Cantik Terlihat Jelek - Bab 764 Diundang Untuk Menghadiri Reuni Teman Sekolah

"Tidak peduli apa yang terjadi, percayalah padaku!"

"Iya."

Fisi sekadar merespon, tidak memandangnya.

Dia percaya pada Kenbo sejak identitas Kenbo masih merupakan Carles.

Kepergian pada tahun itu, Kenbo meminta dia untuk menunggunya. Dia percaya.

Kemudian, Kenbo tidak datang sesuai yang dijanjikan. Dia membuat berbagai alasan untuk menjelaskan pada diri sendiri mengapa Kenbo tidak menepati janji.

Lalu, Carles menjadi Kenbo. Dia tetap percaya.

Meskipun di dalam hatinya tahu seberapa besar jarak antara dia dan Kenbo, tidak peduli seberapa keras dia berusaha, mereka berdua seakan terpisahkan oleh sebuah sungai yang tidak akan bisa dilewatinya.

Meski begitu, dia tetap tidak ingin melepaskan kesempatan untuk bersama dengannya walau hanya dalam waktu yang singkat. Dia tidak mau menolak setiap permintaannya.

Meski dia tahu dengan jelas mereka kemungkinan besar tidak akan punya masa depan dan tidak ada nasib untuk menjadi suami istri!

Fisi kira keesokan harinya langit akan "berubah warna"!

Tapi yang tidak terpikirkan olehnya adalah suasana esok hari sangat tenang. Ketenangan itu membuatnya curiga bahwa hal-hal yang terjadi pada malam sebelumnya adalah khayalannya sendiri.

Tidak ada berita utama, tidak ada skandal, bahkan perihal acara bar beberapa hari yang lalu pun ikut menghilang.

Dia menelan ludah, memandang Kenbo yang sedang bertelepon di balkon dengan ekspresi tegang. Dia benar-benar ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi?

Tapi dia teringat bahwa dia pernah berjanji untuk mempercayainya!

Jadi, dia pun menekan rasa ingin tahunya secara paksa.

Dalam perjalanan pulang dari berbelanja sayuran, Devita menelepon dan memberitahunya bahwa dia diberi cuti tiga hari dengan alasan dia telah bekerja keras selama beberapa bulan.

Fisi awalnya sedikit bingung mengapa dirinya diberi liburan pada waktu seperti sekarang ini. Tetapi begitu dirinya naik ke atas, Kenbo memberitahunya bahwa dia akan pulang ke Rumah Rimpon untuk merayakan Festival Perahu Naga.

Dia langsung mengerti, dirinya diberi cuti supaya bisa menghindar.

"Kebetulan aku bisa pergi berbelanja dengan Mimi."

Dia berpura-pura santai, tetapi hatinya agak kesal.

Kenbo menatapnya sebentar, berbalik, pergi ke ruang kerja. Ketika keluar lagi, dia memegang sebuah kartu di tangan dan menyerahkannya kepada Fisi, "Jika kamu ingin membeli sesuatu, beli saja."

Fisi seharusnya senang karena bisa bergaul seperti ini dengan kakaknya.

Namun, dia malah merasa masam di hidung, air mata hampir mengalir keluar.

Sudah berapa tahun dia tidak pernah “disayangi” oleh orang.

Apa yang ingin dimakannya hanya bisa dibeli sendiri. Uang yang ingin digunakannya hanya bisa dihasilkan sendiri.

Oleh karena itu, dia yang seharusnya menolak karena dia punya uang, pada akhirnya malah tetap serakah akan kebahagiaan khusus semacam itu. Dia mengulurkan tangannya dan mengambilnya, "Oke!"

Usai bicara, dia tidak berani mendongak. Dia takut Kenbo akan menemukan mata merahnya. Jadi, dia langsung berbalik dan memasuki kamar.

Dia menelepon Mimi. Beberapa hari yang lalu, dia memberitahu Mimi bahwa dia akan kembali ke Kota A. Tetapi tidak memberitahunya waktu yang rinci.

Rumah baru Aderlan dan Mimi tidak jauh dari tempat tinggalnya dan Kenbo.

Keduanya membuat janji untuk bertemu di kafe seberang rumah Mimi.

"Apakah tidak apa-apa kamu keluar seperti ini?"

Pandangan Fisi tertuju pada pria dan wanita di belakang Mimi, membatuk dan bertanya.

Mimi tidak jawab. Dia melangkah maju, merangkul lengan Fisi, berbisik, "Sebenarnya bela diri mereka tidak sebagus aku."

Fisi memiringkan kepala, mengulurkan tangan untuk mengelus perut Mimi yang sedikit menonjol, "Memangnya kenapa dengan memiliki bela diri yang bagus? Jika terjadi masalah, apakah kamu mau bertarung? Meskipun ini sudah melewati masa berbahaya, kamu tetap harus berhati-hati. Kamu sudah merupakan nyonya muda Keluarga Mu, apa gunanya bela diri."

Selama pembicaraan, keduanya dibawa ke sebuah ruangan pribadi. Ada tempat bersantai yang menempel di dinding jendela. Keduanya tidak duduk di kursi, melainkan dengan kompak duduk di tempat bersantai itu.

Mereka meminum teh, menikmati manisan, mengobrol tentang masa lalu dan masa kini.

Fisi merasa sudah bertahun-tahun mereka tidak mengobrol senyaman ini.

Mendengarkan perihal Kenbo menyatakan cinta pada Fisi, wajah Mimi dihiasi senyuman. Mendengar tentang Della, dia mengernyit.

"Sejak zaman kuno, cinta sejati selalu tidak dihargai, kepura-puraan yang selalu dipandang. Kamu harus waswas, Kenbo begitu unggul, jangan sampai dirampas orang lain."

"Biarkan aku kasih tahu kamu, wanita itu tidak beda dengan seorang pasien sakit jiwa. Otaknya bermasalah, dia berpikir seolah dia adalah orang terunggul di dunia ini. Kamu tidak boleh ceroboh dan mengabaikannya."

“Aku tahu, kamu jangan terlalu gegabah!” Melihat reaksi Mimi lebih cemas darinya, Fisi agak khawatir, “Kamu lagi hamil, terlalu gegabah tidak baik bagi bumil!”

"Bisakah aku tidak gegabah? Kamu tidak tahu betapa seramnya wanita itu. Dia bisa melakukan apa pun."

Adegan di mana Della ingin bunuh diri di rumah sakit masih meninggalkan jejak takut di hati Mimi ketika memikirkannya sekarang.

Walaupun Kenbo adalah Carles dan perasaannya terhadap Fisi tidak biasa, tetapi tidak ada yang tahu apakah wanita itu akan menggunakan trik lain atau tidak.

Fisi menyesap seteguk teh, memasukkan sepotong biskuit ke dalam mulut, mata memandang ke luar jendela. Dia tahu bahwa Della bukanlah orang yang sederhana. Tapi Kenbo berhutang budi pada Della, apakah dirinya bisa menyaingi Della?

"Sejak awal, aku tidak pernah berpikir hubunganku dan dia bisa berbuah. Bisa bersama dengannya dalam waktu singkat ini, walau ini hanya akan menjadi kenangan, aku sudah merasa puas."

Mimi menganga, dia sedikit tercengang dengan pemikiran Fisi. Namun, setelah mengombinasikan pemikiran itu dengan rendahnya harga diri Fisi selama bertahun-tahun dan memikirkan bahwa Kenbo tidak membiarkan Fisi mengungkapkan bahwa dia adalah Catlyn.

Momen ini, Mimi menjadi tidak tahu bagaimana membujuk Fisi.

Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Dia mengeluarkan kartu undangan dari tas dan menyerahkannya kepada Fisi, "Ini, seseorang telah meminta berkali-kali agar aku memberikannya kepadamu."

Fisi merespons “Ah” dengan bingung, mengambilnya, membuka dan sekilas melihatnya. Lalu menatap Mimi dengan tidak percaya, "Reuni teman sekolah?"

Mimi menjawab dengan suara rendah, meletakkan undangan itu di atas meja, "Maukah kamu pergi?"

Mimi menyipit, lalu mengangguk, "Ayo!"

Fisi mengerutkan kening, terkejut.

Harus diketahui bahwa dulunya mereka berdua adalah makhluk asing di kelas. Mereka tidak pernah menghadiri segala bentuk pertemuan.

Fisi tidak pernah hadir karena harus menemani Kenbo. Di waktu lain, dia harus menerima pekerjaan untuk menghasilkan uang. Dia terlalu sibuk!

Sedangkan Mimi tidak pergi karena dia benci pertemuan semacam ini.

Mimi melihat Fisi menunduk dengan gelisah. Sebenarnya Mimi tidak ingin pergi, tapi soal pernikahannya dengan Aderlan sudah tersebar karena pesta yang diadakan.

Oleh karena itu, guru dan ketua kelas mengundangnya secara pribadi untuk menghadiri reuni teman sekelas ini.

Ini juga pertama kalinya mereka mengadakan reuni kelas setelah 5 tahun kelulusan.

Awalnya, dia ingin menggunakan alasan kehamilan untuk menolak undangan ini. Tetapi dia merasa dirinya mungkin harus pergi. Bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Fisi.

Membiarkan Fisi melihat bahwa dirinya sama sekali tidak buruk.

Bahwa dia memiliki daya tarik tersendiri, bukan semua orang hanya melihat penampilan luar.

"Guru sudah mengundang secara pribadi, tidak enak jika aku tidak pergi."

Mimi menjelaskan sambil menatap Fisi dan berkata: "Apakah kamu tidak mau bertanya siapa yang menyuruhku untuk menyerahkan undangan ini kepadamu?"

Fisi bertanya balik, "Siapa?"

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu