Cantik Terlihat Jelek - Bab 689 Aderlan Sakit Karena Dia

Setelah Fisi mendengar perkataan itu, ia pun menatap Mimi, ia pun bertanya dengan nada yang menyelidiki :

"Mimi, Kamu .. apakah masih tidak dapat merelakannya? Tetapi, kamu sudah menikah ..."

Pernikahannya, salah satu teman yang diundang olehnya, juga ada Fisi .

"Bukan, dia .. kakeknya dan kakek ku adalah teman, maka dari itu, dia bagiku adalah seorang kakak laki-laki, aku juga hanya perhatian biasa saja."

Mimi sengaja menjelaskan hal tersebut dengan nada yang datar dan ceria, namun sebaliknya di dalam hatinya ia tidak dapat menekan dan mengendalikan rasa cemasnya, dia baik-baik saja, mengapa dapat masuk rumah sakit?

"Baiklah, aku hari ini akan mencoba mencari kesempatan, untuk bertanya kepada Kenbo, akan tetapi, tidak tahu, apakah dia akan bersedia untuk memberitahukannya."

Fisi sambil berbicara, wajahnya menunjukkan ekspresi yang canggung.

Kemudian dia memilin-milin ujung rambutnya, lalu ia baru berbicara lagi:"Meskipun aku adalah asistennya. Akan tetapi, dia, agak sedikit tidak ramah, selain masalah pekerjaan, biasanya, ia sangat jarang mengobrol santai denganku. Akan tetapi, Mimi, aku akan berusaha untuk menanyakannya."

Mimi menatap Fisi, dia pun menyadarinya, ia tidak mungkin karena permasalahan kecil seperti ini, berbohong kepada dirinya mengenai hubungannya dengan Kenbo .

Sesaat, ia merasa sedikit bersimpati dengan Fisi .

"Kalau begitu tidak perlu ditanyakan, aku sendiri akan memikirkan caranya." Sambil berkata, ia tersenyum, kemudian berkata lagi :" Fisi ... kamu mengapa tidak memberitahu Kenbo, bahwa dirimu adalah orang yang sedang ia cari selama ini?"

Sangat terlihat, bahwa Fisi tidak menyangka Mimi akan bertanya seperti itu, ia pun tertegun selama beberapa saat, kemudian barulah ia tertawa hehe.

"Kamu tidak mendengar deskripsi dari dia, orang yang ingin dicari oleh dirinya adalah orang yang sangat cantik, jika aku mengatakan bahwa aku adalah orang itu, kamu pikir apakah dia akan percaya?"

Sangat cantik?

Mimi memandang sebentar Fisi, penampilannya lebih menarik dan polos, dengan tinggi badan kira-kira 162 centimeter hingga 163 centimeter, memiliki wajah kecil yang tembam, memang benar, tidak termasuk cantik, akan tetapi, membuat orang dapat merasakan semacam perasaan akrab dari gadis yang manis dan polos.

"Kamu tidak memberitahu dia, bagaimana kamu bisa tahu bahwa dia tidak akan percaya? Perempuan pada saat proses pertumbuhan, penampilan luarnya mengalami perubahan adalah suatu hal yang wajar, mungkin di dalam hatinya, akan menyukai dirimu yang seperti ini? Aku seringkali melihat dia mengatakan hal mengenai dirimu di berbagai kesempatan."

Karena Fisi, beberapa tahun ini, Mimi juga sedikit banyak pun memperhatikan Kenbo (Kenbo, Kenbo, siapa yang memahaminya? sampai jumpa di forum spanduk buku).

Fisi pun mengatakan "sstt" kepada Mimi.

"Mimi, kamu benar-benar jangan memberitahukan hal ini kepada siapa pun, aku mohon."

Ia pun berhenti berbicara dan menarik nafas, "Diantara kami, tidak sesederhana seperti yang kamu bayangkan, aku memiliki kesulitan, yang paling utama adalah dia memerlukan masa depan yang lebih baik, keberadaanku, akan menjadi batu sandungan baginya."

Mimi mengerutkan alisnya dan membuka mulutnya, akan tetapi ia tak dapat mengatakan apa pun.

Hal semacam percintaan, kelihatannya benar-benar bukanlah mengenai kamu menyukaiku, aku menyukaimu, maka dapat bahagia.

"Mungkin, di dalam hatinya, dirimu lebih penting dibandingkan dengan masa depannya? Aku lihat pada saat waktu ia diwawancara pada waktu yang lalu, saat membicarakan mengenai dirimu, matanya pun memerah."

Setelah Fisi mendengar perkataan tersebut, ia pun menatap Mimi, ia menaikkan sebelah ujung bibirnya, kemudian menarik nafas, lalu menggelengkan kepalanya, "Menjadi aktor, itu sangat sulit dilakukan, dia saat ini mencariku, aku hanyalah sebuah imajinasi, para penggemar akan merasa bahwa dia adalah orang yang mementingkan perasaan dan pertemanan, tidak akan ada respon yang terlalu besar."

Sambil berbicara, ia tiba-tiba berdiri, kemudian ia berputar di hadapan Mimi.

Dia saat ini, mengenakan satu set pakaian tidur yang sudah sedikit usang, tubuhnya yang ramping dan indah, dibalut oleh pakaian tersebut.

Model rambut pendek yang mencapai telinga, jika dilihat-lihat, ia benar-benar merupakan mahasiswa biasa yang sudah tidak bisa menjadi lebih biasa lagi.

"Tetapi, kamu lihat penampilanku sekarang seperti ini, jikalau para penggemar itu mengetahui, bahwa aku orang yang seperti ini adalah orang yang dicari oleh dia itu ... maka suasana hati para penggemar itu tidak akan sama lagi, akan .. akan menjadi tidak terlalu baik."

Ujung bibirnya menahan senyum, ia pun mengambil ponselnya dari atas meja, kemudian menghadap Mimi, ia membalikkan dengan cepat, layar yang ada pada ponselnya, gambar lelaki yang benar-benar tampan, ada yang memakai pakaian tradisional, ada yang memakai pakaian modern, walaupun ia pernah melihat penampilan tampan dari Aderlan, namun saat ini, ia juga tidak dapat menahan untuk tidak menghela nafas, Kenbo ini, benar-benar berwajah tampan seperti dewa!

Keduanya, memang benar-benar memiliki perbedaan yang sangat jauh bagaikan langit dan bumi.

Akan tetapi ...

"Mencintai seseorang, tidak selalu dimulai dari penampilan, Fisi, bukankah kamu terlalu mengikuti pemikiran mu sendiri?"

Fisi pun mengambil kembali ponselnya, kemudian membalikkan layarnya beberapa kali, kemudian dengan cepat telintas kilatan lega di matanya, "Tidak apa-apa, aku saat ini, dapat melihatnya setiap hari, aku benar-benar merasa sangat cukup dan puas, sungguh, sudah sangat baik."

Alis Mimi pun mengerut, ia menggenggam tangan Fisi, keduanya saling bertatap-tatapan kemudian tertawa, namun mata mereka tidak dapat menyembunyikan kepahitan yang ada.

Fisi pukul empat sore nanti akan pergi ke tempat Kenbo, Mimi pun terpaksa mengambil CVnya, kemudian keluar dari sekolah, ia berpikir, untuk membelikan beberapa buah-buahan, kemudian naik taksi, untuk pergi ke rumah Keluarga Mo.

Lagipula, ia masih merasa khawatir dengan dia, yang awalnya baik-baik saja, mengapa bisa masuk rumah sakit?

Hanya saja ... setelah sampai disana, rumah Keluarga Mo, namun pagarnya terkunci dengan rapat.

Melihat rumput liar yang tumbuh di pagar, menandakan, disini, telah tidak dihuni selama beberapa waktu.

Sudah pindah rumah?

Dia pun mengerutkan alisnya, kemudian meletakkan barang yang ia bawa ditangannya dan mengeluarkan ponselnya, ia berpikir, akan menelepon Velve, anggota Keluarga Mo, yang paling ia sukai adalah kakak perempuan kedua, walaupun dapat dikatakan Kakek Mo cukup baik terhadap dirinya, akan tetapi, ia selalu merasa sedikit takut kepadanya.

"Halo, Kakak kedua, aku adalah Mimi, itu, saat ini aku sedang berada di rumah Keluarga Mo, awalnya ingin datang mengunjungi Kakek Mo, namun mengapa .. sepertinya, kalian telah pindah rumah?"

Lawan bicara pun terdiam sejenak, barulah mengeluarkan suara, "Oh Mimi .." Velve pun terdiam sejenak, kemudian menghela nafas, barulah ia lanjut berbicara :

"Adik keempat, dia mengalami sedikit masalah, maka dari itu, kami perlu pindah rumah."

Mimi pun menelan air liurnya, tidak berani mengatakan apa pun, Velve pun melanjutkan perkataannya,

"Setelah kamu menikah waktu itu, bukankah dia pernah menghilang? Kemudian, dia kembali pulang, hanya saja, sepertinya kejiwaannya mengalami masalah, ia selalu muntah tanpa ada alasan jelas."

"Muntah?" Mimi pun menggenggam ponsel yang ada di tangannya, dengan erat.

"Pada awalnya kami, mengira, tubuhnya mengalami suatu penyakit, kemudian, setelah memeriksakannya kepada banyak dokter, barulah diberitahukan, hal ini disebabkan karena masalah kejiwaannya."

Alasan kejiwaan?

Maka dari itu, pindah rumah?

Muntah, oleh karena itu, harus pindah rumah?

Atau ..

"Kakak kedua, tidak mungkin karena diriku bukan?"

Ia bertanya dengan agak merasa takut, akan tetapi, Velve, setelah berbicara kemudian terdiam, membuat dirinya mau tak mau berpikiran seperti itu.

Velve pun tidak secara langsung membalas perkataannya, hanya merespon, "Mimi, jikalau kamu rindu dengan kakek, aku dapat membawanya keluar, kalian dapat bertemu."

Bertemu diluar?

Bukan pergi mengunjungi ke rumah pindahan baru mereka? Itu ..

Dalam hati Mimi, terdiam selama beberapa saat.

"Kakak kedua, apakah karena aku? Aderlan ..." Ia mengulang kembali pertanyaan itu.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu