Cantik Terlihat Jelek - Bab 717 Apa Yang Diketahui Deco?

ada revisi Selvi diubah menjadi Fisi tangal 05/08/20 dari bab 702

Ada revisi di bab 711&712 3/8/2020

Apakah tadi dia sudah gila? Dia malah memikirkan bahwa jika wanita itu bersaing dengannya untuk mendapatkan Aderlan, maka dia akan melepaskannya dengan ikhlas.

Sekarang, Aderlan adalah suaminya dan dia telah menunggu selama bertahun-tahun untuk bersama dengannya.

Jika dia menyukai kakak senior itu, lalu mengapa dia harus bekerja keras untuknya selama bertahun-tahun?

Sebelum dia kehilangan kesadarannya, dia masih bisa berkata kepada Kakek Yeslin bahwa memang ada banyak wanita cantik di luar sana, tetapi jiwa yang menarik itu sulit ditemukan.

Memikirkan hal ini, dia langsung mengulurkan tangannya dan mengait leher Aderlan, lalu menatapnya dengan tegas dan berkata : “ Meskipun dia sangat unggul, sangat cantik dan lebih baik dariku, aku tetap tidak akan menyerahkanmu padanya, kecuali kamu tidak menginginkanku lagi. ”

Aderlan menghela nafas lega, lalu memeluk Mimi dan mengusap rambut Mimi dengan dagunya.

“ Sejak kecil, kakek selalu membawaku ke rumah Keluarga Yeslin setiap liburan musim dingin. Kakak senior ini dua tahun lebih tua dariku, dia selalu menjagaku sejak aku masih kecil. Aku juga sangat bergantung padanya dan menyukainya. ”

Mimi mendongakkan kepalanya dan menatap Aderlan dengan gugup, lalu berkata : “ Kamu menyukainya? ”

“ Dengarkan aku dulu. ”

Mimi mengangguk dan kembali menyandar di pelukan Aderlan.

“ Aku selalu mengira bahwa perasaanku terhadapnya adalah perasaan suka antara pria dan wanita. Kemudian, kakak senior menyukai orang lain dan aku pun langsung memukuli pria tersebut. Karena alasan inilah, kakek mengirimku ke luar negeri. ”

“ Kemudian, ketika aku kembali dan bertemu denganmu... ”

Aderlan mengangguk dan mencium kening Mimi, lalu melanjutkan : “ Setelah bertemu denganmu, aku baru menyadari bahwa suka dan cinta itu berbeda. ”

“ Namun, di hati Kakek Yeslin, dia selalu menganggapku sebagai cucu menantunya. Tetapi kakek memintaku untuk menikahimu. Karena ini, Kakek Yeslin dan kakek pun bertengkar hebat. Tadi aku tidak membantumu karena aku ingin membiarkannya benar-benar menerimamu. Kalau tidak, aku khawatir dia akan menyusahkanmu di masa depan. ”

“ Begitu juga kakek. Oleh karena itu, tidak ada yang turun tangan untuk membantumu. ”

“ Bagaimana jika aku tidak bisa meyakinkannya? ”

“ Kalau begitu, aku akan melakukannya lagi! ”

Mimi tidak berkomentar. Tetapi dia percaya pada Aderlan bahwa dia tidak akan membohonginya.

Dia menyandar di pelukannya dan berkata : “Kakak seniormu benar-benar adalah seorang wanita yang sangat disukai orang lain.”

“ Suka, tetapi hanya suka sebagai saudara, ini tidak ada hubungannya dengan cinta. ”

Berbicara tentang ini, Mimi merasa sedikit iri lagi.

Dia mengangguk dan berkata : “ Aku percaya padamu! ”

Awalnya dia mengira bahwa akan terjadi sesuatu yang rumit padanya ketika dia tiba di rumah Keluarga Yeslin. Bahkan karena alasan ini, dia sampai memikirkan berbagai strategi untuk mengatasinya.

Pada saat ini, dia merasa bahwa dirinya hampir menjadi lelucon.

Beberapa hari berikutnya, meskipun Kakek Yeslin sudah tua, tetapi dia masih bisa mengenali orang. Dia dapat melihat bahwa Aderlan benar-benar tulus pada Mimi. Terlebih lagi, gadis ini sangat sesuai dengan seleranya. Secara perlahan, Kakek Yeslin pun mulai menyukainya.

Katrin Yeslin benar-benar adalah seorang wanita yang cantik dan baik hati, dia tidak hanya tidak bersikap acuh tak acuh padanya, melainkan juga menganggapnya sebagai adik ipar sendiri, melindungi dan menyayanginya.

Ini membuat Mimi semakin merasa malu.

Pada awalnya, Jina berencana untuk mempermalukannya, tetapi dia menemukan bahwa hubungan mereka berdua menjadi lebih baik. Dia melihat bahwa di mata putranya hanya ada Mimi. Setelah mencoba beberapa kali, dia pun akhirnya menyerah.

Pada hari ketiga, mereka kembali ke Rumah Keluarga Mo. Begitu mobil berhenti, Mimi sudah melihat Deco sedang berdiri di depan pintu dari kejauhan.

Mendengar suara mobil, dia pun menoleh ke belakang.

Berhenti, turun.

Mimi mengabaikan Deco dan langsung berjalan masuk.

Bukannya ingin mengabaikannya dan bukannya tidak memiliki hati nurani, tetapi dia memiliki sedikit rasa takut.

Dia takut pada hal-hal yang disembunyikan Keluarga Hamdan.

“ Aku pergi ke bukit dan tinggal di rumah yang pernah kalian tinggali selama beberapa hari. ” Deco berbicara di belakangnya.

Mendengar perkataannya, Mimi langsung berbalik dan menatap Deco dengan mata yang lebar. Pada saat ini, dia baru menyadari bahwa pakaiannya sama seperti yang dia kenakan ketika dia datang ke rumah Keluarga Mo waktu itu.

Ada bekas lumpur di pakaiannya, wajahnya kusam dan rambutnya berantakkan. Dirinya sudah tidak ada lagi semangat yang dimilikinya beberapa hari lalu.

“ Apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti. ”

“ Kuburan kakek ada di belakang rumah tersebut. Di halaman ada sebuah kendi dan di salah satu sudut dinding halaman tertulis rumah Mimi... ”

“ Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? ” Mimi menyela pembicaraanya dan dirinya langsung gemetaran.

Aderlan memeluknya dan memandang Deco sambil berkata : “ Orangnya juga sudah mati. Apa yang bisa kamu lakukan jika kamu mengetahuinya? ”

Pada saat ini, mobil satunya lagi juga tiba. Kakek Mo turun dari mobil dan ketika dia melihat Deco, dia berhenti dan memandangnya, lalu berkata : “ Kenapa kamu datang ke sini lagi? ”

Deco menundukkan kepadanya dan tidak menanggapinya. Setelah beberapa saat, dia berkata kepada Mimi : “ Aku akan memberitahu ayah tentang keberadaaanmu. Siapa kamu sebenarnya? Ada hubungan apa antara kamu dan Keluarga Hamdan ? Dan juga mengapa kakek membawamu kembali ke pegunungan? Aku merasa bahwa kamu juga ingin mengetahui jawabannya, bukan? Aku juga ingin! ”

Setelah selesai berbicara, dia mengangguk pada Kakek Mo, Tuan Mo dan istrinya, lalu berbalik dan pergi.

Sepanjang hari ini, Mimi terus melamun karena perkataan Deco.

Aderlan menghiburnya. Walau bagaimanapun, ada keluarga Mo dan juga dia di sisinya.

Tetapi dia masih saja sangat sedih.

Pada saat makan malam, Kakek Mo dapat melihat bahwa dia sedang dalam suasana hati yang buruk, dia pun mengangkat alisnya dan berkata : “ Makan dulu, setiap masalah pasti akan ada solusinya. ”

Mimi mengangguk, tetapi masih saja tidak selera makan. Dia benar-benar takut akan kebenaran di balik itu.

Dan kedatangan Kenbo membuat suasana hatinya menjadi lebih buruk.

“ Untuk apa kamu ke sini? ” Aderlan menuangkan air untuk Kenbo.

Kenbo menunjuk Mimi dan berkata : “ Aku tidak mencarimu, tapi mencarinya. ”

Mimi tahu bahwa dia pasti ingin menanyakan tentang masalah Fisi. Dia memakan jeruk yang diberikan Aderlan dan berkata : “ Jika kamu ingin menanyakan tentang masalah Fisi, maaf, aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia sudah tidak menghubungiku untuk waktu yang lama. ”

Jawabannya itu tidak membuat suasana hati Kenbo berubah. Dia berdiri, lalu mengeluarkan kartu dari sakunya dan menyerahkannya ke Mimi.

“ Ini adalah kartu gajinya, aku menemukannya di kamarnya kemarin. ”

“ Kamarnya? Apakah kamu pernah pergi ke rumahnya? ”

Dia merasa ini tidak mungkin. Orang yang selalu mengurusi semua urusannya dengan sangat hati-hati tidak mungkin membiarkan rumah sewanya tetap kosong disaat dia sudah pergi.

“ Dia tinggal di rumahku, dia juga punya kamarnya sendiri. ” Jawab Kenbo.

Mimi melihat kartu di tangannya dan perasaannya campur aduk.

Kartu gaji ini memang sudah sedikit tua, tetapi terlihat tidak asing. Setiap kali Fisi punya uang, dia pasti akan menyimpannya di kartu ini.

Suatu kali, dia merasa tidak enak badan dan Fisi membawanya ke rumah sakit. Fisi juga membiarkannya untuk menggunakan kartu ini untuk membayar biaya rawat inapnya.

Dia mencintai uang, tetapi dia tidak pernah mengambil keuntungan dari orang lain. Dia pasti menghitung setiap uangnya dengan teliti.

Untuk orang seperti Fisi yang sangat mencintai uang dan malah meninggalkan kartu gajinya, mungkin dia sudah sangat bertekad untuk meninggalkan Kenbo dan Kota A.

Hati di luar kendali.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul pikirannya. Dia mengulurkan tangan dan menariknya kembali, lalu berkata : “ Apakah kamu pernah memeriksa berapa banyak uang yang ada di dalam kartu itu? ”

Kenbo tertegun sejenak, lalu berkata : “ Apa maksudmu? ”

“ Mimi, aku mau menabung sebanyak mungkin untuk menebus Kenbo. ” Itulah yang pernah dikatakan Fisi di saat dia mabuk.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu