Cantik Terlihat Jelek - Bab 777 Kemunculan Kenbo Xiao Yang Mendadak

Fisi berputar balik badan, berjalan melewati belakang mobil dan pergi ke supermarket seberang.

Fisi tahu bahwa Kenbo tidak menyukai Della Rimpon, tetapi mau bagaimanapun, hatinya tetap terasa masam.

Dulu Fisi yakin bahwa hubungan dia dan Kenbo tidak akan memliki hasil, jadi waktu Kenbo berinteraksi dengan wanita lain, meskipun jantungnya merasa tersumbat, Fisi tidak merasa sangat kesusahan.

Tetapi sekarang, Kenbo telah memberi Fisi harapan, menyaksikan adegan seperti ini membuat hati Fisi merasa sangat kesusahan.

Di seberang tempat tinggal mereka memiliki supermarket perbelanjaan 8 lantai, sepermarket ini merupakan supermarket terbesar di kota A.

Fisi sangat menyukai mengelilingi supermarket, bagi dia, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan dengan mengelilingi supermarket.

Waktu merasa senang ataupun sedih, Fisi tetap menyukai pergi ke supermarket.

Tetapi...

Sepertinya Kenbo sangat membenci kegiatan seperti ini.

Dalam waktu begitu banyak tahun, waktu membeli baju, Kenbo akan langsung membelinya dan membayar setelah tiba di tempat. Untuk barang yang lain, kalau bisa meminta Fisi bantu membeli, Kenbo tidak akan mau keluar sendiri.

Jadi, Fisi selalu mengelilingi supermarket sendiri.

Jadi, waktu melihat Kenbo yang berdiri di samping rak supermarket, Fisi mengira dirinya sedang mengkhayal.

Fisi bersandar di tiang sisi rak dan melihat Kenbo menghampirinya secara perlahan.

Sudut bibir Fisi terangkat, dia memejamkan matanya secara perlahan dan merasa dirinya benar-benar sudah menggila.

Fisi membuka matanya, berputar balik badan dan ingin meninggalkan tempat.

Kenbo mengerutkan alisnya, setelah melihat ke sekeliling, kakinya segera melangkah dengan cepat dan memegang lengan Fisi dari belakang.

"Ah...." Fisi ingin berteriak.

"Ini aku!"

Fisi berputar balik badan, memejamkan matanya dan membuka lagi, kemudian menarik Kenbo dengan ekspresi yang sangat lucu.

"Aku mengira aku sedang mengkhayal, kamu... bagaimana kamu bisa masuk? Kamu...."

Fisi melihat ke sekeliling, untungnya hari ini bukan hari libur, ditambah sekarang adalah siang hari, orang di supermarket pun sangat sedikit.

Tanpa menjawab Fisi, Kenbo mengambil keranjang belanja yang dipegang Fisi dan melihat di dalam keranjang hanya ada sebotol kecap.

"Setelah masuk ke sini 20 menit lebih, kamu hanya membeli ini?"

Fisi mengedipkan matanya, "Aku... masih sedang melihat!"

Selanjutnya Fisi pun bereaksi, "Bagaimana kamu bisa tahu aku telah masuk 20 menit lebih?"

Kenbo hanya meliriknya dan tidak berbicara.

Fisi bukan orang bodoh, setelah sempat berekasi, dia merasa sangat manis di hati.

Kenbo pasti melihatnya tadi pada saat dia mendekati mobil, jadi Kenbo yang biasanya tidak memasuki supermarket pun memilih untuk masuk ke sini.

Kenbo itu takut dia salah paham dan marah?

Mau bagaimanapun, Fisi merasa semua ini sudah tidak penting setelah melihat Kenbo datang mencarinya.

Fisi meletakkan kedua tangannya di belakang dan mengikuti di belakang Kenbo, ternyata, pria yang tampan hanya mendorong kereta belanja saja terlihat begitu ganteng!

"Kamu datang membeli apa?"

Kenbo tiba-tiba menoleh kepadanya.

Kebetulan saling berhadapan dengan Fisi yang sedang berekspresi polos dan bodoh.

Kenbo mengangkat tangannya ke belakang kepala Fisi dengan gaya mau memukulnya, pada akhirnya tangannya menurun dengan ringan, "Kamu mau beli atau tidak?"

Nada suaranya terdengar tidak sabar seperti biasa, tetapi wajahnya dipenuhi oleh kasih sayang dan sudut bibirnya terangkat, jelas, Kenbo tidak memerahinya.

Fisi tertawa, "Beli, beli..."

"Ayo beli sayur dulu!"

Satu jam kemudian.

Di depan supermarket.

"Kamu tidak boleh mengambil barang, berikan semua ini kepadaku saja!" Sambil berkata, Fisi pun mengulurkan tangannya untuk mengambil kantong di tangan Kenbo.

Artis belanja di supermarket saja sudah merupakan hal yang sangat jarang, apalagi kalau orang lain melihat dia mengambil kantong sementara asistennya berdiri di belakang dengan tangan kosong, takutnya orang-orang akan menyinggung lagi.

"Berat!"

Fisi mengangguk, "Makanya kamu harus berikan kepada aku. Sejak kapan kamu yang manja pernah melakukan hal seperti ini..."

Tiba-tiba, Fisi berhenti bersuara.

Dia pun sibuk menjelaskan, "Maksud aku adalah, ini.... biasanya aku sering mengambilnya, jadi aku sudah kebiasaan"

2 kantong ini memiliki berat beberapa puluh kg, jarak supermarket ke rumah memang hanya seberangan, tetapi kalau jalan kaki tetap bisa dibilang lumayan jauh.

"Lain kali jangan membeli begitu banyak"

Tidak mengerti kata-kata Kenbo, Fisi pun berkata:

"Tetapi dulu kamu selalu meminta aku pergi ke supermarket dan membeli agak banyak barang sekaligus. Apakah kamu melupakan hal itu?"

Melihat wanita di depannya, Kenbo mengalihkan tatapannya dengan alis mengerut dan tenggorokan bergerak naik turun.

Karena dulu sering ada masalah yang perlu diselesaikan, Kenbo selalu tidak membiarkan Fisi keluar terlalu lama.

Jadi, setiap kali belanja, Fisi akan membeli banyak barang sekaligus seperti sekarang.

Di dalam ingatan Kenbo, pernah sekali hujan deras dan Fisi mengangkat dua kantong besar dari luar, seluruh pakaiannya basah.

Tetapi kali itu, Kenbo malah berkata Fisi sangat kotor.

Di dalam ingatan, Fisi hanya tertawa dan terus meminta maaf kepada Kenbo tanpa menjelaskan apa pun.

Tiba-tiba, Kenbo merasa temparemen wanita ini benar-benar terlalu bagus.

Kenbo tidak pernah berpikir, seberapa banyak hal yang wanita bodoh ini menerima secara diam-diam di belakangnya?

Kenbo berputar balik badan, berbelok kanan, turun dari tangga dan tiba di tempat parkir lantai bawah tanah.

Mobil Kenbo berhenti di lantai bawah tanah.

"Oh ya, kenapa aku lupa ada tempat parkir"

Sambil berkata, Fisi pun membuka garasi mobil dan mengambil kantong yang berada di tangan Kenbo, "Cepat letak di dalam ini, barang-barang ini terlalu berat"

Tangan Kenbo menegang, dia menoleh ke Fisi dan meliriknya.

Apakah wanita ini mau membuat dia merasa bersalah sampai mati?

Mereka kembali ke rumah, keluar dari elevator dan melihat Devita berdiri di luar pintu.

Melihat Kenbo dan Fisi berjalan kemari, ditambah kantong-kantong di tangan Kenbo, Devita memasang ekspresi kaget dan menunjuk ke mereka, "Kalian ini..."

Fisi sibuk mengambil kantong dari tangan Kenbo, "Tadi tanganku pegal, jadi abang Xiao membantu aku sebentar. Kak Devita, mengapa kamu bisa datang?"

"Kenbo menemani kamu pergi belanja?" Setelah memasuki rumah, Kenbo langsung pergi ke kamar.

Sementara Fisi meletakkan barang-barang belanja di atas meja dapur, Devita mengikutinya dan bertanya dengan suara kecil.

"Dia... tidak ada. Mana mungkin? Kami kebetulan bertemu di lantai bawah tadi, setelah meminta tolong beberapa saat dia baru mau membantu aku"

Setelah berkata, Fisi pun membuka kulkas dan berusaha menutupi tatapannya yang gugup.

Dia tidak berani berpikir apakah Devita akan meledak di tempat kalau dia mengetahui hubungan dirinya dan Kenbo sekarang.

Artis dan asisten pacaran adalah larangan di dalam industri ini.

Karena jumlah yang memiliki hasil itu sangat sedikit.

Bahkan karena itu, masa depan artis sendiri rata-rata menjadi hancur.

Mimi menyuruh Fisi jangan menghindari, Kenbo juga sudah menyatakan pemikirannya bahwa dia ingin menjalani sepanjang hidup dengan Fisi.

Tetapi...

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu