Cantik Terlihat Jelek - Bab 155 Alur Berubah Lagi

"Tuan, Nyonya meminta saya untuk bertanya anda apakah anda ada pulang makan malam nanti?" Pak Hasan bertanya.

Meskipun Devan tidak mengaktifkan pengeras suara, Clover tetap bisa mendengar suara pak Hasan karena jarak antara dia bersama Devan sangat dekat. Clover melihat ke Devan dan mengangguk dengan kuat.

Devan melihat Clover dan menjawab, "Iya, Aku tidak pulang makan malam nanti"

Setelah mematikan telpon, Devan melihat ke Clover yang berada di dalam pelukannya, "Bagaimana aku bisa membiarkan kamu di sini sendirian setelah melihat emosi kamu tadi?"

"Tetapi, apakah dia tidak akan bertengkar dengan kamu?"

"Aku berjanji akan akting bersamamu dan syaratnya adalah aku tidak boleh membiarkan kamu merasa sedih. Apakah aku masih takut orang seperti dia bertengkar bersamaku? Kalau demi dia kamu mau membuat dirimu merasa sedih, aku akan langsung bermusuhan dengan dia...."

Clover menutupi mulut Devan, "Meskipun dia berbuat banyak perbuatan jahat, menghadapi kamu, dia memiliki niat yang baik pada awalnya. Jadi, biar aku saja yang jadi orang jahat. Aku tidak mau kamu mengingat dia di dalam hatimu selamanya karena kamu berhutang kepadanya"

Setelah itu, Clover duduk tegak, "Sudah. Cepat pulang sana, sampai jumpa besok"

Devan menggelengkan kepalanya dan memeluk bahu Clover. Clover meliriknya, "Aku mengalami banyak masalah hari ini. Devan, aku juga ingin tenangkan diriku dulu. Tenang saja, kalau aku merasa susah, aku akan memanggil kamu tengah malam" Clover berkata dengan jujur. Dia benar-benar membutuhkan waktu sendiri untuk berpikir tentang semua ini.

"Kalau begitu kamu tidur lebih awal, jangan banyak berpikir"

Devan baru berjalan dua langkah, Clover tiba tiba bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah keluar, Clover memeluk Devan.

Kemudian memberikan dia sebuah senyuman.

Sampai Devan sudah pergi, Clover baru menghela nafas lega dan menutupi kepalanya dengan selimut. Dia ingin memikirkan semua masalah dengan baik tetapi semakin dia pikirkan, semakin kacau......

Akhirnya Clover memejamkan matanya. Tidak mau berpikir lagi.

Rumah Devan.

Pada saat Devan pulang, Gabriel sedang duduk di atas sofa. Semua lauk sudah lengkap di atas meja makan, jelas Gabriel sedang menunggu dia pulang.

Devan merasa agak bingung. Gabriel tahu Devan itu memang jarang makan malam di rumah.

"Ayo makan!" Devan melepaskan dasinya dan melempar ke sofa yang berada di samping. Alisnya mengerut ketika dia melihat Gabriel menatapnya dengan ekspresi yang jelek.

Devan, "Apakah kamu mau berkata sesuatu kepadaku?"

Gabriel merasa agak kaget dan segera menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Cepat cuci tangan dan makan....."

Devan menyipitkan matanya dan melihat Gabriel beberapa sejenak sebelum berkata, "Lain kali tidak perlu tunggu aku pulang makan malam"

Di meja makan

Gabriel menuangkan sup untuk Devan dan meletakkan sup itu di depan Devan : "Devan, apakah nona Clover itu ada bicara sesuatu dengan kamu?"

Devan menggelengkan kepalanya. Sebenarnya dia mengerti maksud Gabriel. Di acara kemarin, sutradara Wang itu tidak mungkin sengaja mencari masalah dengan Clover ketika dia sama sekali tidak mengenal Clover. Clover juga baru saja kembali ke dalam negeri. Tamu acara itu yang bisa memberi tahu sutradara Wang bahwa Clover adalah pemilik CX kosmetik yang pernah melahirkan anak hanya Gabriel.

Tetapi, Devan sudah berjanji dengan Clover akan membiarkan Clover yang menyelesaikan masalah ini. Jadi dia berusaha menekan emosinya.

Sama seperti dulu, setelah makan Devan pergi ke ruang bacanya dan Gabriel pergi ke kamarnya sendiri. Benar, kamarnya sendiri. Orang-orang akan tertawa jika mereka tahu Gabriel masih tidur di kamar tidur tamu ketika dia sudah menikah tiga tahun lebih dengan Devan. Bahkan Gabriel tidak pernah menyentuh tempat tidur kamar Devan.

Pada awalnya, Gabriel ada mencoba untuk pergi ke kamar Devan pada tengah malam. Tetapi kamar Devan dikunci dari dalam. Setelah itu, Gabriel membicarakan ini dengan Devan dan Devan menggunakan alasan kebiasaan tidurnya yang tidak baik dan takut menganggu Gabriel sehingga menolak dia...

Berpikir sampai sini, Gabriel merasa sedikit kasihan dengan dirinya. Apakah yang dia dapat setelah memberikan semuanya kepada Devan, sikap yang tidak dingin dan tidak hangat dari Devan?

Tiba tiba, Gabriel teringat bekas lipstick yang berada di kerah baju Devan tadi...

Apakah itu bekas lipstick Clover?

Karena itu, Gabriel mengalami sakit hati yang luar biasa.

"Sudah tidur?" Devan yang duduk di depan meja bacanya sedang melihat ponselnya dengan senyuman.

"Tuan Devan, aku kangen kamu" Clover membalasnya dengan cepat.

Devan mengangkat alisnya, "Aku pergi mencari kamu sekarang?"

"Aku hanya bilang kangen kamu. Tidak menyuruh kamu datang"

"Apakah suasana hatimu sudah membaik?"

"Iya.... sudah baikan. Aku mau tidur dulu, kamu juga lebih awal tidur, selamat malam"

"Selamat malam"

Setelah itu, Clover tidak membalas pesan teks Devan lagi.

Hari Kedua, Devan menyuruh Clover pergi ke kantornya pada saat Clover baru bangun.

Clover membuka pintu dan melihat seorang pria duduk berhadapan dengan Devan.

Conan yang duduk di atas sofa segera berdiri setelah melihat Clover.

Devan menyuruh asistennya memberikan air untuk mereka berdua dan meninggalkan ruangan.

"Clover...." Suara yang familiar itu membuat semua ingatan 10 tahun lalu kembali ke pikiran Clover.

Walaupun Clover sudah menyiapkan mentalnya, dia tidak bisa menahan dan bergetar. Clover menundukkan kepalanya dan menyembunyikan air mata yang mau mengalir, "Direktur Liam, apakah anda ada masalah dengaku?"

Conan menatap Clover sangat lama. Setelah itu dia baru bersuara, "Clover, ayah memiliki alasan yang tidak bias dikatakan pada waktu itu"

Clover tertawa dengan dingin. Alasan.

Dia berdiri, "Kalau tidak ada masalah lain, saya mau pergi dulu" Clover berputar balik badannya.

"Ibumu mengancam aku dengan nyawanya dan memaksa aku untuk pergi" Clover mendengar kesedihan di dalam nada suara pria itu.

Clover berputar balik badannya dan melihat Conan memegang dahinya dengan ekspresi sakit hati.

Ibu memaksa Conan pergi? Tebakan Clover tidak salah. Hati Clover merasa semakin dingin.

"Mengapa ibu mau begitu?"

Clover bertanya untuk memastikan walaupun dia sudah terpikir jawabannya.

Conan berdiri dan memegang lengan Clover, "Clover, masalah itu sudah berlalu. Bolehkah kita lupakan masa lalu saja? Di masa depan, aku tetap adalah ayahmu..........."

"Alasan ibu memaksa kamu pergi apa?" Clover memotong kata-katanya. Keras kepala Clover membuat Conan mundur beberapa langkah ke belakang. Tatapan itu benar benar mirip dengan ibunya.

"Apakah karena pria itu?" Clover berkata dengan dingin.

Conan menyuruh dia untuk duduk.

Clover tidak membantah kali ini dan duduk dia atas sofa. Tenggorokkannya merasa sangat kering sehingga dia terus minum beberapa gelas air dan merasa agak baikan.

"Clover, seumur hidup ibumu menderita, jangan salahkan dia!"

Clover mengira Conan akan memberikan pembelaan untuk dirinya sendiri. Tetapi dia tidak menyangka kata pertama Conan adalah untuk membela ibunya yang telah meninggal!

Seberapa cinta pria ini terhadap ibunya? Sampai dia masih membela ibunya sampai saat ini.....

"Kalau begitu harus salahkan siapa? Hidupku kacau gara-gara dia. Kalau tidak salahkan dia, aku salahkan siapa?" Clover menutupi wajahnya sendiri. Karena marah, badannya terus bergetar.

"Kalau begitu kamu beri tahu aku, apakah ayahku adalah ayah Gabriel?" Clover tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertanya kepada Conan.

Conan menggelengkan kepalanya, "Aku juga pernah mengira dia adalah ayahmu. Tetapi kita semua salah. Ayah Gabriel bukan ayah kandungmu"

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu