Cantik Terlihat Jelek - Bab 524 Kebenaran Yang Tak Terduga

Tunggu dewasa lagi? Hutu menggerakkan bibirnya, tidak berkata.

“Kamu masih belum memberitahuku, ada apa dengan Ibu?”

Memutar kepala memandang Ibu, dia menggigit bibirnya, “Kakak, ibu tidak ada apa-apa, hanya rindu padamu, kamu jaga baik dirimu, aku akan meneleponmu lagi nanti.”

Selesai berkata, dia memutuskan panggilan telepon, kemudian berjongkok dan menangis.

bibi Zeng berdiri di samping, tidak berhenti menghela nafas, dia sudah bekerja selama tujuh atau delapan tahun di keluarga ini, melihat situasi sekarang ini, hatinya juga sangat tidak nyaman.

“Nona, hubungi Tuan saja.”

Hutu menggelengkan kepalanya, sampai sekarang dia masih sangat kecewa dengan ayahnya.

Dia tidak mengerti, mengapa dia bisa begitu kejam kepada seorang istri yang telah hidup bersamanya selama puluhan tahun.

Tidak hanya selingkuh, dia bahkan mengirimkan undangan.

Dia menarik nafas, mengeluarkan ponsel, dia berpikir dan akhirnya menelepon Raven.

“Halo……”

“Paman…….. Paman muda, di mana……. Di mana kamu?” Dia berkata dengan terisak-isak.

“Apa yang telah terjadi?” Raven berkata, dan mendorong keyboardnya ke depan, bangkit dan berjalan ke jendela.

Hutu berusaha menenangkan hatinya yang kacau, menarik nafas dan berkata, “Ibu….. ibuku…. Ibuku tidak mengenalku lagi, dia…. dia sepertinya mengalami gangguan mental, bagaimana? Paman muda, kakak….. kakak pergi keluar negri, aku tidak tahu harus mencari siapa…..”

Dia tidak ingin menangis, tetapi dia tidak dapat menahannya, meskipun sejak kecil hidupnya tidak terlalu menarik, namun tidak pernah kekurangan makan dan pakaian, hidupnya lumayan tenang.

Tiba-tiba terjadi begitu banyak masalah, dia menjadi bingung.

Wajah Raven tiba-tiba menjadi suram, “Apakah kakak kedua tahu tentang ini?”

“Karena dia mengirimkan undangan tadi pagi, ibuku baru menjadi begini, huhu…..”

“Jangan panik, tunggu aku di rumah.”

“Ya!”

Setelah menutup telepon, Raven mengambil mantel, dan bersiap-siap akan berjalan menuju ke luar, melihat situasi ini, Mei Yi menghentikannya.

“Pergi ke mana? Kerjaan di sini masih belum selesai?”

Raven melepaskan tangannya, “Kamu menyuruh Altius datang melanjutkannya.”

Selesai berkata, dia langsung keluar.

Rumah sakit.

Dokter yang mengenakan jubah putih menunjuk pada foto Rontgen, berkata pada Raven dan Hutu :

“Pasien dipengaruhi oleh stimulasi dari luar dan menyebabkan gangguan sistem saraf, direkomendasikan untuk dirawat di rumah sakit. Semakin cepat penyakit ini dirawat, semakin besar harapan untuk sembuh.”

Hutu mengangguk, “Terima kasih, dokter.”

Raven juga mengangguk pada dokter, “Kamu masuk ke bangsal, aku pergi melakukan prosedur rawat inap.”

“Paman muda…. Terima kasih.” Akhir-akhir ini dia sepertinya selalu mengucapkan kata ini padanya.

Raven menepuk bahunya, lalu berbalik dan pergi.

Di dalam rumah sakit, selain departemen kandungan, setiap orang yang masuk selalu merasa tertekan.

Ibu tertidur, bibi Zeng duduk di samping sedang mengawasinya, melihatnya masuk, dia segera berdiri, “Nona, apa yang dikatakan dokter?”

“Melakukan perawatan di rumah sakit…..” Dia berhenti sejenak, berjalan mendekati ibunya, dan bergumam, “Ibu pasti akan sembuh.”

“Nyonya benar-benar sangat kasihan, sejak aku datang ke keluarga ini, Tuan memang jarang kembali, pada saat itu, kalian masih kecil, selalu berada di sisinya, jadi dia tidak begitu kesepian, sekarang tiba-tiba kalian semua pergi….. haiks!”

Hutu menggerakkan bibirnya, mendekati ibunya, dan menatapnya, dia tidak mengerti, meskipun tahu ayah sudah tidak mencintainya, mengapa dia masih juga melindungi keluarga ini? Dan selama bertahun-tahun…….

Apa benar karena dia dan kakak masih kecil?

Atau dia tidak dapat melepaskan ayah?

“Tutu…….”

Terdengar suara ayah dari belakang, Hutu menyangka dirinya salah mendengar, dia duduk tegak, memutar kepala dan benar-benar melihat ayahnya.

Raven berdiri di belakang ayah.

“Kamu anak ini, ibumu terjadi masalah yang begitu besar, mengapa kamu tidak menelepon ayah? Selalu merepotkan pamanmu.”

Sambil berkata, dia sambil maju ke depan, menaikkan selimut Ibu.

Hutu menundukkan kepalanya, sebagai anaknya, dia tidak mengerti apa yang terjadi diantara dia dan Ibu, jadi dia tidak dapat menyalahkannya bercerai dan menikah lagi.

Di dalam pandangan mereka, mungkin dia hanya sebagai seorang anak kecil.

Bagaikan Shang, selalu menganggap dia tidak mengerti, meskipun mengatakannya, dia juga tidak mengerti.

Tetapi sebenarnya dia tidak bodoh, meskipun kadang dia masih kekanak-kanakan, namun apa yang harus tahu, dia sebenarnya mengerti.

Ibu menjadi seperti sekarang ini, semua karena ayahnya…….

“Ayah, aku tidak tahu mengapa kamu harus bercerai dengan ibu, tetapi banyak yang mengatakan bisa menjadi suami istri merupakan pemberkahan besar, kalian telah menjadi suami istri selama bertahun-tahun, mengapa kamu harus begitu kejam padanya?”

Dia saling memandang dengan ayahnya, ini adalah pertama kalinya dia berani memandang ayahnya seperti ini.

“Aku..... aku menstimulasinya? Emang apa yang telah aku lakukan? Aku beritahumu, ibumu yang meminta bercerai, aku menolak, dia malah mengancamku akan membunuh diri. Kemudian, aku menyetujui semua syaratnya, bagaimana aku bisa menstimulasinya? Aku tidak akan sengaja melakukan sesuatu yang buruk padanya!”

Selesai berkata, dia menunjuk ke Ibu di ranjang, “Kalau tidak percaya, kamu boleh tanya pada ibumu…..”

Berkata sampai setengah, dia sepertinya mengingat sesuatu dan berhenti berkata.

Ternyata ibu yang meminta bercerai? Hutu agak terkejut dengan ini.

“Kamu tidak akan menstimulasinya? Lalu mengapa kamu mengirimkan undangan dan mengundangnya ke pernikahanmu? Ayah, kalau ibu terjadi sesuatu di masa depan, itu semua disebabkan olehmu, meskipun kamu menikah lagi, apakah kamu akan benar-benar bahagia dalam hidup ini?”

Memikirkan penampilan ibu sebelumnya, Hutu semakin sedih, dan nada suaranya menjadi lebih keras.

Setelah berteriak, dia menatap ibunya dan ketika memutar kepala, dia melihat wajah ayahnya menjadi suram, alisnya berkerut, dan menunjuk ke ibunya dengan jari gemetar, “Mengirim….. mengirim undangan? Undangan apa?”

“Undangan pernikahan, undangan pernikahan kamu dan wanita itu.” Dia menarik nafas.

Sang ayah menunjuk ke ujung hidungnya, wajahnya penuh ekspresi kaget, “Aku…... aku mengirim undangan padanya, bagaimana mungkin aku akan mengirimkan undangan…...”

Perkataannya tiba-tiba berhenti, tatapannya langsung menjadi gelap, sangat menakutkan, dia menegakkan punggungnya, “Dasar wanita ini!”

Dia mendengus dan menunjuk ke arah ibu, “Jaga ibumu, aku akan kembali nanti.”

Kemudian, Ayah tidak datang seperti yang dijanjikan, tetapi Raven memberitahunya suatu hal yang mengejutkan di malam hari.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu