Cantik Terlihat Jelek - Bab 623 Dia Melakukan Pengakuan Besar Kepada Aderlan

Tapi, jika dia ingin memiliki perkembangan dengan Aderlan,hal yang tak bisa dipungkiri adalah sekolah, dan juga harus.

Dia mengambil sebuah buku, buku itu berjudul buku kimia SMP kelas dua.

Kakek tidak mengajarinya tentang ini, jadi, tulisan diatas sangat asing untuknya.

Guru melihatnya tidak mengerti, dan mengeluarkan sebuah buku Matematika, “kamu coba lihat ini, bisakah yang ini?”

Terakhir melihat setumpuk buku.

Yang tidak menyenangkan adalah, Rozi tidak mengerti pelajaran baru seperti tentang kimia, ilmiah dan bahasa inggris.

Yang menyenangkan adalah kepandaiannya dalam mata pelajaran Matematika dan Sastra nya melebihi standar SMA kelas 3.

Kakek Mo mempersilahkan orang itu keruang buku.

Kemudian keluar,dan menentukan masalah tentang menyekolahkannya ke SMA swasta dikota A.

Punya duit, bisa melakukan apa saja.

Juga sekali lagi membuat Rozi mengetahuinya.

Karena disana sudah memulai sekolah,maka, dia dan Aderlan menjadi siswa pindahan, dan senin depan mulai sekolah.

Kakek Mo sepertinya ada rencana ingin menjodohkan dan Aderlan, dengan menyuruhnya tinggal dirumah keluarga Mo, bilangnya agar supir lebih mudah untuk mengantar dan menjemput.

Mungkin ada maksud terhadap Aderlan.

Kali ini Rozi tidak menolak.

Hanya saja, dengan begini, dia sudah tidak bisa menjadi Rozi.

Saat meninggalkan rumah keluarga Mo, dia mengirim pesan untuk Aderlan.

Mengajak ketemuan.

Beberapa hal, sekali dirusak, maupun hubungan ataupun perasaan akan menjadi berbeda.

Lautan tetap saja lautan.

Tangga tetap saja tangga.

Setengah bulan yang lalu, saat dia dan Aderlan datang, Aderlan membawa teleskop dan mengajarinya mengenali bintang.

Sekarang, angin malam bertiup, tarasa sangat dingin, dia melihat Aderlan, merasa tidak leluasa dan canggung.

Menggosok-gosok kepala, “hari itu, Dodo mengirimkan video untukku, bilang rindu padaku, aku langsung kesana, jadi tidak bilang padamu.”

Dia duluan berbicara.

Aderlan terdiam sejenak, dan membalikkan tatapannya, dengan tatapan yang berat melihatnya, “ Rozi, apa kamu menyukaiku?”

Dia memanggilnya Rozi.

Rozi merasa jika sekarang dia adalah wanita, dia bisa merasa sangat indah, tetapi bukan, dia sekarang adalah seorang laki-laki.

Rozi ini hanya membuatnya merasa kacau dan susah.

Sudah tidak tahan membuka mulut dan berdiri, “ Aderlan, aku……kamu sudah salah paham.”

Kelak, mungkin dia sudah tidak bisa menjadi Rozi, tinggal di rumah keluarga Mo, kalau status Rozi dan diganti menjadi Mimi, sulit untuk tidak diketahui.

Jadi, dia tidak boleh, membiarka Aderlan ada pikiran terhadap Rozi.

Harus membuat dia mengenali Mimi, dengan begitu harus menghilangkan pikirannya terhadap Rozi.

Aderlan karena perkataan dia, wajahnya berubah, “apa maksudmu?”

Rozi menarik nafas panjang, melanjutkan, dia melakukan suatu hal yang membuatnya merasa sangat malu.

Dia berdiri, menarik tangan Aderlan ……

“kamu……”

Rozi batuk ringan sekali, menekan pita suaranya dan berbicara menggunakan suara wanita.

“ Aderlan, kamu menyukai laki-laki, tapi aku adalah seorang perempuan, aku hanya ada kesulitan ku tersendiri, baru berdandan menjadi laki-laki, kelak kita tidak perlu bertemu lagi, aku sangat berterima kasih kamu telah memberikan kenangan yang indah untukku.

Takut Aderlan mengetahui suara wanitanya dia sengaja memperberat suaranya agar suaranya dengan Mimi berbeda.

Aderlan tidak terduga melihatnya dari atas sampai bawah, menarik nafas panjang dan berkata dengan dingin:

“kamu terus membohongiku?ternyata kamu punya maksud untuk mendekatiku, he he, ternyata sudah direncanakan!”

Perkataannya membuat Rozi merasa seperti tertusuk jarum dihatinya, matanya merah.

“ Aderlan, dengarkan aku menjelaskannya, aku bukan sengaja mendekatimu, aku berdandan menjadi laki-laki karena ada kesulitanku sendiri, aku harus berbuat seperti ini, bukan karenamu.”

“aku……aku tidak tahu kita akan menjadi seperti sekarang ini, aku……”

“dia telah memberimu berapa banyak keuntungan?” Aderlan tiba-tiba mengeluarkan kata-kata dan memotong perkataannya.

Rozi menatapi Aderlan,tatapan asing dan dingin yang dimatanya, membuatnya seperti melihat Aderlan yang dikenal Mimi.

Hati terasa sangat berat, teringat uang yang di sebut Jina.

Tekad hati, “status kita berbeda jauh, status kita yang begini, walaupun wanita, aku juga tidak mungkin masuk pintu rumah keluarga Mo, jadi, Aderlan, kamu tahu aku kekurangan uang, walaupun berbuat seperti begini sangat hina, tetapi……”

Dia memukul kepalanya sendiri, sengaja berhenti berbicara, dan nyatanya memang tidak ingin membohonginya, tetapi dimata Aderlan telah menjadi orang yang bersalah.

“menggunakan segala cara hanya demi uang? Perlukah begitu?”

Aderlan memotong pembicaraannya.

Cara melihatnya, berubah menjadi seperti saat melihat Mimi, penuh kebencian.

Rozi membuka mulut, ingin menjelaskan, tapi dalam hati dia mengerti, tak bisa menjelaskan, Aderlan orang yang keras, dia dari awal sudah berpengalaman.

Hanya saja, sangat tertekan, kenapa membuat sesuatu yang baik-baik menjadi seperti ini.

Dia batuk ringan, dan dia kembali mengubah suaranya menjadi suara laki-laki, “terserah kamu ingin berpikir seperti apa? Aku sebenarnya bisa pergi begitu saja, tapi, dipikir-pikir, masih harus memberitahumu kebenarannya. Aderlan, kamu orang yang baik, hanya saja kita……”

“pergi!”

Suara Aderlan sedikit serak, kejernihan dimata tertutup oleh selapis kabut.

Rozi mengendus-endus, tidak tahan rasa sakit ini, “ Aderlan, kamu……”

“pergi!pergi!pergi!” Aderlan berteriak keras pada Rozi.

Dua matanya merah, urat-urat di leher serasa sudah hampir keluar.

Sangat jelas, dia merasa sangat tersakiti.

Rozi menggenggam erat kedua tangannya, melihat Aderlan,dan berbalik badan kemudian mengendarai motor listrik nya, menghilang ditengah malam.

Dalam perjalanan, dia menangis hingga air matapun sudah hampir kering.

Sesampai dirumah, mengeluarkan kartu telepon dan membuangnya ketong sampah.

Dia pergi ketempat Tuman, mengucapkan perpisahan dengannya, bilang dia mau pergi jauh, dia tidak ingin membohongi Tuman, tetapi dia juga tidak ingin membuatnya terlibat.

Dia diam-diam, menaruh semua tabungannya di bawah bantal Dodo.

Malam itu, dia membereskan semua barang, dan menghilangkan bukti yang bisa membuat Aderlan dapat mencarinya, kemudian pergi kerumah keluarga Mo.

Dia mengingatkan pada dirinya sendiri, mulai saat ini didunia ini tidak ada lagi Rozi.

Novel Terkait

Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu