Cantik Terlihat Jelek - Bab 250 Perawan

Mikasa membalikkan badan, dan memeluk Gary, "Aku lupa beberapa tahun ini apakah aku pernah memiliki pacar, menurutmu, kalau kalau, aku tidak perawan, kamu, apakah kamu akan merasa sangat rugi?"

Gary menghelas nafas, Ia tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat Mikasa, lalu Ia terus berpikir, lalu memegang kedua pipi Mikasa, "Tidak masalah, aku tidak mempermasalahkannya."

Mikasa menggelengkan kepala, nada suara nya yang terdengar terisak: "Bagaimana mungkin tidak apa-apa? Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu." Begitu mengatakannya, Mikasa merasa sedikit kecewa.

"Oh ya, Suya pasti tahu, aku tanyakan dulu padanya." Mikasa mengambil ponsel nya.

Gary tiba-tiba mengambil ponsel yang ada di tangannya, “tidak perlu tanya, aku tunggu kamu, aku menunggu ingatan kamu kembali, atau tunggu setelah aku lebih mengerti kamu, kita coba, bukankah akan tahu?"

Begitu selesai, Gary menghela nafas panjang, dan berdiri, "Sudah, bangun, di rumah ada tamu."

Mikasa mengernyitkan dahi, "tamu?"

"Perempuan itu!"

Mikasa hanya menjawab "Ohh", tatapan matanya terlihat sedikit rumit.

Gary seperti nya mengerti maksudnya, Ia menuju ke samping nya, "Tidak senang? Kalau begitu aku antar dia ke Hotel saja..."

Setelah mengatakannya, Gary keluar, lalu Mikasa menarik tangannya, bertatapan dengan matanya yang sangat merah, melihatnya pun sudah tahu kalau kemarin malam Ia kurang tidur. Begitu dipikir-pikir, merasa dirinya sendiri sedikit berlebihan. Pria ini, kalau hatinya benar-benar ada pada tubuhnya tidak akan ada orang yang dapat merampasnya, tetapi jika hati nya pergi ke tempat orang lain, orang tersebut ada di mana pun juga tidak ada gunanya.

Memikirkan hal ini, ekspresi wajah Mikasa berubah dari cerah menjadi mendung, "Oke, biarkan dia tinggal di sini, kalau kamu sampai berpindah hati, ya aku cari orang lain."

Perkataannya hanya bercanda, tetapi wajah Gary terlihat buruk, pikirannya teringat pada kehadiran Eren, tidak, Ia tidak mungkin memberikan laki-laki itu kesempatan.

Gary memeluk Mikasa dengan sangat erat.

"Istriku, aku berjanji seumur hidupku ini aku tidak akan berpindah ke lain hati, kamu juga harus berjanji, tidak akan meninggalkanku."

Mikasa sangat ingin tertawa, tetapi karena melihat wajah Gary yang serius itu Ia malah berkata : "ya, Aku tahu."

Saat mereka berdua keluar, Bibi sudah menyiapkan sarapan.

Gisel menatap Mikasa, dengan senyuman yang manis menyapanya: "Hallo kakak ipar."

Melihat senyuman itu membuat Mikasa lebih bersemangat, Ia langsung menatap ke arah Gary, melihat ekspresi wajah Gary yang tidak berubah sama sekali.

"Hallo, Gisel." Mikasa menarik kursi makan, mengingat kembali masalah kemarin, merasa sedikit kikuk.

Gisel seperti nya melihat ekspresi wajahku, lalu berkata: "Kakak ipar, kemarin pergi kemana saja? Kakak ku sangat khawatir."

Mikasa menatap perempuan yang ada di depannya, melihat dengan sangat jelas kalau Ia sedang tersenyum, terlihat sangat akrab, tetapi Mikasa tetap saja tidak dapat memiliki perasaan yang baik pada perempuan itu.

"Kemarin..."

"Kemarin kakak ipar mu pergi main ke rumah temannya, ponsel nya mati, aku malah berpikir kalau Ia tidak dapat mencari arah jalan pulang." Gary tiba-tiba menyahut memotong perkataan Mikasa, lalu Ia menuangkan semangkuk sup untuk Mikasa, "Istriku, ini sup favoritmu, makan yang banyak."

Mikasa mengernyitkan dahi, melihat sup sirip ikan hiu tersebut, sejujurnya saja, Mikasa tidak menyukai sup ini, tetapi karena perkataan Gary, sup ini beracun pun Ia tetap harus memakannnya.

Aku sudah menghabiskan setengah mangkuk sup, tiba-tiba Gisel berkata, "Kak, nanti bukankah aku akan magang di departemen kakak ipar?"

Mikasa merasa sedikit ketakutan, di departemen yang sama bersamanya?

"Ya, kakak iparmu di bidang desain sangat hebat, kamu bisa belajar banyak darinya." Gary memuji Mikasa tanpa kecuali.

"Aku bahkan masih belum melewati masa percobaanku, kamu jangan menggantikanku berbicara hal yang tidak-tidak." Di saat seperti ini, Mikasa benar-benar sangat rendah hati.

"Istriku di masa percobaannya saja sudah bisa menggantikan seorang Desainer berpengalaman 7-8 tahun, bukankah sangat berbakat?"

Sedikit-sedikit memanggilnya istri, sedikit-sedikit istri, wajah merah Mikasa bahkan terus memerah, telinganya pun ikut-ikutan, Ia tidak tahan lalu langsung menatap Gary dengan tatapan tajamnya.

Perlakuan mereka berdua benar-benar membuat rencana yang direncanakan Gisel menjadi berantakan dan kacau, ekspresi wajahnya mulai tidak dapat dikendalikan, lalu meletakkan sendok, dan dengan tersenyum berkata: "Kak, kakak ipar, kalian makan saja, aku mau pergi ganti baju."

Mikasa melihat Gisel yang menjalankan kursi roda terlihat sedikit kesulitan, hatinya langsung melunak, lalu berdiri, "Gisel, sini aku bantu."

Gisel terdiam, menggelengkan kepala, dan tersenyum, "Tidak perlu, terima kasih kakak ipar, aku sudah terbiasa melakukan ini."

Melihat Gisel dari belakang, membuat Mikasa menjadi sedih, merasa kalau diri nya yang bersaing dengan perempuan ini, benar-benar tidak tahu diri, lalu dalam diri nya muncul keinginan untuk lebih memperhatikan Gisel.

Hanya saja, Mikasa sama sekali tidak mengerti, terkadang memberikan simpati kepada orang disabilitas justru dapat memberikan efek yang kurang baik.

Tidak seperti Mikasa yang bekerja di Perusahaan Panama tanpa bantuan siapapun, Gisel dibantu oleh Gary untuk bekerja di bagian desain.

Ya... Walaupun hanya sebagai anak magang.

Tapi, adik sepupu dari Perusahaan Panama, dengan identitas ini, menyimbolkan apa, semua orang tahu dan mengerti.

Sehingga segala jenis perhatian, pujian, mencapai kesuksesan.

Karena Gary tidak ingin mem-publish hubungannya dengan Mikasa, membuat kebaikan Mikasa kepada Gisel menyebabkan orang-orang mengira Ia sedang merayu dan mencari perhatian.

Contohnya saja:

Siang hari, Gary menelepon untuk mengajak Mikasa dan Gisel untuk makan bersama.

Mikasa mencari berbagai jenis alasan untuk mengatakan kalau Ia dipanggil atasan.

Sore hari, berita Mikasa yang makan bersama dengan Gary sudah tersebar luas dan mengira kalau itu adalah hasil dari rayuannya.

Contoh lainnya: Gary membelikan Mikasa dan Gisel makanan, karena ingin melihat Mikasa, Gary menyuruh Mikasa naik untuk mengambil dokumen.

Sore hari Mikasa mendapat snack dari bosnya, Gary. Eh beritanya tersebar lagi.

....

Sehingga, beberapa hari kemudian, Mikasa dikenal sebagai kakinya Gisel, semua orang tidak suka, semua orang mencemoohnya.

Karena Mikasa tidak ingin mengganggu Gary dengan hal-hal ini, Mikasa pun tidak memberitahu Gary.

Sedangkan Gisel hanyalah sebuah kata yang tidak pernah dikatakan.

Di suatu hari, di ruangan teh, "Gisel, kamu lain kali jangan biarkan Mikasa berada dekat dengan kakakmu, dia, seperti nya ingin menjadi Cinderella." Tidak tahu siapa yang mengatakan ini.

Selanjutnya berita yang terjadi di ruang teh pun meledak.

Segala sesuatunya berhubungan dengan Mikasa

Sedangkan mereka tidak tahu kalau orang yang diceritakannya ini berada di ruangan sebelah.

"Kalian sudah salah paham dengan Kak Mikasa, sebenarnya, Ia terhadap kakak ku tidak ada apa-apa, Ia sangat baik, melihat kaki ku seperti ini, jadi Ia banyak membantuku." Suara Gisel sangatlah lembut.

Begitu Mikasa mendengar perkataan Gisel, Ia merasa tidak heran Gary sangat menyayanginya, sifatnya sangat baik.

Lalu Ia meninggalkan tempat itu, kembali ke ruangan kerja, sehingga Ia tidak mendengarkan hal-hal penting selanjutnya.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu