Cantik Terlihat Jelek - Bab 750 Merasa Tersanjung

Rendi yang berdiri didepan pintu, dia yang sudah melepaskan pakaian syuting, dan sekarang memakai riasan modern, terlihat tampan, hanya saja pakaian olahraga itu di tubuhnya, dilihat bagaimanapun seperti anak SMA, sangat muda.

Membuat dia merasa jika dirinya sendiri sudah tua.

“Kamu mencari Kenbo? Dia pergi ke tempat sutradara.”

Tangannya masih mengupas bawang.

Rendi melihat Fisi, bibirnya terangkat, “Kak Fisi, kamu panggil aku Rendi saja, kedatanganku, untuk berterima kasih kepadamu, hari ini di lokasi syuting, terima kasih.”

Sambil berkata, membungkukkan badan 90○, menghormat kepada Fisi.

Fisi yang merasa tersanjung bergerak mundur dua langkah.

Sejak kapan dia memberi rasa hormat kepada orang lain, dengan begitu… dengan begitu besar?”

“Itu… hanya membantu saja.”

Selesai berkata, dia menyelipkan rambut yang jatuh ke belakang telinga, melihat Rendi dan berkata :”Tapi, ada sesuatu, aku tidak tahu boleh mengatakan atau tidak.”

Rendi menglengkungkan bibir, “Kak Fisi silahkan katakan.”

“Kamu seharusnya mencari asisten yang sedikit profesional, jangan melihat diri sendiri karena masih muda, tidak mencintai tubuh sendiri, kelak saat tua, akan merepotkan jika menjadi akar penyakit, pekerjaan seperti kalian ini, harus sangat menjaga tubuh dengan baik.”

“Dengan popularitasmu sekarang, kamu bisa meminta untuk mengganti asisten kepada perusahaanmu.”

Walaupun tahu ini terlalu ikut campur, tapi, Fisi mengingat, wajah Rendi yang menjadi pucat hari ini di lokasi syuting, dia tidak tahan lagi.

Rendi terdiam, mendongak melihat Fisi, tatapannya, dari tidak bercahaya, menjadi sedikit bercahaya, sesaat kemudian, baru berkata perlahan.

“Baik, aku sudah tahu, terima kasih perhatian kakak Fisi, kalau begitu, aku pergi dulu.”

Fisi mengangguk, lalu berteriak menahan dia, “ Ren … Rendi, tunggu sebentar.”

Sambil berkata, dia berbalik, masuk ke dalam kamar, mengambil mangkuk kaca, memasukkan sup daging kambing yang baru selesai dimasak, lalu dari dalam kulkas, mengeluarkan 2 bungkus bubuk jahe, lalu memberikan kepada Rendi.

“Ini, sebelum tidur, seduh dengan air dan minum, bisa menghangatkan, dan juga ini sup daging kambing, makanlah selagi hangat, bisa membuat lambungmu nyaman.”

Rendi tertegun sebentar, lalu mengulurkan tangan mengambil dari tangan Fisi.

Fisi menyadari, tangannya sedikit gemetar.

Menarik napas, takut jika dia akan membungkuk lagi, buru-buru berjalan mundur, “Itu, aku masih memasak, kalau begitu, aku tidak antar kamu lagi.”

Sampai terdengar suara pintu ditutup, dalam pikiran Fisi masih terus memikirkan, reaksi Rendi tadi, dan juga tangannya yang gemetar.

Hanya semangkuk sup, apa yang tidak pernah dimakan oleh artis besar, kenapa terlihat begitu terharu?

Saat makan

“Memikirkan apa? Saat makan, tidak serius.”

Fisi mendongak, melihat Kenbo, sesaat kemudian, berkata,

“Kenbo, sepertinya kamu sedikit berubah.”

“Jangan mengalihkan pembicaraan.”

“Dulu kamu tidak pernah peduli apa yang aku pikirkan?”

Bahkan saat dia masuk rumah sakit, juga hanya membalas satu kata “em” saja.

Kenbo terdiam beberapa saat, hatinya merasa bersalah, semua orang mengatakan dia dingin, dia tidak pernah menyangkal, juga tidak merasa harus berubah.

Tapi, saat tahu orang yang berada disisinya selama 9 tahun, melewatkan karena kedinginannya.

Dia sedikit menyesal.

Menghindari pandangan Fisi, “Jadi, bukankah kamu akhirnya pergi juga?”

Sebuah pertanyaan kembali, membuat tangan Fisi menjadi kaku, lalu menjawab “oh”, mengatakan begitu panjang, pada akhirnya takut tidak baik padanya, jadi dia baru pergi?

Dia menarik bibir, tersenyum kaku, “Kalau begitu, terima kasih atas perhatian Kakak Xiao, aku tidak apa-apa.”

Selesai makan, dia memesan bubur biji-bijian yang akan dijadikan sarapan besok, memeras segelas jus jeruk untuk Kenbo, dan mengambil pakaian yang akan dicuci.

“Kenbo, jus jeruk, ingat diminum, aku pergi dulu.”

Dia mengakui, suasana hatinya hari ini sedikit terpengaruhi karena Rendi, membuatnya merasa tidak bisa tinggal lebih lama di tempat Kenbo.

Berbalik dan belum pergi, lengannya ditahan oleh Kenbo, “Aku tidak berharap, karena suasana hatimu sendiri, mempengaruhi pekerjaannmu, jadi, katakan dengan jelas.”

Fisi mengernyit, menoleh, melihat Kenbo, kehangatan yang tiba-tiba dia berikan membuat Fisi tidak bisa beradaptasi.

“Kamu tahu kesabaranku tidak bagus!”

Sambil berkata, Kenbo melipat tangan di dada, berjalan ke belakang pintu, sikapnya menunjukkan seperti jika tidak mengatakan, maka jangan harap bisa pergi.

“Jika aku katakan, kamu pasti akan memarahiku!”

Fisi menundukkan kepala, melihat kedua kakinya, poninya yang panjang jatuh terkulai di depan wajahnya.

Dia mendengar Kenbo menarik nafas, tahu jika dia akan marah, buru-buru berkata: “Aku merasa menjadi aktor, sebenarnya juga tidak begitu bagus!”

“Apakah karena Rendi ?” Kenbo bertanya dengan suram.

Fisi mendongak, melihat Kenbo, berkata dengan terkejut :”Kenapa kamu bisa tahu?”

Selesai bertanya, lalu merasa dirinya sendiri sangat bodoh, walaupun Kenbo tidak pernah mencampuri urusan orang lain, tapi, bagaimanapun juga sudah bergabung di industri ini selama beberapa tahun, apa yang didengar dan dilihat, tidak lebih sedikit dibandingkan dengannya.

Dan dia, berada disisinya beberapa tahu, kenapa bisa langsung menebak dengan benar.

“Aku… aku hanya merasa anak itu terlalu kasihan!”

“Anak?” Fisi mengangguk, “Benar, dia masih sangat muda, baru berumur 21 tahun.”

Kenbo menarik sudut bibirnya, tidak bisa berkata-kata, lalu menarik nafas, bertanya dengan suara rendah dan berat:

“Baiklah, katakan, kenapa dia bisa terlihat kasihan.”

10 menit kemudian.

Pria di atas sofa, mengernyitkan dahi, wanita yang berdiri di sampingnya, menundukkan kepala.

“Fisi, aku peringatkan kamu, jangan terlalu banyak ikut campur.”

“Aku tidak ada, aku hanya meratapi!” Lalu dengan senyum terpaksa, segera berkata dengan ramah: “Hari ini aku di lokasi syuting, ikut campur karena takut kamu kedinginan.”

Kenbo melirik dia, berkata dengan dingin:

“Lain kali tidak peduli demi siapa, hal seperti ini, tidak boleh urus, mengambil gaji dariku, tapi mengurus hal orang lain, apakah menurutmu itu cocok? Lain kali jika seperti itu lagi, potong gaji.”

Selesai berkata, berdiri dan berjalan ke kamar melewatinya.

Dahi Fisi mengernyit, meskipun dia tidak menunjuk Kenbo bisa mengatakan kata-kata yang baik, tapi sikap seperti ini, benar-benar…..

Melihat ke punggung Kenbo, dia tidah tahan bergumam dengan suara rendah, “Diri sendiri bukan orang baik, masih tidak memperbolehkan orang lain menjadi baik, tidak berperasaan!”

Tidak disangka, Kenbo berhenti didepan pintu, berbalik, melihat Fisi, “Kamu baru tahu?”

Lalu, terdengar bunyi “baam” suara pintu ditutup.

Fisi mengambil buku di atas meja, ingin melemparkan ke arah pintu, tapi berpikir lagi, lalu meletakkan kembali.

Karakter kakak, sebenarnya dari kecil memang seperti ini.

Tidak peduli terhadap siapapun, tapi, sebenarnya, dia tahu, ini adalah caranya untuk melindungi diri sendiri.

Adegan syuting keesokan harinya, adalah Kenbo, Rendi dan juga Asuna.

Karena lokasi syuting sudah diganti, jarak dengan hotel sedikit jauh, maka dia bangun lebih awal, sudah menyiapkan makanan untuk nanti siang.

Meletakkan dalam kotak pengawet panas.

Lokasi syuting

Pagi hari, Kenbo syuting adegan bersama dengan Asuna dan Rendi, karena Asuna memiliki adegan masuk ke dalam air, maka Yuni langsung mengikutinya kesana.

Dia berada di ruang istirahat lain, membantu Kenbo memilik pakaian untuk siang nanti.

“Fisi…”

Tiba-tiba, dia mendengar ada orang memanggilnya dari belakang, secara tidak sadar berbalik, tidak melihat dengan jelas orang itu siapa, sebuah tamparan melesat ke wajahnya.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu