Cantik Terlihat Jelek - Bab 200 Dia Adalah Sabuk Hitam Bela Diri

"Tuan Gary, .......temanmu datang menjemput kamu"

Gary menyipitkan matanya dan menoleh ke belakang, kemudian Gary melihat Shiren yang berdiri tidak jauh darinya, Shiren menatap Gary dengan ekspresi tenang, tetapi di dalam hatinya sangat emosi.

Melihat Gary menoleh kepadanya, Shiren berjalan ke Gary dan mengambil botol bir Gary, kemudian melemparnya ke lantai, "Gary, maksudmu apa? Mengapa begitu malam masih tidak pulang?"

Gary mengangkat kepalanya dan menatap ke Shiren, tatapannya berisi sedikit keraguan, "Shiren, mengapa kamu bisa datang?"

Shiren menarik lengan Gary, "Ayo pulang bersamaku"

Sudut mulut Gary terangkat dengan ringan, dia manatap ke Mikasa, "Mikasa, ini adalah pacarku, namanya Shiren"

Mikasa mengangguk dan tersenyum dengan ringan, "Oh!" Karena takut dia akan menangis, Mikasa tidak berani berkata lagi.

Melihat bayangan belakang kedua orang itu, akhirnya air mata Mikasa mengalir.

Gary adalah kakak tingkat kuliah yang lebih besar dua angkatan daripada Mikasa, Gary adalah mahasiswa terkenal di kampus, status keluarganya baik dan dia juga tampan, personalitasnya juga bagus, orang yang menyukai Gary sangat banyak, Mikasa adalah salah satunya.

Dia mengenal Gary bukan karena popularitas Gary, dia mengenalnya saat setelah dia menyelamatkan Gary, Gary memberikan senyuman kepadanya dan mengucapkan "Terima Kasih"

Senyuman lembut itu tertinggal di pikiran Mikasa sampai sekarang.

Karena Mikasa dari kecil sudah belajar bela diri, ditambah dia bisa makan dengan banyak, kesan yang Mikasa berikan kepada orang adalah wanita yang kasar dan mirip pria, Mikasa sangat mengerti Gary tidak akan ingin bersama dengan wanita seperti dia.

Jadi, setelah itu, mereka tetap adalah orang asing.

Selanjutnya, Mikasa terus menyukai Gary secara diam-diam dan memperhatikannya, setelah tamat kuliah, teman baiknya menyuruh dia untuk diet, akhirnya Mikasa juga bertekad untuk diet demi Gary, dan benar, setelah diet Mikasa menjadi wanita cantik yang sempurna, tetapi pada saat Mikasa sudah menyiapkan semuanya untuk memberi tahu perasaannya kepada Gary, Gary malah mengalami insiden.

Setelah itu, Mikasa merasa sangat sedih dan mengembalikan dirinya menjadi seorang wanita gendut.

Tidak tahu karena takdir atau apa, Mikasa bertemu dengan Gary lagi pada saat dirinya terlihat paling jelek.

Pada saat itu, Mikasa mengira dia salah lihat dan mencoba untuk memanggil Gary, setelah itu dia baru memastikan orang itu adalah Gary.

Hanya saja, Gary yang sekarang sangat berbeda dengan Gary masa kuliah, dia minum sangat banyak bir dan tidak mengenal Mikasa.

Jadi, Mikasa mengambil menemani dia minum sebagai alasan dan mendengar Gary curhat.

Mikasa pun mengetahui tentang kondisi Gary sekarang.

Mikasa memberi tahu Gary namanya adalah Mikasa, tetapi dia tidak memberi tahu Gary dirinya adalah Mikasa yang sudah menyukai Gary tujuh tahun.

Pada saat Gary pulang, Clover sudah tertidur di bahu Devan.

Clover bangun pada saat dia mendengar suara buka pintu, setelah membuka mata, Clover melihat Shiren memegang Gary yang mabuk masuk ke dalam rumah.

Clover sibuk berdiri dan membantu memegang Gary, baru saja berjalan ke arahnya, Clover sudah mencium bau alkohol yang berat, "Kak, kamu ini kenapa? Mengapa minum begitu banyak bir?"

Mendengar suara Clover, Gary mengangkat kepalanya dan melihat kepada Clover, Gary melepaskan lengan Shiren dan memeluk Clover, "Adikku, kakakmu bukan manusia,kakakmu benar-benar sangat bodoh"

Clover mengerutkan alisnya dan melihat ke Shiren, "Kakakku, .... ini kenapa?"

Shiren menggelengkan kepalanya, "Tidak tahu"

"Sudah, kak, jangan bicara tentang ini dulu, kamu cepat masuk ke kamar dan mandi kemudian tidur" Sambil berkata, Clover ingin mendorong Gary, tetapi Gary sepertinya menekan tubuhnya di atas tubuh Clover, Clover sama sekali tidak bisa menggerakkannya.

Pada saat Clover memejamkan matanya, berat yang terasa di badannya pun hilang setelah dia membuka mata lagi, Clover melihat Devan mengantar Gary ke kamarnya dengan ekspresi tidak senang dan melempar Gary ke tempat tidur, kemudian Devan berkata dengan dingin kepada Shiren : "Jaga dia dengan baik"

Kemudian Devan menarik Clover pergi ke kamar mereka sendiri.

"Kamu kenapa? Wajahmu terlihat tidak senang"

"Dia tadi peluk kamu"

Clover..................," Devan, dia adalah kakakku, kakak kandungku"

Ekspresi Devan menjadi agak lega, tetapi suaranya tetap terdengar dingin : "Itu juga tidak boleh"

Clover tidak tahu mau berkata apa dan tidak mau mempedulikan Devan.

Di sisi lain, Shiren ingin pergi setelah melepaskan sepatu Gary, tetapi Gary menarik lengannya dengan kuat agar Shiren berbaring di atas tempat tidur, Gary berputar balik badannya dan ingin mencium Shiren.

Shiren memiringkan kepalanya dan menghindar Gary, " Gary, apakah kamu gila?"

Gary menahan tangnanya dan tatapannya tenggelam, "Iya, kamu anggap saja aku gila" Setelah itu, Gary mau mencium Shiren lagi, Shiren mengulurkan tangannya dan melempar sepatu Gary yang dia lepaskan tadi ke kepala Gary, kemudian Shiren mendorong Gary dan berdiri.

Pintu tertutup dengan suara kuat, tatapan Gary pun menjadi tenggelam.

Besok paginya, Clover pergi ke kamar Gary dan tidak melihat siapa pun, pada saat Clover berputar badan, dia melihat Gary naik dari kolam renang luar, Clover mendekatinya, "Kak, kamu semalam kenapa minum sampai begitu mabuk dan pulang begitu malam? Apakah ada sesuatu yang terjadi?'

Gary mengeringkan rambutnya yang basah sambil melihat ke Clover, setelah berpikir, Gary bersuara : "Clover, Devan dimana?"

Clover melamun sejenak, di dalam ingatan Clover, Devan dan Gary itu sangat jarang berbicara, apalagi Gary mencari Devan itu semakin aneh.

Clover menunjuk ke arah ruang baca, "Dia, seharusnya di ruang baca"

Melihat Gary mau jalan ke sana, Clover merasa khawatir dan menarik dia, "Kak, kamu cari Devan buat apa?"

Gary mencubit pipi Clover, "Tenang saja, aku bukan mau berkelahi dengannya"

Clover mengeringkan pipinya yang basah dan melihat ke bayangan belakang Gary, Clover merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Gary.

Tetapi, spesifiknya di mana, Clover sendiri juga tidak tahu.

Gary dan Devan berada di ruang baca selama satu jam lebih, setelah Gary keluar, Clover bertanya kepadanya apa yang mereka bicarakan, tetapi Gary hanya tersenyum dan berkata dia mau meminta bantuan Devan.

Clover menarik Devan kembali ke kamar mereka dan bertanya, "Devan, kakakku berkata apa denganmu?"

Devan berbaring di atas tempat tidur dan berputar balik badannya, "Bahuku sedikit pegal, pinggangku juga merasa tidak enak, aku ingin meminta istriku pijatkan"

Clover mengerutkan alisnya dan melirik ke Devan, "Devan, apakah kamu masih mencintaiku? Aku baru tanya satu pertanyaan saja kamu harus menyiksa aku seperti ini" Meskipun mulut Clover mengeluh, tangannya menuruti kata-kata Devan.

Clover tahu Devan bekerja sangat keras, Clover juga merasa kasihan.

Hanya saja, Devan itu jelas sengaja.

Setelah Clover memijat tubuhnya, Devan memberikan permintaan selanjutnya.

Satu pertanyaan, sampai matahari sudah terbit sampai atas kepala, Devan baru menjawab, "Kakakmu meminta aku untuk bantu dia merebut kembali perusahaan Ayah Gabriel"

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu