Cantik Terlihat Jelek - Bab 283 Wanita yang Berlutut Untukmu

Sampai ke kantor, Gary dari jauh sudah mendengar suara Levi .

“Orang lain sekalinya syuting, minimal 20 juta bahkan sampai ratusan juta rupiah, kenapa aku syuting hanya jutaan rupiah saja paling banyak, memangnya aku yang lebih jelek dari mereka? Ini sudah jelas mengganggu saja.”

Mendorong pintu, wajah Gary muram, “ribut apa ? Apa ini tempat untuk kamu ribut?”

Levi melihat Gary, segera bangkit berdiri, “Kakak ipar, di kantor, adik kamu bukannya ada saham? Aku lihat dia, tidak menghormati adikmu.”

Gary melepaskan jaketnya, mencopot kancing bajunya, kedua tangan dan dadanya, bersandar di meja kerja, melihat Levi, “Orang lain sekalinya syuting, minimal 20 jutaan, bahkan sampai ratusan juta rupiah, orang lain kalau tidak orang yang terkenal di dunia hiburan, ya orang yang terkenal secara internasional, kalau kamu? Kamu siapa? Kalau, kamu tidak puas, kamu bisa berhenti saja, cari perusahaan lain, aku lihat perusahaan mana yang akan memberi jutaan rupiah untukmu yang tidak terkenal?”.

Levi agak takut dengan Gary, mendengarnya bicara seperti itu, momentumnya hilang dalam sekejap, bergumam: “tapi mereka tahu kamu itu suami kakakku, tapi malah masih sepelit itu.”

Gary mengambil nafas, berdiri tegak, kedua tangannya dimasukkan ke kantong,

“Levi, ada suatu hal, aku merasa harus diberitahu ke kamu, aku dan kakak kamu sudah bercerai, aku bukan lagi suami kakak kamu, tapi, kalau kamu mendengarkan aku dan kakak kamu, aku tetap akan membantu kamu, tapi, kalau kamu tidak ingin berusaha sendiri, tapi hanya mau uang banyak saja, maaf, aku juga tak ada kewajiban lagi untuk mengurusmu.”

Selesai bicara, ia memutari meja kerja, duduk di kursi, “Dono, laporkan jadwal hari ini.”

Levi malah terdiam di tempatnya," bercerai?"

“Kakak ipar, kamu bercanda kan?”

Gary tidak mengangkat kepalanya, “kamu bisa tidak percaya, terus saja ribut, tunggu sampai pekerjaanmu habis, kamu pasti percaya.” selesai bicara, ia terdiam sejenak, mengangkat kepala, melihat Levi “bos di sana bilang padaku, kamu berbakat di bidang ini, hanya saja tidak bersedia merakyat, ingin sekali jalan langsung melejit, Levi, aku kasih tahu kamu, tidak ada seorangpun yang sukses, tanpa berusaha, tanpa berkeringat, kalau kamu terus memperlakukan hidupmu dengan sikap seperti ini, siapapun tak bisa menyelamatkanmu.”

Levi menghembuskan nafas dingin “berusaha? Berkeringat? Bagaimana kamu tahu kalau aku tidak juga? Aku……”

“Memangnya kamu juga? Sekalinya ada waktu, kamu langsung main game, bergaul dengan sekumpulan wanita, inilah usaha kamu, keringat kamu? Dengan kamu seperti ini, perempuan itu masih demi kamu, berlutut di depan bosmu supaya tidak memberhentikanmu, aku lihat, ia dibutakan.”

“Kamu……kamu bilang apa?” Levi maju selangkah, melihat Gary dengan sangat tidak percaya, “kamu bilang, siapa yang berlutut dan memohon bosku?”

Gary meliriknya, “coba tanya hati nuranimu sendiri, wanita mana di sisi kamu yang bisa melakukan hal itu untukmu? Selesai mempermainkan orang, perutnya sudah besar, langsung tak peduli dan bertanya, bos mau memberhentikan kamu, orang lagi hamil, berlutut memohon ke bosmu, dengan membawa surat keterangan hamil, kalau tidak, dengan gaya kamu yang sembarangan itu, kamu kira bisa bergantung padaku? Benar-benar tidak tahu malu sampai menganggap bosmu seakan tak terlihat?”

Gary bicara sampai sini, kemudian mengeluarkan setumpuk foto dari laci dan dibuang ke arah Levi.

“Kamu lihat sendiri, kamu ini sedang melakukan apa saja? hanya foto beberapa potret saja, sudah berasa artis? Pergi saja, main dengan wanita, sok-sokan, Levi,kakak perempuanmu kenapa bisa punya adik laki-laki seperti kamu ini.?”

Menghadapi serangan Gary, Levi untuk waktu yang cukup lama tidak tergerak hatinya, otaknya penuh dengan wanita yang berlutut memohon pada bos, demi pekerjaannya.

“Aku pergi dulu.” ia bicara dengan wajah dingin, berbalik badan, langsung lari ke luar, Dono masuk dari luar, kebetulan bertabrakkan dengannya.

“Situasi apa ini? Kamu kasih tahu dia.?”

Gary mengulurkan tangannya, “perlihatkan aku jadwalnya.”

Menerima jadwal yang diserahkan Dono, Gary berpikir, kemudian mengeluarkan telepon genggam lagi, menelepon Clover.

“Halo, Kak, ada apa?”

“Clover, Kakak mau minta bantuan kamu……”

5 menit kemudian.

“Kak, yang kamu katakan, aku paham, tapi, Kak, kamu dan istrimu belakangan ini ada masalah ya, 2 hari yang lalu aku pergi ketemu seorang teman, menyadari kalau ternyata ia tinggal di seberang rumah temanku, mendengar kata temanku, sudah tinggal berhari-hari disana, kalian........kenapa bisa pisah rumah.?”

Gary meraba-raba bibirnya, “Clover, aku sudah bercerai dengannya.”

“Apa.?”

Gary mendengar suara gelas terjatuh, “tidak apa-apa kan? Emosimu jangan sampai terguncang.”

“Kak, masalah sebesar ini, kenapa kamu bahkan tidak bicara padaku? Kamu……sebenarnya kenapa? Kenapa bisa tiba-tina bercerai? Kamu tunggu saja, sekarang aku pergi ke kantormu.” selesai bicara, telepon langsung dimatikan.

Devan mendengar suara itu, keluar dari ruang belajar, melihat Clover berjalan keluar dari balkon dengan penuh amarah, menariknya, memeluknya, “ini kenapa lagi? Dokter bukannya sudah pernah kasih tahu kamu, kondisi bayimu tidak stabil, beberapa bulan ini, suasana hatimu tak boleh terlalu terguncang? Kenapa tidak menurut lagi.?”

Clover ragu-ragu sebentar, akhirnya bicara juga, “Kakakku bercerai dengan Mikasa, harusnya sudah cukup lama, tanpa disangka ia sekarang baru kasih tahu aku.”

Devan melepaskannya, “mereka menikah dengan cara seperti itu, setelah menikah ada masalah, pastinya kurang lebih, bercerai itu salah satu yang masuk akal.”

Clover memukul dada Devan, “apa maksudnya salah satu yang masuk akal, kakakku bercerai, kamu merasa itu sudah seharusnya terjadi.?”

“Mereka terlalu terburu-buru menikah, Kakak iparmu mencintai kakakmu terlalu dalam, tapi, kakakmu, cintanya pada kakak iparmu, malah baru tumbuh, hubungan tak seimbang seperti ini, dalam waktu lama, wajar saja kalau bertengkar.” Devan sambil bicara, sambil menggenggam tangan Clover, dan menciumnya.

“Orang hebat saja merasa kesulitan menyelesaikan masalah keluarga, sedangkan kamu, jangan ikut campur lagi, perasaan laki-laki kadang itu datangnya telat dibanding perempuan, berikan kakakmu sedikit waktu.”

Emosi Clover kembali cukup tenang, ia mengedipkan matanya, “maksudnya, aku tak perlu pergi.?”

Devan mengangguk, “kalau kamu memang harus pergi, aku temani.”

Clover melihat Devan, sejak tahu kalau ia hamil, kandungannya tidak stabil, pria itu bahkan tidak pergi ke kantor, semua pekerjaan dibawa ke rumah, mengurusnya sudah hampir seperti tak mau meninggalkan selangkahpun, hanya tidak menemaninya ke toilet saja.

Berpikir-pikir lagi, “baiklah, tunggu sementara waktu, aku rasa kakakku ada rasa sama Mikasa, barusan bahkan meminta aku bantu adik laki-lakinya (Levi) ? Biarkan ia rugi sendiri, supaya lebih dewasa.”

Devan mengelus-elus kepala Clover, “kamu juga sudah lebih dewasa.”

“Gombal!”

Setelahnya Clover mengirim pesan pada Gary, “masalah percintaan, sekalinya terlewat, mungkin saja seumur hidup, aku tak tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua, tapi, Kak, aku percaya pasti salahnya ada padamu, perempuan yang bisa suka diam-diam selama bertahun-tahun itu, kalau bukan kamu yang membuatnya marah, ia tak mungkin rela bercerai, kamu begitu, aku juga tak pergi deh, kamu introspeksi sendiri saja, kalau ada yang perlu dibantu, bilang saja.”

Saat pesan diterima, Gary sedang meeting, melihat pesan itu, raut wajahnya secara jelas semakin muram, membuat orang yang ada di tempat itu, semuanya merasa gelisah, takut ada salah dimana.

Setelah meetingnya selesai, kurang lebih di dahi setiap orang, ada keringat.

“Malam hari, ia akan pergi ke tempat ini untuk gym.” Dono selalu duduk di sisi Gary, saat pesan singkat Clover datang, ujung mata Dono melihat sekilas, tahu masalahnya ada dimana.

Maka dari itu, orangnya baru saja akan pergi, ia langsung mengirim lokasi kepada Gary.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu