Cantik Terlihat Jelek - Bab 136 Bertemu Tifa, Kejutan Akan Takdir Tuhan

"Devan? Nona Clover, sepertinya kamu memanggil orang yang salah?" Suara itu dingin, tanpa sedikit kasih sayang.

“Aku……” Clover agak menoleh kesamping, jarinya meremas rambutnya, agak malu, tetapi tidak marah, sudut bibirnya agak sedikit terangkat.

Di sini, melihat Felice dan Helena menatapnya dengan penuh arti.

“Dia baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir.” Suara dingin itu datang lagi, setelah mengatakan kalimat ini, terdengar bunyi ‘tutut…‘ dari dalam telepon.

“Devan, dia tidak tahu bahwa kamu adalah Sherin, kamu jangan marah dengannya ya.” Helena melihat ponselnya, dan mewakili putranya menjelaskannya.

Clover menggelengkan kepalanya, dia tahu bahwa Devan pasti sangat kecewa dengan tingkah lakunya.

Kemudian, sepertinya kedua orang itu takut bahwa Clover akan lari, keduanya kemudian mengikutinya pulang ketempat tinggalnya, dan menyuruhnya mengemas semua barangnya.

Ketika mereka bertiga baru saja memasuki halaman, mereka melihat Momo dengan kaki pendek itu, memegang kincir angin di tangannya dan berlari di halaman, tertawa terbahak-bahak, Momo mendengar suara kemudian menolehkan kepalanya, menatap Clover, mengulurkan kedua tangan kecilnya dan mulut kecilnya memanggil "Ma, kenapa kamu kembali begitu cepat?" Hari ini adalah hari Sabtu, sekolah Momo libur.

Senyum itu, seakan-akan bisa membuat hati Clover berubah menjadi air dalam sekejap.

Maju beberapa langkah, dia kemudian memeluk Momo dan menciumnya.

“Ma……Mama? Clover, anak …… ini? Apakah kamu menikah dengan orang lain lagi?” pandangan Helena muncul keheranan, dan juga cemas, jika Clover ini sudah menikah, terus bagaimana dengan putranya Devan?

Clover terdiam sebentar, dia baru terpikir ada Helena dan Felice, menoleh melihat mereka, memegang tangan Momo, dan melangkah maju, kemudian membungkukan badannya, menunjuk Helena, dan berkata kepada Momo: “Momo, ini adalah ibu dari ayahmu, cepat panggil nenek.”

Momo memandang Helena yang ada didepannya, dia teringat, dia pernah bertemu dengannya ketika pada hari pernikahan ayah Yuta, dia melihat Helena sangat baik terhadap kakaknya, hatinya merasa masam, dan kepalanya menoleh kesamping, “ Dia adalah nenek dari anak kecil yang tidak berperasaan itu, bukan nenekku.”

Clover tertegun, dan tiba-tiba tersadar kembali, setelah pulang dari pernikahan Yuta hari itu, Momo dan dia pernah menyebutkan tentang Simon. Pada saat itu, dia berkata bahwa Simon sangat tidak punya perasaan, sama seperti dengan ayahnya, Clover sudah menjelaskan kepada Momo bahwa kata “Tidak punya perasaan” itu tidak bisa digunakan seperti ini, tapi tidak menyangka, Momo masih begitu keras kepala.

Berhenti sebentar, Clover merasa tidak enak dengan Helena dan tersenyum, “Tante, Momo masih kecil, belum mengerti apa-apa, kamu jangan bawa sampai kehati, coba kamu lihat, dia mirip dengan siapa?”

Helena memandang dengan penuh perhatian pada anak yang bersandar di lengan Clover, anak itu memiliki mata besar, hidung mancung, bibir tipis dan agak sombong, sangat lucu ...

“Kakak, dia benar-benar mirip dengan Devan ketika kecil……”

“Iya!” Helena juga berpikir seperti itu, dia memandang Clover dengan ragu dan menelan air liurnya, "Apakah ini cucu perempuanku?"

Clover mengangguk dan menghelas napas lega, untungnya anak ini mirip dengan ayahnya, kalau tidak, pastinya butuh waktu yang lama untuk menjelaskan kepada mereka.

“Astaga……aku…..aku mempunyai cucu lagi, kamu……kamu ini, kamu, kamu…… aiyo, keluarga……keluarga kami benar-benar berhutang banyak kepadamu……”

Setelah berkata, dia langsung memeluk Clover dan menangis seperti anak kecil.

Felice yang dibelakangnya tidak berdaya dan menggelengkan kepalanya, wajahnya juga tidak bisa menahan lagi dan mengeluarkan senyuman.

Pada hari yang sama, Helena membawa Clover pergi tinggal di vila keluarganya.

Di sini, Clover juga bertemu Tifa, dokter yang menyelamatkannya.

Ketika Clover berjalan masuk ke rumah dengan anaknya, Tifa sedang duduk di sofa menonton TV dan melihatnya berjalan masuk, pastinya dia terkejut dan juga melihat ibunya memegang tangan Clover.

Dia terkejut tetapi tetap berdiri dan menyambutnya.

“Bukankah kamu temannya Yuta? Mengapa kamu datang kerumahku?”

Helena dan Felice saling menatap dan bertanya dengan serempak: "Apakah kalian kenal satu sama lain?"

Tifa mengangguk, “Iya……” Pandangannya tertuju pada anak yang ada dilengan Clover, Ketika dia melangkah maju, dan mencubit wajah Momo. "Aiyo, ini adalah anak yang kamu lahirkan pada saat itu? sudah tumbuh sebesar ini? "

Menoleh kebelakang, melihat muka Helena yang tertegun, “Ma, anak dia ini aku yang membantunya melahirkan, pada saat itu, kakak menikah, dan aku pamit kerumah sakit untuk konsultasi, pasien itu adalah dia.”

Setelah itu, dia membungkuk dan mengambil buah anggur di atas meja dan memasukkannya ke dalam mulut.

Disini Helena menepuk punggungnya dengan kuat, dan anggur tadi yang baru saja masuk kedalam mulut, kemudian langsung terjatuh keluar.

“Ma, apa yang kamu lakukan?” Tifa mengerutkan kening.

“Dasar kamu, kamu sudah pernah bertemu dengan dia, mengapa kamu tidak memberitahu kami? Dia begitu mirip dengan Simon, apakah kamu tidak menyadarinya?”

Tifa mengambil anggur dan menaruhnya kedalam mulut lagi, dengan cepat mengunyahnya, “Ya aku pikir juga begitu……”

Terdiam sekejap "Oh, malam itu, pada hari sepupu menikah, aku ingin mengatakannya ketika kita sedang makan, tetapi aku mendapat telepon dari rumah sakit dan mengatakan bahwa dia akan segara melahirkan, jadi aku tidak sempat mengatakannya……” Berbicara tentang ini, mulutnya berhenti mengunyah, setelah beberapa saat, matanya terbuka lebar dan menarik Helena, "Ma... apakah dia ..."

Helena mengandeng tangan Clover “Sini, ayo duduk.”

“Dia adalah ibu kandung Simon, kamu yang membantunya melahirkan, itu adalah putri kakakmu, bagaimana kamu bisa begitu tidak perhatian? Jika kamu sudah menyadarinya dari awal, apakah kakakmu akan menikah dengan wanita itu? Akankah mereka menjalani hidup yang sengsara itu selama bertahun-tahun?”

Helena sambil berkata sambil menarik Tifa kesamping dengan gelisah, kemudian duduk disebelah Clover, meletakan buah didepannya, “Clover, sini, makan sedikit buah, kamu mau makan apa, aku langsung menyuruh orang pergi beli untukmu.” Cinta yang tulus dan hangat itu membuat mata Clover memerah karena sudah bertahun-tahun tidak pernah merasakannya.

“Terima kasih tante.”

Clover telah mendengar tentang ibu mertua yang kurang cocok dengan menantunya, juga telah mendengar tentang ibu mertua yang rewel, maka, Clover sangat terkejut dan tersentuh dengan tingkah laku Helena sekarang.

Kota Ciput saat ini sudah larut malam.

Ketika Gabriel memasuki ruang belajar, dia melihat Devan berdiri didekat jendela, punggungnya sangat ramping, dan sebatang rokok yang masih menyala terjepit diantara jarinya, dilantai, terdapat banyak sisa batang rokok.

Gabriel menghampirinya, memeluknya dari belakang dan wajahnya menempel dipunggung Devan, dengan perlahan berkata: “Devan, kamu tolong kurangi merokok, itu tidak baik buat kesehatan.”

Devan mengerutkan keningnya, membuang puntung rokoknya, berbalik dan langsung mendorong Gabriel pergi.

Sejak kejadian itu, dia tidak pernah bersikap lembut pada Gabriel lagi seperti sebelumnya, dan dia bahkan tidak mau mengatakan sepatah kata pun kepadanya kecuali kata-kata yang diperlukan.

Dalam kata-katanya, hanya sebagai tanggung jawab untuknya.

Artinya hanya sampai tahap legalisasi status pernikahan.

Tangan Gabriel merangkul leher Devan dan ingin menciumnya, tetapi setelah melihat pandangan Devan yang tidak menginginkannya itu, tangannya langsung jatuh.

“Devan, apakah kamu sangat membenciku? Karena kamu menikahiku, kamu kehilangan dia?”

Devan tidak menanggapinya, pada saati ini, ponselnya tiba-tiba berdering, “Kamu pergi tidur saja……”

Setelah berkata, Devan berjalan melewati dia, menuju ke belakang meja belajar, melihat itu adalah panggilan video-call dari ibunya, berhenti sebentar, ketika pintu ruang belajar ditutup lagi, kemudian berjalan ke samping jendela dan mengangkatnya.

“Ma, apakah ada masalah?”

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu