Cantik Terlihat Jelek - Bab 275 Berpisah

“Kamu… Kamu yang menyetir mobil sendiri kesini?”

“Iya, di dalam telepon mendengar suara kamu menangis, aku belum sempat menunggu supirnya datang.”

Suya berkata, semberi mengusap air mata yang di wajah Mikasa.

Mikasa memeluk dia, “Suya, di dunia ini, hanya kamu yang paling baik.”

Kemudian, mereka berdua masuk ke dalam mobil, Mikasa menceritakan semua kejadian kepada Suya.

Suya mengerutkan alis, “Siapa yang datang menemui dia? Bukannya kamu dirawat di rumah sakit? Aku pulang ke rumah mu mengambil baju ganti, ketemu dia, mengatakan beberapa patah kata, itu karena, dia merasa berdosa, kebanyakkan mikir, dia sangat licik, satu demi satu, apabila aku tau dia akan berkata seperti itu kepada Gary, pada hari itu aku tidak akan mengatakan apapun.

Berbicara sampai akhir, suara Suya menjadi semakin kecil semakin kecil, “Tetapi, dia benar-benar munafik, pergi mengajukan surat berhenti kerja, bisa sampai mematahkan kakinya lagi, dan mengatakan itu demi untuk menyelamatkan suamimu….. Maaf, Mikasa, aku berniat baik tetapi melakukan hal yang salah, kalau tidak, aku minta maaf dengan dia, begini, mungkin Gary tidak akan marah lagi pada mu, mungkin …”

Mikasa menatap Suya, memeluknya dengan erat , “Bodoh, kamu belum mengerti? Ini bukan masalah tentang siapa yang benar atau salah, apa yang dimikirkan Gisel, kita berdua mengerti, tetapi, Gary tidak percaya aku, malahan percaya dia, kamu masih belum mengerti? Ini adalah masalah kepercayaan.”

Apabila hanya masalah siapa yang benar atau salah, mengapa dia bisa begitu sedih?

Suya mendorong dia, dengan jarinya yang putih dan halus, menyeka air mata yang di wajahnya lagi, “Apa rencana kamu selanjutnya?”

“Aku ingin berpisah untuk sementara waktu, bukannya dia mengatakan, aku tidak cukup pengertian? Apabila begitu tunggu sudah saling mengerti, lalu kita baru bersama lagi.”

Ujung jari Suya sedikit bergetar, “Mikasa, jangan terlalu impulsif, kamu seperti ini memberikan wanita itu kesempatan?”

“Aku tidak ingin memberikan, tetapi, dia masih juga pergi mencari dia? Katanya, aku tidak pengertian, maksudnya, menurut dia aku orangnya sangat licik, tidak cukup baik, ini maksudnya, benar?”

“Mi….” Suya ingin berkata tidak, tetapi, dia tidak bisa.

“Baiklah, masalah ini, nanti kita bahas lagi, bukannya kamu mau menghadiri acara pernikahan adik sepupumu ? Kamu pergi atau tidak ? Ini sudah pukul sebelas lewat tiga puluh menit. “

Mikasa tertegun, “Oh, iya, aku lupa, pergi, atau tidak pergi, tante dan paman pasti dendam denganku seumur hidup.”

“Aku yang mengantar kamu.”

“Baiklah!”

Kemudian, sepanjang perjalanan, tidak ada yang membahas tentang Gary.

Saat sampai di tempat, Suya mengambil tas, mengeluarkan foundation dari dalam tas, membantu Mikasa untuk berdandan, “Bahagialah, hanya seorang pria? Palingan nanti kita berbagi satu suami.”

Mikasa menelan air ludah, “Pergi!”

Setelah turun dari mobil, memandang dari jauh, Mikasa melihat Paman, Tante, Jessy dan seorang pria paruh baya, berdiri di pintu masuk hotel.

Sepertinya belum mengenali dia, dia mendekati, “Paman, Tante.”

Jessy yang pertama mengenali dia, “Oh, bukankah ini kakak sepupu? Aku hampir tidak kenal.”

Mikasa mengeluarkan sebuah amplop merah dari tas, menyodorkan ke Jessy, “Selamat Menempuh Hidup Baru.”

“Terima kasih kak.” Jessy tersenyum sampai mata menyipit.

“Mikasa, itu, mana suamimu?” Paman sudah menunggu lama dan belum melihat bayangan Gary, kemudian bertanya.

“Iya, kata ibuku, kamu menikah dengan Direktur Perusahaan Panama.”

Mikasa mencibirkan bibir, “Paman Tante, maaf, awalnya kita sudah berencana datang, tetapi Gary ada sedikit urusan, jadi, hari ini dia tidak bisa datang, mohon maaf sekali.”

Begitu dia selesai berkata, ekpresi Paman dan Tante langsung berubah, tante mendengus dengan dingin, “Status seperti dia, tidak datang, termasuk hal normal, kita tidak bisa mengeluh, tapi Mikasa, bukan mulut Tante yang jahat, dia memandang kita, kita juga memandang kamu.”

Pada saat ini, dibelakang ada satu gelombang tamu yang datang, Paman dan Tante pergi menyapa tamu-tamu lain.

Mikasa menarik nafas, dan menghembuskan nafas dengan kuat, tetapi tidak bermaksud untuk menjelaskan.

“Kak, begitulah cara ibuku berbicara, jangan terlalu masukan hati, perkenalkan, ini suamiku, Arsen.” Jessy membawa pria paruh baya maju kedepan, memperkenalkan kepada Mikasa.

Usia dia, perkiraan sekitar 40 tahun, jadi, Mikasa tidak tau harus bagaimana memanggil agar lebih cocok.

Tetapi Pria paruh baya tersebut melangkah kedepan, mengenggam tangannya, “Hi, Kak, nama ku Arsen, aku adalah suami Jessy, Perusahaanku berada di depan sana, apabila punya waktu bisa datang ke tempatku ngobrol.”

Mikasa merasa pria mengenggam tangannya, dengan erat, tiba-tiba, dia merasa jijik di dalam hatinya.

Ini keterlaluan sekali, di depan istri barunya, dia berani menggombali kakak ipar pengantin.

Ekpresi menjadi datar, dengan kuat menarik kembali tangannya, melihat Jessy, masih tersenyum manis, tidak melihat perubahan ekpresi di wajahnya, dia mengangguk kepala, “Apabila begitu, aku masuk ke dalam dulu.”

Saat masuk ke venue pernikahan, Mikasa sedikit terkejut, pria ini mengeluarkan banyak biaya, untuk mengadakan pesta pernikahan yang mewah.

“Pria yang menikah kedua kali, masih mengadakan pesta pernikahan yang begitu heboh, tidak takut diomongin orang.”

“Ada apa dengan menikah kedua kali? Dia kaya, masih takut diomongin orang?”

Dua wanita tersebut bergandengan tangan melewati sampingnya, Mikasa tertegun, “Menikah kedua kali?”

Jessy ini benar-benar sudah gila, pria yang sudah pernah menikah masih mau, dan dari gerak gerik tingkah laku pria tersebut, sepertinya bukan orang yang biasa.

Tetapi, kalau dipikir-pikir, sifat Jessy, adalah kombinasi antara Tante dan Paman, tidak mudah dibully, dia juga tidak mengkhawatirkan, apalagi sekarang, dia masih belum mengerti… …

Mungkin karena penampilan hari ini sangat berbeda dengan hari biasa, tidak ada yang mengenali dia.

Bahkan tante, dan bibi, hanya melewati dia saja, jadi, telinga dia bisa istirahat, mencari sebuah tempat disudut dan duduk, rencananya, mencari sebuah tempat, untuk makan, kemudian pulang.

Di sisi lain

“Kakak, Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?” Gisel baring di atas kasur, dengan wajahnya sedikit pucat.

Gary mengelengkan kepala, menuang segelas air, memberikan ke dia, “Minum air.”

Saat ini, ada beberapa dokter masuk ke dalam.

“Tuan Gary, sudah bisa masuk ke dalam ruang operasi.”

Ekspresi Gisel tiba-tiba berubah, dan dia dengan gugup mengenggam tangan Gary “Kakak, aku takut.”

Suara dia terdengar sedikit bergetar, Gary mengenggam tangannya, satu tangannya lagi memindahkan rambut panjangnya di belakang telinga “Jangan takut, kata dokter, ini hanya operasi kecil, membutuhkan waktu sebentar untuk pemulihan, kamu masih bisa jalan dengan normal.”

Gisel mengangguk kepala, “Terima kasih Kakak.”

“Apa yang kamu katakan, apabila bukan karena aku, kamu bisa berbaring di sini?”

“Kakak, kamu akan menungguku di luar ruang operasi, benar?”

Gary tertegun, sedikit meragukan, akhirnya juga mengangguk kepala dan berkata: “Iya.”

Pintu ruang operasi ditutup, beberapa saat kemudian, Dono datang, mendekati telinga Gary, dan berbisik sebentar.

Ekspresi Gary berubah, “Maksudnya, genangan air itu adalah setelah bibi bersih-bersih kemudian memindahkan posisi pel, lupa mengeringkannya?”

Dono mengangguk kepala, “Iya.” Kemudian bergumam, “Sepertinya, Kakak ipar salah paham dengan Nona Gisel.”

Gary melototi dia, “Mengapa kamu begitu banyak bicara ?”

“Oh iya, tadi ketika mencari rekaman CCTV, melihat ini.”Dono membuka video, dan memberikan ponsel ke Gary.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu