Cantik Terlihat Jelek - Bab 325 Suya, Kita Bercerai Saja

Menatap ke tatapannya, Suya tiba-tiba menyadari Eren yang bodoh itu lebih menarik penyukaan orang, Eren itu tidak akan bersikap dingin seperti ini.

Suya menarik sebuah nafas, "Anakmu? Apakah kamu tidak menyadari Moe sangat mirip dengan kamu?"

Melihat ekspresi Eren yang tidak percaya, Suya tertawa dengan senang dan meletakkan Moe ke pelukannya, "Kamu menggendong dia, aku pergi membuat susu untuknya"

Setelah satu jam.

Eren duduk di atas bangku, sementara Suya berbaring di atas tempat tidur, dia sedang menepuk Moe agar dia tertidur.

"Maksudmu adalah, aku terjebak oleh orang lain, kemudian menjadi bodoh, menjadi gila, kamu berpura-pura mati dan membawa aku ke sini? Moe adalah anak yang kamu dulu bilang sudah tidak ada itu?"

Suya mengangguk, "Benar"

Eren melihat ke Suya, kemudian melihat Moe yang sudah tertidur, alsinya mengerut, "Mengapa?"

"Apanya kenapa?"

"Kamu jelas menyukai pria itu, mengapa masih mau berbuat begitu banyak untukku?"

"Menyukai Bima?" Suya tidak mengerti.

"Kemarin di kota, dia yang memberi tahu aku, dia menyuruh aku lepas tangan terhadapmu"

Suya teringat dengan adegan hari itu, padahal waktu baru saja berjalan satu tahun lebih, tetapi Suya malah memiliki perasaan seolah-olah hal itu sudah berlalu selama banyak tahun.

Suya turun dari tempat tidur dan melihat ke Eren, "Ingatan kamu sudah kembali juga, tunggu kakek mereka pulang, kita berpamitan bersama mereka kemudian kembali ke daerah Ciput saja, aku akan mengasuh Moe sendiri, kalau kamu, terserah kamu mau kembali ke tim pasukan kamu atau bagaimana"

Setelah berkata, Suya tersenyum dengan kecewa, dia berpikir tentang kejadian baru-baru ini, semuanya terasa seperti sedang mimpi, dan sekarang mimpinya sudah berakhir.

Eren sedang menundukkan kepalanya, jadi tentu saja dia tidak melihat sakit hati di dalam tatapan Suya.

Eren tidak tahu dirinya mengalami apa baru-baru ini, tetapi dia merasa sangat marah ketika dia melihat pria itu mau melakukan hal seperti itu kepada Suya.

Eren mengulurkan tangannya dan memegang lengan Suya, "Kalau kita sudah menjadi suami istri, aku tidak akan tidak bertanggung jawab"

Kalimat yang sangatlah resmi dan dingin.

Dingin, kata ini memang adalah kata terbaik untuk mendeskripsi sikap Eren,

Tanggung jawab? Suya tertawa dingin, dia melepaskan tangan Eren, pengorbanan seperti ini terlalu besar kalau hanya untuk mendapatkan satu kata tanggung jawab dari dia.

Suya keluar untuk menyuci botol susu, kemudian dia menghampiri pria itu dan mengambil sandal yang berada di mulutnya.

Pria itu menghela nafas sesak dan berkata : "Nona, aku benar-benar tidak melakukan apa-apa kepadamu, dia sudah sadar diri waktu aku belum sempat menyentuh kamu, kemudian dia memukul aku sampai begitu" Nada suara pria itu pun sudah menjadi agak sopan, Suya menarik nafas, manusia yang menganggu yang lemah dan takut terhadap yang kuat benar-benar sangat membuat orang marah.

Suya tidak berkata, dia berputar balik badannya dan berjalan ke belakang pria itu, kemudian Suya melepaskan tali yang mengikat pria itu dan berkata tanpa ekspresi : "Kamu pergi saja"

Eren yang mendengarnya pun marah dengan suara rendah, "Apakah kamu sudah gila, mengapa kamu melepaskan orang sampah seperti ini begitu saja?"

"Orang sampah?" Suya melihat ke bayangan belakang pria itu yang sedang melarikan diri dengan panik, "Kalau bukan orang sampah ini, bisa jadi kamu tetap akan menjadi orang bodoh selama hidup" Makanya Suya bisa tidak mempermasalahkan pria itu.

Setelah berkata, Suya berputar balik badannya dan masuk ke dalam rumah.

Waktu Eren masih koma, usia Moe masih kecil, sehingga suasana di dalam rumah sangat sunyi, tetapi sekarang, Eren sudah sadar diri dan Moe pun sudah besar, suasana hening di dalam rumah malah membuat orang merasa tertekan.

Hubungan Suya dan Eren tidak menjadi lebih baik karena pengalaman kali ini.

Suya bertanya kepada dirinya apakah semua ini pantas, dan jawabannya adalah walaupun waktu berputar kembali, keputusan Suya tetap akan sama, mungkin karena kalau benar-benar mencintai seseorang, kita tidak akan berharap balasan apa pun dari dia, yang kita pikirkan hanyalah semuanya tidak penting lagi kalau dia bisa baik-baik saja, asal dia bisa hidup, semuanya tidak masalah.

Suya menggendong Moe dengan satu tangan dan mulai sambil memberes rumah, Eren duduk di atas bangku dan melihat ke gerakan Suya yang familier, ada beberapa adegan memancar ke otaknya.

"Kamu, sepertinya kurusan" Satu kalimat ini tiba-tiba berdering dari belakang Suya.

Tangan Suya yang sedang membersihkan meja terasa tegang, dia menjilat bibirnya dan tidak menjawab apa-apa.

"Berikan dia kepadaku saja" Eren menghampirinya dan menggendong Moe dari pelukan Suya, pada saat mengulurkan tangannya, satu tetes air mata kebetulan menetas di lengan Eren, Suya menoleh ke samping dan memberikan Moe kepada Eren.

Pada saat dia berputar balik badan sambil membawa ember, Eren memegang lengannya, "Demi aku?"

Suya ingin berkata tidak, tetapi rasa sedih di dalam hatinya membuat dia tidak bisa berkata apa-apa.

"Eren, yang aku perlu bukan rasa kasihan, bukan rasa terharu, jadi kamu tidak perlu merasa bersalah kepadaku, aku hanya melakukan hal yang aku harus lakukan untuk orang yang aku cintai" Setelah berkata, Suya menarik kembali tangannya dan pergi keluar untuk menyuci kain lap.

Tiba-tiba, pintu terdorong terbuka, kakek dan nenek berlari masuk dari luar, melihat Suya, nenek langsung memeluk lengannya dan melihat Suya dari atas ke bawah sambil bertanya dengan panik : "Suya, apakah kamu baik-baik saja?"

Suya mengerutkan alisnya, "Nenek, mengapa kalian bisa pulang, bukannya harus beberapa hari baru bisa pulang?"

"Suya, kakek sebelah menelepon kepada kami, katanya...... katanya dia melihat manusia binatang itu datang mencari kamu, iya kan?"

Tangan Suya bergetar, kakek Sun di samping? Hari itu dia melihatnya? Hati Suya terasa dingin, orang itu malah memilih untuk menelepon kakek mereka daripada menelepon polisi pada saat melihat pria itu. Manusia benar-benar hanya peduli terhadap diri sendiri.

"Aku tidak apa-apa, ayah Moe sadarkan diri dan menolong aku" Suya menjelaskan dengan sederhana, hal ini membuat hati nenek teras sangat sakit, nenek memengang tangan Suya, "Binatang manusia itu, binatang..................." Tiba-tiba nenek berhenti.

Nenek menoleh ke kakek, "Tadi Suya berkata ayah Moe sudah sadar diri? Benar kan?"

Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki dari pintu, kakek dan nenek menoleh ke pintu.

Eren memeluk Moe dengan ekspresi yang gelap.

"Eren, ini adalah kakek dan nenek yang aku ceritakan kepadamu tadi, baru-baru ini kalau bukan mereka, aku, Moe dan kamu bisa jadi tidak bisa hidup lagi"

Eren berjalan keluar dan mengangguk kepada kakek dan nenek, "Terima kasih sudah menjaga merek berdua"

Kakek dan nenek saling bertatapan, "Baguslah kalau sudah sadar diri, baguslah kalau sudah sadar diri, baru-baru ini kamu koma membuat Suya sangat lelah, dia sendiri harus menjaga anak dan menjaga kamu, pernah sekali kamu berkelahi dengan orang, kemudian kamu pingsan setelah pulang, Suya pergi ke rumah sakit, tidak sampai beberapa hari, dia sudah kurusan sampai tidak mirip manusia, dia harus sambil menjaga Moe lagi, pemuda, kamu sangat beruntung"

Nenek berkata, kemudian dia menyeka air matanya, "Pada zaman sekarang, tidak mudah bisa mencari gadis seperti ini"

Mendengar kata-kata nenek, Suya merasa sedikit malu, sehingga dia pun bersuara:

"Kakek, nenek, kalian makan siang di rumah kami saja, aku pergi beli sayur, siang ini kita sama-sama merayakan dengan baik" Sambil berkata, Suya masuk ke dalam rumah untuk mengambil dompet kemudian keluar.

Pada saat Suya kembali lagi, dia melihat Eren di depan gang perumahan, melihat Suya kembali, Eren mengulurkan tangannya dan mengambil kantong yang dipegang Suya, kemudian dia berputar kembali badannya dan berjalan ke arah rumah.

Suya menjilat bibirnya dan menghampiri Eren, "Eren, aku ada membeli daging yang kamu paling suka, sama makanan yang kamu suka...."

Eren tiba-tiba berhenti berjalan, dia berputar balik badannya dan melihat ke Suya, "Suya, kita bercerai saja"

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu