Cantik Terlihat Jelek - Bab 92 Jika Ada Apa Terjadi Dengannya, Satu Keluargamu Akan Ikut Menderita

Bab 92 Jika Ada Apa Terjadi Dengannya, Satu Keluargamu Akan Ikut Menderita

Ruang rapat Ningga Group

Devan memasang wajah dingin dan mendengar presentasi manager marketing dengan serius. Dia merasa ponselnya bergetar dan ternyata Sherin mengirim pesan suara kepadanya...

Devan tersenyum dan menekan tombol merubah pesan suara menjadi teks. Setelah membaca kata kata yang ada di ponselnya, ekspresi Devan berubah dan dia langsung berdiri dari tempatnya. Manager marketing mengira ada sesuatu yang salah dengan presentasinya sampai pena merah yang dipegangnya jatuh ke lantai.

"Dylan, segera siapkan mobil" Devan lari keluar dari ruang rapat. Ekspresi gugup di wajah Devan membuat semua orang di dalam ruangan merasa kaget. Meskipun usia Devan sangat muda, dia tidak pernah merasa cemas dengan masalah sebesar apa pun. Masalah apa yang bisa membuat Direktur Devan menjadi seperti ini?

Setelah melihat keseriusan di wajah Devan, Dylan tidak berani banyak bertanya dan segera mengikuti Devan.

"Telpon ke Gabriel dan suruh sepupunya datang bertemu dengan aku. Sekarang" Devan sambil berkata kepada Dylan.

Pada saat ini, perusahaan Simba.

Jaket Sherin sudah dilepaskan oleh manager Lupus, dan sekarang manajer Lupus sedang memaksa untuk melepaskan baju Sherin. Sherin masih berharap pria ini bisa sadar diri sebelumnya, tetapi setelah melihat pria ini memaksa untuk melepaskan bajunya, Sherin sudah tidak merasakan harapan apapun. Dia menutup matanya dan berkata, "Manajer Lupus, saya adalah mama Simon. Kamu seharusnya tahu Devan itu menyukai saya. Jika kamu berani menyentuh saya, Devan tidak akan melepaskanmu" Karena merasa takut, suara Sherin bergetar. Saat ini, Sherin sudah tidak peduli bagaimana orang melihatnya dan berkata tentang hubungannya bersama Devan.

Mendengar kata kata Sherin, gerakan tangan Manajer Lupus yang sedang melepaskan baju Sherin berhenti. Tetapi setelah beberapa saat, Manajer Lupus seperti teringat sesuatu. "Devan? Kamu mengira dia akan merasa sakit hati untuk seorang pembantu? Apakah kamu sudah lupa? Gabriel adalah sepupuku. Walaupun Devan tahu hal ini, dia juga tidak bisa berbuat apa apa. Dia masih memiliki perjanjian pernikahan bersama sepupuku. Tetapi dia sudah bermain sama selingkuhan diluar, apakah Devan tidak takut semua orang marah padanya?"

Alis Sherin mengerut. Dia mengigit bibir bawahnya dan tidak tahu mau berkata apa. Benar, Devan masih bertunangan dengan Gabriel....

Pada detik ini, Sherin menyadari walaupun Devan melakukan berapa banyak hal dan seberapa baik terhadapnya, Sherin tetap tidak bisa percaya dengan hubungan mereka ketika Gabriel masih berada di antara mereka berdua.

"Jika kamu berani menyentuh saya, saya pasti akan menuntut kamu dan kamu akan di penjara!" Ketakutan Sherin sudah mencapai titik puncak, tetapi dia tetap berusaha mempertahan ekspresi yang tenang. Sambil berkata, Sherin menggeserkan dirinya ke arah dinding. Tetapi Sherin belum sempat bergerak banyak, Manajer Lupus sudah menghentikannya, "Lebih baik kamu menuruti kata kataku! Kamu harus merasa bersyukur bahwa aku masih berminat kepadamu ketika kamu pernah menjadi seorang pembantu!"

Detik ini, Sherin merasa seluruh di tubuhnya mengalir ke arah yang terbalik. Tangan Sherin menyentuh sana sini di lantai dan dia melihat sebuah pengering rambut di lantai. Pengering rambut Simba merupakan pengering rambut dengan kualitas bagus. Sherin tidak ingin melukai orang, tetapi dia lebih tidak ingin dihina oleh pria ini.

"Sherin, dengarin kata kataku. Jangan bergerak. Aku pasti akan menyayangimu" Sambil berkata, pria itu melepaskan sabuknya sambil menatap ke dada Sherin. Tingkah laku pria ini sudah membuat Sherin merasa emosi, tanpa ragu ragu, Sherin mengangkat pengering rambut tersebut dan memukul ke kepala pria tersebut. Sherin mengerti pengering rambut itu sangat ringan, jika dia tidak memukul dengan kuat, dia pasti tidak bisa melukai pria ini. Jadi, Sherin memukul kepala pria itu beberapa kali sampai pria itu tumbang ke badannya dan pingsan, Sherin baru berhenti.

Darah mengalir dari kepala pria itu sampai ke dada Sherin. Pria ini sangat berat, Sherin merasa sesak nafas dan darah pria itu sudah mengalir sampai membasahi bajunya. Sherin merasa seluruh badannya sedang bergetar dan kaki tangannya merasa sangat dingin. Tetapi dia sama sekali tidak bisa bergerak karena pria gendut itu tumbang di atas badannya.

Apakah pria ini sudah mati? Kalau tidak mengapa dia begitu diam?

"Direktur Devan, GM Gabriel berkata anda mau mencari manajer Lupus? Manajer Lupus tidak berada di kantor sekarang. GM Gabriel menyuruh saya untuk turun dan bertanya apakah ada yang bisa saya bantu?"

Pada saat Devan sampai di kantor, asisten manajer Lupus sudah menunggunya di bawah. Devan mengangkat kakinya dan menendang pria itu ke lantai. Dia maju dan memegang leher pria itu dengan kuat, "Katakan padaku, dia di lantai berapa? Kalau tidak aku akan membuat sekeluargamu ikut menderita" Devan berkata dengan nada yang gelap dan kejam

Nada suara Devan sama sekali tidak sedang bercanda. Wajah pria itu sudah berbubah menjadi ungu, tetapi dia tidak menjawab pertanyaan Devan. Karena jika dia menjawabnya, dia takut dia akan mati juga.

Devan menggertakan giginya dan menguatkan pegangannya di leher pria tersebut. Matanya merah dan membuat pria itu merasa dia sudah makin mendekat dengan kematian. Pada saat itu, terdengar suara dari earphone bluetooth Devan yang berada di telinganya. Devan hanya berkata iya dan segera meninggalkan tersebut.

Sherin masih sadar diri pada saat itu, tetapi penglihatannya sudah mulai kabur. Sherin mendengar ada suara menabrak pintu dan setelah itu, Sherin merasa ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan dan memindahkan pria tersebut darinya. Setelah itu, orang itu mengangkat Sherin dan memanggilnya dengan cemas, "Sherin..."

Apakah ini khayalan? Sherin merasa suara ini sangat mirip dengan suara Devan. Sherin ingin memeluk Devan dan menangis. Sherin ingin berkata kepadanya bahwa dia sangat takut tadi. Tetapi Sherin tidak bisa membuat apa apa...

Setelah Sherin sadar diri lagi, dia sudah berada di rumah sakit. Ada beberapa dokter yang memeriksanya dan berkata beberapa kata sebelum meninggalkan ruangan. Intinya, Sherin baik baik saja.

Iya, Sherin memang baik baik saja. Tetapi dia membunuh pria itu?...........

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu