Cantik Terlihat Jelek - Bab 355 Mia Terpaksa Balas Dendam

Mia menatap Mohan dengan dingin, tetapi dia tidak bermaksud mau menjelaskan kepadanya, mereka sudah mau bercerai, Mia sudah tidak peduli bagaimana Mohan melihat dia, lagipun di mata Mohan, semua yang dilakukan Mia itu selalu salah.

"Dua hari ini aku akan berpindah keluar, sebelum aku mendapat rumah, Rena tinggal di sini dulu untuk sementara, tunggu....."

"Kalau mau bercerai, mulai sekarang, kamu tidak boleh berjumpa dengan Rena lagi" Mohan menatap ke Mia dengan serius, dari ekspresinya Mia tahu Mohan tidak sedang bercanda.

Tetapi, mengapa Mia memiliki perasaan bahwa pria ini tidak ingin bercerai.

"Kalau kamu melarang aku menjumpai Rena, kita langsung ke pengadilan saja, Rena masih begitu kecil, hakim pasti akan memberikan hak pengasuh dia kepadaku" Mia pernah mencari informasi tentang ini di internet, sekarang dia pun menjadi sedikit emosional.

"Iyakah? kamu adalah seorang wanita pengangguran, susah mau berkata hakim akan memberikan hak pengasuh kepada kamu atau aku" Mohan berdiri dan berjalan ke depan Mia, kemudian dia membungkukkan badannya, Mia melihat penampilan dirinya yang kasihan melewati pupil hitam Mohan.

"Kamu licik" Mia tahu, berdasarkan kekuasaan keluarga Mohan, mereka memiliki kemampuan untuk membuat Mia tidak bisa mendapat pekerjaan apa pun.

"Mohan, apakah kamu bodoh, kalau dia tidak mau bercerai, kamu.... bagaimana kamu menikah dengan Seli?" Nada suara Ibu Mo sedikit emosional, tetapi dia sama sekali tidak bersembunyi, kebencian dia terhadap Mia, kesayangan dia terhadap Seli.

Tetapi, mau benci atau sayang, Mia sudah tidak peduli lagi semuanya, yang lebih tepat adalah Mia tidak pernah peduli.

Mia melihat ke Mohan dengan ekspresi menantang yang tertulis, "Benar, kalau kamu tidak mau bercerai, bagaimana dengan wanita kesayanganmu?"

Kemudian Mia mengangkat sudut mulutnya dengan ekspresi kemenangan pasti berada di tangannya.

Mohan mengaku dirinya paling membenci melihat ekspresi Mia seperti ini, dia mengangkat alisnya, "Bercerai itu harus, tetapi dia tidak boleh berjumpa dengan Rena"

"Kalau begitu aku tidak mau bercerai, aku mau melihat aku yang lebih bisa menunggu atau Nona Seli yang lebih bersabar menunggu" Mohan berusia lebih tua beberapa tahun dari Mia, Seli berusia beberapa bulan lebih muda dari Mohan, tahun ini sudah 27 tahun, sementara Mia baru mau berusia 25 setelah tahun baru nanti. Meskipun perbedaan 3 tahun tidak termasuk banyak, tetapi 3 tahun seorang wanita itu memiliki pengaruh yang sangat besar, Mia tidak percaya berdasarkan personalitas Seli yang egosi itu dia akan setuju menunggu Mohan begitu lama.

Setelah berkata, Mia mengendong Morena dari tangan pembantu, kemudian dia menoleh ke Tuan dan Nenek Mo dan mengangguk kepada mereka, "Aku kembali ke kamar dulu"

Setelah hampir jam makan malam, Seli menggunakan alasan makan malam bersama datang ke rumah Mohan, kemudain dia menggunakan alasan mau berjumpa dengan anak bertemu dengan Mia.

Seli terlihat sangat tenang, tidak bisa dilihat apakah dia sedang merasa sedih atau bahagia.

Sebenarnya, Mia juga merasa sangat frustrasi, berdasarkan kelicikan Seli, dia pasti ada berpikir darah tali pusat anak bisa dipakai, maka Mia pun tidak memiliki kegunaan lagi, tetapi Mia tidak mengerti mengapa Seli masih tetap memaksa dia untuk menikah dengan Mohan waktu itu.

"Kakak ipar, mengapa kamu mau bercerai dengan kakakku?"

Mia mengira dirinya salah mendengar, dia menoleh ke Seli, "Apakah kamu tidak mau menikah dengannya?"

Morena sudah tertidur, Seli menutupi tubuh Morena dengan selimut, "Aku ingin, tetapi kakak ipar, Rena masih begitu kecil, kalau tidak, kita tunggu Rena berusia satu tahun dulu saja? Kalau tidak Rena terlalu kasihan"

Penampilan Seli terlihat sangat pengertian dan baik hati, tetapi peringatan di tatapan dia membuat Mia menyadari ternyata begitu, untuk sekali lagi Mia memandang rendah kekejaman wanita itu.

Penyakit Mohan masih dalam proses persembuhan dalam dua tahun ini, dokter juga sudah berkata dengan jelas, kalau bukan terpaksa jangan menggunakan metoda transplantasi sumsum tulang, tetapi karena masalah gen akhirnya tidak ada obat yang sesuai bisa digunakan, sementara pada saat obat kemoterapi membunuh sel darah putih, obat tersebut juga membunuh banyak sel normal yang seharusnya berada di dalam tubuh manusia, akhirnya mengakibatkan efek samping gastrointestinal, dan kerusakan hati dan ginjal, dan hal itu mengakibatkan fungsi kekebalan tubuhnya menurun, jadi maksud dokter adalah dalam tahun ini Mohan tetap harus melakukan transplantasi sumsum tulang.

Jadi, Seli mau menunggu setelah transplantasi tulang dan memastikan Mohan itu sehat dia baru mau menikah dengan Mohan, kalau transplantasi gagal, Seli masih memiliki jalan untuk mundur.

Berpikir sampai sini, Seli malah merasa sedikit sakit hati untuk Mohan, dia sudah sakit sampai begitu masih tetap dibodohi oleh wanita ini begitu saja.

Tetapi setelah itu, Mia berpikir, satunya mau memukul, satunya mau dipukul, jadi akhirnya Mia pun merasa agak tenang.

"Dalam waktu satu tahun ini, kamu boleh keluar mencari pekerjaan, kalau begitu setelah bekerja satu tahun pemasukan kamu akan lebih lancar, maka hak pengasuh Rena baru bisa diberikan kepadamu, bagaimana?"

Kebaikan hati Seli sampai ke Mia malah menjadi pengancaman, wanita ini sedang menggunakan Morena untuk mengancamnya.

Mia menoleh ke Seli dengan bibir bergetar, "Kamu benar-benar sangat jahat, hati-hati dengan balasan karma"

Sementara Seli menatap dia dengan wajah polos, "Kakak ipar sangat baik hati, jadi, orang baik... ada balasan karma baik"

Sikap Seli membuat Mia merasa sangat marah, berpikir tentang wanita ini yang mempermainkan kehidupan Mia di telapak tangannya, sebuah pemikiran muncul di otak Mia, satu tahun kan?

Kalau setelah tahun, bagaimana kalau Mohan sudah sembuh dan sehat, tetapi dia malah jatuh cinta kepada Mia?

Kalau hal itu terjadi, Seli masih ingin menikah dengannya, tetapi Mohan juga seharusnya tidak mau lagi?

Mia merasa kaget dengan pemikiran ini, tetapi setelah beberapa saat dia langsung merasa pasti dengan pemikiran ini, pasangan ini benar-benar terlalu jahat, Mia mau menggunakan waktu satu tahun ini untuk balas dendam kepada mereka.

Meskipun setelah satu tahun Mohan tidak jatuh cinta kepadanya, Mia juga tidak akan mengalami kerugian apa pun, tetapi bagaimana kalau Mohan jatuh cinta kepada Mia?

Berpikir tentang seluruh rancangan Seli akan menjadi hangus, Mia merasa sangat bahagia.

Orang tua Mia mengajar Mia harus berbaik hati dan tidak boleh memiliki pemikiran jahat, tetapi orang tua Mia juga mengajar Mia berbaik hati itu harus melihat orang, bersikap baik hati terhadap orang jahat itu adalah perbuatan jahat besar.

Berpikir sampai sini, Mia mengangkat kepalanya dan menatap ke Seli, "Baik, aku janji kepadamu"

Akhirnya, Mia menggunakan Rena sebagai alasan untuk tidak bercerai sementara, Mia akan mempertimbangkan lagi setelah Morena berusia satu tahun.

Mohan menghina dia bahwa Mia sedang berpura-pura lagi.

Tetapi Mia malah menarik lengan Mohan dan menundukkan kepalanya, "Kalau kamu tidak mau bercerai, setelah satu tahun, aku juga boleh tidak mau bercerai"

Mohan langsung menghindar Mia seolah-olah dia menderita penyakit, bahkan dia langusng mengganti baju.

Sementara Mia juga tidak marah, dia mengeluarkan pendapat ingin pergi kerja, alasannya adalah setelah satu tahun nanti mereka bercerai, Mia baru bisa menghidupkan dirinya, Ibu Mo menatap Mia dengan jijik, mungkin karena merasa semua ini akan berakhir setelah satu tahun, dia pun setuju dengan pendapat Mia.

Mia kembali ke perusahaan sebelumnya, dulu dia meminta cuti sakit kepada perusahaan, jadi mau kembali ke sana lagi bukan merupakan hal yang susah.

Setelah mulai bekerja seperti biasa, Mia akan berlari santai ke perusahaan waktu pagi, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 40 menit lebih, Mia menggunakan istirahat siang dua jam untuk pergi pelatihan setelah melahirkan, kemudian dia akan berlari santai kembali ke rumah lagi.

Satu bulan ini, Mia menjalani hari keluar pada saat pagi dan kembali pada saat sangat malam, Mia sengaja mau menghindar Mohan, tetapi Mia sibuk, Mohan semakin sibuk, ditambah penghindaran Mia yang secara sengaja, mereka berdua sama sekali tidak bertemu setelah satu bulan.

"Mia, aku sangat kagum kepadamu, bisa mengurangi berat badan begitu banyak dalam satu bulan, terlalu sayang kalau kamu tidak mengikuti iklan diet" Rekan kerja yang duduk di depan Mia berkata waktu makan siang.

Mia memasang sebuah senyuman, "Pekerjaan kita ini terlalu mementingkan penampilan" Penerjemah sering harus menemani klien, meskipun hubungan klien dan penerjeman itu normal, tetapi pada zaman sekarang, semua orang pasti ingin yang berdiri di sisi mereka adalah wanita cantik bukan wanita gendut.

"Yang kamu bilang benar, kalau bukan karena kamu cantik, bos tidak akan mengambil resiko besar memberikan kamu proyek besar perusahaan Mo, lagian kamu tidak pernah melakukan penerjemahan bahasa prancis kan?"

Gerakan Mia mengambil lauk menjadi lambut, di dalam hati dia menghembus sebuah nafas lega, kemarin Mia mendengar rekan kerjanya berkata perusahaan menerima sebuha pesanan besar dari perusahaan Mo, akhirnya Mia pun bergi berbicara dengan boss agar bisa ikut serta dalam proyek ini setelah menunjukkan sertifikat hasil ujian bahasa Perancis, bos merasa sangat kaget dan memuji Mia sakit masih ujian, karena ini adalah pertama kali Mia ikut serta dalam proyek penerjemahan bahasa prancis, ditambah perusahaan Mo adalah perusahaan besar, Mia merasa sangat tidak percaya diri.

Pada saat ini, Mia menghebus sebuah nafas berat dengan sudut mulut terangkat, Mohan, tunggu aku.