Cantik Terlihat Jelek - Bab 651 Aderlan Terlalu Kejam

“Kamu begini demi apa? Membalasku karena tidak ingin menikahimu? Kamu lebih rela untuk hancur daripada dipermalukan begitu?”

Suara Aderlan yang tidak berperasaan terdengar jelas di telinganya.

Mimi menatapnya dengan tidak percaya, dia merasa dirinya sedang melakukan pembalasan terhadapnya?

Apakah ada lelucon yang lebih lucu lagi daripada ini?

Hehe…..

Dia hanya merasa matanya panas dan sakit, bahkan telinganya juga terasa berdengung.

Wajahnya terlihat semakin pucat dan jantungnya terasa semakin berkedut.

“Kamu sudah berpikir terlalu banyak, Mimi sudah tidak ingin menikah dengan orang sepertimu ini!”

Kalau Rozi ingin menikah denganmu atau tidak, itu dipikirkan lagi nanti!

Mimi menambah perkataan tersebut dalam hati.

Aderlan tersenyum dingin, “Tentu saja, karena kamu sudah menemukan penggantikan. Oh, atau jangan-jangan semua ini demi membantu Gukimi?”

Saat ini pintu terbuka dari luar, Gukimi berjalan masuk dengan wajah cemas, ia melihat mimi dan meletakkan tangan di atas bahunya, “Jangan takut, ada aku!”

Dengan perkataannya yang sederhana itu seperti membuktikan perkataan Aderlan barusan.

Mimi merasa pusing.

“Masalah ini mari kita pikirkan dan diskusikan lebih lanjut lagi, mana tahu ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.”

Ia berdiri tegap dan menatap Gukimi, “Gukimi, apakah kamu mempercayaiku?”

“Maksudku, masalah ini jangan dibesar-besarkan, jikalau bisa diselesaikan saja, kemudian…..”

“Aku sudah pernah mengatakan bahwa hal ini bukan aku yang melakukannya, aku tidak dapat menjelaskan kenapa aku bisa muncul di dalam video, aku juga tidak dapat menjelaskan kenapa aku bisa melakukan hal-hal tersebut, akan tetapi aku di fitnah, terserah kalian percaya atau tidak.” Dengan dingin dan marah Mimi memotong perkataan Gukimi.

Gukimi seperti sudah menebak dia akan mempunyai reaksi seperti itu, dengan muka tenang ia menatapnya, “Aku tahu kamu pasti tidak akan melakukan hal seperti ini, jadi aku membawa polisi kesini untuk memberimu sebuah keadilan.”

Mimi tampak sedikit linglung, ia juga terlihat terharu, terharu pada kepercayaan dan pemahaman Gukimi terhadapnya.

Mereka bertemu secara kebetulan dan hanya baru bertemu dua kali.

Gukimi bisa mempercayainya adalah suatu hal yang tidak mudah.

“Akan tetapi orang di dalam video adalah aku, bagaimana bisa mengembalikan keadilan kepadaku?” Mimi bertanya dengan terlihat frustasi.

Gukimi menepuk-nepuk pundaknya, “Aku curiga kamu telah di bius oleh orang lain!”

Mimi berdiri menatap Gukimi dengan tatapan tidak percaya.

“Siapa yang ingin mencelakainya? Bahkan menggunakan cara seperti itu!”

Dari tatapan matanya terlihat ia sedang marah.

Gukimi menekannya untuk duduk kembali, “Kamu jangan gegabah terlebih dahulu, terhadap masalah ini kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang lain menindasmu.”

Mimi tertegun lagi, tindas?

Siapa yang menindasnya? Orang-orang yang sedang duduk di ruangan saat ini, dari awal hingga sekarang tidak begitu banyak berbicara.

Bagaimanapun semuanya dapat menilai bahwa kakek Mo menyayangi gadis ini.

Jadi sedikit banyak mereka perlu memberi muka kepadanya.

Di situ yang bisa dikatakan menindasnya juga hanyalah Aderlan seorang.

Dia menelan ludah dan dengan tidak tahan mengangkat kepalanya melihat ke arah tempat Aderlan duduk.

“Aderlan, kamu sungguh tidak mempercayaiku?”

Aderlan tidak bergeming, dia dengan santai menggerak-gerakan jam tangan di pergelangan tangannya, dengan tidak mengangkat kepala berkata, “Bukankah sudah lapor polisi? Kalau begitu biar polisi saja yang memberikanku kebenarannya.”

Mimi menarik napas dalam dan tidak berkata-kata lagi.

Saat polisi sudah datang, mereka satu persatu di panggil untuk di introgasi.

“Kamu mengatakan bahwa kamu adalah tamu dalam acara malam ini, akan tetapi tadi kami sudah bertanya kepada Tuan Mo, dia mengatakan bahwa tidak mengundangmu dalam acara ini, jadi apa tujuanmu datang kemari?”

Di dalam ruang yang tertutup, Mimi menutup mulutnya dan seluruh badannya terasa gemetar.

Ini….membuatnya merasa seperti akan mati!

Cara seperti ini…….

Benar-benar kejam…..

Dia sungguh tidak mengerti, kesalahan apa yang telah diperbuatnya terhadap Aderlan?

Akan tetapi dia sudah mengerti, Aderlan yang dikenal Rozi adalah Aderlan yang tidak dapat di lihat oleh Mimi selamanya.

Sikap kejam pria ini terhadapnya pasti bukan sebatas main-main saja.

“Aku hanya datang untuk memberinya selamat.” Setelah diam sejenak akhirnya ia menjawab.

“Memberi selamat? Tuan Mo mengatakan bahwa hubungan kalian sama sekali tidak baik, sebelumnya Tuan Mo pernah memukulmu dan menolak pertunangan denganmu, jadi apa yang kamu lakukan ini apakah untuk membalas dendam?”

Mendengar kata balas dendam ini membuat Mimi mengangkat kepalanya dan memperlihatkan senyum dingin, dalam hatinya terasa begitu putus asa dan sakit.

Ia menyipitkan matanya, “Apakah kalian bukan polisi? Ada balas dendam apa tidak apakah kalian tidak bisa mengetahuinya?”

Setelah itu ia sudah tidak bersedia mengatakan apa-apa lagi.

Ia merasa apapun yang di katakannya sangat jelas adalah penjelasan yang sia-sia.

Malam itu adalah kali pertama dalam hidupnya melewati malam di rumah tahanan.

Tak di duga di sana begitu tenang.

Malah tertidur pulas sampai pagi.

Mungkin karena tidak takut.

Hanya saja dia sudah meremehkan tingkat keparahan dari masalah ini.

Hari kedua, Paman Jiang datang mencarinya dengan maksud untuk memberitahunya tidak tahu siapa yang telah membocorkan masalah ini keluar.

Dia dan keluarga Mo masuk dalam berita utama lagi.

Dan karena besarnya dana yang terlibat, apabila tidak diketahui maka akan menyebabkan akhir yang tidak terduga.

Ternyata masalah ini juga membuat cemas pemerintah setempat.

Oleh karena itu harus di periksa dengan jelas dan tidak mengizinkan Mimi untuk mendapatkan jaminan keluar.

Saat Gukimi datang mencarinya ia meminta bantuannya untuk membantunya meminta izin ke sekolah.

Dia masih ingin menyelesaikan studinya.

Gukimi mengangguk.

“Saat aku mengetahuinya semuanya sudah terlambat, setelah itu aku meminta orang untuk merubah namamu menjadi nama samaran, jadi kamu tidak perlu cemas bisa mempengaruhi studimu, masalah izin aku akan membantumu mengurusnya dan aku akan membantumu mencari pengacara terbaik.”

Mimi menganggukkan kepala, “Ya.”

Setelah itu ia menundukkan kepala dan enggan berkata-kata lagi.

Kehidupan ini seperti sebuah drama, orang yang mencintainya malah menyakitinya begitu dalam.

Di tengah malam ia merindukan Aderlan, ia memikirkan sisi baiknya dan sisi jahatnya.

Aderlan datang saat hari ketiga.

Mimi mengangkat kepala melihatnya.

Tubuhnya menjadi kaku, tangannya memegangi kursi dengan erat, ia menatap Aderlan, dengan suara serak dan terdengar bergetar: “Kamu begitu membenciku? Aderlan, kamu begini suatu hari pasti akan menyesal, kamu…”

“Tutup mulut!!” Aderlan berkata dengan keras.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu