Cantik Terlihat Jelek - Bab 123 Kepanikan Di Pesta Pernikahan Yuta

Kekurangan laki-laki? Clover tidak tahan untuk tidak melengkungkan bibirnya, dia memang kekurangan laki-laki, dia, kekurangan, dia!

Dia mendongak dan bertatapan dengan Devan, saat dia melihat rokok yang terselip di antara jarinya, dia langsung mengerutkan alisnya tanpa sadar.

Saat terakhir kali bersamanya, dia pernah berjanji kepadanya kalau dia tidak akan merokok lagi, ini?

"Merokok tidak baik untuk kesehatan." dia tanpa sadar menyuarakan apa yang dia pikirkan.

Setelah itu dia dengan jelas melihat Devan mengerutkan alisnya dan bibirnya yang tipis sedikit terbuka, dia bahkan tidak meliriknya sedikitpun, hanya berkata dengan dingin "Pergi."

Clover merapatkan bibirnya, dan untuk sesaat, dia merasa sangat emosional.

Apakah setelah di dunia ini tidak ada Sherin lagi maka tidak akan ada wanita lain lagi?

Devan, dasar bodoh!

Jika kamu seperti ini, bagaimana dia bisa tenang? Bagaimana bisa rela?

"Aku hanya ingin bertanya aula depan ada di mana?" dia menatap Devan, ekspresinya hampir terlihat bodoh.

Sepertinya Devan tidak pernah bertemu dengan wanita yang menatap seorang pria dengan tatapan menusuk seperti ini, dia mengambil jubah tidur dan memakainya, setelah itu dia maju beberapa langkah dan mengulurkan tangannya, pintu di depannya tertutup kembali.

Clover menundukkan kepalanya, setelah itu dia pelan-pelan berbalik dan bersandar ke pintu sambil pelan-pelan merosot ke bawah dan duduk di lantai, punggungnya bersandar ke pintu kayu, dia mendengarkan suara lirih yang berasal dari dalam, sudut bibirnya pelan-pelan naik.

Bahkan jika itu hanya sedikit lebih dekat, dia sudah merasa sangat puas.

Dia mengira kalau Devan setidaknya akan lebih lama di dalam, jadi dia sama sekali tidak waspada.

Biar bagaimanapun memakai baju membutuhkan sedikit waktu, sehingga saat tidak sampai satu menit kemudian Devan tiba-tiba sudah membuka pintu, dia langsung jatuh ke lantai.

Kepalanya berada di antara kedua kaki pria itu, saat itu posisinya terlihat sangat canggung dan memalukan.

Pandangan mata Devan terlihat sukar dimengerti dan memandang wanita yang berbaring di lantai itu dengan datar, "Sebenarnya apa yang mau kau lakukan?"

Clover tertegun, setelah itu dia perlahan-lahan duduk dan bernafas dengan terengah-engah, dia berdiri dan berbalik lalu menatap pria yang ada di depannya, "Jika aku berkata aku kekurangan pria, apa kamu bersedia memenuhinya?"

Clover merasa kalau dirinya sudah gila, makanya bisa mengatakan hal seperti ini.

Ruangannya sunyi sesaat, tiba-tiba Devan mendekatinya lalu berkata dengan rendah di dekat telinganya : "Pergi."

Satu kata sederhana tanpa emosi itu lagi.

Clover tersenyum penuh arti dan berbalik untuk berjalan ke arah pintu.

Lalu pintu terbanting dan menutup di belakangnya.

Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh, di matanya terlihat begitu banyak emosi.

Dia berbalik dan berjalan ke tempat pesta pernikahan sedang berlangsung, lalu sesosok kecil keluar dari sudut ruangan.

Wajahnya penuh dengan amarah.

Si pengkhianat ini benar-benar sangat jahat kepada mama, tetapi mamanya itu malah masih dengan bodohnya tersenyum kepadanya.

Selanjutnya di pesta pernikahan, Clover hampir sepanjang waktu hanya bersembunyi di sudut ruangan untuk menatap Devan, melihat setiap gerakannya, tidak bisa tidak terpengaruh olehnya, jelas-jelas dia tahu kalau dia sangat bodoh, tetapi dia tidak rela untuk mengalihkan tatapannya, dia takut, tidak tahu kapan bisa bertemu lagi dengannya setelah ini.

Jadi dia hampir melihatnya dengan tatapan rakus, sedangkan Devan tetap menjadi pusat perhatian di sana.

Melihat begitu banyak wanita yang berusaha mendekatinya dengan motif tersembunyi, tetapi dia pergi dengan marah, Clover tersenyum, matanya terlihat bangga, tetapi juga merasa sedih.

Hidup ini masih begitu panjang, Devan, setelah tidak ada Sherin, apa kamu berencana seumur hidup seperti ini?

"Kak Clover, bagaimana kalau kakak dan kak Devan melakukan one night stand? Lagipula kalian tidak sedang berada di dalam negeri, kakak iparku juga tidak tahu, setidaknya bisa melepaskan kerinduan kan? " Amy mengangkat gaun pengantinnya yang panjang dan berjalan ke samping Clover, melihat dia sedang melamun, dia berusaha menggodanya.

Clover tahu kalau Amy pasti menyadari perhatiannya kepada Devan, sehingga wajahnya langsung memerah tanpa sadar, dia berbalik dan memelototinya lalu berkata : "Kakak sepupumu itu, di hatinya hanya ada Sherin, meskipun aku bersedia melakukan one night stand dengannya, dia tidak akan mau denganku."

Selesai berbicara, dia mendengus dengan dingin, dia tidak tahu perasaan apa yang dirasakannya saat ini.

Amy maju dan memeluknya, lalu dia menepuk punggungnya dengan pelan, "Kak Clover, dapat terlihat kalau kak Devan tidak bisa melupakanmu, dia sama sekali tidak bahagia."

Sama sekali tidak bahagia? Dia sendiripun kapan pernah merasa bahagia? Devan tidak bisa melupakannya, kapan dirinya juga bisa melupakan dirinya?

Tetapi di dunia ini selain cinta, bukankah masih ada yang dinamakan moralitas?

Gabriel menjadi seperti itu, bagaimana mungkin mereka bisa dengan egoisnya bahagia bersama?

Di dalam kamar yang lain di dalam villa.

"Apakah sudah mendapatkan sesuatu?"

"Devan, bukankah satu tahun yang lalu sudah pernah diselidiki? Kenapa sekarang mau diselidiki kembali?" Dylan bertanya dengan bingung.

Devan menatap ponselnya yang menampilkan foto wanita itu, dia tersenyum dengan dingin, wanita itu memberikannya sebuah perasaan familiar, membuat dia lebih dari sekali melamun karenanya.

Hari ini saat dia berkata kepadanya kalau dia kekurangan lelaki, tatapan matanya jelas terlihat seperti sedang menantikan sesuatu, membuat dia tanpa diduga bereaksi, pengendalian dirinya dari dulu selalu kuat, dia tidak mempunyai alasan untuk memiliki perasaan kepada wanita yang hanya ditemuinya beberapa kali.

"Beritahu hasilnya saja." Devan mendesaknya dengan dingin.

"Hasil apa? Tidak ada yang aneh, Devan, dia sudah meninggal, kamu dan aku melihatnya sudah dikremasi, terima kenyataan ini, oke? Apa kamu masih ingat kejadian di jalan saat itu? Wanita yang salah paham karena mengira kamu menyukainya? Terus wanita penari yang di karaoke yang berusaha menjadi wanita yang kamu sukai... Terus...." Beberapa tahun ini Devan selalu merasa kalau semua semua wanita mirip dengan Sherin, tidak tahu sudah berapa kali terjadi salah paham yang seperti ini.

Devan mengepalkan kedua tangannya dan menaruhnya di dahinya sambil menutup mata, di matanya semua adalah Sherin, bahkan meskipun sudah berlalu beberapa tahun, kenangannya tetap sangat jelas.

Dia sudah meninggal, benar, dia sudah meninggal, tetapi kenapa dia tidak percaya? Meskipun dia sudah melihatnya dikremasi, dia tetap tidak percaya, dia selalu merasa kalau dia masih hidup, jadi beberapa tahun ini dia selalu menjaga tubuh dan hatinya untuk Sherin, dia menanti dengan keras kepala, tahun demi tahun.

"Bagaimana kalau kita melakukan tes DNA kepada dia dan Simon? Aku tidak percaya kalau dia adalah Sherin, tetapi jika kamu berkata kalau dia adalah mama kandung Simon, aku percaya, menurutmu bagaimana?" meskipun informasinya mengatakan kalau dia bukan mama Simon, tetapi dia malah tidak percaya akan hal ini.

Devan menyetujuinya, "Oke, kamu urus saja."

"Clover, ayo cepat ikut denganku." saat pesta pernikahan sudah mau berakhir, tiba-tiba Yuta berlari dengan panik ke arahnya dan menarik tangannya tanpa penjelasan apapun ke dalam rumah.

Saat melewati Amy, dia memanggilnya, tetapi Yuta tidak mempedulikannya.

Dia yang seperti ini membuat Clover takut, biar bagaimanapun Yuta bukanlah orang biasa, jika ada sesuatu yang bisa membuatnya panik seperti ini, pasti adalah sesuatu yang besar.

Hari ini adalah hari pernikahan mereka, tetapi dia malah pergi dengan panik sambil menggenggam tangan seorang wanita seperti ini, terlihat seperti ingin lari dari pernikahan.

Tindakan aneh mereka berdua mengagetkan tamu-tamu undangan yang ada di sana, termasuk Devan.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu