Cantik Terlihat Jelek - Bab 372 Mimpi Buruk Sepanjang Tahun

“Mengapa kamu begitu keras kepala, keluarga Mo begitu menyakitimu, apakah kita belum cukup tercela oleh mereka? Mereka mengumumkan pada media, bahwa dirimu menggoda Mohan dan menginginkan harta keluarga mereka dan Rena bukan anak keluarga Mo, kemaluan seperti itu, apakah kamu telah melupakannya?”

“Pekerjaanmu hilang, seorang wanita membawa seorang anak, selalu digosip orang di mana-mana, Mia, apakah kamu merasa dirimu tidak cukup derita?”

Mia menurunkan Rena, “Rena, pergi bermain ke sana.”

Rena mengangguk, baru belajar berjalan, masih terhuyung-huyung.

Mia menggandeng ibunya duduk di sofa, “Bu, kamu jangan marah dulu, aku hanya membawa Rena pergi melihatnya, tidak peduli bagaimanapun dia adalah ayahnya Rena.”

“Ayah Rena? Mia, Ibu tidak mengizinkanmu memiliki hubungan apapun lagi bersama keluarga Mo, Ibu melarang.” Ibu berkata dan duduk menangis di sofa.

Suasana hati ibu sangat kacau, Mia tahu bahwa dia benar-benar takut dan khawatir padanya.

Tahun ini adalah mimpi buruk bagi mereka sekeluarga.

Orang tuanya rajin sepanjang hidup mereka, tetapi karena dia, nama baik mereka hancur, dan dimarahi orang, bahkan tidak dapat mengajar baik putrinya sendiri.

Setahun yang lalu, operasi Mohan gagal, lalu dia dikirim ke luar negri untuk melakukan perawatan. Kemudian, keluarga Mo membawa abu Mohan kembali, lalu seseorang memberitakan kepada media bahwa pada saat ketika menyumbangkan sumsum tulang, dia sengaja menggoda Mohan dan meminta Mohan menjadi ayah dari anak di dalam perutnya.

Kekuatan media membuatnya menjadi tikus menyeberang jalan, dia mencoba menjelaskan, namun dia baru menyadari tidak peduli bagaimanapun dia berusaha tetap tidak bisa menghentikan ribuan mulut di luar sana, jadi dia memilih diam.

Kemudian, setelah perusahaan menkompensasi gajinya tiga kali lipat, kontrak kerjanya langsung diputuskan.

Saham yang diberikan Mohan juga diambil kembali dengan alasan kontrak palsu.

Kakek dan Nenek keluarga Mo juga bagaikan berubah menjadi orang lain, berhenti ikut campur tentang masalah keluarga Mo.

Dan sekarang kekuatan keluarga Mo sebenarnya dipegang oleh kekasih ibu Mohan, kekasih yang sudah ada ketika ayah Mohan masih hidup.

Ketika dia barusan mendengar berita itu, Mia kaget, tetapi dia semakin mengasihani Mohan. Tiba-tiba dia tahu mengapa dia begitu bekerja keras, dia mengetahui semuanya, jadi dia mencoba melakukan yang terbaik untuk perusahaan Mo, lalu perusahaan Mo mulai mengganti struktur, Misao sebagai asisten terpenting Mohan, tentu duluan dipecat.

Pada saat itu, insiden itu sangat serius, sehingga orang tuanya kehilangan pekerjaan yang telah bekerja selama bertahun-tahun, Mira dengan tidak mudah diterima oleh sebuah perusahaan, namun langsung dipecat lagi. Mereka terpaksa untuk tinggal di rumah nenek di desa, hingga beberapa saat yang lalu, masalahnya perlahan-lahan memudar, mereka baru kembali ke kota.

Namun, kadang-kadang Mia masih tetap digosipkan.

Ayahnya tidak tahan, dia diperlakukan seperti ini, pada beberapa hari yang lalu, dia menjual rumah ini, yang telah mereka tinggali selama bertahun-tahun.

Mira mendapatkan pekerjaan di Kota B, yang berjarak ribuan mil jauhnya dengan Kota A, dan katanya tidak buruk, jadi menyarankan mereka pergi ke sana. Kota B sama seperti Kota A, sangat besar dan makmur.

Namun, terpikir orang tuanya yang sudah lanjut usia masih harus meninggalkan kampung halamannya karena dia, Mia merasa sangat bersalah.

Melihat kesedihannya, ibunya memeluknya, “Sudahlah, jangan menangis, kita akan segera pergi, semakin jauh kita pergi, semakin baik, setelah tiba di tempat adikmu, kita akan memulai hidup baru.”

Mia menganggu, kalau bukan karena orang tuanya, dia tidak berani membayangkan dapatkah dirinya bertahan hidup.

Perkataan buruk dari orang-orang itu, dan kesal di dalam hati membuatnya selalu bermimpi buruk, tidak bisa tidur nyenyak selama setengah tahun.

Dan yang paling konyol adalah pelaku aslinya Seli, karena “kebaikannya”, “sifatnya yang baik”, “tidak meninggalkan Mohan yang sedang sakit” dan sebagainya, menikahi seorang pria kaya generasi kedua bulan lalu, meskipun tidak sebaik Mohan yang dulu, namun dibandingkan dengan situasi dirinya yang sekarang ini, bagusnya tak tertandingi.

Dia bertanya pada ibunya, bukankah dia mengatakan bahwa orang baik akan mendapatkan pembalasan baik, dan orang jahat akan mendapatkan pembalasan buruk? Mengapa dia hanya melakukan suatu hal yang baik, tetapi berakhir seperti demikian.

Duduk di dalam kereta menuju ke Kota B, Rena pertama kali mendudukinya, dia sangat senang, mulut kecilnya masih belum bisa berbicara dengan lancar, namun dia tidak berhenti berkata di sepanjang jalan.

Setelah duduk selama tujuh jam lebih, ketika tiba di Kota B, Mira datang menjemput mereka, dia mengenakan jas yang rapi terlihat jelas bertambah dewasa. Ketika melihatnya, dia tersenyum dan menggendong Rena Munir dari tangannya. Keluarga Mo tidak mengakui Morena, mereka sudah menghapus namanya, jadi Mia hanya bisa membiarkan Morena mengikuti nama keluarganya, dan berubah menjadi Rena Munir.

“Paman.” Orangtuanya mengobrol dengannya di sepanjang jalan, dan terlihat hasilnya, ketika bertemu langsung memanggil.

Mira mencium di pipinya, “Rena, adakah kamu menangis di perjalanan?”

Rena menggelengkan kepala.

“Ayah, ibu, kakak, ayo kita pergi.”

Beberapa orang pergi ke rumah sewaan Mira di pinggiran kota, sebuah rumah berlantai dua, dan sebuah taman kecil di tengahnya.

“Kakak, kamu dan Rena, beserta ayah dan ibu tinggal di lantai dua, kebetulan pas dua kamar.”

“Bagaimana denganmu?”

“Bagaimana denganmu?”

Orang tuanya dan Mia berkata dalam waktu yang sama.

“Aku tidur di ruang tamu, aku seorang pria besar, bisa tidur di mana saja.”

Mia mencibir dan melihat ke tempat dia berdiri. Rumah ini dibagi menjadi dua, ruangan depan dan belakang, dengan tangga kecil di tengah, dapur di belakang, dan sebuah kamar mandi kecil di bawah tangga, di depan ini dikatakan sebagai ruang tamu, diperkirakan tidak sampai sepuluh meter persegi.

Tidak dapat meletakkan peralatan rumah lainnya selain sebuah sofa sederhana.

Melihat Mia mengerutkan kening, Mira melangkah maju dan menarik sofa sederhana ke depan, langsung berubah menjadi sebuah ranjang besar sekitar 1,5 meter.

“Bagaimana?” Apakah menurutmu lumayan bagus?”

Mia sakit hati, kapanlah adiknya ini pernah mengalami kesulitan seperti ini, meskipun keluarga Munir tidak kaya, tetapi sejak lahir, orang tua mereka adalah orang yang memiliki pekerjaan, tidak sebanding anak-anak orang kaya, namun mereka juga hidup sejahtera, mereka tidak pernah mengkhawatirkan tentang hidup.

“Sudahlah, cepat berkemas dan istirahat, lalu membuat sesuatu untuk makan, Rena tidak makan apapun di dalam kereta, seharusnya sebentar lagi dia akan terasa lapar.”

Mia mengangguk, “Ayah ibu, kalian duduk di sini sebentar, melihatkan Rena, Mira dan aku naik ke atas untuk membersihkan.”

Selesai berkata, keduanya naik ke atas dengan membawa barang bawaan mereka.

Meskipun rumahnya sempit namun bersih, Mia membawa koper orang tuanya ke depan, di sini ada balkon kecil, kadang-kadang bisa menjemur sinar matahari, dan itu baik bagi kesehatan orang tuanya.

“Kakak, Rena masih kecil, kalau tidak.....”

“Tidak apa-apa, aku boleh membawanya menjemur sinar matahari di lantai bawah.” Selesai berkata, mulai berkemas, tetapi melihat Mira menatapnya dan tidak berkata.

“Ada apa?”

“Aku tidak berkemampuan, kalau.....”

Mia menutupi mulut Mira dan menggelengkan kepalanya, “Apakah kamu tahu betapa sedihnya aku melihatmu seperti begini? Mira, akulah yang mencelakan dirimu dan mencelakan Ayah dan Ibu.” Air mata yang telah menahan selama setahun, akhirnya mengalir keluar, dalam setahun ini, tidak peduli apa yang terjadi, dia selalu memberitahu dirinya sendiri untuk tidak menangis dan tidak menunjukkan kelemahannya kepada mereka yang ingin melihat lelucon.

Tetapi pada saat ini, dia menangis tidak mengendalikan diri.

Betapa dia berharap semua ini hanyalah mimpi.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu