terlihat Jelek - Bab 42 Sepupu

Bab 42 Sepupu

Sherin terkejut ketika dia melihat Yuta yang berada di belakangnya. Dia membuka tasnya dan mecari dokumen yang berisi daftar nama dan informasi tentang nama pelanggan. Nama Yuta tertulis jelas di dalam dokumen itu, hanya saja Sherin tidak sempat membaca dokumen tersebut karena dia berangkat dengan buru buru.

Selain menjadi ketua osis, Yuta juga merupakan anggota ruang penyiaran pada saat SMA. Tidak tersangka, dia menjadi seorang MC sekarang.

Hanya saja, Sherin tidak bisa bertahan dengan teman SMAnya sendiri memanggilnya ‘Tante’

“Tante, sepertinya kamu sangat terkejut?”

“Aku tidak membantu kamu bayar lima ribu agar bisa di panggil Tante” Sherin tertawa dengan dingin. Mungkin karena Yuta merupakan orang yang Sherin dekat, sifat kekanakan yang Sherin sembunyikan selama ini muncul kembali.

“seorang MC yang terkenal mengapa memilih untuk naik bus umum?” Sherin bertanya. Yuta menaruh tasnya di kursi dan duduk di atas kursi : “seorang penata rias perusahaan Simba yang terkenal juga memilih untuk naik bus umum”

Ini adalah pertama kalinya ada orang menjuluki dia sebagai penata rias Simba. Dia baru bekerja Simba kurang dari satu bulan. Sherin tidak menjawab Yuta dan menaruh kotak alat rias nya di atas meja : “ Bisakah kita mulai menata rias sekarang?”

“Tidak perlu terlalu serius. Muka seperti aku, kamu hanya perlu sembarang menggambar sedikit dan sudah ada hasilnya” Yuta memejamkan matanya

Sherin merasa aneh. Bukankah Manajer Lupus berkata MC kali ini sangat memilih? Apakah dia salah informasi? Wajah Yuta tidak terlihat dingin seperti Devan, tidak terlihat hangat seperti Andrew juga. Pandangan pertama yang wajah Yuta berikan kepada orang lain adalah terlihat seperti Hantu… Tiba tiba Sherin ke ingat Simon. Mugkin Simon juga akan terlihat seperti Yuta ketika dia menjadi dewasa. Sherin sengaja menata riasan Yuta terlihat lebih ringan dan aktif. Tetapi Sherin juga takut kalau Yuta tidak menyukai cara rias nya. “Sudah…” Sherin berkata dengan ragu.

Yuta membuka matanya dan melihat bayangan dirinya di cermin. Dia mengangguk sedikit dan berkata : “Teknik rias tante lumayan juga ya”

“Oh ya, karena saya berterima kasih dengan Tante telah menolong saya tadi. Saya mengundang tante untuk pergi melihat saya MC di acara” Sherin merasa bingung terhadap undangan Yuta. Setelah berpikir, dia mengangguk kepalanya. Sherin ingin tahu pertumbuhan Yuta setelah 6 tahun.

“Oke. Tetapi jangan memanggil saya Tante lagi. Nama saya Sherin” Sherin senyum kepadanya. Waktu SMA, teman teman mereka sangat suka menyatukan Sherin dan Yuta. Tetapi mereka sendiri jelas, hubungan mereka hanya sebagai teman akrab.

“MC Yuta, Devan berkata dia akan tiba dalam 5 menit. Apakah kita siap siap dahulu?” mereka baru tiba di tempat penyiaran, seorang Direktur sudah menyambut mereka. Sherin dengar dari rekan kerja Simba, mereka berkata semua aktor yang terkenal juga harus menghormati direktur penyiaran. Sherin melihat ke Yuta dan mulai menebak identitas aslinya. Melihat semua karyawan yang sangat menghormati kepada Yuta, Dia tidak percaya Yuta cuman hanya seorang MC.

“Sherin, sini. Aku akan membawamu ke tempat yang bisa melihat ke panggung dengan jelas” Yuta memanggilnya. Secara natural, Yuta memegang tangan Sherin dan membawanya ke tempat duduk penonton bagian paling depan. Tangan Sherin memang selalu terasa dingin saat musim dingin. Alis Yuta terangkat : “Apakah kamu kedinginan? Mengapa tanganmu begitu dingin?”

Yuta meniup tangan Sherin dan memasukkan tangan Sherin ke dalam sakunya. Sherin merasa terharu, matanya menjadi sedikit merah. Dia menyadari dirinya benar benar sensitif baru baru ini. Musim dingin 7 tahun lalu, Yuta juga melakukan hal yang sama terhadapnya.

“Apa yang sedang kalian lakukan?” Badan Sherin bergetar mendengar suara yang dingin dari bagian kanan mereka. Oh ya, tadi direktur itu menyebutkan nama Devan… Sherin merasa dirinya bodoh, mengapa dia masih mengira di daerah Ciput bisa ada Devan yang kedua? Ini adalah pertama kali Sherin dan Devan bertemu setelah pulang dari pulau kemarin. Hati Sherin merasa kacau teringat ciuman malam itu.

Sherin ingin menarik balik tangannya tetapi Yuta tidak mengizinkannya dan berkata “Sebentar lagi, tanganmu akan menjadi lebih hangat” Setelah itu, Yuta melihat ke ekspresi Devan yang sulit dijelaskan dan berkata : “Devan, apa yang sedang kamu lakukan? Apakah hanya kamu yang boleh memamerkan cintamu kepada kekasihmu? Aku juga ingin mamamerkan cintaku. Iya kan Sherin?” Yuta memberikan sebuah ciuman di pipi Sherin.

Sherin terkejut hingga dia tidak bisa bergerak. Dia jelas tahu dirinya dan Yuta sudah kenal sejak dulu. Tetapi sekarang, Yuta tidak mengenalinya. Mengapa dia masih melakukan hal seperti itu? Lagi pula, penampilan Sherin sekarang paling tidak lebih tua dari Yuta 3 atau 4 tahun. Tidak mungkin ada pria yang bisa menyukai penampilan Sherin sekarang juga. Apakah karena Yuta ingin membalas budi tentang Sherin menolong dia tadi? Tetapi itu cuman masalah lima ribu rupiah…. Atau dia sengaja melakukan ini di depan Devan? Tetapi mengapa? Sherin tidak mengerti.

“Kamu sudah mau menikah. Menurut kamu apakah kelakuan kamu ini sesuai?” Devan bertanya kepada Yuta dengan wajah yang dingin. Tetapi tatapannya melihat ke Sherin.

Perempuan ini memang kuat. Andrew baru saja pergi, di belakang sudah ada satu Yuta lagi. Devan berpikir.

“Nona Sherin, Apakah kata kata saya benar?” Sherin mengangkat kepalanya dan melihat ke wajah Devan yang memiliki ekspresi yang tidak bisa dibaca. “Direktur Devan” Sherin menyapanya.

“Kamu mengenal sepupuku?” Yuta bertanya dengan terkejut. Sepupu? Sherin menjadi bingung. Devan adalah sepupu Yuta? Tetapi Yuta adalah teman SMA Sherin….