Cantik Terlihat Jelek - Bab 720 Pemeran Utama Wanita Dan Pria, Cerita Baru

Rumah Mo.

“Pa, kamu semalaman tidak tidur, adik dia juga tidak bisa lari, untuk apa terburu-buru?”

Deco menatap rumah Mo, membalikkan kepala menatap dua orang itu karena gembira, wajah senior itu penuh dengan kebahagian.

“Itu adalah kekasih ayahmu dikehidupan lalu, saat adikmu lahir, ayahmu bahagia sampai minum alkohol di ruang persalinan? “ Ibu Hamdan bercanda.

Ayah Hamdan mengangkat kepala, tertawa terbahak-bahak.

Orang tua aneh yang seperti ini, membuat Deco tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu.

Mimi tidak pernah menduga, dia suatu hari, masih bisa bertemu dengan papa dan mamanya sendiri.

Saat pasangan paruh baya itu, memeluk dia menangis dengan sedih, tangannya membeku diudara, kebingungan.

“Aku adalah papamu, saat kamu tidak ada lagi….anakku, kami mencari kamu dengan sangat susah!"

“Kakekmu sudah meninggal, kamu sendirian, kamu sendirian….bagaimana melewati hidup?”

“Apakah kamu pernah belajar? Kakakmu mengatakan bahwa kamu tumbuh di gunung besar itu? Lalu kamu, dimasa kecilmu, apakah ada teman bermain? Kakek kamu dia, dia….”

Ibu Hamdan berkata dengan penuh semangat dan menjadi terengah-engah.

“Masih ada lagi, sejak kapan kakek meninggal? Kenapa bisa meninggal? Setelah dia pergi, kamu sendirian lagi….”

Ayah Hamdan adalah pemimpin yang agung disepanjang hidupnya, saat ini, dihadapan putrinya, bersemangat terlalu kelewatan.

Mimi menggunakan dua tangan menutupi wajah, air matanya mengalir deras, kali ini, dia benar-benar hidupnya sudah sempurna.

Dan kali ini, di kota H yang jauh.

Fisi berdiri di jalan tempat orang datang dan pergi, pandangan tertuju didepannya, poster yang sangat besar itu, wajah yang cantik itu, masuk ke mata lagi dan masuk ke hati lagi.

Kenbo, aku sangat merindukanmu!

Apakah kamu sudah lupa, ada seorang yang bernama Fisi?

Lagipula bagi kamu, dia bukan siapa-siapa.

Tetapi dia, justru masih ingat, satu per satu tampilan saat bertemu denganmu.

Meskipun selamanya tidak bisa lupa, tidak bisa dilupakan!

Masih ingat, saat berumur 17 tahun, setelah ujian masuk perguruan tinggi, dia pergi ke hotel orang kaya, bekerja sebagai pelayan kamar.

Meskipun dia masih muda, tetapi sebelumnya pernah bekerja dibeberapa hotel kecil, dalam hal ini, sudah cukup luar biasa.

Dari membersihkan, mengganti seprai, sampai memeriksa kamar dan lain-lain, semuanya sangat terampil.

Dia orang ini, sedikit terlalu baik.

Jika ingin melakukan suatu hal, pasti bisa berusaha dengan sekuat tenaga, melakukan yang terbaik.

Jadi, meskipun masih muda dan juga pekerjaan paruh waktu, juga sangat berpengalaman.

“Fisi, hari ini ada artis populer yang datang kesini, kami semua berganti shift untuk pergi ke lobi, apakah kamu ingin ikut?”

Fisi meremas tangannya, mengambil seprai kasur, menyebarkannya diatas ranjang, membalikkan kepala menatap rekan kerjanya Viane, menyipitkan mata, “Apakah ada tips? Atau keuntungan lain?”

Viane membuka mulut, menarik nafas dalam-dalam, menunjuk kearah Fisi, mengoyangkan jarinya, “Uang uang uang, itu adalah artis populer, Kenbo, apakah kamu pernah mendengar Kenbo ? Artis yang belakangan ini sangat memanas, orang lain bertemu dia, bermimpi pun tidak bisa, kamu bahkan masih menginginkan tips?”

Fisi menenangkan ekspresinya, melipat seprai ke bawah tempat tidur, dengan ekspresi lemah berkata dua kali, “Tidak ada tips, kalau begitu aku tidak pergi, aku tidak punya waktu luang untuk mengejar artis, kamu pergi saja!”

Tahun ini, dia demi masuk ke perguruan tinggi, bukan hanya menonton TV, melihat komputer, bahkan ponsel pun, demi menghemat biaya kuota data, selain panggilan telepon, sama sekali tidak pernah membuka 4g, jadi, artis apa, populer atau tidak.

Dia tidak berani untuk tertarik, tidak ada hubungannya dengan dia.

Menurutnya, itu adalah topik yang hanya bisa dibahas dan dilakukan oleh orang kaya.

Selama sisa hidupnya, dia hanya meminta untuk bisa bertahan hidup.

“Kamu…Kamu…Fisi, kamu benar-benar membuat hidup diri sendiri terlalu murahan. “ Viane mengerutkan kening dan melototinya.

Fisi tidak peduli dengan hinaan Viane, melewati dia, pergi merapikan wastafel, ada beberapa penghapus make up yang dibuang dari atas oleh orang lain, dia berbalik dan melihat, “Sangat mubajir, semuanya masih baru, juga sudah dibuang.”

Sambil berkata, mengambilnya, memasukkan ke kantong sendiri.

Membuat Viane yang melihat sudah hampir muntah darah.

Tiba-tiba, Fisi membalikkan kepala, menatap dia, dengan ekspresi gembira, “Ngomong-ngomong kalian semua pergi ke aula depan, kalau begitu bukankah kamar hari ini, bisa aku yang rapikan? Kalau begitu aku hari ini, bukankah akan menjadi kaya?”

Saat dia berbicara, sepasang mata dia bersinar.

Meskipun didalam hotel, perintah ini tidak diperbolehkan, tetapi mereka melakukannya secara pribadi.

Viane menggelengkan kepala tidak bisa berkata-kata lalu menghela nafas, pergi.

Menunggu Fisi selesai membersihkan seluruh kamar dilantai satu, bersiap naik keatas, pintu lift terbuka, seorang pria, dikelilingi orang-orang, berjalan keluar dari lift.

Karena kereta pembersih dia menghalangi jalan, dia buru-buru menarik sedikit.

Tanpa sadar menghadap ke orang yang datang, mengangguk.

“Seprai ku, kamarku, tidak perlu dibersihkan, perintahkan.”

Dia mendengar orang yang datang berkata demikian, suaranya sangat bagus, dia mendesah dalam hati.

“Baik baik baik, ini aku tahu, aku langsung perintahkan.”

Percakapan dua orang itu, membuat Fisi tanpa sadar mengangkat kepala melihat orang yang ada diseberang.

Hanya satu pandangan, dia tidak akan berpaling lagi.

Orang itu sepertinya sudah terbiasa dipelototi oleh orang lain, bahkan tidak memandang dia sekalipun, langsung berjalan menuju kamar.

Melihat punggungnya, tangan Fisi yang memegang kereta pembersih, sangat bergetar, kedua bibirnya, juga ikut bergetar.

Saat ada rasa pahit dan asin dimulutnya, dia baru menyadari, bahwa dia menangis.

Ingatan diputar kembali.

“Sudah tumbuh dewasa, tidak menikah, tidak boleh berhubungan intim dengan pria, dengar tidak?”

Musim panas tahun itu, Kenbo berusia 13 tahun, dia berusia 12 tahun.

Pada saat itu, dia tampaknya sudah mengerti cinta yang tulus, dia malah berpikir, “Naik ke ranjang” adalah maksud dari tidur.

Tetapi, kata-kata itu, masih tetap diingat dalam hatinya.

Juga dihari musim panas itu, seorang kaya raya, datang membawa Kenbo pergi.

Dekan mengatakan, selama bertahun-tahun, itu adalah orang baik yang membantu studinya.

Saat Kenbo pergi, membuat dia menunggunya, dia mengatakan, bahwa pergi sebentar saja lalu kembali.

Tetapi setelah dia pergi, tidak penah kembali lagi.

Saat itu Kenbo dipanggil Carles, saat itu dia, dipanggil Carles.

Mereka bukan adik dan kakak, marga itu mengikuti marga keluarga direktur di panti asuhan, tetapi dia selalu keras kepala, bahwa mereka adalah satu keluarga.

Tahun pertama sekolah menengah, panti asuhan dihancurkan, dekan lumpuh karena terkena stoke, tidak lama kemudian meninggal, karena tidak ingin seumur hidup kesusahan, dia mengubah nama, menjadi Fisi, menolak semua penerimaan negara.

Zhou, dekan mengatakan ayahnya bermarga Zhou, ibunya saat melahirkan dia sudah meninggal, ayah karena terlalu sedih, sehingga terkena penyakit yang serius, sebelum meninggal, mengantarnya ke panti asuhan.

Fisi, pengucapannya adalah Fisi.

Dia memanfaatkan musim panas dan musim dingin, hari sabtu hari minggu bekerja dengan orang, mengandalkan beasiswa, semuanya berjalan lancar hingga kelas menengah.

Mengira, seumur hidup ini, dia bisa hidup sederhana.

Mengira, seumur hidup, tidak akan bertemu lagi, tidak akan bertemu lagi.

Malah tidak disangka, bisa bertemu lagi, bisa bertemu lagi.

Dia sudah berubah, berubah menjadi lebih tinggi dan lebih tampan, tetapi, penampilan keseluruhan tidak berubah begitu besar, sudut mata itu, masih ada bekas luka yang tergores oleh dia, rahang bawah yang tidak terlalu menonjol, tahi lalat kecil itu, masih ada.

Ditempat tengah antara telinga dan bibir, lubang kecil itu juga masih ada, dia ingat pernah menertawakan dia tentang hal itu berkali-kali, mengatakan dia menggendongnya, memukul lubang hidung.

Kakak….

Kakak….

Dia melepaskan kereta pembersih, tanpa sadar menggerakan kakinya berlari ke tempat dimana dia menghilang.

Belum berjalan dua langkah, dia ditarik oleh seseorang.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu