Cantik Terlihat Jelek - Bab 61 Dunia Tidak Adil

Bab 61 Dunia Tidak Adil

"Yuta, aku merasa sangat gugup. Bolehkah aku lari sekarang?"

"Boleh. Aku akan mengejarmu jika kamu lari. Kita pasti bisa menjadi topik utama berita besok pagi"

Wartawan berbaris di sisi samping kiri dan kanan karpet merah, Yuta dan Sherin berjalan bersama di atas karpet merah. Cahaya kamera para wartawan yang tertuju pada mereka berdua tidak pernah berhenti. Sherin melihat ke belakang dan menyadari hanya ada dia dan Yuta di karpet merah.

Yuta tersenyum dengannya dan berkata dengan wajah tenang, "Kita adalah pasangan utamanya"

Apa itu pasangan utama? pasangan utama itu berarti seluruh karpet merah adalah milikmu sendiri. Tidak ada yang akan merebut cahaya kamera dan posisi dengan kamu...

Tetapi, Sherin tidak ingin menjadi pasangan utama!

"Mengapa kamu tidak memberi tahu aku?"

Yuta menunjukkan lengannya kepada Sherin, meminta Sherin untuk memegang lengannya.

"Selanjutnya, saya ingin memperkenalkan seseorang yang misterius. Semua dari saudara kita pasti pernah mendengar perusahaan nama Clover kan? Tetapi, saya berpikir tidak ada yang mengetahui tentang identitas pemilik perusahaan Clover yang sebenarnya" MC acara menunjuk ke karpet merah dan lanjut berkata, "Sekarang, kita akan mempersilahkan tamu utama malam ini. Direktur perusahaan Clover, Tuan Yuta"

Mendengar bahwa pemilik perusahaan Clover menghadiri acara ini, semua orang merasa terkejut dan ikut memberikan tepuk tangan yang meriah.

"Apakah kamu masih ingat pesta kelulusan pada saat SMA? Pada saat itu, kita berdua di minta untuk memberikan ucapan terima kasih di atas panggung" Yuta bertanya. Sherin merasa sangat gugup dan mengangguk kepalanya setelah beberapa saat.

"Aku ingat. Pada saat itu, aku terlalu gugup dan salah membaca kata kata sebanyak dua kali. Kamu bahkan menendang aku dengan kakimu" Sherin melirik ke Yuta

"Aku tidak bisa menyentuh kamu. Jadi, hanya bisa pakai tendang" Yuta berkata dengan wajah santai dan membuat Sherin meliriknya dengan wajah tidak senang. Cahaya lampu yang berkilau serta suara menyambut dari segala sisi menarik Sherin kembali ke realitas. Badan Sherin merasa sangat kaku, tetapi Yuta malah terlihat sangat santai dan nyaman.

"Wow, wanita itu sangat cantik. Apakah kamu tahu siapa dia? Apakah dia seorang aktris?"

"Tidak tahu. Aku tidak pernah melihatnya tetapi dia benar benar sangat cantik!"

"Benar! Tatapan dia sangat murni. Jangan jangan dia adalah artis selanjutnya yang akan di promosikan oleh perusahaan Clover?"

"Bisa jadi. Yuta bahkan membawanya sampai ke acara seperti ini. Mungkin Yuta bermaksud untuk mengumumkan informasi ini pada acara hari ini"

"...."

Pujian yang terus mendesah tidak membuat Sherin merasa bahagia. Sebaliknnya, Sherin merasa tidak bahagia. Masyarakat sekarang benar benar tidak memiliki keadilan. Mengapa semua orang harus memperlakukan satu sama lain sesuai dengan penampilan? Bukankah keindahan jiwa lebih penting daripada muka?

Ketika dia menata riasan yang jelek itu, tidak ada yang akan melirik ke wajahnya. Kerja keras Sherin saat jelek tidak akan bisa sebanding dengan satu senyuman yang diberikan oleh Clover yang cantik. Terpikir diskriminasi dan penghinaan yang Sherin terima tahun tahun ini, Sherin tidak bisa menahan dan mengeluh di dalam hatinya.

Ketika orang orang di belakang sibuk menyapa satu sama lain, Yuta berbisik kepada Sherin, "Gadis cantik, kamu sudah menjadi terkenal"

Sherin meliriknya dengan dingin dan berkata, "Lebih mending kamu berpikir bagaimana kamu harus menjawab pertanyaan mengapa gadis cantik ini tiba tiba menghilang besok" MC yang berada di depan terbengong melihat ke Sherin dan lupa melanjutkan tugasnya sebagai pembawa acara. Dia baru sadar kembali ketika tekan kerja di sampingnya mendorongnya.

MC itu sudah pernah menjumpai banyak wanita cantik di industri ini. Tetapi kecantikan Sherin benar benar membuat dia tidak bisa melihat ke arah lain. Karena tidak memiliki peminatan terhadap acara seperti ini, Sherin tidak mendengar apa yang dikatakan oleh MC. Setelah sesi karpet merah, acara dilanjutkan dengan sesi pembagian penghargaan. Melihat Sherin yang bosan, Yuta menyapa ke penyelenggara acara dan mengantar Sherin kembali ke kamar.

Sherin menghapus riasannya dan menata kembali riasan jeleknya. Dia juga menganti bajunya kembali dan menghela sebuah nafas yang berat setelah melihat dirinya di cermin. Tidak tahu sejak kapan, Sherin sudah terbiasa dengan dirinya yang 'biasa'. Dirinya yang biasa itu tidak memiliki

perhatian dan pujian dari orang lain, tetapi dia merasa sangat nyaman.

Yuta memberikan ponselnya ke Sherin setelah melihat Sherin keluar dari kamar, "Ini. Videonya sudah keluar. Gadis cantik, apakah kamu mau bekerja sama dengan perusahaan Clover? Aku pasti akan membuat kamu terkenal sampai seluruh orang di dunia ini mengenal kamu"

Sherin mengerutkan alisnya dan melirik ke ponsel Yuta. Iya, dirinya benar benar sangat cantik, tetapi terlihat asing. Sherin mengembalikan ponsel Yuta kepadanya dan berkata, "Direktur Yuta, aku tidak mengenal gadis cantik ini" Setelah itu, Sherin tertawa sambil menepuk bahu Yuta, "Aku akan pergi dulu. Direktur Yuta jangan mengingkari janji"

Yuta menariknya, "Mengapa begitu cepat? Temani aku sebentar lagi?"

Sherin melihat tangan Yuta yang menariknya dan melirik ke wajah Yuta, "Apakah perlu aku menemani Direktur Yuta tidur malam ini?"

Yuta mengangguk dengan gembira, "Katakanlah harganya. Aku akan membuat kamu merasa puas"

Sherin memukul tangan Yuta, "Kamu sudah boleh pergi mimpi"

Mengambil kacamata dan maskernya, Sherin pun keluar dari hotel. Setelah itu, Sherin dijemput di tempat parkir dan turun di tempat yang sama dengan tadi. Sherin kemudian membeli beberapa mainan di pinggir jalan dan menyimpannya di dalam tas. Akhirnya Sherin kembali ke hotelnya. Sherin memiliki kamarnya sendiri. Di dalam kamar tidak ada lampu yang hidup dan sangat sunyi, suhu hangat yang tiba tiba datang membuat Sherin sedikit panas. Dia melepaskan jaketnya dan membungkuk ke bawah, ingin melepaskan sepatunya.

Tiba tiba, ada sepasang lengan yang memeluk Sherin dari belakang membuatnya teriak karena kaget dan Sherin langsung melemparkan sepatunya ke orang itu.

"Ini aku" Ada sebuah suara rendah berkata. Orang itu mengambil sepatu yang berada di tangan Sherin dan melempar ke lantai. Sherin memasukkan kartu kamar ke sumber listrik dan melihat Devan yang memasangkan wajah tidak senang.

Sherin merasa agak bersalah dan menundukkan kepalanya,"Mengapa kamu bisa masuk ke sini?"

"Kamu pergi kemana tadi?" Devan malah menjawab pertanyaan Sherin dengan sebuah pertanyaan.

"Aku pergi jalan jalan" Sherin mengeluarkan charger dan ponsel dari tasnya, kemudian mengecas ponselnya di samping tempat tidur.

"Apakah kamu sedang menghindari aku?" Devan bertanya dan memeluk Sherin. Badan Sherin menjadi kaku.

"Jangan sentuh aku" Sherin mendorong Devan. Tetapi badannya malah merasakan sesuatu seperti disentrum listrik ketika dia menyentuh tubuh Devan........

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu