Cantik Terlihat Jelek - Bab 458 Clover

Melihat pria yang sekarat berbaring di ranjang rumah sakit, Clover merasa kebencian dalam hatinya sudah lama hilang.

Ketika Paman muda menyuruhnya datang, dia berpikir lumayan banyak, mungkin untuk mendapatkan jawaban itu, dan mungkin hanya ingin melihatnya.

Dia menyuruh Gary datang, namun Gary menolak.

“Kamu benar-benar mirip dengannya.”

Ini adalah kata pertama yang dikatakan Papa Gabriel.

Clover tentu tahu apa maksud dari Papa Gabriel, dia mencibir, “Aku ingin tahu, apa yang telah terjadi diantara kamu dan Mamaku di masa lalu?”

Papa Gabriel tertegun sejenak, kemudian tertawa dan batuk, lalu berkata, “Dia adalah kakak iparku, menurutmu apa yang bisa terjadi diantara kami berdua?”

“Lalu mengapa Mamaku pergi ke tempat yang begitu jauh?” Ini adalah hal yang selalu dia bingungkan, apa yang telah terjadi pada saat itu.

“Bukan untuk apa-apa, dia hanya ingin sisa hidup Papamu lebih tenang.....” Membicarakan ini, dia mengambil nafas, kemudian terus berkata: “Dia mendengarkan perkataanku karena aku setuju menyumbangkan hatiku untuk Papamu, sehingga dia bersedia memberikan Gary padaku, Ini...... seharusnya yang ingin kamu ketahui, kan?”

Setelah Papa Gabriel selesai berkata, dia berhenti sejenak, dan napasnya menjadi cemas karena berpikir sesuatu, “Tetapi akhirnya, dia meninggal juga.”

Clover menarik nafas dan mengerutkan kening, “Jadi, Papaku meninggal setelah aku berusia setahun, kan?”

Papa Gabriel mengedipkan mata dan menjawabnya.

Dengan begini, dia mengerti mengapa Mama akan memiliki foto itu.

“Jadi mengapa Mamaku menyuruhku menjadi Mama pengganti hamil?”

Papa Gabriel mengangkat kepala menatap Clover, “Demi adikmu, Mamamu melakukan ini untuk adikmu, untuk Gary, bukankah kamu tahu tentang ini?”

Clover merasa hatinya sangat tertekan, meskipun dia tahu, namun perasaannya berbeda dengan mendengarnya langsung.

Dia menyangka Mamanya memiliki rasa sayang padanya, ternyata dalam mata Mamanya, dia hanyalah sebuah alat.

Dia memejamkan matanya, “Kamu beristirahatlah.”

Selesai berkata, dia berbalik dan bersiap-siap akan keluar dari bangsal.

Tepat ketika berbalik, dia mendengar suara pria yang rendah.

“Clover, paman harus meminta maaf padamu, dan juga meminta maaf pada Mamamu dan Gary, apa yang terjadi pada Mamamu saat itu, dilakukan oleh bibimu, karena dokter mengatakan bahwa dia hanya bisa hamil sekali dalam hidupnya, namun dia menginginkan seorang putra, Jadi, melakukan hal seperti itu pada kalian. Dan, akhirnya dia juga sangat menyesal, memintamu menggantikan Gabriel.”

Clover menggigit bibirnya dan menatap Papa Gabriel dengan tatapan tidak berani percaya, akhirnya dia tidak mengatakan apapun, dia hanya ingin mengerti hal-hal ini, bukan ingin memperhitungkannya.

Ketika keluar dari rumah sakit, Devan bersandar di pintu mobil dan melihat wajah Clover terlihat buruk.

Dia melangkah maju dan memeluk pinggangnya, “Wajahmu terlihat sangat buruk, apa yang telah kalian bicarakan?”

Sebelumnya Devan ingin pergi bersamanya, namun Clover tidak ingin berita buruk tentang keluarganya diketahui banyak orang, bahkan Devan sebagai menantunya, Clover juga takut dia akan mendengar sesuatu hal-hal buruk tentang Mamanya, jadi akhirnya dia menolak.

“Ayo kita pergi.” Clover tidak menjawabnya, namun setelah masuk ke dalam mobil, dia akhirnya tak tertahan dan memberitahu Devan semuanya.

“Hal-hal masa lalu telah berlalu.” Devan tertegun sejenak dan kemudian berkata.

Clover mengangguk.

Dia memutar kepala melihat Devan, “Devan, mari kita pergi dan melihat Conan Liam?” Devan menatapnya dan menyalakan lampu sein.

“Mengapa mendadak ingin pergi melihatnya?”

Terakhir kali bertemu dengannya, sudah beberapa tahun yang lalu, Clover sebenarnya tidak tahu bagaimana menghadapinya, namun hari ini setelah bertemu dengan Papa Gabriel, membuatnya menyadari harus berbakti pada orang tua sebelum terlambat.

“Aku baru tahu dia seharusnya benar-benar sangat mencintai Mamaku, meskipun tahu Mamaku hanya mencintai Papaku, namun dia selalu menemaninya selama bertahun-tahun. Dalam dua tahun itu ketika Papaku baru pergi, aku merasa, kalau tanpa dirinya, situasi aku dan Mamaku pasti sangat sulit.”

Devan berkata “Ya.”

Namun melihat dia mengemudi ke arah perkotaan, Clover agak bingung dan bertanya, “Mau ke mana?”

“Dia sudah pensiun lumayan lama, beberapa bulan yang lalu, karena ada urusan aku melewati sini, jadi sekalian pergi melihatnya.”

Clover memandang Devan, “Mengapa kamu tidak memberitahuku tentang ini?”

Tepat di lampu lalu lintas, Devan menghentikan mobil dan memutar kepala menatap Clover, “Aku menyangka kamu tidak ingin tahu.”

Mobil berjalan sekitar belasan menit, ketika Clover melihat rumah di depan matanya ini, matanya menjadi merah, karena rumah ini dibangun persis sesuai dengan rumah di kota Seroja saat itu, termasuk pohon di depan pintu, dan juga lukisan pintu itu.

Mereka menanam pohon itu bersama ketika dia masih kecil, dia berjalan mendekati dan melihat, dia merasa sangat terkejut, karena di atas pohon memiliki tanda ketinggian yang diukir olehnya, ini seharusnya dipindahkan dari kota Seroja.

Berjalan ke pintu, lukisan di pintu dilukis oleh Mamanya, warnanya sudah agak tua, tetapi terasa sangat hangat.

Devan mengangkat tangannya dan hendak mengetuk pintu, tetapi pintu kebetulan terbuka dari dalam.

Ketika melihat Clover dan Devan, wajah Conan Liam sedikit terkejut, kemudian ada kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan, “Clover, kamu..... bagaimana kabarmu? Ayo, cepat masuk.”

“Papa, apakah kamu telah kembali? Aku sangat merindukanmu.”

“Papa, apakah kamu membelikan tas sekolah baru untukku?”

“Papa, apakah ini adalah hadiah pertamamu untukku?”

“Papa......”

Meskipun Papa Liam bukan orang yang paling baik padanya, namun dia akan berikan apapun yang dia minta, dan selalu menanggapinya, di masa kecilnya, dia bahkan merasa Papa Liam lebih baik daripada Mamanya.

Karena dia akan bermain dengannya, dia juga akan bercanda dengan dirinya, dan juga akan mendiskusikan hal-hal tertentu dengannya, tidak seperti Mamanya, selalu tidak berekspresi.

“Papa.....”

Clover memanggilnya, dan dia melihat mata Papa Liam berlinang.

“Hey, jangan hanya berdiri di sana, ayo duduk, nanti aku menyuruh Pak Sukirman pergi membeli sayuran, kita makan siang bersama, aku....... Papa akan memasakkan makanan favoritmu.”

Clover ingin menolak, tetapi Devan menggandeng tangannya, akhirnya dia mengangguk, “Oke”.

Kalau sudah berumur, memang sering bernostalgia, ketika Clover melihat adegan dalam rumah yang familiar ini, dia semakin memastikan bahwa Papa Liam benar-benar mencintai Mamanya.

Setelah makan makanan yang dimasak oleh Papa Liam, dan mengobrol dengannya sebentar, Clover tidak tahu apa yang seharusnya dia bicarakan, jadi akhirnya, Devan yang berkata, mereka berdua membicarakan tentang bisnis dan orang-orang yang mereka kenal, Clover hanya melihat pada mereka.

Ketika pergi, Papa Liam menatap Clover dan berkata, “Kalau ada waktu harus sering kembali ke rumah.”

Clover mengangguk, “Oke.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu