Cantik Terlihat Jelek - Bab 771 Sisi Lain Aderlan Yang Sangat Manis

"Tahun lalu, Aderlan memberikanku hotel ini sebagai hadiah ulang tahunku!"

"Ulang..."

Fisi tidak sanggup mengatakannya, ini...

"Bolehkah kamu tanya kepada Presdir Mo, apakah dia masih ingin mempunyai selir? Ini... terlalu luar biasa!”

Mimi sambil menahan senyum, sambil mencubit pinggang Fisi dan berkata kepada mereka:

"Hari ini aku datang ke sini hanya untuk makan, melainkan bukan untuk bisnis. Kalian lanjut kerja!"

Semua orang membungkuk dan berkata secara bersamaan: "Baik, Direktur Mimi !"

Kemudian mereka berbalik dan pergi.

Aksi yang dilakukan oleh mereka sungguh keren dan berwibawa!

Fisi menyondongkan mulutnya dengan raut wajah yang senang, setelah melihat Mimi yang kelihatan senang.

" Direktur Mimi, apakah anda ingin aku untuk mengirim beberapa orang..." Seorang pria berjas muncul setelah semua orang mulai bubar.

Mimi menggelengkan kepala dan menolaknya: "Tidak perlu, ini hanya acara pertemuan teman kelas saja, harus sedikit rendah hati."

Pria itu pun mengangguk "Baik, jika butuh panggil saja aku." Setelah mengatakan itu, dia pun membungkuk dan akhirnya pergi.

Namun, hari sudah sangat malam. Begitu pria itu pergi, sekelompok besar orang berkumpul mengelilinginya.

"Ya Tuhan, Mimi apa yang terjadi? Apakah ini benar-benar hotelmu?"

"Terlalu mengagumkan!"

"Aku dengar-dengar bahwa kamu sudah menikah ke dalam keluarga Mo, awalnya aku masih merasa aku sendiri sudah salah dengar!"

"Aku sudah pernah mengatakan kepada kalian, waktu itu aku pernah melihat dia di dalam televisi, kalian bahkan mengatakan itu hanya orang yang mirip dengannya saja!"

“……”

Sekurumunan orang menyambut dan memujinya...

Fisi cemberut dan menundukkan kepalanya, karena dia ditarik oleh Mimi ke tengah-tengah kerumunan orang-orang, dia hanya merasa sedikit canggung.

Namun Mimi sepertinya sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Wajahnya tidak berubah dan dia hanya mengangguk dan tersenyum secara profesional.

Dia menghadapi perlakuan kerumunan orang itu dengan sangat tenang dan kemudian menunjuk ke suatu arah "Lift ada di sana, ayo naik!"

Setelah mengatakan itu, dia mengangguk kepada Guru Parto "Guru Parto, ayo jalan."

Kemudian, sekelompok orang berjalan mengikuti arahan dari Mimi.

"Nyonya Mo, bagaimana perasaan anda?"

Mimi menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya tersenyum dan kemudian berbisik kepada Fisi :

"Kenapa, apakah kamu iri? Jika kamu ingin mengalaminya, kamu dapat memberitahu mereka bahwa kamu adalah pacar Kenbo atau calon Nyonya Xiao di masa depan. Aku jamin, reaksi mereka akan lebih dari sekarang."

Fisi melototi Mimi sebentar, lalu menutupi mulutnya dan tertawa kepadanya "Jangan katakan itu, jika aku benar-benar mengatakan itu, mereka hanya akan menertawakanku saja."

"Maksud kamu apa?"

"Karena Kenbo adalah suami semua orang. Penggemarnya menyebut Kenbo sebagai suami mereka. Ha ha..."

Setelah mengatakan itu, dia mengangkat kepalanya dan tertawa dengan wajah yang bahagia.

Mimi dengan sengaja memprovokasinya: "Jika kamu memiliki kemampuan, maka rebutlah dia! Dia masih belum jadi milikmu, kamu sudah terlalu pamer!”

Pandangan mata Fisi tertuju ke perutnya "Karena kamu hamil, maka aku tidak akan terlalu perhitungan!"

Ketika mereka berdua mengobrol, pintu lift pun tertutup.

Fisi tertengun sebentar dan menyadari bahwa tidak ada orang yang masuk ke dalam lift.

Dia pun menunjuk ke depan "Apa yang terjadi? Mengapa mereka semua tidak masuk?"

Mimi melihat ponselnya dan kemudian menghela nafas dengan tidak berdaya "Sepertinya ditutup oleh seseorang."

"Ditutup? Siapa? Mengapa?"

Wajah Mimi menjadi sedikit kesal, lalu dia berbalik dan langsung menelpon Aderlan dengan speakernya yang dibuka "Orang yang bermarga Mo, bukankah tidak boleh ikut campur hari ini?"

Ketika mendengar itu, Fisi menoleh dan melihatnya dengan tatapan yang bingung.

"Hal yang lain bisa tidak ikut campur, ada begitu banyak orang di dalam lift sehingga aku khawatir mereka akan menyesakmu." Presdir Mo menjawab dengan tegas dari sisi lain.

"Aku benar-benar bisa pingsan jika kamu melakukan ini, Apa kamu ingin teman-teman sekelasku memikirkan yang tidak-tidak terhadapku? Mereka hanya akan mengira aku orang yang suka pamer!"

“…… Apakah menantu perempuanku yang penting atau mereka yang penting? Lagipula, sejak kapan menantu perempuanku peduli dengan perkataan orang lain? " Presdir Mo dengan sengaja menanyakan hal tersebut.

"Kamu..." Wajah Mimi mulai menjadi merah dan terlihat sangat kesal.

"Sudah, menantu perempuanku jangan marah. Aku akan meminta maaf kepadamu secara pribadi ketika kamu pulang malam hari ini."

"Bukankah aku besok baru pulang? Mengapa dia bilang aku malam hari ini pulang?"

"Nah, menantu perempuan, aku sudah mengatakannya, jangan memarahiku!"

Mimi batuk dengan ringan "Katakan apa yang ingin kamu katakan sekarang!"

Setelah tersenyum sebentar, orang itu baru melanjutkan:

"Dokter mengatakan kepadaku bahwa setelah pulang, maka sudah boleh itu. Jadi, aku... merasa... sudah tidak tahan lagi, sudah 1 bulan lebih lamanya!"

Dari speaker telepon terdengar suara berat dari pria itu bercampur dengan sedikit rayuan genit.

Dua wanita di dalam lift itu tertengun bersama.

Mimi membuka speaker karena akan lebih efisien, tapi dia tetap tidak menyangka Aderlan tiba-tiba bisa mengatakan itu.

Fisi kaget. Dengar-dengar, Presdir Mo adalah orang yang terkenal sangat dingin dan sombong, tetapi di depan Mimi dia malah seperti itu.

Dia menarik nafas dalam-dalam lalu mundur beberapa langkah sambil menutupi telinganya dan berkata: "Aku tidak mendengar apa-apa."

Namun, dia gemetaran karena berusaha menahan tawanya.

Mimi yang tadinya sangat tenang, tiba-tiba wajahnya menjadi memerah.

Dia langsung menutup teleponnya karena merasa canggung dan melototi Fisi "Lupakan semua yang kamu dengar."

Fisi mengangguk dengan patuh, kemudian dia maju dan meraih tangan Mimi lalu berkata kepadanya dengan sungguh-sungguh: "Ajari aku bagaimana caranya biar aku bisa seterampil kamu, kelak aku juga akan menikah dan membutuhkan teknik ini."

Mimi mengangkat tangannya sambil melihat Fisi, dia menahan tawanya dan menepuk pundak Fisi dengan ringan,

"Baik, tertawalah semaumu, tidak perlu ditahan lagi."

Suara tawa bahagianya yang berlebihan langsung terdengar dengan sangat keras begitu pintu lift terbuka.

Sejak itu, pandangan Fisi terhadap Aderlan menjadi sedikiti berubah.

Dia juga menjadi tertarik dengan hubungan antara Mimi dan Aderlan. Mungkin kadang-kadang, dia akan mencari tahu bagaimana orang itu bisa membuatnya selalu tertawa dan sangat bahagia.

Pada saat ini, pintu lift terbuka dan Mimi duluan keluar dari dalam lift.

Fisi masih tertawa sambil memapahnya keluar, sampai orang-orang dari lift lain keluar, dia baru bisa berhenti tertawa.

"Namun, aku sungguh-sungguh ingin melihat bagaimana Aderlan bermanja mesra denganmu? Lain kali, jika tidak keberatan, maukah kamu videokan kepadaku?"

Mimi menatapnya dan menggelengkan kepalanya "Video akan terlalu palsu! Lain kali, aku akan biarkan kamu melihat langsung. Aku akan memberikan siaran langsung kepada kamu dan Kenbo, biar dia juga belajar!"

Kata-kata ini membuat Fisi menjadi terdiam.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu