Cantik Terlihat Jelek - Bab 648 Aderlan Menatapnya Dengan Tatapan Aneh

“Aderlan sudah datang….”

“Apa yang terjadi dengan kepalamu?” Sambil berkata Aderlan menyuruh orang di belakangnya untuk segera mengambil perban dan peralatan desinfeksi.

Gukimi malah menggoyang-goyangkan tangannya dan berkata, “Tidak perlu, tidak perlu, di luar ada banyak wartawan, apabila hal ini tersebar keluar, tidak tahu mereka akan memberitakannya seperti apa?”

Sambil berkata, sorotan matanya beralih ke Mimi.

Aderlan mengikuti sorotan matanya dan dalam posisi sedikit menyamping ia melihat Mimi yang sedang berdiri dekat pintu, ia mengerutkan alis, “Apa yang kamu lakukan di sini?”

Mimi perlahan-lahan mengangkat kepalanya, sorotan matanya bertatapan dengan sorotan mata Gukimi yang terlihat provokatif.

Sesaat, kepalanya menjadi sakit.

Saat ini, Kevin yang sedang berada di luar masuk ke dalam, ia mengambil tisu dan mendekati Gukimi , “ Gukimi , apakah kamu baik-baik saja?”

Setelah berkata, ia menoleh ke arah Mimi dan menggunakan jari menunjuknya, “ Aderlan , tadi dia lah yang melemparkan gelas kepada Gukimi , aku melihat semuanya dari luar.”

Saat ini Mimi hanya merasa kepalanya seperti menjadi bengkak.

Ternyata yang tadi berteriak dari luar adalah Kevin.

“Aku…….”

Dia ingin menjelaskan namun tidak dapat menemukan alasan yang masuk akal.

Dengan terpaksa mengangkat kepala dan melihat Gukimi .

Gukimi adalah orang yang cerdas, dengan sekali lihat saja ia sudah mengetahui maksud dari Mimi, dengan tersenyum berkata, “Salah paham, salah paham, barusan aku yang terlalu gegabah, karena melihatnya cantik dan meminta dia untuk menjadi pacarku, aku sudah mengatakan perkataan yang tidak seharusnya dikatakan, dilempar olehnya aku pantas mendapatkannya .”

Setelah berkata sampai disitu, Gukimi mengeluarkan suara batuk kecil, “Aderlan, harusnya kamu kenal dia kan?”

Aderlan mengerutkan alisnya, dengan dingin menjawab, “Cantik? Hehe, Gukimi , aku mengingatkanmu ya, ada orang yang luarnya kelihatan cantik, namun hatinya sangat kotor, aku menyarankanmu sebaiknya jangan mencari masalah.”

Selesai berkata, ia melihat sekilas ke arah Mimi yang kembali menundukkan kepalanya, “Sepertinya aku tidak mengizinkanmu untuk datang ke acara ini, untuk apa kamu datang?”

Bajingan!

Mimi memarahi Aderlan dalam hati.

Ia mengangkat kepala melihat Aderlan, dan dengan tersenyum berkata, “Selamat ya Aderlan!”

Selesai berkata ia memutar badan dan berjalan keluar.

Walaupun dalam hatinya mengerti yang Aderlan maksud bukan dia.

Namun sedikit banyak hatinya juga merasa sedih.

Tetapi saat dia baru akan berjalan dua langkah, ada orang yang menahannya dari belakang, “Kamu tidak boleh pergi karena belum menjawab pertanyaanku.”

Mendengar suara tersebut Mimi menepis tangan Gukimi , dia kelihatan tidak sabar.

Ia memutar badan dan menatap Gukimi , terlihat Aderlan mengikutinya dari belakang dan berdiri di tempat tidak jauh dari mereka.

Karena merasa sedikit bersalah dengan suara kecil ia berkata: “Kamu dan Aderlan adalah teman, jelas-jelas kamu tahu hubungan kami berdua dan kamu masih memintaku untuk menjadi pacarmu, teman seperti apa itu?”

Gukimi mengangkat alisnya dan ia berpura-pura tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Mimi, “Apa, hubunganmu dengan Aderlan? Maaf, aku tidak mengerti akan ucapanmu, aku hanya tahu bahwa orang yang disukai oleh Aderlan bernama Rozi….”

Dia sengaja berhenti sejenak kemudian melanjutkan perkataannya: “Sedangkan orang yang aku sukai adalah kamu.”

Mimi membuka mulutnya dan menunjuk Gukimi , “Kamu…jelas-jelas kamu tahu aku……aku…….”

Tiba-tiba tangannya di pegang oleh seseorang, kemudian Aderlan berjalan ke samping mereka, “ Gukimi , apa yang kamu lakukan?”

Gukimi melihat Aderlan, kemudian melihat Mimi, “Aderlan, aku ingin menanyakan satu hal, apakah kamu akan menikahi wanita ini?”

Aderlan tiba-tiba ditanyai pertanyaan seperti itu dihadapan orang banyak, dia tidak melihat Mimi dengan tidak berperasaan berkata, “Tidak akan.”

Mimi tertegun, ia menggigit bibir bawahnya, kemudian menepisnya, “Aderlan, sisi mana dari diriku yang kurang baik, kenapa kamu tidak bisa menyukaiku?”

“Tidak ada yang baik.” Aderlan menjawab dengan datar.

Selesai berkata, ia menepuk-nepuk pundak Gukimi , “Jaga diri baik-baik.”

Kemudian berjalan pergi.

Melihat Aderlan yang tegas dan pergi dengan tidak memperlihatkan sedikit perasaanpun, Gukimi mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa bersuara.

Mimi malah terlihat seperti ingin memukul Aderlan dengan kuat.

“Sungguh menarik, satu sisi membuatnya cinta mati, satu sisi lagi membuatnya benci, kamu benar-benar hebat ya?”

Ejekannya membuat Mimi merasa tidak senang.

Ia menoleh ke arah Gukimi , dengan senyum dingin berkata: “Sejujurnya aku merasa saat kamu bodoh malah lebih lucu daripada kamu yang saat ini.”

Tidak mempedulikan wajah Gukimi yang tercengang, ia memutar badan berjalan ke arah taman bunga yang terletak di belakang hotel.

Dia harus pergi meredakan amarahnya, dia sudah tidak sanggup menahannya.

Akan tetapi saat ia baru tiba, terdengar dari belakang ada yang mengikutinya.

Saat memutar badan ternyata yang mengikutinya adalah Kevin yang menatapnya dengan wajah marah.

“Kakak ketiga?”

Dia mengeluarkan suara memanggilnya.

Akan tetapi Kevin masih tetap menatapnya, setelah beberapa lama, terdengar suara tangisan Kevin, ia menangis sambil berjongkok di lantai.

Mimi mengerutkan alisnya, ia terlihat sedikit tidak mengerti, ia berjalan ke arahnya dan bertanya kepada Kevin, “Kakak ketiga, kamu kenapa?”

Kevin menangis lebih keras lagi.

Sejak kecil Mimi tumbuh besar sendiri, ia sedikit lemah dalam hal menjalin hubungan sosial dengan orang lain, dan dalam kesehariannya akhir-akhir ini, ia lebih mempunyai hubungan baik dengan laki-laki.

Oleh karena itu pemikirannya lebih seperti pemikiran laki-laki.

Jadi saat ini dalam menghadapi Kevin yang sedang menangis, dia hanya berdiri di sampingnya, yang bisa dilakukannya adalah menunggu, menunggu dia berhenti menangis.

“Coba kamu katakan, aku sudah mengejarnya begitu lama dan dia bahkan tidak pernah jatuh hati padaku, kamu dan dia baru hari ini bertemu, dan ternyata dia menginginkan kamu untuk menjadi pacarnya? Berdasarkan apa?”

Kevin menyukai Gukimi ?

Hehe…Hehe… Hal di dunia ini apakah bisa lebih kacau lagi?

Dia menarik napas dalam, “Kakak ketiga, aku dan dia tidak akan mungkin.”

Kevin mendengar perkataan tersebut langsung berdiri dan menatap Mimi, “Kamu serius? Kamu tidak suka dia? Kamu tidak terharu? Dia…..dia adalah Gukimi loh!”

Mimi menggelengkan kepalanya, memangnya kenapa kalau Gukimi ? Tidak suka ya tidak suka, siapapun itu juga sama saja.

Sama seperti dirinya sekarang, kakek melihatnya cantik bak Isyana Saraswati , Aderlan juga tidak pernah menatapnya?

Dia lebih rela menyukai Rozi yang tidak memiliki pesona wanita sama sekali, walaupun di mata orang luar dia adalah orang yang tidak baik, namun ia tetap menyukainya.

Jadi, apabila menyukai seseorang dikarenakan melihat siapa dia, apakah itu adalah rasa suka yang sebenarnya?

Memikirkan hal ini membuat hatinya resah.

“Kakak ketiga, apabila tidak ada hal lain maka aku pergi dulu.”

Tiba-tiba dia tidak ingin berada di sana lagi, dia ingin kembali.

Kevin menatapnya, ia mengendus-endus hidungnya, “Aku menyukai Gukimi , aku sangat menyukainya, jadi kamu jangan menyetujuinya untuk menjadi pacarnya ya?”

Mimi menganggukkan kepalanya, dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk menjadi pacarnya.

Ia memutar badan, setelah berjalan dua langkah lalu memutar kepala dan berkata kepada Kevin, “Kakak ketiga, kepalaku sedikit pusing, tolong bantu sampaikan kepada kakek, paman dan bibi kalau aku pulang terlebih dahulu.”

Ia mencari toilet dan mengganti pakaiannya dengan pakaiannya sendiri.

Saat keluar dari toilet, ia melihat Aderlan yang sedang bersandar di dinding pintu keluar toilet.

Akan tetapi ia merasa tatapannya terlihat aneh.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu