Cantik Terlihat Jelek - Bab 329 Menikah Dengan Dokter Nathan

"sudah malam, aku antar kamu pulang saja"

Suya mengangguk.

Waktu datang tadi, mereka datang dengan naik taksi.

Melihat mobil sport yang satu merek tetapi beda warna dengan dirinya, Suya mengangkat kepalanya dan melihat ke Nathan, "Benar-benar sangat kebetulan, sama dengan mobilku"

Nathan mengangkat tangannya, "Aku sumpah, tidak ada rancangan, hanya sebuah kebetulan"

Sudut mulut Suya terangkat, suasana hati dia menjadi baikan.

"Emosi manusia itu tidak boleh tertekan terlalu lama, kalau tidak nanti akan menjadi sebuah penyakit" Nathan membantu Suya membuka pintu mobil sambil berkata.

"Kalau semua orang tidak tertekan, kalian yang menjadi dokter bukannya harus menganggur nanti?" Suya berkata.

Nathan berkata, "Aku malah berharap semua dokter di dunia ini bisa menganggur saja"

Suya tidak bersuara, dia menoleh ke luar jendela dan melihat ke pemandangan di luar yang mengingatkan dia bahwa kecepatan mobil sekarang tidak akan membuat dia panik, meskin dia hanya berjumpa beberapa kali dengan pria yang duduk di samping dia sekarang, dia merasa aman dan percaya kepadanya tanpa alasan spesifik.

Setelah tiba, dari jarak jauh Suya sudah melihat sebuah kendaraan tentara berhenti di depan rumahnya, pria itu memakai pakaian yang dia kenakan tadi sambil menyandar di pintu mobil dan merokok.

Kalau Suya tidak melihat dia di restoran tadi, seharusnya Suya akan merasa sangat terkejut dan bahagia sekarang, tetapi.....

Mobil Nathan berhenti di jarak beberapa meter dari mobil tentara Eren.

Nathan baru saja mematikan mobilnya, lehernya langsung dilingkar kemudian wangi tubuh wanita langsung membungkus seluruh tubuhnya.

Pada saat dia belum sempat berkata apa pun, Suya langsung berkata : "Bolehkah kamu memeluk aku?"

Tangan Nathan berhenti di setengah udara, akhirnya tangannya berhenti di pinggang Suya yang kurus.

Ketika dia melihat pria yang sedang menyandar di pintu mobil tentara, mata Nathan pun memancarkan rada kecewa.

"Kalau begitu peduli, mengapa mau bercerai?"

Tubuh Suya bergetar, dia memejamkan matanya dan tidak mau berbicara.

"Eren, kamu tunggu di dalam saja, Suya seharusnya sudah may pulang" Suma yang berdiri di pintu berkata.

Tetapi Suma melihay tatapan Eren sedang menuju ke arah depan, sampai Eren tidak menyadari rokok di tangannya sudah mau terbakar sampai jarinya.

Melihat ke arah tatapan Eren, Suma melihat sepasang wanita dan pria yang saling berpelukan.

Wanita itu jelas adalah adiknya, Suya.

Tatapan Suma tenggelam, ketika dia mau menghampiri mereka, Eren malah menghentikannya, "Tunggu sebentar"

"Sepertinya keluarga kamu sudah keluar" Nathan juga melihat Suma, sehingga dia mengingatkan kepada Suya.

Suya melepaskan Nathan, tetapi dia tidak melihat ke arah depan, dia memberikan sebuah senyuman kepada Nathan dan melambaikan tangannya, "Terima kasih, hati-hati mengemudi nanti"

Kemudian Suya pun turun dari mobil.

Yang mengkagetkan adalah Nathan juga ikut turun, kemudian dia melepaskan jaketnya dan memakai di bahu Suya, "Lain kali keluar harus bawa jaket, malam hari agak dingin"

Suya melamun sejenak, pria ini benar-benar sangat bertalenta, bisa menolong orang, bisa membuka toko, bahkan kemampuan aktingnya juga bagus.

Suya senyum dan menoleh ke abangnya tanpa memerhatikan Eren, "Nathan, ini adalah abangku"

Suma menghampiri mereka dan menarik Suya, "Ini adalah dokter itu?"

Setelah itu, Suya pun menghela sebuah nafas, sepertinya ibu Suya sudah memberi tahu mereka.

Suya mengangguk dan memegang lengan Nathan, "Benar, ibu sudah memberi tahu kamu?"

"Kalian....."

"Suya" suara pria yang dingin dan tenang berdering dari belakang Suya.

Beberapa orang pun melihat ke Eren pada waktu yang sama.

Eren membuang rokok yang dia pegang ke lantai, kemudian dia menginjak rokok itu hingga padam, baru dia berjalan ke depan dan melihat ke Suya, "Aku ingin membahas dengan kamu tentang......."

Suya menatap ke Eren dengan mata menyipit, kemudian dia menoleh ke Nathan, "Eren, dia adalah dokter yang menjalani operasi kamu kemarin, apakah kamu masih meningatnya?"

Eren mengangguk kepada Nathan dan berkata dengan sopan : "Dokter telah bekerja keras"

Kemudian, dia menarik Suya berjalan ke arah dimana dia parkir mobil.

Lalu Eren mendorong Suya ke dalam mobilnya dengan kasar.

"Kamu sedang melakukan apa?" Suya berkata dengan tidak sabar.

Eren tidak berbicara, dia mengemudi ke tempat parkir taman bunga, kemudian dia parkir di sana sebelum berbicara : "Aku sudah menyelesaikan masalahku"

Suya bersuara "iya"

Melihat reaksi Suya begitu tenang, Eren merasa sedikit kaget.

"Beberapa bulan ini aku tidak bisa menghubungi kamu, apakah kamu dan Moe baik-baik saja?"

"Iya"

"Moe sudah bisa berjalan, tadi aku pergi menjenguknya, dia sudah bisa memanggil ayah" Berkata tentang Moe, sudut mulut Eren terangkat dengan cantik.

"Iya"

Suasana di dalam mobil menjadi hening.

Suya menundukkan kepalanya dan bermain dengan tali tasnya, ribuan kata yang dia sudah sediakan dari kemarin menjadi sebuah lelucon pada detik ini.

Tiba-tiba, Eren mengulurkan tangannya dan memeluk Suya, Eren meletakkan dagunya di atas kepalanya Suya, "Apakah kamu sedang marah kepadaku begitu lama tidak menghubungi kamu? Di bawah kondisi seperti itu, aku tidak berani......"

"Eren, kamu pernah berkata kamu tidak akan jatuh cinta kepadaku" Suya memotong kata-katanya.

Eren melamuin sejenak, "Apakah kamu masih marah aku mengatakan kata-kata begitu kejam kemarin? Kalau begitu aku menarik kembali kata-kata itu, boleh?"

"Kalau begitu apakah kamu mencintaiku?" Pada saat bertanya pertanyaan ini, Suya melepaskan diri dari pelukan Eren, Suya mengangkat kepalanya dan menatap ke mata Eren, seolah-olah sangat takut tidak sempat melihat perubahan emosi yang terjadi di matanya.

Jadi, Suya jelas melihat keraguan di mata Eren.

Suya menarik sebuah nafas dan tertawa dengan dingin, kemudian dia turun dari mobil.

Ketika dia baru saja berjalan dua langkah, lengan dia ditarik oleh Eren.

"Suya" Eren memanggilnya.

Suya tidak menjawab, dia menutupi mulutnya dan mulai berlari.

Pada saat tiba di rumah, orang tua Suya dan Suma semuanya sedang duduk di atas sofa, jelas mereka sedang menunggu Suya.

Suya memegang kepalanya, kemudian dia duduk di atas sofa dan berkata dengan santai : "Kalau ada masalah bilang saja, setelah itu aku sudah mau tidur"

"Suya, Eren memberi tahu kami dia ingin menikah lagi dengan kamu, bagaimana dengan pendapatmu?" Ibu Suya pindah ke samping Suya dan memegang tangannya, "Kamu lihat, kalau keluar ingat memakai jaket, tanganmu terasa dingin"

Waktu itu Suya baru saja teringat, jaket Dokter Nathan tertinggal di mobil Eren.

"Ibu, dia hanya merasa terima kasih kepadaku, hanya merasa terharu dan sebuah kewajiban, dia tidak mencintaiku, apakah tidak terlalu panjang kalau kami bersama untuk selamanya hanya karena itu?" Suara Suya menjadi bergetar karena dia teringat dengan keraguan di mata Eren tadi.

Waktu baru saja berlalu satu tahun, tetapi sudut pandang hati Suya sudah terjadi perubahan yang sangat besar, mungkin karena Suya melihat Mikasa dan Gary, atau mungkin dia melihat kakek dan nenek, mereka semua membuktikan kepada Suya dengan jelas bahwa setiap manusia pada usia apa pun tetap membutuhkan cinta, kemarin Eren sakit, Suya bisa membohongi dirinya, tetapi sekarang Eren sudah sembuh, Suya pun mulai menjadi serakah.

Ibu Suya menoleh ke ayah Suya, "Aku dan ayahmu berkenalan karena kencan buta, kami hanya bertemu beberapa kali sebelum menikah, bukannya kami juga bersama dengan baik selama kehidupan ini?"

Suya tidak ingin mengkritik tentang hubungan orang tuanya, dia menarik nafas, "Aku merasa dokter Nathan itu baik, kalau mau menikah lagi dengan Eren, aku malah merasa lebih mending menikah dengan dokter itu" Paling tidak Suya tidak akan merasa begitu sakit dan terluka karena dia tidak bisa memiliki orang yang dia cintai.

Di pintu masuk ruang tamu, belakang sebuah tanaman, sebuah bayangan belakang meninggalkan tempat dengan diam setelah meninggalkan jaket pria di sana.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu