Cantik Terlihat Jelek - Bab 571 Bertemu Dengan Ibu Raven

"itu, Zhoumi, aku.... aku tidak lapar, tidak ingin makan" Meskipun Raven berada di luar negeri sekarang, Hutu sudah pernah datang beberapa kali di sini, dan lumayan banyak orang di toko mengenalnya.

Meskipun Hutu menganggap Zhoumi adalah seorang anak kecil, dari penampilan dan tinggi tubuhnya, bisa saja orang menganggap dia adalah pacarnya. Hutu tidak ingin membuat Raven salah paham.

Pada saat itu, langit tiba-tiba mulai hujan. Pemuda yang duduk di atas kursi roda meletakkan jarinya di sisi kursi roda dan mengencangkannya secara perlahan sambil menundukkan kepalanya.

Zhoumi menoleh kepada Hutu dengan sudut terangkat yang jelas terlihat sangat memaksa, "Baik, aku makan sendiri saja kalau begitu, kamu pulang dulu saja!"

Sambil berkata, Zhoumi sudah memasuki restoran, di gerbang pintu ada pelayan yang menghampiri dia dan membantu kursi rodanya melewati ambang yang agak tinggi.

Hutu berputar balik badannya untuk pulang, tetapi bayangan belakang Zhoumi yang kesepian terus muncul di otaknya.

Selama mengikuti Zhoumi dalam 6 hari ini, setiap tiba di rumahnya, Hutu hanya melihat seorang pembantu rumah tangga yang bertanggung jawab atas makan dan tinggal Zhoumi.

Tetapi jelas, Zhoumi tidak menyukainya, karena Hutu tidak pernah melihat Zhoumi berbicara dengannya.

Selain itu Zhoumi juga melarang pembantu rumah tangga itu mengikuti dia.

Dia selalu sendirian saja dan hal ini membuat Hutu teringat dengan masa kecilnya, bukan tidak ingin mencari orang untuk berbicara, tetapi selalu merasa tidak ada orang yang bisa mengertinya.

Berpikir sampai sini, Hutu pun berputar balik badannya lagi dan memasuki restoran.

Anggap saja temani seorang adik makan bersama, Hutu menghibur dirinya.

Melihat Hutu kembali lagi, Zhoumi melamun sejenak dengan ekspresi datar, tetapi tatapannya jelas berisi kesenangan, "Kakak"

Hutu mengambil kursi roda Zhoumi dari pelayan, "Sudah datang sampai sini, sembarang temani kamu makan sedikit saja!"

Berkata sampai sini, Hutu pun mendorong Zhoumi dan berjalan ke arah dalam.

"Pergi ke ruang di lantai 2 bagian kanan" Zhoumi menunjuk ke elevator.

Yang mengejutkan adalah Zhoumi sangat familier dengan sini, Hutu tertawa dan berkata dengan santai: " Zhoumi, sepertinya kamu sangat familier dengan sini, sering datang?"

Pada saat ini, elevator terbuka dan mereka berdua pun masuk ke dalam. Zhoumi berkata, "Restoran ini dibuka oleh satu teman kakakku, aku pernah mengikuti kakakku datang ke sini beberapa kali"

Hutu melamun sejenak, temannya paman muda?

Zhoumi...

Jangan-jangan kakaknya adalah Elisa Pical?

Hanya saja, bagaimana Elisa Pical itu kakak Zhoumi ? Personalitas mereka berdua sangat berbeda, penampilan mereka juga tidak mirip.

Setelah elevator terbuka lagi, kursi roda Zhoumi tersangkut di pintu elevator, Hutu sibuk mengulurkan tangannya untuk menghalang di pintu elevator, siapa tahu dia malah terselip dan tubuhnya terjatuh di atas paha Zhoumi.

Zhoumi mengulurkan tangannya dan memegang pinggang Hutu secara relfeks.

Melihat dari sudut pandang orang luar, posisi mereka berdua sangat masrah.

" Hutu ?"

Suara yang familier berdering dari belakang.

Hutu menoleh ke belakang secara relfeks dan melihat Mei Yi berdiri di belakang dengan setumpuk dokumen di tangannya, Tatapan Mei Yi bergerak dari Hutu ke Zhoumi secara berulang kali, "Aku mengira aku salah melihat orang"

Nada suara Mei Yi memberat, "Teman ya?"

Suara musik latar belakang mulai berdering sebelum menghening lagi.

Hutu berdiri dengan tegak sambil menjilat bibirnya, pada saat dia baru mau bersuara, Zhoumi menarik sudut bajunya dan menunjuk ke kamar di depan, "Aku menunggu kamu di dalam sana saja"

"Tante, dia adalah...."

"Kakakku, ibu paman mudamu juga di sini, sepertinya tadi dia melihat kalian juga" Mei Yi memotong kata-katanya,

Jantung Hutu merasa serangan dengan kata-katanya.

Tiba-tiba Hutu merasa agak panik, "Tante, itu adalah.... siswa yang aku mengajar. Dia baru kelas 11, ka... kami.." Hutu tidak tahu harus bagaimana menjelaskan, Mei Yi seharusnya mengerti bagaimana nilai Hutu, terus, kalau memang siswa, mana mungkin datang di tempat seperti ini?

Mei Yi mengeluarkan sebuah batuk dan berkata dengan senyuman, kata-katanya jatuh di jantung Hutu begitu saja, "Kakakku meminta aku jangan menganggu kalian pasangan kecil"

Pasangan kecil? Tidak....

Belakang Hutu terasa dingin, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke Mei Yi dengan gementaran, "Tante, kamu tahu hubunga kami bukan seperti itu"

Mei Yi mundur ke belakang 2 langkah, senyuman di wajahnya masih ada, tetapi ekspresinya terlihat dingin, " Hutu, kakakku mengasuh Raven dengan tidak muda, aku tidak ingin melihat dia menangis lagi karena orang yang kacau"

Orang yang kacau? Apakah orang itu adalah dia? Apakah dia ada seburuk itu?

Hutu menelan air liurnya dan berdiri di tempat, matanya di penuhi dengan uap, "Tante, dulu kamu tidak begitu?"

Mei Yi menarik nafas dan berbicara dengan nada suara tidak ramah dan alis terangkat, "Menghadapi orang yang ingin mencelakai Raven, kamu ingin aku bersikap seperti apa? Mengangkat tanganku untuk setuju?"

Setelah berkata, Mei Yi pun berputar balik badannya dan masuk ke salah satu ruangan tanpa menunggu jawaban Hutu.

Mencelakai Raven lagi, otak Hutu terasa agak pusing, pada saat ini, ada yang memanggilnya dari belakang.

Hutu menoleh ke belakang dan melihat senyuman Zhoumi yang cerah, "Kakak, datang memesan makan, lihat kamu mau makan apa"

Senyuman Zhoumi sangat hangat, tatapan dia berisi cahaya jernih yang cerah.

Hutu ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa mengatakan mau pergi begitu saja.

Hutu mengikuti Zhoumi masuk ke dalam kamar.

Padahal masih makanan dan bau yang sama, tetapi Hutu malah terasa seperit sedang mengunyah lilin. Sementara Zhoumi juga menyadari keanehan dia, "Kak, ada masalah apa?"

Hutu menggelengka kepalanya dan tersenyum dengan memaksa, "Tidak apa-apa, aku takut pulang terlalu telat, gerbang asrama sudah tertutup"

Hutu berbohong.

Pada saat ini, telpon Hutu berdering dan dia pun mengangkatnya tanpa melihat, "Halo"

"Turun"

Suara yang jernih dan rendah berdering melewati telpon, suara Raven terdengar hangat dan sedikit tidak sabar.

Hutu melamun sejenak, "Paman muda...."

"Aku di lantai bawah asramamu, turun sekarang!"

"Kamu... kamu sudah pulang ya?" Hutu merasa kaget, setelah itu dia baru teringat Raven menyuruh dia pergi ke rumahnya pada hari jumat dan hari ini adalah hari jumat.

Hutu melupakan hal ini.

"Aku tidak ada di asrama" Hutu menarik nafas dengan alis mengerut, tiba-tiba dia merasa frustrasi, mengapa dia tidak bisa mengurus kehidupannya dengan lancar.

Sementara di bagian telpon sana, Raven jelas melamun sejenak, "Jangan-jangan kamu sudah pergi rumahku?"

Pegangan Hutu di sumpit pun mengerat, melihat Zhoumi yang masih makan dengan penuh nikmat, tiba-tiba dia tidak tahu harus mulai berkata dari mana.

Raven tidak mengetahui masalah dia bekerja.

"Hmm, paman, aku... di luar"

Raven melamun sejenak, "Dimana? Aku pergi menjemput kamu sekarang"

Menjemput? Kalau begitu, dia akan bertemu dengan Mei Yi dan ibunya....

Hutu berdiri dengan emosional, "Paman muda, tidak perlu, aku ada sedikit urusan, hari ini aku tidak bisa ke kamu sana lagi. Kamu pulang dulu, besok pagi baru aku pergi ke sana saja"

"Apa?" Nada suara Raven tenggelam, dia bergegas ke sini dari bandara. Raven sudah menghitung waktu, seharusnya Hutu masih belum pergi ke rumahnya, makanya Raven memutuskan untuk datang ke kampus dan memberi Hutu sebuah kejutan.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu