Cantik Terlihat Jelek - Bab 33 Reaksi Tidak Jelas

Bab 33 Reaksi Tidak Jelas

Devan melihat ke arah Sherin, alisnya terangkat dan matanya tertutup. Tidak bisa dibaca ekspresi yang dimilikinya sekarang. Sherin menggelengkan kepalanya, dia tidak berani berbicara bahkan tidak berani bernafas dengan kuat, takut dirinya tidak bisa menahan dan muntah.

Gabriel melihat ke Devan yang memejamkan matanya, kemudian ke Sherin. Matanya berisi penghinaan. "Sherin, apakah kamu baik-baik saja? Aku benar benar minta maaf. Kalau aku tahu kamu bisa mabuk kapal, aku tidak akan menyuruh kamu ikut aku ke sini"

Sherin merasakan perutnya ada sesuatu yang bergerak berbalik ke sana sini. Dia hampir lupa, dia datang untuk me make up kepada Gabriel. Dia mengambil napas yang dalam dan mencoba untuk bangun dari tempat duduk, mengangkat kursinya dan jalan ke Gabriel. Sherin berpikir, dia mengambil gaji karena dia ada bekerja, jadi dia harus melakukan yang terbaik. Berdiri di depan Gabriel, dia berusaha menenangkan pikirannya. Sherin menyeka keringat di dahinya dengan lengan bajunya dan membuka kotak penata rias.

Beberapa orang di atas kapal termasuk Gabriel terkejut saat melihat Sherin berjalan kepada Gabriel. Gabriel bantu memegang Sherin dan berkata:  "Sherin, kamu duduk dulu. Saya tidak apa-apa” 

Bau wangi parfum yang tiba tiba datang membuat Sherin mengerutkan alisnya. Tetapi dia tetap memaksa dirinya untuk tetap konsentrasi: “GM Gabriel, saya tidak apa-apa. Silahkan duduk, saya akan menata riasan anda”. Setelah berkata, Sherin pun mulai menata rias untuk Gabriel.

Devan melihat Sherin menggigit bibir bawahnya dan keringat di dahinya menetes di bahunya. Jaket gelap yang di pakai sherin direndam keringat menjadi basah. Wajah Sherin terlihat sangat pucat, jelas menunjukkan ketidaknyamannya. Tetapi gerakan tangan Sherin yang sedang bekerja menata rias tidak terlihat kaku dan tetap professional.

Ketekunan Sherin membuat Devan sekali lagi mengubah sudut pandang Devan kepadanya. Tetapi tidak tahu mengapa, Devan merasa tidak bahagia melihat wajah pucat Sherin. Devan bertanya kepada dirinya, dia merasa tidak bahagia karena melihat kekuatan wanita itu? Atau karena melihat kesabaran wanita itu? Devan memejamkan matanya, menekan pikiran dirinya yang ingin melihat Sherin lagi. 

Kecantikan Gabriel berbeda dengan Sherin. Sherin memiliki kecantikan yang murni dan bersih seperti seorang ibu, sedangkan Gabriel memiliki kecantikan yang mempesona. Oleh karena itu, merias wajah Gabriel itu lebih mudah, seperti mewarnai setangkai bunga. Akhirnya Sherin berdiri tegak dan berkata “GM Gabriel, sudah selesai” 

Sherin merasa lega setelah menyelesaikaan tugasnya. Tetapi dia merasa pusing dan secara tidak sadar dia menyandar ke sampingnya yang kosong, dan akhirnya dia terjatuh ke arah Devan. 

Devan mencium wangi yang tipis ketika ada satu tubuh lemah yang jatuh ke pelukannya. Tatapannya tenggelam ketika dia membuka matanya "Apa yang kamu lakukan?" 

Apa yang bisa aku lakukan? Sherin berpikir.

Sherin berusaha untuk berdiri dengan tubuhnya yang lemah. Dia menggigit bibirnya dan melambaikan tangannya, berusaha mencari sesuatu untuk dia sandari. Setelah itu dia mendengar seseorang yang menarik nafas dengan dalam. Sherin merasakan ada seuatu yang sedang membesar ditangannya dan itu membuat Sherin terkejut dan langsung  berdiri tegak.

Pada saat itu, Dylan telah datang di belakangnya dan membantunya, "Nona Sherin, bagaimana? Duduk dulu disini."

Di sisi lain, Devan malah merasa kecewa tiba tiba. Dia berjalan dengan cepat ke ujung kapal. Dylan yang berada di hadapannya tidak bisa menahan dan tertawa setelah melihat perubahan yang terjadi pada Devan. Dylan sangat mengerti kondisi Devan beberapa tahun ini, biasanya ketika Devan pergi ke club, bagaimana wanita wanita di sana berusaha untuk memancing dia pun, dia tidak memiliki reaksi apa pun. Dan karena itu banyak orang mengatakan bahwa Devan itu suka dengan laki-laki. Dylan tidak sangka, Devan bisa segampang gini bereaksi terhadap wanita hari ini.

Gabriel merasa sangat marah ketika melihat Sherin jatuh ke Devan, tetapi setelah melihat Devan jalan ke ujung kapal dengan muka yang terlihat marah, hati Gabriel merasa lebih nyaman. Gabriel berjongkok dan mengambil kotak penata rias yang jatuh di lantai, menempatkan kotak itu di sisi Sherin dan berkata sambil menepuk bahu Sherin : "Sherin, sudah saya katakan, tidak apa-apa jika kamu tidak menata riasan saya " 

Kata-kata dan perbuatan Gabriel membuat Sherin merasa sangat terharu. Tetapi Sherin sudah tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dia hanya berharap kapal bisa tiba secepat mungkin dan tidak tahu apakah itu ilusi, kapal benar benar berlayar lebih cepat setelah itu.

Dylan membantu Sherin untuk turun dari kapal dan untungnya hotel berada di dekat pelabuhan. Setelah tiba di aula acara, Gabriel berkata kepada Sherin : “Sherin, Kamu istirahat saja di belakang aula, tidak perlu menata riasan aku lagi” Aula belakang adalah tempat pelayan hotel berada, Gabriel sengaja agar Sherin bisa jelas mengerti identitas dirinya.

Tetapi, Sherin tidak memahami "makna dalam" Gabriel, dia malah mengangguk dengan rasa penuh terima kasih dan pergi ke aula belakang. Sherin terpikir dengan benda asing yang membesar di tangannya saat di kapal tadi dan dia masih tidak tahu apa benda asing itu. Meskipun telah bersama dengan Devan, Sherin tetap belum cukup mengenali tubuh pria. 

Melalui jendela di aula belakang, Sherin melihat cahaya matahari. Dia bangun dari tempat duduk dan dengan hati-hati berjalan ke taman belakang hotel. Tetapi karena melihat ada orang di sana, Sherin bersiap untuk kembali ke aula belakang, ketika dia berputar balik badannya, dia menabrak seseorang. Sherin mengangkat kepalanya dan ingin meminta maaf, tetapi ketika dia melihat siapa orang itu, dia malah ingin melarikan dirinya. 

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu