Cantik Terlihat Jelek - Bab 706 Hubungan Cempluk Dan Wanita Itu

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

Setengah jam kemudian, setelah mendengar penjelasan dari Aderlan mengenai keadaan Kenbo, Mimi mengerut alis.

“Tetapi tidak boleh juga menikah dengan Della hanya karena ingin membalas budi kan ?”

“Boleh juga kalau tidak menikahinya, tetapi menurutmu kalau Della mengetahui bahwa Fisi adalah gadis yang sedang dicari Kenbo, apa yang akan dia lakukan ?”

Apa yang akan dia lakukan ?

Pastinya Fisi juga akan terluka meskipun tidak mati ?

Ini adalah pemikiran Mimi secara refleks.

Barusan di tempat umum, dirinya dan Aderlan bahkan memiliki hubungan yang begitu spesial, namun Della tetap saja sangat berani dalam bertindak.

Oleh sebab itu, apabila Della mengetahui bahwa Fisi adalah gadis yang sedang dicari Kenbo, takutnya bahkan Kenbo saja sudah sulit untuk melindungi Fisi.

Meskipun Kenbo dapat melindungi Fisi secara terang-terangan, namun bagaimana kalau di tempat yang tanpa diketahui dirinya ?

Mimi bukan orang yang polos lagi, dia sudah sering melihat sisi kegelapan dari dunia sekarang.

Jangan-jangan justru Fisi juga telah menyadari hal ini, sehingga tidak berani memberitahukan identitasnya kepada Kenbo ?

Rasa semangat Mimi pada barusan langsung memudar dalam seketika.

Aderlan menggenggam tangannya, lalu mengeluh dengan nada rendah, “Hari ini adalah hari kita registrasi pernikahan.”

Mimi mengangguk.

“Setelah perpisahan untuk beberapa tahun, hari ini adalah hari keduanya kita bersama lagi.”

Mimi mengangguk lagi.

“Jadi, masalah ini, jangan dipikirkan lagi, aku akan mencari kesempatan terbaik untuk memberitahukan Kenbo, masalah belakangan, pelan-pelan saja.”

Mimi mengangguk.

Setelah itu dia langsung menggenggam tangan Aderlan.

“Kita jangan berpisah lagi, boleh ?”

Bertemu, mengenal, mengerti, mencintai, mengalami empat proses ini sudah sangat sulit sekali, rasanya akan semakin sulit apabila ingin bersama.

Aderlan menyalakan lampu sein, “Aku bawa kamu ke satu tempat, tempatnya masih jauh, kamu memejamkan mata dan istirahat sejenak dulu.”

Mimi yang menurutnya juga langsung memejamkan mata.

Setelah dia bangun lagi, dirinya masih berada di dalam mobil

Cahaya matahari di musim dingin menembus melewati jendela mobil, lalu menyinari pada tubuhnya, rasanya hangat sekali.

“Sudah bangun ?”

Tiba-tiba terdengar suara serak seorang pria.

Mimi terkejut dan langsung menoleh kepalanya, bibirnya bergesekan pada wajah Aderlan.

Pada saat dirinya masih belum menyadari kembali, Aderlan langsung menekan belakang kepalanya dan mencium pada bibirnya.

Meskipun hanya sebuah kecupan ringan, namun hati Mimi tetap saja sangat tersentuh.

Wajah Mimi sedikit kemerahan, dia menoleh dan menatap luar jendela, keadaan yang asing membuat Mimi sedikit mengerut alisnya.

“Ini di mana ?”

“Rumah baru kita.”

Rumah…baru ?

Semalam baru saja menemukan dirinya, hari ini sudah registrasi pernikahannya, lalu pada saat ini, bahkan rumah baru juga telah tersedia ?

Sepertinya Aderlan telah lama merencanakan hal ini ? Setelah itu Mimi terus menatap Aderlan, “Bukannya kamu terlalu cepat bertindak ya ?”

Aderlan mengulur tangan dan mencubit ringan pada pipi Mimi, “Selalu mempersiapkannya sejak dulu, hanya tinggal menanti dirimu saja.”

Setelah selesai bicara, dia melepaskan Mimi, “Turun mobil.”

Mimi mengangguk dan turun dari mobil, lalu bergandengan tangan dengan Aderlan dan berjalan hingga depan villa, namun pada saat dia mendorong pintu rumah, seluruh orangnya kaku terbengong.

Banyak sekali orang yang berada di dalam rumahnya !

Rambo, Vema, Weni, Hutu dan juga pasangan mereka masing-masing.

Terus ada, Frater ?

Mimi terbengong sejenak, setelah itu langsung kepikiran dengan XC yang dikatakan oleh Velve, jadi Rozi Debs...

Setelah itu dia mengerti semuanya.

“Wah, parah sekali, malah suruh kami menanti di sini sejak pagi tadi, CEO Mo, jangan-jangan kamu kira kami semua adalah orang yang santai ya ?”

Vema sedang memegang daging ayam, lalu sambil mengunyah dan sambil mengeluh.

Tatapan Mimi melekat pada perutnya yang sedikit buncit, “Vema, kamu sudah hamil ya ?”

Vema maju ke depan dan memeluknya, “Kamu memang tidak berperikemanusiaan sekali, dan juga tidak setia teman, dengarnya kamu berhasil mendapatkan seorang pria kaya raya ya, sudahlah kalau mengelabui kami, tetapi kamu malah merelakan kami semua hanya karena demi seorang lelaki ini, kamu masih berperasaan ?”

Pada saat berbicara, tangannya yang sedang memeluk Mimi juga menepuk ringan pada punggungnya, “Kami semua cemas sekali.”

Mimi merasa sedikit segan dan menggaruk kepala sendiri, namun tidak membantah apapun.

“Persahabatan memang berharga, tetapi harga cinta jauh lebih tinggi, namun kalau demi seorang lelaki, semua temannya dapat direlakan, sesuai sekali dengan tindakan kamu.”

Pernyataan yang telah direvisi Vema membuat rasa terharu Mimi pada sebelumnya menghilang seketika, setelah itu Mimi hanya tertawa keceplosan, lalu mengangguk dan terus minta maaf.

Weni maju ke depan dan menggenggam tangan Mimi, “Kamu parah sekali, bahkan sama sekali tidak mengabari kami, saat tidak bisa menemukan kamu, kamu semua cemas sekali.”

Setelah berkata, dia balik menatap Rambo dan wanita yang berdiri di sampingnya.

Wantia tersebut sedang menggandeng tangan Rambo dan tersenyum bahagia.

“Terus ada lagi, lain kali kalau mau mencari orang untuk bantu akting, boleh kasih pemberitahuan dulu ? Aku hampir saja salah bertindak.”

Mimi terbengong sejenak, setelah itu baru menyadari kembali dengan apa yang dimaksud oleh Weni.

Pada saat itu demi membuat Aderlan memercayai hubungan dirinya dan Rambo.

Dia meminta Rambo dan Liza memainkan sebuah drama di hadapannya, namun tidak kepikiran bahwa Weni yang tidak mengetahui apapun akan langsung menghajar sampai di depan rumah.

Hampir saja terjadi masalah.

Setelah itu Mimi juga memberikan sebuah pelukan kepada Weni, “Maaf ya, saat itu kamu perginya terlalu mendadak, mereka khawatir kalau kamu akan menyadari sesuatu, makanya berakting di sana.”

Pada pertengahan pembicaraan, istri Rambo yaitu Liza sedang berjalan ke depan, lalu menatap Mimi dan Aderlan.

“Bagus sekali, akhirnya kalian dapat bersama juga, kalau tidak, Rambo selamanya tidak akan bisa melupakanmu.”

Mimi menatap Liza, “Merepotkan kamu yang terus berakting dan menjadi orang jahat.”

Liza menggeleng kepala, tatapan matanya sedikit kabur, “Pengorbanan kamu terhadap Rambo, aku selamanya tidak akan bisa…”

Mimi langsung batuk sekilas dan memegang tangannya, lalu langsung memutuskan pembicaraannya, “Kakak ipar, hari ini ada membawa anakmu ke sini ?”

Mimi mengalihkan pembicaraannya, saat ini Rambo maju ke depan dan memeluk pundak Liza, “Apa yang dia lakukan untukku ? Dia bercerai denganku hanya karena ingin menyembunyikan diri dari tuan ini, kamu jangan merasa kalau aku utang budi dengannya, justru aku yang hampir tidak bisa mendapat istri karena dirinya.”

Setelah selesai berkata, dia mengecup ringan pada pipi Liza .

Mimi menarik sudut bibir, Cempluk, kalau kamu sudah melihat ini, seharusnya juga sudah bisa tenang.

Mimi juga baru mengetahuinya, ternyata Liza Manoban adalah saudara sepupunya Cempluk, mereka berdua ada sedikit kemiripan.

Namun dikarenakan ginjalnya kurang baik, sehingga Liza kehilangan penglihatannya.

Sebelum meninggal dunia, Cempluk juga telah setuju untuk menyumbangkan kornea mata dan ginjal dirinya kepada Liza .

Pada hari dia meninggal dunia, seluruh tubuhnya menjadi bengkak, gejala ini terjadi karena ginjal dirinya telah berhasil dikeluarkan.

Liza mengetahui hubungan Cempluk dan Rambo, demi berterima kasih kepada Cempluk, Liza diam-diam mengambil sebuah keputusan, pada sisa hidupnya, dia akan membantu Cempluk untuk menjaga Rambo.

Pada awalnya, Liza hanya sekedar ingin membalas budi, namun akhirnya malah jatuh cinta pada Rambo.

Mimi melirik sekilas pada wajah Rambo, dalam hatinya diam-diam berdoa, semoga selama hidup ini Rambo jangan kepikiran lagi dengan Cempluk dan dapat hidup bahagia.

“Iya, aku yang berhutang padamu, benar kan ? Kehidupan selanjutnya aku akan membalas kebaikanmu ini, sudah boleh kan ?”

Semua orang langsung tertawa terbahak-bahak.

“Sudahlah, CEO Mo, cepat melakukan urusan pentingmu, kalau tunggu lagi, bisa saja aku sudah mau melahirkan.”

Vema melangkah ke depan dan mulai mendesaknya.

Mimi menoleh dan menatap Aderlan yang tidak terlalu banyak berbicara sejak masuk ke rumah, “Urusan penting apanya ?”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu