Cantik Terlihat Jelek - Bab 394 Darimana Datangnya Luka Ditubuhnya

Asisten itu mengerutkan kening, tetapi untungnya dia telah mempersiapkan hati.

Dudu memandang wanita yang sedang minum bir di depannya, keningnya berkerut membentuk 3 garis.

“Masih bilang tidak peduli, tidak mau mengakui, mereka hanya membuat sebuah berita, kamu sudah menjadi seperti ini, jika kamu beneran menikah pada hari itu, aku lihat bagaimana kamu akan bertahan hidup?”

“Kalau begitu aku akan mengacaukan pernikahannya.” Wanita itu sudah sedikit mabuk.

“ Mia, jangan minum lagi, pria yang kamu katakan, apa bagusnya, begitu egois, selain punya uang, dan berkharisma, dan tinggi, apa yang yang bagus?”

Mia tersenyum, “Tinggi, kaya, tampan, apa yang tidak bagus?”

“Darimana bagusnya?” setelah mengatakan ini, ponsel Dudu berdering, melihatnya, tertera nomor yang tidak di kenal, dan mengangkatnya,”Halo, ini siapa?”

“Suamimu disini mabuk, mohon kamu segera kemari untuk menjemputnya.”

“Apa? Dimana?”

Di ujung telepon yang lain, memberikan serangkaian alamat.

Dudu mengangguk, “Baik, aku segera kesana.” Berbalik untuk melihat Mia,”Hari ini hari apa? Kedua orang ini tidak biasa pergi minum, kenapa hari ini minum sampai mabuk begini?” setelah mengatakannya, dia berdiri, menarik bahu Mia, “ Mia, aku bawa kamu pulang dulu, Liusan mabuk, aku bawa kamu pulang dulu, baru pergi menjemputnya.”

“Tidak, aku masih ingin minum, aku tidak mau pergi.” Mia yang lebih tinggi dari Dudu sekepala, tetapi sama gemuk dan kurusnya, oleh karena itu, Dudu yang lemah dan tidak berdaya, pada saat ini, ponselnya berdering lagi, dan melihat layar ponsel, masih nomor telepon yang tidak dikenal tadi, dia sedikit kesal, “Kamu suruh dia tunggu sebentar, aku sekarang tidak bisa pergi kesana, apa? Ada wanita yang menggodanya? Mau pergi … ke hotel, baik, baik, kamu suruh dia menunggu.”

Orang ini mengetahui kelemahannya dan Dudu sama, tiba-tiba dia mengerutkan kening dan mengeluarkan ponsel bersiap untuk menelepon Mira, tetapi teringat Sani, mereka baru menikah, dia berpikir lebih baik berbicara dengan pemilik restoran ini,”Bos, bisakah kamu membantuku untuk menjaga dia, aku pergi menjemput suamiku, dan segera kembali.”

Dia dan Mia sering makan disini, dan dengan orang-orang disini sangat akrab.

Bos itu memandang,”Baik, Anda tidak perlu khawatir, aku akan menjaganya untukmu.”

Dudu menggelengkan kepala melihat Mia,“ Mia, kamu jangan menyalahkan aku pilih kasih yah, aku akan segera kembali.”

Melihat Dudu naik mobil, tidak jauh dari jalan, sebuah mobil hitam mewah, keluar seorang pria, dia dan bos restoran mengatakan, Mia adalah istrinya.

Bos itu tidak percaya, bertanya kepada Mia yang setengah mabuk,”Nona, pria ini, apakah kamu mengenalnya?”

Mia melihat orang yang berdiri di sampingnya, wajah hitamnya Mohan, tiba-tiba berdiri, memeluk lehernya, “ Mohan, kenapa kamu datang? Apakah kamu datang untuk mengejekku”

Kedua orang ini saling mengenal, Bos itu pun meninggalkan mereka berdua.

Mohan mengambil setumpuk uang dan melemparkannya ke meja, lalu membawa Mia masuk ke dalam mobilnya.

“Pulang.” Pengemudi itu menunggu sebentar, Mohan mengganti tujuannya, “Pergi ke hotel.”

Ketika tiba di hotel, Mia langsung berbaring di ranjang, dan mulutnya yang tidak berhenti mengerang, “ Mohan, kamu ini pria jahat, orang jahat……”

Pria yang melepaskan sandalnya itu, mengerutkan kening.

“Kamu tidak menginginkan aku, kamu tidak ingin mengulang dari awal bersamaku, mengapa sebelum kamu mati, ingin membuatku terharu, kamu ini bajingan, kamu mempermainkan hatiku …” kata wanita itu, mengambil bantal dan membuangnya, dan tidak sengaja melempar ke kepala pria itu.

Pria itu menarik nafas, wajahnya tidak tampak seperti marah, ketika dia melangkah maju untuk melepaskan mantel wanita itu, dan mengenakan selempang di dalam, karena tarikannya, dia bisa melihat dengan jelas pakaian dalamnya, dia menjilat bibir, tenggorokannya menelan ludah, dan menarik selimut dan menutupi wanita itu.

Namun, ketika dia berbalik, dia melihat kaki Mia yang terangkat dan menendang selimutnya sampai jatuh, lalu, dia menarik pakaiannya “Sakit!” Dia menyeringgai dan mengeluh.

Mohan tertegun, berbalik badan, “Dimana yang sakit?” dia bertanya dengan nada rendah.

Mia menjilar bibirnya yang kering dan menggerakkan tangannya ke bawah.

Pandangan Mohan mengikuti arah jari Mia menunjuk, kemudian, pandangan itu tertegun, karena, semua pandangannya, ada sebuah kulit yang membiru, sepertinya bekas luka, diperkirakan karena jatuh.

Ketika dia baru saja meletakkan Mia, mungkin tertekan lukanya, maka, dia berteriak sakit.

Mengambil ujung bajunya, di atas pahanya yang mulus, sudah ternoda darah.

Dia mengambil tisu dari tempat tidur dan dengan lembut menyeka darah di pahanya untuknya, tetapi hanya, dengan baru saja menyentuhnya, dia melihatnya berkerut.

Tiba-tiba, hatinya tertegun.

Menelepon seorang wanita yang bersamanya, “Apa yang terjadi? Darimana luka-luka yang terjadi di tubuhnya?”

Pihak lain terdiam beberapa saat, kemudian berkata,”Ketika malam keluar, Nona Mia Munir, sepertinya suasana hatinya tidak baik, saat menyeberangi jalan lampu merah juga tidak di perhatikan, jarak antara kami sedikit jauh, maka, dia tertabrak jatuh, mungkin ketika itu tergesek oleh tanah.”

“Mengapa sebelumnya tidak mengatakannya.”

“Anda tidak menjawab telepon.”

Mohan melihatnya, memang ada beberapa panggilan tidak terjawab, hari ini terlalu banyak panggilan yang masuk, semuanya bertanya tentang pernikahan dia dan Pampam He.

Setelah memutuskan teleponnya, menatap wanita di tempat tidur, Mohan duduk di sebelahnya.

Tangan itu menyentuh pipinya, tetapi ada sedikit kebahagiaan di hatinya.

Bodoh, orang seperti itu yang tidak pernah memberimu kehangatan, sebenarnya apa yang kamu cintai darinya?

“Em……”

Suara mendesah yang menjerit kesakitan, bagian bibir bawah wanita ini sangat kering, membuat pikiran pria ini bergejolak, tiba-tiba terkejut, dan menyadari kekuatan tangannya tadi telah menyakitinya.

Tanpa sadar saat dia menarik tangannya, menyadari bahwa dia sadar, tetapi dia kelihatannya berada dalam mimpi, juga tampak tertidur, dan mulutnya bergumam, seperti sedang kesakitan.

Pada saat ini, hatinya sangat sakit, Mohan yang membuat Mia begitu menderita.

Pandangan mata yang dalam, seketika mata Mia yag tertutup membuka lambat, bibirnya, sedikit kering, bagian bawahnya yang sangat lembut, tetapi tetap saja, itu memiliki daya tarik yang mematikan baginya……

Perlahan-lahan mencondongkan tubuhnya, pria itu sedikit mendekat ke bibirnya, dengan tidak bisa menahan diri dan menciumnya dengan lembut……

Lidah yang hangat dan lembab, sangat kasihan melihatnya yang kekurangan air, dan menjilatnya, sampai tidak kering lagi……

Mia , Mia ……Aku harus bagaimana terhadapmu?

Dia sangat lelah sehingga dia menghela nafas berat, dan jantungnya terasa sakit dan rasa sakitnya terus memanggil namanya, tetapi pada akhirnya, tidak bisa bersuara……

“Panas sekali!”Pada saat ini, Mia berbalik badan, dan mengoceh lagi.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu